NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 PUTUS.

Malam ini Kartina tengah menunggu Ares untuk menelepon nya. jujur, dia tidak berani untuk menelpon nya lagi. takut ganggu, pikirnya saat itu. bahkan dari tadi sore dia belum keluar kamar, perasaan nya tidak karuan. takut terjadi sesuatu dengan hubungan nya. apalagi belakangan ini sikap Ares kepadanya sungguh diluar dugaan.

Kartina memperhatikan layar ponselnya. berharap Ares akan menelponnya, jujur, Kartina rindu dengan suara Ares. bahkan hampir sebulan dia tidak pernah mengobrol dengan Ares lewat telpon. hanya sekedar chat yang tidak penting, yang isinya cuma, oh, ya, udah, ok, begitu lah keadaan hubungan nya sekarang.

Kartina membulatkan kedua matanya saat Ares menelponnya. tanpa berlama-lama Kartina langsung mengangkat telponnya. jujur dalam lubuk hati yang paling dalam. dia sangat merindukan nya.

ARES •'Malam cantik'

KARTINA •Malam juga emm'

ARES •'Kamu lagi apa?'

KARTINA •'lagi nunggu kamu telpon'

ARES • Dari tadi?'

KARTINA•'iya dari tadi.'

ARES •'Maaf'

KARTINA •'Maaf kenapa?

Tidak ada jawaban Dari Ares.

KARTINA •'sayang kok diem?'

ARES • 'hubungan kita sampai sini aja ya, kayaknya aku gak bisa ngejalanin hubungan LDR. maafin aku ya, sekali lagi aku minta maaf.'

Kartina terdiam dengan kedua mata yang berkaca-kaca. bahkan untuk bersuara saja dia tidak sanggup. jujur kali ini dia benar-benar hancur. sehancur- hancurnya. Kartina menatap telpon yang dia genggam. ternyata telpon itu sudah mati. bahkan Kartina tidak pernah terpikirkan bahwa Ares akan meninggalkan nya. tapi kenyataannya?

Rasanya ingin berteriak sekencang mungkin. namun yang mampu Kartina lakukan hanya menangis tanpa mengeluarkan suara. bukanya itu sakit? jelas. hubungan yang dia baru jalani 3 bulan seketika hancur cuma karena salah satu dia antara mereka tidak bisa LDR. lantas hari-hari yang mereka lalui bersama untungnya buat apa?

•••••

Keesokan harinya.

Kartini sangat khawatir pada Kartina, apalagi  dari semalam Kartina tidak keluar kamar, bahkan pintu nya saja di kunci. jujur, Kartini takut Kartina kenapa-kenapa. apalagi belakangan ini Kartina suka melamun tidak jelas. seperti orang yang sedang banyak pikiran. bahkan belakangan ini Kartina sudah jarang makan, wajah nya pucat seperti orang yang mau meninggal. apa mungkin semua ini gara-gara Ares?

Saat Kartini hendak masuk ke kamarnya, tiba-tiba pintunya tidak kunci. mungkin semalam Kartina sempat ke luar kamar. jadi dia lupa buat menguncinya lagi.

"Tin, kamu kok masih di kasur sih, udah jam berapa ini, hayo mandi." ucap Kartini saat melihat Kartina yang di tutupin tubuhnya oleh selimut.

"Aku hari ini gak masuk kak." jawabnya dengan posisi yang masih di tutupin selimut.

"Kenapa sakit?"

"Iya aku, lagi gak enak badan."

"Oh yaudah, kamu istirahat aja kakak sekolah dulu."

Setelah mengatakan itu, Kartini langsung pergi keluar kamar. Kartini sempat melihat ke arah Kartina. sepertinya kondisinya tidak baik-baik saja. Kartini pun memutuskan untuk menghampiri ibunya yang sedang masak di dapur.

"Mah."

"Kenapa sayang?"

"Kakak khawatir sama Tina mah, belakang ini dia suka ngelamun. kayaknya gara gara cowok yang bernama Ares itu." jelas Kartini.

Bu Siti terdiam, tak lama dari situ Bu Siti paham apa yang di maksud putrinya.

"Yaudah, kamu sekolah dulu aja, nanti mamah yang ngomong sama Kartina." ucap Bu Siti.

"Yaudah, Tini berangkat sekolah dulu ya." Kartini pun langsung menyalami pungung tangan ibunya. tak lama dia pun pergi untuk berangkat sekolah.

Bu Siti mematikan kompor nya, memastikan saat di tinggal tidak terjadi apa-apa. setelah itu Bu siti langsung masuk ke dalam kamar Kartina.

"Tin, mamah masuk ya."

