Setelah bereinkarnasi ke dunia lain, Klein memutuskan untuk merubah hidupnya. Sebagai seorang yang bekerja keras dalam belajar dan akhirnya menjadi pekerja kerah putih yang terus-terusan bekerja lembur sampai kematiannya, di kehidupan ini dia memutuskan-
Tidak akan bekerja dan hidup dengan santai!
Untungnya, Klein bereinkarnasi sebagai pangeran pertama dengan keluarga yang menyayanginya. Belum lagi, dia juga menunjukkan bakat sihir yang sangat luar biasa, langka di antara umat manusia.
Latar belakang hebat dan bakat super, bukankah itu cocok sebagai pahlawan atau semacamnya?
Bahkan jika itu benar, Klein tidak peduli. Dalam hatinya, hanya ada satu tekad yang selalu dia jaga.
‘Di kehidupan ini-‘
‘Aku hanya ingin bermalas-malasan!’
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harimau Betina
Setelah beberapa saat, kelas kembali tenang. Beberapa orang mulai saling mengobrol, mencoba saling mengenal dan menemukan anggota tim yang cocok.
Arthur langsung menghampiri Klein lalu bertanya, “Siapa yang terakhir?”
“Eh? Maksudmu?” Klein memiringkan kepalanya.
“Aku, kamu, servant mu, Lonnie. Kita masih kurang satu orang, kan? Menurutmu siapa yang paling cocok?”tanya Arthur dengan ekspresi serius.
“Aku tidak bilang akan membentuk tim dengan mu, Sobat.” Klein menatap kosong.
“Bagaimana mungkin?! Bukankah aku yang paling mengenal mu di akademi ini? Kenapa kita tidak membentuk tim?” Arthur menatap Klein dengan ekspresi tidak percaya.
Pemuda itu jelas mengira kalau mereka berdua akan membentuk tim. Namun, siapa sangka kalau teman sekaligus rival itu mengkhianatinya pada saat seperti ini. Yah, daripada berkhianat, kata ‘kabur’ mungkin lebih cocok.
Sedangkan alasan kenapa Klein menolak?
Sama seperti Arthur yang mengenal Klein, Klein juga mengenal Arthur sangat baik.
Jika mengikuti pemuda di depannya dalam ujian ini, Klein yakin akan langsung diseret ke area kedalaman hutan lalu menghabiskan hari-hari melelahkan. Bukannya takut, tetapi dia sangat enggan karena itu melelahkan dan merepotkan.
Dalam ujian kali ini, Klein berencana untuk berada di area pinggiran hutan lalu menghabiskan beberapa hari dengan santai.
Ujian? Nilai tinggi? Popularitas? Lupakan saja. Anggap saja camping, dan jangan terlalu banyak berpikir.
Dikarenakan ikut serta hanya sekadar untuk formalitas, Klein tidak berencana membentuk tim dengan Arthur yang penuh semangat juang. Belum lagi, tampaknya pemuda itu berencana bersaing dengan Glenn Greycastle.
‘Benar-benar merepotkan.’
Klein menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tak berdaya.
“Klein, kamu benar-benar membuatku kecewa. Awas saja, kamu pasti akan menyesal!”
Setelah meneriakkan keluhannya, Arthur segera meninggalkan kelas. Pemuda itu tampaknya ingin mencari Lonnie lalu mencari anggota timnya.
Merasakan tatapan Luna yang penuh dengan kecurigaan, Klein hanya berkata, “Kami kurang cocok. Aku lebih suka kebebasan.”
“Kalau begitu, siapa yang harus kita rekrut, Master?” tanya Luna.
“Cari saja yang cocok. Karena kita bedua Mage, kita bisa menambahkan 3 Warrior. Jika tidak, 1 Mage dan 2 Warrior tidak apa-apa,” jawab Klein.
“Fufufufu~ Jika itu Warrior, aku memiliki kenalan yang bisa diandalkan.”
