NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Khawatir

Setelah keluar dari kamar, aku disambut oleh senyuman manis ibu mertua.

"Lintang kita makan dulu yuk, kata Danuar kamu belum makan," ucap ibu mertua seraya menatap wajahku lekat. Aku mengangguk karena memang sudah sangat kelaparan. Mas Danu tidak memberikan waktu untuk sarapan di rumah dan tidak berhenti di tempat makan manapun. Sungguh menyebalkan, untung saja aku tidak memiliki riwayat penyakit asam lambung.

"Ayo!" Entah kenapa ibu mertuaku terlalu baik, aku pikir dia juga akan membenciku seperti Mas Danu. Dia menggandeng tanganku dan membawa ke meja makan.

Di sana Gina sudah menunggu dengan wajah tertunduk lesu. Entahlah aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, atau mungkin dia masih merasa tidak enak padaku perihal foto Kak Libra? Seharusnya dia tidak begitu, bagaimanapun, itu bukan salahnya. Kakaknya saja yang durjana.

"Kami belum sempat masak dan Danuar tidak mempekerjakan pembantu setelah pembantu lamanya pulang kampung bulan kemarin. Jadi, Gina tadi pesan online makanan ini. Semoga kamu suka ya, sebab kami tidak tahu selera kamu," kata ibu mertua panjang lebar. Gina mengangkat wajah dan tersenyum kaku.

Hatiku terkejut, aku menerka Mas Danu pasti sengaja karena akan menikahiku. Ah, sepertinya dia ingin menjadikanku pembantu, firasatku mendadak menjadi buruk.

"Kalau tidak suka, biar aku menyuruh Gina memesan yang lain." Raut wajah ibu mertuaku terlihat tidak tenang, mungkin menyangka aku tidak menyukai makanan yang disuguhkan.

"Lintang bisa makan apapun Ma," ucapku sambil membalik piring. Mereka berdua saling pandang, tersenyum tipis lalu mengangguk. Kemudian kami bertiga fokus menyantap menu di hadapan.

Ketika baru makan beberapa suap, aku mengingat Mas Danu yang tadi pergi dengan marah. Kemana dia sekarang? Semenjak tadi, aku tidak melihat batang hidungnya.

"Kamu mencari Danuar?" tanya ibu mertua ketika menyadari aku menoleh ke sana kemari.

"Iya Ma, dia juga belum sarapan. Kami ke sini pagi-pagi sekali."

"Mas Danu sudah pergi bekerja, biarkan saja, paling dia makan di kantor." Kali ini Gina yang menjawab. Nada suaranya terdengar kesal pada Mas Danu.

"Iya," kataku singkat lalu kembali melanjutkan makan. Setelah selesai makan, ibu dari Mas Danu pergi ke kamar si kembar untuk mengontrol keduanya, sedangkan aku dan Gina ke dapur untuk membersihkan peralatan makan kami.

"Kak, kalau boleh tahu kenapa Mas Danu sama Kak Lintang dulu putus?"

Aku yang sedang mencuci piring dengan sabun tersentak mendengar pertanyaan Gina. Apa dia tidak tahu bahwa kami tidak pernah memutuskan untuk berpisah? Ya, tidak pernah ada kata 'putus' yang keluar dari mulut kami berdua, yang ada, keputusan Mas Danu untuk menikahi Kak Libra datang begitu saja.

"Mas Danu tidak cerita sama kamu?" tanyaku hati-hati. Gina menggeleng.

"Bahkan mama juga bingung, adiknya yang menjadi kekasih Mas Danu, eh dia malah nikah dengan kakaknya."

Sungguh dadaku remuk mengingat ini semua. Rasa sakit itu seakan kembali menyeruak ke dalam rongga dada, tetapi tidak apa-apa, itu tandanya Mas Danu tidak pernah menceritakan keburukanku pada keluarganya. Namun, kalau begini bagaimana aku bisa tahu kesalahanku di masa lampau?

"Mungkin sudah jodohnya seperti itu." Aku mencoba bersikap bijaksana dan menunjukkan kalau diriku baik-baik saja. Biarlah hanya aku sendiri yang tahu bagaimana hancurnya hatiku.

