" Kamu sekarang gendut dan jelek, tidak lagi cantik dan menarik lagi seperti dulu Amrita. Karena itu aku selingkuh.Meski begitu aku tetap mencintai calon anak kita ini." Tutur Aries Baskoro pada istrinya.
Bukan salah dia kalau sekarang penampilannya berubah.Semua itu terjadi karena prosedur promil yang dia lakukan. agar Meraka bisa punya anak.
Tapi suaminya tidak mau tau, seperti tidak mau taunya Harsen Marlon, pria yang saat ini benihnya ada didalam rahimnya karena kesalahan pihak klinik.
" Kembalikan benih milikku itu bagaimana pun caranya, dalam.bentuk sper*ma atau bayi yang nanti kamu lahirkan. Aku tidak perduli."
Dua pria yang memandang Amrita dari sudut kepentingan mereka,lalu siapakah dari keduanya yang akan bisa meyakinkan dia untuk menjadi calon ayah dari anaknya kelak. Marlon Harsen atau Aries Baskoro?
Penasaran cus baca reader 🥰
Jangan lupa tinggalkan jejak, like Komentar kalian disetiap bab setelah membaca ya🥰
Happy reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8.Keinginan Elly Marlon.
Satu jam sebelum Harsen Marlon pergi ke klinik dokter Raymond,Lucas menemui pria itu yang sedang duduk dimeja makan,di Mansion mewahnya.
" Tuan Marlon,besok adalah hari peringatan setahun meninggalnya, nyonya.Apa anda berniat mengunjungi makam beliau?"
Harsen Marlon yang saat itu sedang duduk dimeja makan menikmati sarapan paginya, langsung menoleh kearah Lucas, Asisten pribadinya.
"Besok ya?" gumamnya lirih tapi masih bisa didengar oleh Lucas yang tepat berdiri dibelakangnya saat itu.
" Iya tuan,kalau anda berniat mengunjungi makan nyonya saya akan mengosongkan jadwal untuk besok dan menggantinya dengan hari ini, karena kebetulan hari ini jadwal anda hanya melakukan kunjungan ke cabang perusahaan di Serpong. Selebihnya kosong ,sementara untuk besok anda punya jadwal melakukan kunjungan kerja keluar kota . jadi...kalau anda mau,saya akan pindahkan kunjungan kerja nya hari ini saja supaya besok bisa kosong dan anda bisa mengunjungi makam Nyonya."
Harsen hanya diam, mendengarkan semua yang dikatakan oleh Lucas, sambil menatap layar iPad didepannya.
"Bagaimana tuan?" Ucap Lucas ingin tau pendapat bosnya tersebut, karena pria itu sama sekali tidak mengatakan apapun pada rencana jadwal yang dia usulkan barusan.
" Lalu kapan terakhir kali aku mengunjungi makan Elly,Lucas?" Harsen balik bertanya yang segera dijawab oleh Lucas tanpa ragu.
" Dua hari yang lalu tuan Harsen" Balas Lucas.
"Begitu? Lalu dalam Minggu ini aku sudah berapa kali pergi kesana?" Harsen bertanya lagi yang juga segera dijawab oleh Lucas tanpa mengerti makna pertanyaan pria itu sebenarnya.
" Tiga kali tuan Harsen."
" Tiga kali, lalu dalam satu bulan ini aku sudah berapa kali pergi kesana?" Pria itu bertanya lagi yang kalian ini mulai membuat Lucas bingung maksud sebenarnya pertanyaan bosnya tersebut.
" E ..sekitar ..."
" Kamu tau Lucas,untuk mengunjungi makam Elly, aku tidak perlu hari peringatan. Karena bagiku setiap hari itu tidak ada bedanya.Hari ini, besok, Minggu depan, bulan depan atau bahkan tahun depan, semuanya bisa menjadi hari peringatan bagi dia. Jadi,bagiku tidak ada istimewanya untuk besok sebab itu malam membuat aku menyadari kalau Elly sudah pergi selama itu meninggalkan aku."
" Maafkan saya tuan." balas Lucas dengan suara lirih dan terdengar merasa bersalah pada Harsen.
Dia tau seberapa sering bosnya mengunjungi makam istrinya, tapi dia tidak berpikir apa yang dia usulkan barusan malah terdengar begitu jahat ditelinganya sendiri. Karena meski istri Harsen Marlon itu sudah meninggal sekitar satu tahun tapi sampai saat ini benar benar peninggalan milik perempuan itu masih tetap utuh ditempat nya sama seperti ketika dia masih hidup dulu. Bahkan sampai sisir yang biasa digunakan oleh Elly Marlon beserta semua benda pribadi milik perempuan itu, tetap terletak dimeja rias yang ada dikamar utama.Aroma kamar yang biasa ditempati oleh Harsen dan Elly pun masih sama seperti saat nyonya nya itu masih hidup.
Kadang Lucas sampai berpikir, tuannya ini masih waras atau tidak karena memperlakukan orang yang sudah meninggal seolah masih hidup saja.