Bu Siti, masuk ke dalam kamar tanpa menunggu jawaban dari putrinya. wanita tua itu duduk di atas kasur. memegang kening putrinya yang lumayan cukup panas.

"Kamu sakit, kita ke dokter aja ya?"

Kartina membenarkan posisi duduknya di atas kasur dengan raut wajah yang pucat,  dan bibir yang kering.

"Kartina gapapa."

"beneran kamu gapapa?"

"Iya mah Kartina gapapa."

"kalau ada apa-apa kamu cerita ya, mamah khawatir kalau kamu kenapa-kenapa." ucapnya dengan wajah penuh ke khawatiran.

Kartina tersenyum lemas, detik setelah nya dia mengangguk " Iya mah, Kartina Gapapa kok."

•••••

Fahri, cowok itu dari tadi terlihat sedang mencari seseorang. langkahnya terus berjalan ke arah koridor sekolah. tatapannya tertuju pada Elisa dan Lilis yang terlihat tengah berjalan ke kelasnya.

"Sa!"

Elisa yang mendengar namanya di panggil langsung balik badan. begitu juga dengan Lilis. Fahri pun mempercepat langkah nya untuk segera menemui Elisa.

"Fahri tuh sa."

Fahri menarik nafasnya pelan saat di depan kedua nya.

"Lis, aku boleh ngomong sebentar sama Elisa?

"Oh yaudah, sa, aku ke kelas duluan ya." ucapnya setelah itu pergi ke dalam kelas.

"Ngomong apa ri?"

"Kartina, dia gak masuk?"

"Dia lagi sakit."

"Sakit kenapa?"

"Gak tau, tiba-tiba sakit aja."

Fahri yang mendengar itu terdiam lama.

"Yaudah ri, aku ke kelas duluan ya." setelah mengatakan itu Elisa masuk ke dalam kelas. sementara Fahri, cowok itu terdiam, begitu mengkhawatirkan keadaan Kartina sekarang.

•••••

"Sa, kita kerumah Kartina dulu sebentar gapapa kan?" tanya Fahri di sela-sela perjalanan mereka.

Elisa yang mendengar itu terdiam. Fahri yang melihat Elisa di spion motor tengah terdiam pun menanyakan kembali.

"Sa, kok diam?"

"Iya, boleh." ucapnya seakan akan baik-baik saja.

"Oke lah." Fahri kembali fokus dengan kendaraannya. tak lama dari situ, tatapannya tertuju pada penjual buah-buahan di pinggir jalan.

Fahri pun memberhentikan motornya tepat di depan si penjual buah-buahan.

"Ada apa ri?"

"Aku mau beli buah dulu buat Kartina." ucapnya.

Keduanya segera turun dari atas motor untuk membeli buah-buahan. Elisa yang berada di sampingnya tiada henti menatap Fahri dengan tatapan sendu.

"Sesayang itu ya ri kamu sama tina." batin Elisa.

Setelah selesai membeli buah-buahan. mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Kartia. Elisa menunjukkan jalan ke arah rumah Kartina, karena cuma dia sendiri yang tau rumah Kartina.

Keduanya segera turun dari atas motor, lalu berjalan menuju rumahnya.

"Permisi."

Tak lama, seorang wanita paruh baya datang menemui keduanya.

"Assalamualaikum Tante."

"Waalikuksalam."

"Kartina nya ada Tante?"

"Ada, ayo masuk." Elisa mengangguk, mereka pun segera masuk ke dalam rumah." kalian tunggu di sini, biar Tante yang panggil Kartinanya." Bu Siti menyuruh keduanya untuk menunggu di ruang tamu.

"Baik Tante."

Tak lama dari situ, Kartina datang dengan kondisi tubuh lemas. Elisa yang melihat Kartina lemas langsung membantu nya untuk duduk di sofa.

"Ayo hati hati tin."

"Hai tin." sapa Fahri pada Kartina.

Kartina membalasnya hanya tersenyum tipis.

"Oh ya ini aku bawa buah-buahan buat kamu, aku taro di meja ya." Fahri meletakkan buah-buahan itu di meja.

"Makasih ya kalian udah datang ke sini, makasih juga buah nya ri." ucap Kartina lemas.

"Sama sama"

"Oh ya tin, kamu itu sakit kenapa? kok bisa tiba-tiba."

Kartina langsung menatap Fahri, lalu beralih menatap Elisa.

"Entar aku ceritain."

Elisa yang paham dengan kode tatapan dari Kartina lebih memilih untuk diam, karena Elisa tau, Kartina tidak mungkin bakalan cerita kalau di antara mereka ada orang lain. Fahri.

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!