Gina melirik padaku dan aku menyambutnya dengan seulas senyuman.

"Kakak kuat banget ya, kalau aku jadi kakak mungkin aku nggak bakal balik sama Mas Danu. Maaf, sudah mengingatkan pada luka Kakak."

"Tidak apa-apa, aku hanya ikut alur. Kalau sudah jalan takdirnya seperti itu, aku bisa apa? Semua berjalan sesuai garis yang sudah tertulis. Kita cukup resapi, nikmati, dan jalani." Aku seperti motivator padahal membawa diri saja tidak pandai.

"Wah kakak hebat." Mata Gina nampak berbinar.

Aku berbisik dalam hati bahwa sebenarnya aku bukan pandai melainkan sebaliknya. Namun, adakah manusia yang pandai mengatur perasaan cinta? Rasaku pada Mas Danu begitu kuat hingga apapun yang terjadi, sesuatu yang bersemayam dalam sudut hati itu tak pernah bisa pindah ke lain tempat. Bahkan kebencian sekalipun tidak dapat menutup rasa itu.

"Sudah selesai, Kakak bisa istirahat," kata Gina seraya mengelap tangannya. Aku keluar dapur dan pergi ke kamar keponakanku. Dibandingkan tidur siang aku memilih mengobrol dengan ibu mertua. Dulu aku tidak mengenal wanita setengah baya ini dengan begitu dekat, ternyata beliau asyik diajak mengobrol, tidak seperti Mas Danu yang dingin dan kaku.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Sore hari kedua keluarga Mas Danu pamit pulang. Aku mengantar sampai pintu pagar. Setelah itu membuatkan susu untuk kedua keponakanku kemudian memandikannya. Tidak terlalu ribet mengurus kedua bayi yang baru berusia 3 bulan ini, mereka tidak terlalu banyak bergerak dan rewel. Keduanya juga masih lebih banyak tidurnya daripada terjaga.

Setelah kedua anak ini tidur, aku masuk dapur dan membuatkan makan malam. Selesai, aku menunggu Mas Danu di depan rumah. Sayangnya dari hari terang sampai gelap, pria itu tidak nampak akan datang.

"Apa Mas Danu tidak akan pulang?" Aku duduk seraya menopang dagu. Perasaanku tidak nyaman. "Apa Mas Danu tadi pagi memang marah, tapi kenapa?"

Kuraih ponselku lalu mencari kontak Mas Danu. Saat itu baru tersadar tidak lagi menyimpan nomor teleponnya. Aku langsung mengingat Gina, tetapi takut membuat kelurga Mas Danu khawatir atau bahkan berasumsi macam-macam. Bisa-bisa aku dimarahi Mas Danu kalau dia sudah kembali.

"Ckk, kemana sih dia?" Aku kembali masuk rumah. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Aku menatap makan malam yang kusiapkan sudah dingin. Aku duduk dengan gelisah. Perasaan khawatir menggerogoti jiwa hingga untuk makan pun sudah tidak berselera. Akhirnya makanan yang sudah repot-repot kumasak, aku abaikan saja.

"Ya Tuhan semoga Mas Danu baik-baik saja," ucapku seraya menghela napas berat. Aku kembali melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Oleh karena itu aku memutuskan untuk bertanya pada keluarganya. Mereka juga berkata tidak tahu dan bahkan ikut khawatir. Mereka berkata Mas Danu tidak biasa pulang larut malam tanpa kabar seperti sekarang.

Saat kekhawatiran melanda, tiba-tiba ponselku berbunyi. Dengan cepat aku mengangkatnya.

"Halo, ini siapa ya?" tanyaku tidak sabaran.

"Ini asistennya Tuan Danuar Anggara, benar ini nomor Nona Lintang?"

"Ya, Pak, ada apa ya?" tanyaku semakin panik, perasaanku tidak menentu.

"Nona, Tuan Danuar kecelakaan."

"Apa!? Bapak jangan bercanda Pak," kataku syok.

"Saya serius Nona."

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!