Salah Benih
Garis dua!"
Amrita sampai terpekik, tidak percaya waktu melihat dua garis berwarna putih yang tercetak jelas di alat testpack yang dia pegang..
Dengan tangan gemetar dan wajah masih setengah tidak percaya,dia segera mengambil ponselnya kemudian segera menghubungi Aris Pramudya suaminya,untuk mengabarkan berita bahagia tersebut.
Tanpa ingin menundanya sedetik pun karena berita ini sudah sangat lama mereka nantikan .
" Klik!"
" Halo Mas Aris."Amrita menyapa suaminya dengan suara bahagia, karena mendengar telponnya sudah diangkat diseberang sana, tapi ternyata yang dia dengar bukan sahutan dari Aris, melainkan suara aneh seorang perempuan ...
" Ah...Ris...lebih kebawah lagi...sentuh disitu...aku suka.....Ah... Terus lakukan,jangan berhenti...."
Seketika dada Amrita berdebar kencang,tangannya yang memegang ponsel ditelinga gemetar. Bahkan testpack yang ada ditangannya saat itu tanpa sadar sampai terjatuh kelantai kamar.
Nafasnya menderu, akibat terkejut juga syok dan buru buru mematikan telpon tersebut yang seharusnya tidak dia lakukan,supaya tau kalau apa yang dia dengar barusan itu suara asli seorang perempuan yang sedang bermesraan dengan suaminya atau bukan.
Karena bisa saja suara barusan adalah suara perempuan, yang mungkin saja berasal dari video film dewasa yang sedang dilihat suaminya saat itu.
Amrita bisa berpikir begitu karena kadang suaminya memang melihat film blue, dengan alasan untuk membuat hubungan ranjang mereka jadi semakin panas. Amrita sih tidak masalah kalau semua memang demi mereka berdua, karena di usia pernikahan lima tahun yang belum juga dikaruniai anak, kadang. Mereka berdua bisa mengalami suasana bosan.
Karena memikirkan hal itu, akhirnya Amrita memutuskan untuk melakukan program hamil dan Aries pun sangat mendukung keinginannya tersebut.
Bahkan untuk menunjukan keseriusannya supaya mereka bisa segera punya anak, dia sampai memilih resign dari pekerjaannya di perusahaan Importir.Padahal jabatannya sudah mencapai manajer keuangan dengan penghasilan lumayan besar sebagai seorang perempuan.
Tapi bagi dia rumah tangga dan suaminya adalah segalanya, jadi tidak masalah kalau dia tidak bekerja lagi dan hanya sebagai ibu rumah tangga saja, supaya bisa segera hamil seperti yang diinginkan oleh Aries. Toh penghasilan Aries yang seorang manajer di sebuah perusahan swasta luar negeri cabang Indonesia , lebih dari cukup untuk kehidupan mereka berdua selama ini.
Tapi ternyata perjuangan untuk mendapatkan anak tidak semudah yang dia dan Aris kira. Mereka sudah berjuang selama dua tahun tapi terus mengalami kegagalan. Sampai Aries bilang kalau dia lelah, karena harus terus diminta untuk bolak balik pergi kedokter kandungan, guna melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi mereka,supaya Amrita bisa segera hamil seperti keinginan pria itu diawal.
Meski Aries sudah sering bilang lelah dan sering menolak lagi diajak pergi kedokter kandungan, Amrita tidak menyerah. Dia masih terus berusaha melakukan promil sampai tidak perduli kalau penampilannya sekarang mulai berubah. Tubuhnya yang dulu langsung,kini berubah jadi berisi karena program hamil yang dia lakukan dan membuat Aries mulai sering protes, kalau dia sekarang gendut dan tidak lagi cantik seperti dulu.
Tapi untung saja semua pengorbanannya tersebut tidak sia sia,meski untuk program bayi tabung yang terakhir ini Aries sama sekali tidak mau lagi disuruh ikut pergi kedokter kandungan dan menyuruh Amrita supaya berhenti saja dari niatnya tersebut.
Sebab ternyata diprogram bayi tabung inilah dia akhirnya bisa hamil meski terpaksa harus menggunakan simpanan sisa cadangan sperma milik Aries yang dikatakan dokter bagus diantara semuanya.
