Baikal, Karyawan tertekan yang mengalami Burn Out tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain terjebak dalam pekerjaannya. Satu satunya hiburan yang bisa dilakukan di waktu sempitnya adalah berimajinasi.
Imajinasi ini yang kini menjadi nyata dan Baikal berpindah di dalamnya.
Baikal merasa dunia baru sangat berbahaya dan merasa jiwanya terancam. Beragam imajinasi dia wujudkan untuk menjamin keselamatan jiwanya.
Imajinasi pertama yang berhasil diwujudkan Bayangan Kegelapan Neraka "Helcourt The Shadow". Namun, hanya berguna untuk membawanya lari, menyalakan api dan menangkap ikan.
Apakah Baikal bisa bertahan di dunia baru?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MishiSukki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBERANGKATAN MENUJU MOUNT CORTE
Baikal terengah engah melihat melihat bagaimana karakter Helcourt yang diciptakan muncul dari lubang dimensi di kamar mandi.
GLEK,
Baikal kagum dengan sosok 3 dimensi di kehidupan masa lalu kini menjadi nyata di depannya.
Baikal bengong bahkan beberapa menit dengan mulut terbuka lebar.
Helcout memiliki postur merangkak, setinggi dan sebesar sebuah city car dengan ekor berujung tajam yang menjulang ke atas dan menantang. Wajah dan tubuhnya sangat mengerikan sesuai deskripsi alien. Gigi gigi yang rucing, kuku dan bilah taji di tangannya yang tajam menambah nuansa terror.
Baikal mendekati kemudian menyentuh lengan dan beberapa fitur seperti punggung, lengan dan wajah. Sangat keras dan terkesan kuat.
KKKKKKRRRRRRRRRR….....
Sementara Helcout hanya merespon dengan pouring seperti dengkuran kucing.
Saat memeriksa karakter ciptaannya Baikal juga heran. Kenapa dia tidak ada rasa takut sama sekali? Dan kenapa tidak merasakan rasa bahaya yang dimunculkan oloh sosok yang tentu sangat mengerikan di depannya ini?
Baikal menghela nafas panjang saat pembuatan karakter imajinasinya memutar bagaimana helcourt ini seperti anjing pitbull yang meskipun tampak mengerikan, sebenarnya sangat menyayangi dan melindungi majikannya.
Tentu jelas mungkin aku adalah penciptanya. Akan konyol jika pencipta menjadi lari terbirit birit saat menyaksikan betapa buruk ciptaannya.
Setelah puas, Baikal menyuruh Helcourt memasuki mode bayangan dan bersembunyi di dalam bayangan Baikal.
Baikal menyisakan rasa heran juga, ternyata Helcourt ini mampu menggunakan skill nya sesuai deskripsi dengan baik di dunia nyata ini.
Baikal sedikit merasa sanksi juga. Terakhir kali system panel muncul dia memodifikasi status dasarnya. Namun setelahnya tak ada efek yang dirasakan Baikal sama sekali.
Jangan jangan karakter ini juga scam nantinya. Hanya menunjukkan bentuk casingnya saja, namun tak punya fungsi. Hanya seperti pameran kostum dalam karnaval. Berguna hanya untuk menakut nakuti anak kecil.
Ketika dalam pertempuran sungguhan ternyata Helcourt tidak bisa menyerang, gagal membuat damage, atau mati hanya karena satu tebasan pedang saja. Bukankah ini hanya menyajikan pertunjukan permainan barong. Apalah fungsi?
Celaka.
Meskipun Baikal sempat tenang kini mulai panik kembali. Bagaimana bisa tenang sebelum Helcourt benar benar teruji kesesuaian dan kemampuannya. Keluhnya.
Menarik selimut mencoba tertidur namun gagal.
Esok yang cerah dengan matahari terbit. Hari ketujuh yang merupakan hari keberangkatan. Baikal dengan cemberut dan berkantong mata sayu memakai pakaian dan perlengkapan yang disediakan pelayan.
Bercermin di depan kaca dia melihat seorang remaja kurus berambut hitam legam. Warna hitam tergelap yang mengingatkan Baikal tergelap pada sebuah mobil mewah kelas terbatas di kehidupan yang lalu.
Mata yang merah gelap, seperti warna merah hati.
Baikal mengenakan setelan baju yang bagus, dengan beberapa hiasan dan ornament yang melekat. Seperti mau karnaval, ah tidak seperti mau mementaskan drama. Mungkin inilah sosok seorang Romeo?
Ah, tapi di mana menemukan Juliet?
Lupakan,
Cukup tampan juga diriku ini ternyata. Fakta yang tidak disambut dengan gembira olehnya, karena sebentar lagi dia akan meninggalkan kamarnya. Masuk zona bahaya.
Di depan pintu yang dibuka Erland menyilangkan lengan dan memprotes Baikal.
“Kamu kenapa lama sekali? Apakah kamu berdandan seperti wanita seharian?” Erland memelototi Baikal.
Celaka, dia mengancamku. Lihat, tangan kirinya sedang bebas. Bukankah posisi saat ini adalah keadaan termudah untuk menyambar belati di belakang pingganggnya untuk menebasku.
