Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Tiga hari telah berlalu, dan followers Venus semakin bertambah banyak di Instagram, Venus juga membuka sebuah akun YouTube yang merekam kegiatan olahraga rutin nya selama berada di rumah.
Akun YouTube miliknya juga langsung dibanjiri banyak komentar dan pujian terhadap Venus yang di mata para penggemar Venus tampak sangat cantik seperti ketika dia masih berumur belasan tahun.
Kegiatannya yang diupload ialah ketika dia berolahraga sehingga Venus banyak membagikan tips-tips berolahraga yang nyaman hingga membuat banyak orang merasa senang melihat akun YouTube milik Venus.
Saat ini, Venus baru saja selesai mengambil video tentang dirinya yang berolahraga ketika ponsel miliknya tiba-tiba saja berdering.
Drrriiingg.... Drrriiingg.... Drrriiingg....
Drrriiingg.... Drrriiingg.... Drrriiingg....
Venus tersenyum saat ia melihat nama pemanggil ialah Indri sehingga perempuan itu dengan cepat mengangkat panggilan teleponnya.
"Halo?" Ucap Venus pada perempuan di seberang telepon.
"Halo, aku sudah merangkum semua tawaran pekerjaan untukmu, Bagaimana kalau besok pagi kau datang ke agensi supaya kita bisa membicarakannya sebelum mengajukannya di rapat bersama petinggi perusahaan?" Tanya Indri dari seberang telepon langsung membuat Venus mengerutkan keningnya.
"Kau bilang pekerjaannya harus didiskusikan dengan para petinggi perusahaan?" Tanya Venus yang mana dia jelas tahu bahwa setiap ada brand-brand besar yang menawari untuk menjadi ambassador ataupun untuk menjadi seorang model, maka masalah itu akan didiskusikan dengan para petinggi perusahaan, berbeda dengan tawaran-tawaran kecil yang biasanya hanya ditangani oleh manajer dan CEO.
"Ya! Ini tawaran dari sebuah brand kenamaan, dulunya kau juga menjadi ambassadornya," ucap Indri dari seberang telepon langsung membuat Venus menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, kalau begitu Jam berapa kita bertemu?" Tanya Venus.
"Terserah darimu saja, aku sudah berada di kantor pada pukul 07.00 pagi," ucap Indri.
"Baiklah, kalau begitu aku akan datang pukul 07.00." jawab Venus.
"Ok!" Jawab Indri dari sekarang telepon sebelum kedua orang itu mengakhiri panggilan telepon mereka.
Maka, setelah Venus meletakkan ponselnya, ia dengan perasaan bahagia segera berjalan ke arah kamar mandi.
Perempuan itu membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya.
Setelah itu, Venus makan siang terlebih dahulu sebelum meninggalkan rumah dan pergi ke sebuah firma hukum.
"Selamat datang," ucap sang pengacara bernama hardison langsung menyambut Venus yang memasuki ruangannya.
Venus pun menganggukkan kepalanya sembari mengukir sebuah senyuman di wajahnya sebelum dia duduk di kursi menatap pria yang ada di hadapannya, "Bagaimana perkembangannya?" Tanya Venus langsung pada inti pembicaraan mereka, sebab dia ingin masalahnya cepat selesai supaya dia masih memiliki waktu untuk kembali menyiapkan makan malam untuknya dan suaminya.
"Semuanya berjalan dengan lancar, dan sesuai dengan yang telah saya katakan, bahwa hari ini pengacara keluarga anda akan datang kemari dan kita akan membicarakannya," ucap hardison membuat Venus merasa sangat puas.
"Selain itu, apakah ibu dan saudara tiri saya perlu berada di sini untuk membicarakan mengenai warisan tersebut?" Tanya Venus.
"Tidak perlu, lagi pula sekarang anda sudah menikah, jadi suami anda lah yang akan menjadi wali sah." Ucap hardison langsung membuat Venus mengerutkan keningnya.
"Suami saya?" Tanya Venus yang merasa bahwa dia mungkin agak sulit untuk mendatangkan suaminya ke tempat itu, karena dia tahu bahwa suaminya sangat sibuk, bahkan ketika dia berada di rumah seringkali Venus diam-diam melihat suaminya yang bekerja sampai tengah malam bahkan ketika dia sudah tertidur.
Itu sebabnya selama 3 hari ini Venus jarang sekali mengganggu suaminya di siang hari, bahkan ketika malam hari, dia akan berusaha untuk tidur lebih cepat supaya suaminya tidak terlalu lama menemaninya, karena dia tahu suaminya tak mau meninggalkannya ketika dia belum terlelap di malam hari.
"Iya," jawab hardison bersamaan dengan pintu yang terbuka memperlihatkan seorang pengacara masuk ke dalam ruangan yang dikenali Venus sebagai pengajar keluarga mereka.
Maka Venus langsung berdiri menyambut pengacara tersebut hingga mereka berbincang-bincang sesaat sebelum akhirnya sang pengacara mengeluarkan beberapa dokumen di atas meja.
Venus pun menatap 2 pengacara yang sedang berbicara satu sama lain dan dia tidak terlalu mengerti apa yang dibicarakan oleh kedua orang itu karena dia bukan orang hukum, Tetapi dia tetap duduk di sana dalam ketenangannya.