NovelToon NovelToon
Tawanan Tuan De Santis

Tawanan Tuan De Santis

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Komalasari

Damien De Santis merupakan pembuat senjata dengan spesifikasi luar biasa. Dia jadi pemasok beberapa organisasi mafia Italia. Namun, dirinya dibuat jengkel, saat berurusan dengan Patrizio Mazza. Damien yang hilang kesabaran memutuskan menghabisinya, kemudian membawa pergi adik tiri pria itu yang bernama Crystal Guida Mazza.

Crystal dijadikan tawanan, hingga rahasia besar tentang gadis itu mulai terkuak. Damien bahkan rela melindungi, setelah mengetahui jati diri Crystal yang ternyata akan sangat menguntungkannya.

Siapakah sosok Crystal? Mengapa dia jadi incaran mafia lain? Lalu, apa alasan Damien mati-matian melindungi gadis itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komalasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menguak Jati Diri

Damien menegakkan tubuh, seraya menatap tak mengerti.

Lain halnya dengan Crystal, yang justru beringsut mundur. Dia seperti takut, saat Santiago menurunkan tubuh, lalu mengamati paras cantiknya dari jarak cukup dekat.

"Siapa namamu, Nona?" tanya Santiago.

"Untuk apa?" Crystal balik bertanya.

"Biarkan dia. Ayo, kita keluar dari sini," ajak Damien, seraya berbalik ke pintu.

Santiago kembali berdiri, tanpa mengalihkan perhatian dari Crystal. Entah apa yang membuatnya begitu tertarik pada gadis itu.

"Kau tidak mendengarku, Santiago?" Damien tertegun di ambang pintu.

"Ya, Tuan. Aku mendengarmu," sahut Santiago, seraya berbalik. Sebelum keluar, dia sempat kembali menoleh pada Crystal yang terdiam membeku.

Setelah pintu tertutup sempurna, Santiago mengikuti langkah tegap Damien meninggalkan tempat itu. Mereka kembali ke bangunan utama.

"Apa yang kau tahu tentang gadis itu?" tanya Damien, sambil menyulut rokok.

"Tidak ada, Tuan. Aku juga belum terlalu yakin," jawab Santiago ragu.

"Lalu, apa maksud ucapanmu tadi?" tanya Damien lagi. Sepertinya, dia mulai tertarik mengetahui lebih banyak tentang Crystal.

Santiago tidak langsung menjelaskan. Pria paruh baya dengan rambut yang sudah bercampur warna putih itu, berpikir beberapa saat.

"Kau tidak pernah gegabah dalam berpendapat," ujar Damien lagi, setelah mengepulkan asap tipis dari mulut. Sebenarnya, dia tak sabar menunggu jawaban pria itu. Namun, Damien begitu pandai mengendalikan diri.

"Di mana Anda bertemu gadis itu?" tanya Santiago, setelah terdiam beberapa saat.

"Dia adalah adik tiri Patrizio Mazza. Aku sengaja membawanya kemari karena bajingan itu berutang banyak. Patrizio menjadikan adik tirinya sebagai jaminan," jelas Damien, sambil menikmati rokok dengan tenang.

Santiago manggut-manggut, diiringi gumaman pelan. "Lalu, di mana Patrizio sekarang?" tanyanya penasaran.

"Di neraka," jawab Damien dingin.

Meskipun begitu, jawaban Damien justru membuat Santiago tertawa pelan. "Luar biasa. Itulah Anda, Tuan. Tak ada kompromi untuk apa atau siapa pun."

"Bajingan itu sudah membuatku hilang kesabaran, Aku hanya melakukan sesuatu, yang seharusnya kulakukan sejak awal."

Damien mematikan sisa rokok dalam asbak. "Jadi, apa yang kau tahu tentang gadis itu?" tanyanya sekali lagi, dengan tatapan serta nada bicara lebih tegas dan penuh intimidasi.

"Anda tahu bagaimana gadis itu bisa jadi adik tiri Patrizio Mazza?"

"Mana kutahu. Itu bukan urusanku," sahut Damien sinis.

Santiago kembali terdiam dan berpikir. Setelah beberapa saat, barulah dia bicara. "Setahuku, Guillermo Mazza memiliki banyak istri. Namun, aku tak mendengar dia memiliki anak perempuan. Dari keenam istri Guillermo, hanya dua orang yang melahirkan anak untuknya. Istri pertama dan kedua," terang pria dengan T-shirt lengan panjang itu yakin.

"Lalu?" tanya Damien penasaran.

"Istri pertama Guillermo melahirkan seorang putra. Namun, mereka tinggal di luar Italia. Itulah kenapa tampuk kepemimpinan dipegang sepenuhnya oleh Patrizio, yang terlahir dari istri kedua," terang Santiago lagi.

"Bisa saja gadis itu merupakan anak dari istri Guillermo yang lain," ujar Damien enteng.

