Selena mengalami penindasan baik di rumah maupun di sekolah. Semua orang menganggapnya sebagai beban yang tidak berguna. Namun, sebenarnya Selena adalah serigala berbulu domba yang telah menipu semua orang. Dia selalu membalas dendam berkali-kali lipat dan tak ada satupun yang menyadarinya.
Ares Kairos, seorang jenderal yang bertempur gagah berani di garis depan. Namun, dia hampir berubah menjadi monster gila yang kehilangan akal karena tidak bisa menemukan partner yang cocok. Suatu hari ada gadis aneh yang jatuh ke pelukannya dan dengan kurang ajar meraba tubuhnya.
Selena : Hei tampan, tubuhmu terlihat bagus. *hampir meneteskan air liur*
Ares : Siapa kau?
Selena : Belahan jiwamu. *mengulurkan cakar serigala*
Pangkalan militer.
Tentara : Lapor jenderal! Istrimu kabur lagi!!!
Ares : Kemana dia?
Tentara : Lapangan latihan, dia memerintahkan kami untuk melepaskan pakaian atas.
Ares : *menggebrak meja hingga hancur* SELENA!!!
Selena : Otot yang bagus~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiyana Cindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 - Jatuh ke Bak Mandi
Cassandra melaporkan segalanya pada guru wali kelasnya dan meminta untuk melakukan penyelidikan. Shopia dibawa ke ruang kesehatan untuk melakukan tes dan ditemukan feromon buatan disuntikan pada tubuhnya. Feromon buatan adalah hal yang ilegal dan siapapun yang terlibat di dalamnya akan dihukum tegas.
Pada asrama Shopia ditemukan celana dalam yang disembunyikan di bawah lemarinya beserta surat cinta yang ditunjukan pada Lucas.
Seluruh akademi heboh dan guru-guru mengadakan rapat darurat.
Akhirnya dia dikeluarkan dari sekolah dan sedang dalam penyelidikan oleh kepolisian mengenai feromon buatan ditubuhnya.
Meskipun sudah keluar sekolah tapi pembahasan tentangnya tak kunjung menghilang dan semakin memanas seolah ada yang sengaja mengobarkan api.
“Aku tidak menyangka dia anggota dari perkumpulan Lucky sungguhan.” Selena mendecakan lidahnya ketika mengamati penyelidikan tentang Shopia.
Awalnya dia berniat memberinya sedikit pelajaran tapi malah mengarah ke masalah yang lebih besar. Dia tidak berniat memperbaikinya karena Shopia pantas mendapatkannya karena selama ini telah membulinya bahkan memukulnya diam-diam.
“Lucky sangat berguna untukku.” Selena mengirim pesan pada kenalannya dan mengirimkan ‘hadiah kecil’ untuk memuaskannya.
“Terus buatlah masalah dan kacaukan mereka.” Dia tertawa jahat dan ekor kecil bergoyang dibelakang tubuhnya.
Selena mengumpulkan informasi di smartwatch kemudian memberikan perintah pada bawahannya.
“Aku harus membeli barang yang tidak bisa kudapatkan di Planet Chaos,” guman Selena sambil menjelajahi website belanja online.
Dibandingkan Selena yang gembira, suasana di antara kakak beradik terlihat sangat buruk. Mereka berada di taman terpencil yang tidak terlalu jauh dari Akademi Themis.
“Aku tidak menyangka kau memiliki teman yang menjijikan,” ejek Lucas dengan wajah kesal.
“Apakah kau sengaja membantunya mendapatkan undangan ulang tahunku supaya dia bisa mencuri barang-barangku?” Lucas sangat marah dengan keberadaan Lucky yang selalu mengganggunya.
Dia heran bagaimana bisa mereka mendapatkan barang pribadinya yang terjaga dengan aman.
Apakah ada mata-mata di sekitarnya?
“Aku tidak tahu dia bagian dari Lucky, lagipula kami tidak terlalu dekat,” bantah Cassandra ikut kesal.
“Awasi teman-temanmu dan jangan bergaul dengan orang yang aneh,” kata Lucas memperingatinya.
“Karena hal ini aku diejek oleh seluruh anggota menara putih.” Setiap kali menghadapi atasannya dia selalu mendapatkan tatapan aneh darinya.
Bahkan rekan-rekannya membicarakannya diam-diam dan mulai menjauhinya.
Dia tidak bisa kehilangan koneksi dengan orang-orang penting karena masalah sepele ini.
“Cari tahu siapa dibalik Lucky!” perintah Lucas tegas.
“Aku sudah berusaha mencari tahunya tapi orang itu licik dan sulit sekali menemukan jejak anggota Lucky. Jika bukan karena aromamu di tubuh Shopia, aku tak akan tahu bahwa dia adalah anggota Lucky,” jelas Cassandra.
“Aku tidak peduli, pokoknya kau harus menemukannya dan hancurkan mereka!”
Cassandra sangat marah kemudian meninggalkan Lucas tanpa mengucapkan selamat tinggal. Ketika melewati belokan dia tanpa sengaja dia tersandung batu hingga membuatnya tersungkur ke tanah.
Wajahnya jatuh tepat di atas kotoran.
“Sialan siapa yang sengaja melakukannya?” Cassandra melihat sekeliling tetapi tidak menemukan siapapun.
Dia mencoba berdiri dan berjalan tertatih-tatih karena kakinya kesakitan. Dia berusaha membersihkan wajahnya dengan sapu tangan tapi aroma busuk yang kuat masih tertinggal di wajahnya.