Mendengar tawa yang dibuat-buat disusul kalimat penuh semangat, Klein dan Luna menoleh lalu melihat Arianna yang entah sejak kapan berdiri tidak jauh di belakang mereka berdua.
“Tapi aku juga tidak bilang akan membentuk tim dengan mu, kan?” Klein mengangkat alisnya.
Mendengar itu, gerakan dan ekspresi Arianna menjadi kaku. Sesaat kemudian, sosoknya benar-benar tampak layu.
Melihat gadis yang begitu ekspresif itu, Klein tidak bisa tidak melirik ke arah Luna.
Luna memang gadis konyol dan agak lucu (manis), tetapi karena sekarang sangat rajin dan patuh, Klein tidak bisa lagi menggodanya seperti dulu.
‘Sepertinya gadis ini agak menarik,’ pikir Klein.
Melihat mata Klein yang awalnya sedikit kusam dan malas menjadi berbinar, Luna langsung curiga kalau Masternya ini sedang memikirkan hal-hal buruk dalam kepalanya.
“Yah, karena kamu memiliki keberanian untuk mengundangku di depan banyak orang (di depan gedung asrama), sepertinya tidak sopan jika menolak mu. Kamu bisa bergabung dengan tim kami, Arianna,” ucap Klein santai.
“Selamat bergabung ke dalam tim, Nona Arianna,” tambah Luna dengan suara lembut.
“Ah? Kalian menerima ku?” Arianna tampak sangat terkejut. Melihat Klein dan Luna menatapnya, dia pura-pura batuk lalu berpose. “Maksudku, aku sudah menduganya. Tenang saja, kalian pasti tidak akan kecewa.”
Mendengar itu, Klein dan Luna saling memandang. Melihat ekspresi sedikit tidak berdaya di wajah Luna, Klein hanya mengangkat sudut bibirnya.
Sekitar setengah jam kemudian, mereka bertiga mengunjungi kelas Warrior 1-A. Setelah sebelumnya bercakap-cakap dengan Arianna, mereka memutuskan untuk bertemu dengan teman gadis itu.
Klein merasa kalau orang itu mungkin cukup menarik, jadi dia memutuskan untuk menemuinya. Akan tetapi, pemuda itu tidak menyangka kalau itu keputusan yang salah.
Itu karena-
Teman yang dimaksud oleh Arianna ternyata adalah seorang kenalan.
“Rachel Yaeger?” gumam Klein.
Pemuda itu melihat ke arah seorang gadis berambut perak gelap dengan ujung kehitaman duduk di kursinya sambil memejamkan mata. Kulitnya putih pucat, tubuhnya terlatih dengan baik, dan parasnya juga cantik.
Hanya saja, tidak banyak orang berani mendekatinya karena mereka merasakan aura yang seolah-olah mengatakan kepada mereka untuk menjauh.
Ketika Arianna mendekatinya, gadis itu membuka matanya. Saat itu juga, sepasang mata bak rubi melihat kedatangan Arianna lalu tatapannya juga berpapasan dengan pandangan Klein.
‘Aduh! Kenapa aku harus bertemu dengan harimau betina ini?’
Klein tidak bisa tidak mengeluh dalam hatinya.
Keluarga Yaeger adalah keluarga yang sangat terkenal. Mereka juga keluarga kerajaan yang menguasai kerajaan besar. Akan tetapi, situasi mereka cukup spesial sehingga dapat dianggap mirip dengan Tujuh Keluarga Besar.
Berbeda dengan Tujuh Keluarga Besar yang memiliki keturunan Mage, Keluarga Yaeger adalah satu dari tiga keluarga dengan garis keturunan Warrior yang dianggap spesial.
Ketiga keluarga Warrior tersebut memiliki kemampuan bawaan khusus yang disebut berserk, mengubah kewarasan mereka dengan kekuatan serangan, pertahanan, dan kecepatan eksplosif. Selain kemampuan berserk, mereka juga memiliki kemampuan khusus lain, sama seperti Tujuh Keluarga Besar yang memiliki ciri khas berbeda.