"Entahlah, Tuan. Namun, aku tidak yakin. Apalagi, setelah kulihat gadis di ruangan tadi. Jujur saja, dia mengingatkanku pada seseorang," ujar Santiago ragu. "Anggap saja pemikiranku salah. Namun, entah kenapa aku tertarik mengulik lebih dalam tentang gadis itu."

Damien menggumam pelan, sembari menyandarkan tubuh. Dia menatap Santiago beberapa saat, sebelum teringat akan sesuatu. Pria tampan berambut gelap tersebut kemudian berdiri. "Ikuti aku."

Tanpa banyak bertanya, Santiago mengikuti langkah gagah Damien, menuju ke lantai dua bangunan bergaya Tuscany itu. Dia tak mengerti mengapa dibawa ke ruangan, yang tak lain adalah bengkel tempat Damien merakit senjata.

"Periksalah. Barang-barang itu merupakan milik Crystal ...." Damien tak melanjutkan kalimatnya. Dia merutuki diri karena kelepasan menyebutkan nama gadis di kandang anjing tadi.

"Crystal," ulang Santiago. "Nama yang sangat indah. Serasi dengan orangnya." Santiago tersenyum kalem, seakan tengah menggoda Damien yang berusaha terlihat tak peduli.

"Jangan konyol, Santiago. Gadis itu terlalu muda untukmu," balas Damien, demi menutupi rasa kikuk.

Mendengar ucapan Damien, membuat Santiago tertawa pelan. Namun, dia tak menanggapi karena sudah penasaran dengan isi dari kotak yang Damien berikan.

Santiago memeriksa satu per satu barang yang ada dalam kotak itu. Dia memicingkan mata, saat mengamati foto Crystal bersama seorang wanita. Santiago terus melakukan itu hingga beberapa saat, sebelum meletakkan foto tersebut di meja.

"Apakah wanita itu merupakan salah satu dari istri Guillermo?" tanya Damien datar. Namun, sorot matanya menyiratkan rasa penasaran, yang tak bisa ditutupi.

Santiago menggeleng pelan. "Aku pernah bertemu Guillermo beberapa kali. Kami bahkan berbincang santai sambil minum bersama, Guillermo mengatakan, dirinya tak tertarik pada wanita berambut gelap. Jadi, kecil kemungkinan bahwa wanita dalam foto ini merupakan salah satu dari keenam istrinya. Lagi pula, usia wanita itu terlalu tua untuk dijadikan istri muda"

"Pengamatan macam apa itu?" Damien menautkan alis.

Santiago tertawa pelan. "Entahlah, Tuan. Aku tidak yakin wanita ini merupakan istri Guillermo. Begitu juga dengan gadis itu."

"Aku benar-benar tidak mengerti," ucap Damien datar.

Santiago mengembuskan napas berat dan dalam. Dia mencari cara mudah menjelaskan pada Damien.

"Aku justru memikirkan satu hal, Tuan. Namun, teori ini meragukan."

"Kenapa?" tanya Damien datar.

"Seperti yang kukatakan tadi. Gadis itu mengingatkanku pada seseorang."

"Siapa?" Damien memicingkan mata.

"Celeste Antonioli."

"Siapa dia?"

"Istri legenda pembuat senjata Fausto Allegra."

1
Aurizra Rabani
kyanya ada yang sengaja nabrak deh
Aurizra Rabani
pinjamin cd mu atuh ceu, kasian tar masuk angin 🤣🤣🤣
Anellakomalasari: 𝚃𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚔𝚎𝚛𝚊𝚖𝚊𝚝, 𝙼𝚊𝚔
total 1 replies
Aurizra Rabani
lanjut
Aurizra Rabani
Eleanor patuh nya kebangetan
Aurizra Rabani
crystal ngompol haist pesing dong 🤭
Anellakomalasari: 𝙳𝚒𝚝𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊, 𝙼𝚊𝚔. 𝙱𝚎𝚋𝚊𝚜𝚒𝚗 𝚊𝚓𝚊
total 1 replies
Aurizra Rabani
wow bab awal sudah berdarah darah,...
Titik pujiningdyah
jangan2 isinya bumbu dapur
Aurizra Rabani: itu alat cukur bu
Anellakomalasari: 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝 𝚊𝚕𝚊𝚝 𝙺𝙱, 𝙼𝚊𝚔
total 2 replies
Titik pujiningdyah
aiiih!!!
Shanty Yang
masuk dalam antrian daftar baca dulu ya thor 🥰❤️😘
Anellakomalasari: 𝚂𝚒𝚊𝚙, 𝙺𝚊𝚔
total 1 replies
Titik pujiningdyah
asal gk dijadikan santapan buaya masih aman
Dunia hiburan
Luar biasa
Anellakomalasari: 𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑, 𝙺𝚊𝚔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!