" Lupakan saja Lucas, tapi karena kamu mengingatkan aku pada hari itu, sekarang aku jadi ingat sesuatu yang belum aku lakukan untuk Elly sampai dia meninggal waktu itu dan sepertinya harus aku lakukan hari ini juga, Lucas." Ucap Harsen tiba tiba, membuat Lucas jadi merasa penasaran dan bertanya.
" Hal apa itu tuan kalau boleh saya tau?"
"Anak."
Lucas ternganga, karena berpikir dia sudah salah dengar barusan.
" Hah! Anak Tuan? Apa maksud anda ini?"
Harsen menatap kearah Lucas yang memasang wajah bingung kearahnya lalu menjelaskan pada asistennya itu.
" Anak Lucas. Bukankah kamu juga tau kalau Elly sangat ingin punya anak saat itu.Bahkan untuk mewujudkan keinginannya itu dia sampai membangunkan klinik untuk dokter Raymond,temannya itu."
Soal itu Lucas memang tau, karena dia yang mengurus hampir sebagai besar pembangunan serta investasi dana yang dilakukan Harsen untuk Elly, kepada dokter Raymond.Tapi, sekarang nyonya nya sudah meninggal, jadi bagaimana bisa tuan besarnya ini ingin memberikan anak untuk istrinya sebagai peringatan satu tahun kematian perempuan itu.Apa berniat mengadopsi nya dengan bantuan dokter Raymond, begitu? Pikir Lucas menduga.
" Lalu,apa anda berniat minta tolong pada dokter Raymond supaya mencarikan anak yang ingin anda adopsi, tuan?" Tanya Lucas yang dibalas gelengan kepala oleh Harsen
" Tidak, bukan begitu Lucas. Tapi aku akan minta dokter Raymond mencarikan perempuan yang akan jadi ibu pengganti untuk anakku dan Elly."
Lagi lagi Lucas ternganga mendengar rencana Harsen yang ini,dalam hati Lucas fix berpikir otak bosnya itu mulai terganggu akibat terlalu mencintai istrinya yang sudah meninggal.
Meski begitu, Lucas tidak berani menyuarakan apa yang ada dipikirannya dan memilih mengatakan hal lain pada pria itu.
" Anda yakin dengan niat anda ini tuan Marlon?"
"Ya,aku yakin Lucas.Jadi,ayo kita pergi ketempat dokter Raymond sekarang." Perintah Harsen lalu berdiri dari duduknya.
" Tunggu tuan,tapi satu jam lagi anda harus pergi ke perusahaan di Bintaro dan perjalanan dari Mansion ini ke klinik dokter Raymond memakan waktu satu jam. Jadi,apa tidak sebaiknya ..."
" Perusahaan itu baik baik saja meski aku tidak datang kesana sekarang.Bahkan aku rasa mereka akan sangat senang karena urung datang hari ini Lucas. Jadi,ayo kita pergi ketempat dokter Raymond sekarang."
Lucas tidak bisa berkata kata lagi mendengar jawaban yang diberikan Harsen karena itu memang benar, tapi dia tetap merasa kunjungan kerja pria itu ke cabang perusahaan yang ada di daerah Bintaro sangat penting, sebab sudah beberapa bulan terakhir ada dana perusahaan yang mengalir keluar tidak jelas dari cabang perusahaan disana.
Harsen dan Lucas sudah punya dugaan kemana perginya dana itu meski belum ada bukti valid yang mereka dapatkan Karena itu hari ini mereka berencana pergi kesana untuk melakukan kunjungan rutin sekaligus ingin melakukan sidak dadakan terhadap bagian keuangan disana.
Tapi,ternyata tiba tiba Harsen mengatakan rencana mereka itu dan melakukan rencana berbeda, serta tidak masuk akal dalam pikiran Lucas yang jujur saja untuk urusan anak dia punya pemikiran sedikit kolot.
Meski begitu,dia hanya asisten Harsen dan niat pria itu yang ingin memiliki anak menggunakan ibu pengganti, dibanding menikah lagi dengan perempuan lain bukan urusan Lucas.
Karena meski dia memberikan pendapat nya pun Harsen pasti tidak mau, sebab kalau sudah berkaitan dengan Elly Marlon, istrinya yang sudah meninggal itu , sejak dulu Harsen tidak pernah mau mendengarkan siapapun.Keinginan Elly wajib dia penuhi bagaimana pun caranya , meski itu aneh dan tidak masuk akal seperti keinginan perempuan itu yang ingin punya anak dari Harsen saat itu dan akan dikabulkan sekarang oleh pria itu.
Like dan koment ya Guys,buat penyemangat otor 🙏🙏🙏
So good...🤭😁😁😁👍
toh kamu sudah dekat dengan ayah janin yg kamu kandung. orangnya baik lagi...
setelah ini nyesel kamu ditinggal amrita...
dimana hati si Aries saat Rita berjuang buat garis 2
Biarkan Aries dg gundik2nya...