“Hm? Jadi orang yang kamu maksud sebelumnya adalah putra pertama dari Keluarga Ashfey? Apakah orang itu menipu mu? Yah, lagipula kamu memang naif dan agak bodoh,” ucap Rachel dengan nada dingin.
“Penyihir ini tidak bodoh! Selain itu- Aduh!”
Arianna mundur dua langkah lalu mengelus keningnya sambil menatap Rachel dengan ekspresi tertekan.
Setelah menjentikkan dahi Arianna, Rachel berjalan menuju ke arah Klein dan berdiri tepat di depannya.
“Lama tidak bertemu, Putra Tertua. Kamu benar-benar menjadi lebih tinggi dan tampan,” ucap Rachel dingin.
Meski kata-katanya penuh pujian, tetapi juga sangat dingin. Bahkan ada sedikit kebencian terasa ketika kalimat itu diucapkan.
“Uhuk! Uhuk! Lama tidak bertemu, Nona Yaeger,” ucap Klein canggung.
“Hm? Aku tidak menyangka kamu juga ada di sini, pelayan kecil yang lengket dengan tuannya.” Rachel mengabaikan Klein dan menatap Luna dengan alis terangkat.
“Lama tidak berjumpa, Putri Rachel.” Luna membungkuk sopan.
“Panggil saja aku Rachel seperti Arianna memanggilku. Baiklah, aku menyetujui undangan kalian,” balas Rachel.
“Tunggu dulu. Bukankah kamu mengincar skor tinggi, Nona Yaeger? Kami tidak berencana banyak berburu dan hanya menyelesaikan ujian dengan aman, jadi-“
Belum sempat Klein menyelesaikan kalimatnya, Rachel langsung menyela, “Tidak apa-apa. Lagipula Arianna ada di sini. Selain itu, aku harus mengawasinya agar tidak tertipu seperti gadis-gadis kecil yang ditipu olehmu.”
Mendengar itu, sudut bibir Klein langsung berkedut keras.
‘Bukankah itu pencemaran nama baik? Kenapa kalian memandang ku seperi sedang memandang B-jingan? Itu jelas-jelas hanya fitnah!’
Klein memutar matanya, tidak bisa tidak menahan keluhan dalam hatinya.
“Kalau begitu selamat bergabung,” kata Klein enggan.
“Sudah ada tiga Mage. Jadi kita masih memerlukan satu Warrior, kan?” tanya Rachel dingin.
“Ya! Tapi kali ini aku butuh laki-laki kuat dan bisa diandalkan di barisan depan!” balas Klein tanpa kompromi.
“Lelaki kuat dan bisa diandalkan di barisan depan?”
Setelah mengatakan itu, sudut bibir Rachel terangkat. Gadis itu kemudian melanjutkan.
“Kebetulan aku mengetahui kandidat yang cocok.”
Melihat senyuman di wajah Rachel, Klein langsung merasa curiga. Pemuda itu kemudian mengeluh dalam hatinya.
‘Sungguh kacau! Bagaimana mungkin aku mengundang harimau betina ini ke dalam tim?’
‘Ini pasti sebuah kesalahan!’
Menatap senyum penuh kemenangan gadis itu, Klein yang tidak suka membuat keributan akhirnya hanya mengangguk untuk menyetujui.
Kejadian ini benar-benar membuatnya bertanya-tanya apakah ini balasan karena telah menolak Arthur secara tiba-tiba sebelumnya.
>> Bersambung.
wkwkwk setiap cerita dibikin alur smpe setengah doang abis itu gk di lnjut
dah gw duga juga sih tpi tetep aja agak kecewa
yg pengen gw blng yg terbaik aja buat lu thor
Tapi kalau emang buat ada side income kayaknya karya ini ga sepopuler yg kemaren jadi mungkin kalo emang ga cuan kami ga masalah ga dilanjut
Walau tetep harapannya bisa membaca kisah ini sampai bener bener tamat