Meski saat itu dokter kandungan tidak bisa menjanjikan kalau yang kali ini akan bisa sukses juga, tapi Amrita bertekad untuk mencobanya, baru nanti kalau yang kali ini juga gagal, dia berpikir akan mengikuti sarana suaminya supaya menyerah saja.
Karena itu saat tau kalau ternyata dia sekarang positif hamil,tanpa perduli sekarang Aris sedang dinas keluar negeri yang punya perbedaan waktu dengan Jakarta, begitu tau kalau dia benar benar positif hamil,Amrita segera menghubungi Aris untuk mengabarkan khabar bahagia tersebut.
Meski ternyata saat telpon tersebut tersambung ,bukan suara suaminya yang terdengar. Melainkan suara perempuan yang terdengar sedang bera*hi.
Setelah sempat terdiam cukup lama, karena syok setelah mendengar suara barusan. Perlahan Amrita mulai bisa berpikir jernih lagi.Tapi dia memutuskan untuk memberitahu suaminya besok saja, saat pria itu sudah pulang dari perjalanan dinasnya.
Dia berpikir untuk memberikan kejutan tersebut begitu Aris turun dari pesawat, dengan menjemput pria itu di Bandara. Lalu mengajak suaminya pergi kedokter kandungan, untuk memeriksakan kandungannya yang pertama kali bersama.
Jadi Amrita tidak menghubungi nomor telpon Aries lagi, seperti tadi. Tapi menghubungi sekretaris pribadi suaminya, Rian yang selama ini mengatur jadwal dinas suaminya.
" Halo Rian,ini aku Amrita. Apa aku mengganggu karena menghubungimu di jam segini?"
Saat itu sudah sekitar pukul 10 malam, tapi karena mereka kenal cukup lama, tepatnya sejak dua tahun lalu. Sejak Amrita memutuskan melakukan program bayi tabung, karena Rian sering disuruh Aries untuk menjemput dia ke atau dari rumah sakit.Kalau kebetulan suaminya sibuk.
Karena itu Amrita berani menelpon Rian di jam segitu.
" Oh,Bu Rita.Tidak masalah Bu,tapi ada apa ibu menghubungi saya di jam segini?Apa ada hal penting?"Jawab Rian dari seberang telpon.
"Nggak sih Rian,aku cuma ingin tau, besok pesawat Mas Aries mendarat jam berapa?Soalnya aku berniat untuk menjemput dia di Bandara, lalu mengajaknya pergi ke klinik dokter Raymond, Rian."
Amrita tidak mengajukan pertanyaan aneh sedikit pun pada Rian.Tapi dari seberang telpon, dia bisa mendengar Rian bergumam tidak jelas,seolah ragu untuk memberitahu dia jadwal kepulangan suaminya.Sampai membuat Amrita bingung. Meski akhirnya, Rian mau mengatakan padanya jadwal pesawat suaminya akan mendarat besok.
" E .. kalau tidak salah pagi Bu. Sekitar pukul sembilan, karena pak Aries bilang begitu tiba. Beliau akan langsung minta diantara kekantor saja, sebab siang besok direktur utama pak Marlon, akan melakukan kunjungan kerja."
" Begitu, tapi aku cuma mau ikut menjemput ke Bandara aja kok. Karena ada hal penting sebentar yang ingin aku katakan pada mas Aries, yang tidak bisa aku katakan lewat telpon Rian. Jadi tidak masalahkan, besok aku ikut menjemput dia di Bandara."
" E...kalau cuma sebentar, saya rasa pak Aries, bisa Bu Rita. Tapi setelah itu ibu harus pulang lagi."
" Iya tidak masalah Rian, yang penting kami sudah sempat bertemu dan aku sudah mengatakan yang ingin aku sampaikan, untuk Mas Aris."
" Baiklah kalau begitu Bu. Besok pagi saya akan menjemput ibu dirumah, sekitar satu jam lebih awal. Supaya kita tidak terlambat tiba menjemput Bapak,untuk menghindari macet dijalan."
" Iya, baik Rian,aku akan siap besok pagi sekali."
Setelah itu sambungan telpon mereka berakhir,dengan perasaan sedikit lega di hati Amrita karena besok pagi sudah akan bertemu dengan suaminya meski hanya sebentar.
Mampir ya Guys. Tolong ramaikan novelnya masih baru dan anget 🙏🙏 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments