Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Sekolah Baru
Semua persiapan pindah sekolah Kayla sudah selesai.
Senin besok adalah awal untuk Kayla masuk sekolah baru.
Kayla mencoba mengingat kembali masa sekolah saat di kehidupan pertamanya. Sejauh dia mengingat hanya kenangan tidak menyenangkan yang muncul. Dikucilkan dan dibully. Padahal dia hanya melewati masa sekolah selama 9 bulan saja, tapi serasa waktunya berjalan terlalu lama.
Seandainya saja Kayla punya satu teman untuk menemaninya di neraka yang berkedok sekolah itu. Pasti rasanya tidak terlalu sepi.
Tapi kalaupun ada, pasti temannya itu akan ikut menjadi target seperti dirinya. Kayla tidak akan tega.
Tiba tiba teringat teman baik semasa kecilnya. Atau lebih tepat disebut mantan cinta pertama sekaligus temannya, Jendra Arshaka.
Sejak mengetahui Jendra, salah satu orang yang membuatnya mati di kehidupan pertama, hal pertama yang dilakukan Kayla adalah menjaga jarak. Sebelum pindah sekolah setiap Jendra mendekat, pasti Kayla akan menghindar.
Jangankan main bersama lagi, melihat dan mengobrol saja aku sudah malas, batin Kayla.
Toh ketika Amarilys mulai jadi adik tiri Kayla, Jendra mulai menyimpan perasaan untuk Amarilys. Sehingga Jendra selalu mencari cara untuk mengambil kesempatan mendekati Amarilys, lalu dengan sendirinya akan mulai melupakan Kayla.
Jadi istilahnya aku membuang teman, sebelum dia membuangku nanti.
Tapi anehnya, Jendra yang ada di kehidupan kedua ini, semakin dijauhi malah semakin terlihat mendekati Kayla. Contohnya sekarang, Jendra terus menghubungi ponsel Kayla sampai sampai Kayla gerah.
Ck! Repot banget. Telepon telepon terus ni anak! Awas aja kalau dia telepon hanya untuk bicara tidak penting.
"KAY! Thanks god akhirnya kamu angkat teleponnya." Suara keras Jendra di seberang panggilan.
"Perlu apa?" tanya Kayla malas.
Hanya ada dua nada yang sering terdengar dari mulut Kayla. Datar dan malas.
"Kau ini kenapa sih? Udah sulit ketemu, malah sekarang pindah sekolah tapi engga bilang apapun padaku!" Protes Jendra. Kayla masih diam mendengarkan. Jendra pun menghela napas kerena tidak kunjung mendapatkan respon yang ia harapkan dari Kayla.
"Kay kamu kenapa sih berubah? Apa aku ada salah? Aku minta maaf."
Deg.
Ingin sekali Kayla jawab. Kesalahanmu adalah menabrakku sampai mati. Bagaimana aku bisa memaafkanmu kau bilang?
Sudut hatinya masih terluka, tapi Kayla sudah mantap untuk tidak menjalin hubungan apapun baik oleh orang yang telah, maupun akan menyakitinya di kehidupan ini.
"Kau habis minum ya? Kenapa minta maaf. Kau berbuat salah apa padaku memang?"
"Kalau kau masih marah waktu di pesta pernikahan itu, aku terlalu asyik ngobrol dengan Lily aku minta maaf. Aku tidak bermaksud mengacuhkanmu yang sudah berbaik hati mengenalkan aku ke Lily. Tapi..."
Jendra ingin menjelaskan dengan panjang namun berhenti saat Kayla jawab.
"Kubilang aku tidak perduli. Tapi kalian cocok kok."
Sama sama naif dan jahat.
“Kay, dengarkan aku dulu.”
"Kalau kau hanya bicara omong kosong, aku akan tutup teleponnya." Lalu tanpa berniat memberikan waktu untuk Jendra menjawab, Kayla langsung memutus panggilan telepon.
...🌻🌻🌻...
Senin pagi.
Setelah keluarga Dilaga sarapan, mereka berempat memulai aktifitasnya masing masing.
Ayah berangkat ke perusahaannya, ibu berangkat bekerja ke galeri, Kayla dan Amarilys ke sekolah.
Saat sarapan, Amarilys masih berusaha membujuk Kayla berangkat naik mobil bersamanya. Tentu hal ini hanya dilakukan untuk akting di depan orang tua mereka saja. Tentu Kayla menolak.
Baru setelah keluar rumah, tukang cari perhatian itu mengeluarkan sifat aslinya.
"Syukurlah kamu sadar diri. Aku juga tidak mau satu mobil denganmu." Lily mulai cari ribut.
Kayla tidak menggubrisnya, hanya berjalan melewati Amarilys. Dengan santainya, Kayla pun mulai memanaskan motor. Kesal merasa diabaikan, Amarilys bicara lagi.
"Heh! Tolong nanti jangan sok akrab denganku di sekolah. Aku juga tidak mau mengenalkan teman temanku ke kamu." Ancam Amarilys.
Kayla tertawa dalam hati. Padahal kamu sendiri yang menjanjikan itu di depan ayah. Dasar anak bermuka dua. Tapi aku memang tidak butuh juga sih.
"Baru mau bilang yang sama, kita tidak usah bicara apapun disekolah. Merepotkan"
Merepotkan setiap berada disampingmu, selalu aku yang jadi antagonisnya.
"Good then. Anyway, selamat menikmati sekolah barumu, kakak. Semoga hari mu menyenangkan." Ucapan riang Amarilys ini malah membuat Kayla merinding.
Rencana apa lagi yang akan kau buat.
Apapun itu, Kayla pastikan kali ini ia tidak akan kalah.
Bersambung
semoga teman masa kecil gala ngga ganggu,dan gala bisa tegas
biar ayahnya tambah drop
bukan arya