"Jangan salahkan takdir, terkadang jodoh itu datang di waktu yang kita tidak pernah duga sama sekali. -Darren
-----------------------------------------------------------------------
Kini ia harus menerima perjodohan itu, Darren Baron Alexi anak kedua dari keluarga zafano. Apalagi saat ia tahu siapa perempuan yang akan menikah dengannya nanti....?
By: manikutami.
Aku tidak peduli, ada ataupun tidak yang membaca novelku.- by author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manikutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
Malam hari telah tiba...
Ryan dan ibunya Merina tiba dirumah baru mereka yang akan dihuni.
Diruang tamu Ryan sibuk membaca buku kesukaannya, kebiasaan sehari-harinya membaca buku memberikannya banyak ilmu.
suara langkah sepatu heels terdengar mendekat, Ryan tahu siapa yang datang meskipun matanya sibuk membaca buku tetapi telinganya merasa tidak asing dengan suara itu.wanita paruh baya duduk di samping putra semata wayangnya.
"Nak, kamu ingin ikut ibu ketemu sama saudara sepupumu atau diam dirumah?"
"Malas bu, Ryan di rumah aja." jawabnya tanpa mau mengalihkan perhatian pada buku yang dibacanya.
"baiklah, ibu yang pergi kamu diam dirumah ya..." wanita tua itu mengelus lembut rambut Ryan lalu beranjak pergi dari sana.
..........
Suasana rumah begitu megah dan mewah lumayan sedikit rame ketika pemilik dari rumah itu mendatangi kediaman mereka.
sekarang mereka berada diruang tamu, menikmati secangkir teh hangat juga biskuit sebagai cemilan sembari mereka membicarakan sesuatu hal.
"Kakak beneran tidak ingin memberitahukan kebenarannya pada Anna...?" tanya bibi Emily dengan keputusan yang di ambil kakaknya.
"keputusanku sudah bulat, ketika Anna berulang tahun di sanalah aku akan mengatakan sejujurnya siapa Anna sebenarnya." putus Ayah Zeen.
"Bagaimana jika Anna tidak percaya akan hal ini apa yang akan kamu lakukan? lalu bagaimana dengan putramu yang kau buang itu...? Anna harus tahu bahwa dia memiliki kakak juga yang telah kau sembunyikan bertahun tahun." ujar bibi Emily.
Zeen terdiam, mencerna apa yang dikatakan adiknya memang benar nyatanya. Begitu banyak rahasia yang telah ia sembuyikan pada putri kecilnya.
Bagaimana jika Anna tahu kebenarannya apa Anna akan membencinya? Tidak! ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"sudahlah dek, jangan terlalu dipikirkan nanti akan membuat kakakmu semakin memikirkannya." ujar Ratna menatap pada suaminya yang ia ketahui pasti sedang pusing memikirkan membuat dirinya sedih.
"Aku tahu kak ipar, tapi aku cuma sekedar mengingatkan saja."
Zeen menatap jam tangannya yang melingkar di pergelangan tangannya. Disana menunjukkan pukul setengah sembilan malam. "ya udah, kalau gitu kami harus pulang..." pamitnya.
"ya udah, besok jangan lupa ke sini lagi ada sesuatu yang aku bicarakan masalah tentang ayah."
"Akan ku usahakan." jawab Ayah Zeen.
"Kami pamit dulu dek" pamit mama Ratna.
"Hati hati kak," bibi Emily mencium tangan kakaknya dan kakak iparnya sebelum mereka pergi.
Beberapa lama Anna menunggu kepulangan kedua orang tuanya, hampir waktu sudah tengah malam . Pak Hamid sudah pulang kembali ke rumahnya, pria tua itu bahkan meninggalkan beberapa berkas yang harus ditanda tangani kedua orang tua Anna juga flashdish disana beberapa rekaman yang harus di dengar ayah dan mamanya.
Anna yang begitu penasaran, hanya memandangi nya. Rasa penasarannya semakin menjadi- jadi.
"tok, tok, " seketika ketukan pintu menghentikan keinginannya.
Ia beranjak untuk membuka pintu pastinya itu kedua orang tuanya baru saja pulang dari bekerja itu yang Anna ketahui.
"Ayah, ibu." ujar Anna, ia memeluk kedua orang tuanya dengan senyuman bahagia.
"Dimana adikmu?" tanya ayah Zeen tidak mendapatkan kehadiran putra kecilnya.
"Sudah tidur beberapa jam lalu, Anna menunggu ayah sama mama pulang dari tadi siang.." tutur Anna.
"Tadi siang?"
"Oh ya, tunggu sebentar." Anna berlari kecil mengambil sesuatu yang ia tinggal di meja tamu dan kembali lagi pada kedua orang tuanya untuk menyerahkan beberapa berkas serta flashdish.
"Apa ini?"
"Tadi ada bapak bapak yang aku tolong keserempet motor, dia kasih ini ke aku untuk berikan ke ayah sama mama."
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak🌼