“Brengsek!”
Di balik pohon Selena tertawa terbahak-bahak setelah memastikan Cassandra pergi. Dia tidak bisa melupakan wajah jeleknya ketika terkena kotoran. Aroma tak sedapnya akan berlangsung lama karena dia telah mencampur kotoran itu dengan zat penguat aroma.
Tentu saja dia mendapatkannya secara ilegal.
Bola bulu berwarna abu-abu gelap memantul mendekati Selena dan menggosok tubuhnya dengan kasih sayang.
“Kerja bagus Maomao,” puji Selena sambil mengelus bulunya.
Bola bulu itu tidak suka dengan namanya. “Namaku Alexander Slyvanius Esperanto Hillde-“
“Yayaya …. Alexander yang agung.” Selena cepat-cepat menutup mulutnya yang cerewet.
Maomao adalah binatang spiritualnya yang berbentuk seperti bola bulu yang pas digenggaman tangan. Banyak yang mengiranya sebagai domba karena ukuran tubuhnya tetapi sebenarnya dia adalah seekor serigala perak.
Dia licik, jahat, ganas, dan tak tahu malu.
Gambaran sejati dari diri Selena.
Namun, dia harus menyembunyikan wujud asli Maomao dan tidak mengungkapkan kekuatannya sebab dia pasti akan dimanfaatkan oleh Keluarga Hyperion.
Dia tidak ingin menjadi budak yang kehilangan kebebasannya.
“Kapan kau meninggalkan tempat menyebalkan ini?” Maomao lebih menyukai Planet Chaos karena dia bisa mengeluarkan kekuatannya dengan bebas.
“Tunggu sebentar lagi setelah upacara kecocokan,” jawab Selena.
“Semoga kita mendapatkan partner yang tampan,” kata Maomao sambil menjilat bibirnya.
“Kita tidak akan mendapatkan partner.”
“APA?” Maomao sangat syok hingga bulunya berdiri.
“Jika kita mendapatkan partner maka kita harus tinggal di sini,” jelas Selena.
Maomao merasa bimbang karena insting alaminya membuatnya ingin berpasangan dengan partner yang memiliki kecocokan tinggi. Tetapi dia menyukai kebebasan di Planet Chaos karena bisa mengamuk sepuasnya. Dia juga merindukan mainan kecilnya yang patuh.
“Apakah kita bisa mendapatkan partner?” tanya Maomao sedih.
“Tidak dalam jangka waktu dekat,” jawab Selena sambil menggelengkan kepalanya. “Setelah membalaskan dendam kita akan mencari partner.”
Maomao hanya bisa pasrah karena keinginan Selena sangat kuat.
“Kau harus mencari partner yang tampan, patuh dan lucu.”
“Itu tergantung pada takdir.” Selena terkekeh dan meremas tubuh Maomao.
“Andai saja partner kita jatuh dari langit.”
oOo
“Ini obat baru yang aku kembangkan.”
Ares menerima botol obat dari Althea. “Apakah ini berguna?”
“Ini lebih baik dari sebelumnya dan aku menggunakan bahan baru yang bisa menenangkan energi yang mengamuk. Obatnya sudah diuji coba dan dijamin aman,” jelas Althea sambil memberikan obat baru pada tikus percobaan dan terbukti tikus itu menjadi tenang.
“Hanya saja ada efek sampingnya,” ujar Althea khawatir.
“Apa?”
“Setelah meminumnya akan mengalami halusinasi, semua indramu akan terpengaruh seolah mengalami hal yang nyata,” jelas Althea sambil menatap wajah tampan Ares.
“Tapi tenang saja itu tidak menimbulkan kecanduan kecuali kau menegak seluruh obatnya sekaligus. Jadi minumlah satu tablet saja setiap kau merasa energimu akan mengamuk.”
Ares menganggukan kepalanya. “Terima kasih.”
Ares meninggalkan rumah sakit militer kemudian pergi ke rumah pribadinya untuk mengunci dirinya di ruangan khusus. Dia tidak bisa membiarkan ada orang lain di sekitarnya karena mungkin saja energinya mengamuk dan menghancurkan segalanya.
Ares meminum obatnya kemudian melepas baju dan berjalan menuju kamar mandi.
Dia berendam di air hangat dan perlahan merasakan efek obatnya bekerja. Namun, tiba-tiba muncul garis merah di sepanjang kulitnya pertanda bahwa energinya tidak stabil. Telinga dan ekornya muncul dan sedikit lagi berubah menjadi bentuk binatang spiritualnya dan kehilangan akal.
Monster akan segera terlahir dengan kekuatan penghancur.
Byurrrr
Seseorang tiba-tiba jatuh di atas tubuhnya dan mereka saling menempel dengan kuat.
Ares mencium aroma yang menenangkan tubuh dan jiwanya hingga membuatnya merasa nyaman. Kemerahan pada tubuhnya perlahan menghilang berserta telinga dan ekor binatangnya. Dia mencoba membuka matanya dan melihat wanita yang menatapnya dengan pandangan ….
…. mesum.
Apakah halusinasinya sudah dimulai?
“Hei tampan, tubuhmu terlihat bagus.” Wanita itu mengulurkan cakar serigalanya dan mengelus tubuh menggodanya.
“Sangat kuat, kokoh, dan ….. besar.”
-TBC-