Obsesi Sang Paman

Sarah masuk ke dalam mobil bersama dengan Arini dan Dina, keduanya berbincang bersama di kursi penumpang. Dan Sarah hanya duduk di kursi depan bersama dengan supir, malam ini ia sama sekali tidak melihat Reno dan pria itu tidak menunjukkan batang hidungnya sedikit pun.

Mobil berhenti di sebuah gedung hotel bintang lima, mereka bertiga langsung masuk dan naik ke lantai 5 yang sudah di sewa untuk pesta malam ini. Sarah berjalan di belakang Dina dan Arini, matanya menatap banyak sosok orang-orang penting yang hadir malam ini.

"Ini pestanya siapa?" Tanya Sarah pada Dina yang nampak kagum dan salah tingkah dengan adanya beberapa pria tampan.

Dina menghela nafas kasar, ia sebenarnya tidak ingin dekat-dekat dengan Sarah. Tapi ia sama sekali tidak ingin reputasi hancur karena membentak atau menjauhi wanita itu.

"Ini pesta kedatangan Paman Andrew." Jelas Dina.

Sarah terdiam sejenak, Sarah sama sekali tidak pernah mendengar nama pria itu. Tapi ia juga ingat jika Reno mengatakan ini adalah pesta keluarga dan pamannya datang dari luar negeri.

Sarah tidak lagi banyak bicara, tapi matanya langsung beralih kan pada orang-orang yang mulai menatap sosok yang baru datang. Dengan rasa penasaran Sarah ikut melihat ke arah pintu, ia langsung terdiam sejenak dengan mulut yang mulai membisu.

Reno berjalan bersama dengan Dara dan saling bergandengan tangan, Reno menyapa setiap orang dengan ramah. Ia juga menunjukkan senyuman yang hangat dan lembut, Sarah tertawa geli melihat pemandangan di depannya. Pria itu memang keterlaluan, bahkan bersikap seperti ini di depan umum.

Sarah kini merasa di intimidasi, tatapan mencemooh orang-orang kepadanya terasa sangat jelas. Membuatnya hanya bisa diam dengan wajah yang dingin, ia berusaha menikmati pesta yang sebenarnya membuatnya sangat muak dan kesal.

Sarah duduk di kursi tamu sendirian, ia melihat Dina dan Arini menghampiri Reno dan berbicara layaknya sebuah keluarga. Sementara dirinya, hanyalah orang asing yang kebetulan masuk ke keluarga mereka.

Sarah duduk dengan bertumpang kaki, dan memperlihatkan bagian betis yang putih dan mulus. Dada nya yang besar dan menonjol, membuatnya menjadi pusat perhatian setiap laki-laki yang ada di dalam pesta.

Sarah minum alkohol berkualitas bagus yang di sediakan, meski begitu. Ia tidak gampang mabuk hanya dengan beberapa tegukan saja, matanya masih menatap tajam bagaimana sikap Reno kepada Dara.

Hingga acara yang dinantikan akhirnya tiba, Sarah melihat orang-orang menatap sosok pria yang berdiri di atas panggung.

Sarah tidak bisa mengalihkan pandanganya dari sosok pria yang menjadi bintang utama malam ini, pria tinggi dengan tubuh yang kekar, rahang yang tegas, hidung mancung dan tentunya dengan wajah yang tampan.

Dara tersenyum dengan lembut, ia tidak bisa mengalihkan pandanganya dari Reno. Hingga sosok Andrew yang sudah melakukan penyambutan langsung turun dan menghampiri Dara dan juga Reno.

"Om.." Dara tersenyum senang, ia menatap sosok pria yang di panggil om.

Sarah mengerutkan keningnya, ia berpikir sejenak. Kenapa Dara terlihat sangat dekat dengan pria itu, sementara Arini dan Dina nampak tidak terlalu dekat.

"Paman, bagaimana kabar mu selama si luar negeri?" Tanya Reno dengan senyuman di wajahnya.

"Aku baik, apa kau menjaga keponakan ku dengan baik?" Tanya Andrew pada Reno.

Reno tersenyum, Dara pun ikut tersenyum lalu ia menggandeng tangan Reno dengan sangat erat. Seakan memberikan jawaban yang membuat Andrew sangat puas.

Sarah yang kesal langsung bangkit dan berjalan dengan anggun, matanya tak sengaja saling menatap dengan Andrew. Pria tampan itu terus menatap sosok Sarah yang berjalan ke arahnya, aura seksi dan sensual seakan terpancar jelas dari tubuh Sarah. Membuat setiap pria yang melihat wanita itu, langsung terpanas seketika.

"Mas." Panggil Sarah yang langsung mengalihkan pandanganya dari Andrew dan menatap Reno.

Reno sedikit terkejut melihat Sarah, apalagi tampilan istri nya sangat cantik dan seksi. Dara yang melihat kedatangan Sarah langsung melepaskan genggaman tangannya, Sarah tersenyum tipis pada Dara.

"Aku daritadi mencari mu, ternyata kau bersama dengan Nona Dara." Jelas Sarah yang langsung menggandeng tangan Reno yang membuat pria itu hanya bisa diam.

Andrew melihat situasi di depannya, "Siapa wanita ini?" Tanya Andrew dengan tatapan tak suka, ia melihat sosok Dara yang kini nampak murung dan sedih.

"Ah.. Perkenalkan saya Sarah Azhari Darmiji Wangsa, istri Reno." Jelas Sarah yang langsung memperkenalkan diri kepada Andrew.

Andrew terdiam dan menatap Reno dengan tatapan yang sulit di artikan, ia lalu menarik tangan Dara dan membawa keponakannya itu pergi menjauh dari Reno.