“Malah bengong melamun. Dasar.” Erland menyambar tangan Baikal dan menyeret keluar kamar.
“Ah…”
Baikal meronta dan menolak. Namun sia sia, Elrand ternyata memiliki kekuatan besar yang tersimpan di balik perawakannya.
Baikal tak berkutik dan berdaya untuk melawan. Keengganan dan penolakan semuanya tidak berhasil.
Hanya menuruni tangga dan beberapa belokan alhasil mereka tiba di halaman.
Menyambut mereka sebuah kereta dengan 100 prajurit berzirah. Mereka dipersenjatai dengan tombak dan pedang di sisi pinggang. Beberapa prajurit membawa busur panah juga.
Elrand menyeret Baikal masuk ke dalam kereta.
Mendengar sebuah peluit panjang, Baikal merasakan kereta telah bergerak.
Di atas kursi yang nyaman rasa khawatir seperti telah ditenangkan oleh goyangan lembut kereta. Melihat Elrand yang duduk di seberangnya tampak sedang melakukan meditasi, Baikal tak mampu menahan rasa kantuknya.
Kepalanya menyandar pada bantal lembut. Dia tertidur.
Baikal terbangun kemudian merapikan diri.
“Perjalanan memakan waktu sebulan, kita ke depan akan bermalam di beberapa kota dan mengambil camp di sela selanya.” Elrand menatap pemandangan indah lewat jendela yang terbuka.
“Mmmm, apakah jalur ini dan semuanya aman?” Baikal membuka suara.
Elrand menoleh dan memelototi Baikal seolah terkejut.
“Kamu ternyata bisa bicara? Kukira kamu bisu?” Elrand tertawa terbahak bahak. Melihat Elrand seperti itu Baikal sedikit khawatir.
Apakah akan dimulai babak cerita kakak membully adik?
“Di mana Ayah Tiager? Ah, maksudku Yang Mulia Aegonas? Tidakkah bersama kita?” Baikal sejauh ini hanya merasa lebih aman jika dalam pengawasan Aegonas.
“Siapa itu Tiager???” Elrand mengunci mata pada Baikal.
“Ah, bukan. Lupakan hanya lidah yang kepleset. Tidak ada hal lain.” Baikal buru buru mengalihkan perhatian.
“Harusnya sesuai tradisi hari ini kita sekeluarga pergi ke pemakaman leluhur untuk upacara penghormatan. Namun kondisi kekaisaran seperti ini tidak memungkinkan sama sekali. Bahkan ayah lebih dibutuhkan di garis depan.”
“Sementara kakak kakak yang lain memiliki tugas dan misinya sendiri.”
Baikal memandang Elrand dengan tatapan yang seolah mengatakan. Lalu kamu sendiri mendapatkan tugas apa?
Elrand seperti mengeri bahasa tubuh dan mimic wajah Baikal.
“Aku berada di Akademi Kekaisaran Strabos sebagai siswa di sana. Setelah selesai melaksanakan upacara penghormatan ini aku akan mendapatkan tugas.” Elrand berkata dengan rasa antusiasme yang kuat.
Bagaimana pun tugas saat ini apapun bentuknya warnanya tetap sama yaitu warna merah pertempuran. Tampaknya Elrand sudah tak sabar untuk memulai debutnya demi membawa namanya sendiri bersinar dalam tempaan perang dan pertempuran.
“Bukankah itu bahaya?” Baikal ngeri dengan kondisi semua saudaranya ikut berperang. Bahkan Elrand yang hanya terpaut beberapa tahu lebih tua darinya juga harus terjun ke medan laga.
“Baikal, nama belakang kita adalah Ramoses. Kamu tahu siapa dia?”
Baikal jelas tidak tahu menahu, dia menggelengkan kepala.
“Satu satunya kaisar bergelar abadi yang menyatukan seluruh benua. Semua laskar, golongan dan negara tunduk di bawah pedangnya. Dia menyatukan seluruh benua dengan bahan bakar api dan darah.” Elrand sangat bangga.
Bukankah tindakan berdarah seperti itu akan memicu dendam di kemudian hari. Terkuak fakta bagaimana akhirnya kekaisaran kehilangan kekuatan dan pengaruh oleh waktu. Kemudian ditekan terus hingga terpojok dan hanya bisa bertahan.
Pria Ramoses ini benar benar gagal melihat masa depan. Membuat keturunannya masuk dalam keadaan bahaya. Wajah Baikal menunjukkan protes.
“Inilah jalan kami, jiwa kami hanya berisi kebanggan sebagai Ramoses. Bahkan ribuan panah menghujani dan jika pun kami mati berkali kali dalam peperangan. Akan kami tunjukkan pada seluruh dunia bahwa kami adalah seorang Ramoses.”
Baikal mendengarkan ucapan Elrand sebagai ucapan yang sangat keliru. Ucapan itu hanya bagus untuk novel atau film.
Untuk dunia nyata seperti ini bagusnya adalah menghindari bahaya sebisa mungkin untuk mewujudkan hidup aman dan tentram.
Baikal melihat Elrand sepertinya sedang bermeditasi lagi.
Baikal pun abai dan melihat pemandangan senja dari balik jendela kereta yang berjalan pelan.