dimana hari kelulusan sekolah adalah hal yang nanti nantikan oleh semua siswa-siswi tapi tidak dengan Aisyah ia malah mendapat kabar bahwa sang ayah tercinta kecelakaan saat akan datang ke acara kelulusannya. bagaimana kisahnya yuk ikuti jejak kisah Aisyah nur Khadijah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pelabuhan
setelah pergulatan panas mereka Alex kini sudah rapi mengenakan pakaian formal nya yang berwarna hitam tak lupa ia mencium kening istrinya yang sudah terlelap.
cupp..
"aku akan pulang sebelum shubuh nanti" gumam Alex sambil mengelus elus pipi chubby istrinya.
Alex segera meninggalkan istrinya dan segera berangkat ke pelabuhan yang sudah di tunggu oleh gavin di bawah.
sesampainya di pelabuhan Alex masuk ke sebuah ruangan yang dimana Jerry sudah berkutak di depan layar komputer.
"Jerry bagaimana situasi nya " tanya Alex sambil memakai sebuah sarung tangan nya.
"terkendali aman...setelah beroperasi senjata, disini kita harus menggagalkan barang nikotin sesuai dengan kemauan mu"jelas Jerry.
Alex hanya mengangguk anggukkan kepala nya dan kemudian sejurus ia tersenyum smirk.
" pergilah temui Klain kita, ia sudah sampai dan menunggu mu di gudang...dan kau tenang saja aku sudah mengatur semuanya."
"Gavin berangkat..."
sejurus kemudian mereka pergi menemui orang yang telah membeli senjata mereka siapa lagi kalau bukan ternyata seorang jenderal juga bukankah itu sangat miris sekali.
semua orang memandang ke arah Alex yang auranya tidak lah main main.
"mana uang nya." Alex langsung the poin.
" perlihatkan" titahnya kepada anak buahnya sambil mengisap sebuah nikotin.
"periksa lah Gavin.."
Gavin segera memeriksa uangnya dan tak lama Gavin lalu mengangguk kan kepalanya.
"hmmm..."
Alex segera menyerahkan barangnya ...
" senang bekerja sama denganmu jenderal Carlos.." Alex tersenyum tipis menatap Carlos dan tak lupa ia menekankan kata terakhirnya.
"yah sama sama Mr.X " Carlos menjabat tangan Alex dengan senang hati karena ia telah mendapat apa yang ia mau.
tentu saja ia tidak mengenali Alex di dunia bawah karena Alex telah memakai wajah palsu. Alex tidak bodoh, jika ia memperlihatkan wajahnya juga di dunia gelap maka dirinya sedikitpun tidak akan pernah bisa bernafas dengan tenang ia pasti akan menjadi buronan terang terangan oleh para musuh.
setelah acara transaksi ilegal itu kini Alex sedang berada di dekat pelabuhan nya, sesuai kesepakatan tadi yaitu sedang memantau sebuah kapal yang di yakini bahwa itu adalah kapal angkutan untuk sebuah gandum tapi tentu saja itu salah, itu hanya kedok saja.
dan di yakini kapal angkutan gandum itu nyatanya sedang membawa barang narkoba sebesar tiga ton itu.
semuanya hanya untuk menutupi barang narkoba mereka dengan menggunakan angkutan gandum.
"bersiaplah Gavin.." ujar Alex.
"bagaimana dengan Leon.."
" dia sudah memantaunya dari kejauhan bersama anggota lainnya.." jawab Gavin.
mereka memang mempunyai beberapa orang dalam di dalam anggota masing masing setempat diangkatan para jenderal salah satunya adalah Leon yang menjabat sebagai polisi yang di agung agungkan banyak masyarakat dan para pemerintah karena sudah banyak berhasil menangani banyak kasus.
tapi itu semua atas kehendak dan bantuan dari Alex tentunya.
"bagus... waktunya sekarang...." titah Alex.
segerombolan orang orang Alex langsung masuki kapal itu yang mana membuat para pekerja langsung terkejut.
" siapa kalian..." tanya salah satu dari mereka yang di yakini bahwa dia adalah bos kecil dari mereka.
"periksa... semuanya.." titah Alex kepada anak buahnya dengan mengkode dari tangannya.
" hei jangan macam macam..." marah orang itu yang dengan lancang nya orang orang Alex memeriksa semua isi kapal.
"serang..."
anak buah kapal itu dan anak buahnya Alex langsung terjadi baku hantam yang tidak main main.
dor..dor..dor..
" siapa kau hah..." tanya orang itu lagi dengan keadaan murka.
" malaikat penghancur mu.." jawab Alex dengan datarnya.
tanpa tahu ternyata Leon sudah datang bersaksi yang mana membuat seluruh awak kapal yang masih tersisah mendadak jadi kabur dan berlarian.
" angkat tangan.."
dor....
Leon menembakkan pistol nya ke atas.
"tangkap sisa nya .." Alex menepuk bahu Leon dan segera pergi meninggalkan tempat itu..
Alex melihat jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul tengah empat dirinya takut jika istrinya bangun dan tidak melihat dirinya yang mana membuat Aisyah jadi mencurigai nya nanti.
"Leon jangan lupa serahkan barangnya setengah kepada kami dan jual setengah lagi lalu bagikan kepada anak buah lainnya.." kini Gavin yang berucap.
Leon mengerti dan segera mengangguk kan kepalanya tanda mengerti.
" baik... terimakasih atas kasusnya."
Leon senang bekerja sama dengan Alex yang mana selalu membuatnya untung sangat besar.