NovelToon NovelToon
Beautiful Nanny

Beautiful Nanny

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Pembantu
Popularitas:61.1k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Apa jadinya jika gadis berusia 23 tahun menjadi pengasuh sekaligus ART di rumah seorang duda tampan yang kesepian? Mengurus rumah dan satu bocah yang nakal sungguh membuat kepala Anggita merasa pusing, tapi ternyata menghadapi duda tampan yang manja juga kesepian jauh membuatnya lebih pusing.

Seiring berjalannya waktu, Anggita dan Angkasa saling jatuh hati. Tapi Edo mantan kekasih Anggita muncul dan memaksa minta balikan. Yang lebih mengejutkan, ternyata Edo adalah keponakan dari Angkasa. Tak hanya itu, mantan istri Angkasa juga kembali dari luar negri dan memaksa untuk rujuk dengan alasan anak.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan Anggita dan Angkasa?

Akankah keduanya sanggup menghadapi badai masalah yang muncul dalam bahtera percintaan mereka?


Follow Ig : Fatmawatisiti1472

Note :

-Alur cepat

-Bukan novel panjang

-Konflik ringan

-slow up

-slow revisi

Selesai baca follow akun Noveltoon author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Tut ....

Tut ....

Tut ....

Bunyi telfon tersambung. Anggita mencoba untuk mengajak Cika untuk melakukan panggilan vidio. Anggita sangat rindu pada adik semata wayangnya juga pada ibu tercintanya.

Lama menunggu, akhirnya Cika mengangkat telfon. Gadis itu mengucek mata sebagai pertanda baru saja bangun dari tidur sorenya. ini sudah pukul 19.00 wib, tapi gadis itu baru bangun tidur sore? Dasar bocah pemalas!

"Hey, Cika. Apa kabar?" sapa Anggita.

"Baik. Kakak sendiri bagaimana?"

"Baik juga. Ibu mana?"

"Ibu pergi kerumah Bibi sejak siang belum pulang. Kenapa Kakak baru memberi kabar?"

"Maaf, aku sibuk. Kenapa juga kamu nggak telfon Kakak duluan,"

"Takut Kakak nggak boleh pegang hape di jam kerja,"

"Boleh dong. Bos Kakak orangnya baik,"

"Oh... Begitu? Syukurlah...!"

Anggita menaruh ponselnya dipunggung vas bunga agar dia bisa vidio call sambil cuci piring. Cika tertawa, biasanya kalau di rumah Anggita jarang menyentuh piring kotor tapi sekarang jadi pekerjaan sehari-harinya.

Kakak beradik itu berbincang seputar masalah sekolah, gosip terbaru di komplek rumah tinggal mereka dan lain sebagainya. Biasa lah kalau dua wanita sudah menyatu, apapun akan menjadi topik pembicaraan seru.

Tiba-tiba saja Angkasa masuk ke dapur hanya dengan memakai baju mandi. Meski baju itu besar dan longgar tapi bagian dadanya tidak ditutup dengan benar. Cika melongo saat melihat sosok pria seksi membuka kulkas dan meneguk sebotol air putih seperti onta yang kehausan.

"Itu siapa Kak?" tanya Cika penasaran.

"Dia Bosku," sahut Anggita singkat.

"O.M.G. Ganteng banget. Kalau aku jadi Kakak sudah aku pacari, nggak apa-apa menggatal duluan," Cika terkekeh. Dia memang pemuja pria tampan, khususnya yang punya wajah dan postur tubuh seperti idol K-Pop.

"Uhuk ... Uhuk ..." Angkasa tersedak dan terbatuk. Dia tak sengaja mendengar celotehan bocil dari balik speaker ponsel milik Anggita.

Anggita kikuk, dia merasa malu dan tidak enak hati kepada Bosnya. Bagaimana kalau dia jadi berpikir macam-macam tentang Anggita dan adiknya? Tidak lucu bukan?

"Telfon siapa Git?" tanya Angkasa sambil berjalan mendekat.

"Telfon adik saya Pak. Maaf, tadi dia bicara sembarangan," cicit Anggita.

Angkasa mendekatkan wajahnya ke layar ponsel lalu melambaikan tangan. Dia juga menyunggingkan senyum kecil yang lumayan manis. Cika meleleh, hampir saja hidungnya mimisan karena ulah Angkasa.

"Dia cantik, sama seperti kamu," Angkasa mengedipkan matanya sebelah pada Anggita.

Prang...!

Bunyi piring jatuh ke lantai. Anggita yang panik karena kedipan Angkasa jadi tidak bisa memegang piring dengan kuat dan benar.

"Mundur," Angkasa menarik Anggita menjauh dari pecahan piring itu.

"Untung saja nggak kena kaki. Ini semua gara-gara Bapak! Lain kali jangan ganjen kalau saya sedang melakukan pekerjaan rumah!" Omel Anggita. Setelah sekian lama akhirnya ada wanita yang berani memarahi Angkasa selain Nania putrinya.

"Maaf. Biar aku yang membersihkannya, kamu duduk saja dulu," Angkasa mencoba menunjukan tanggung jawabnya sebagai pihak penggoda. Dia merasa bersalah karena hampir membuat Anggita terluka.

Dari balik layar ponsel, Cika melihat bagaimana komunikasi dan interaksi Kakaknya dengan sang Bos begitu dekat. Padahal, dia baru kerja disana beberapa hari. Kalau dilihat lihat, mereka berdua cocok. Yang satu genit, yang satunya lagi tukang marah marah. Kalau mereka berdua jadian pasti akan lucu.

Cika tetap setia menatap layar telfonnya sampai urusan Bos dan pegawainya itu selesai. Meskipun dia harus menunggu cukup lama.

"Kemana Bos Kakak?" Cika mencari-cari bayangan dari Angkasa.

"Dia pergi ke kamarnya, mungkin ganti baju,"

"Dia seksi. Apa Kakak nggak takut tergoda?" tanya Cika.

"Sedikit. Untungnya imanku kuat seperti tembok China,"

"Alah, pret...! Belum kena saja, nanti kalau sudah kena juga klepek-klepek," ledek Cika sambil tertawa.

"Berani sekali kamu menggodaku ya? Mau aku potong uang jajan bulananmu huh?" ancam Anggita.

"Ampun kak! Aku hanya bercanda, jangan marah ya!"

Acara berbincang lewat telfon berakhir. Hari itu Anggita belum bisa bertemu dengan ibunya, tapi tak apa. Yang penting dia tau kalau adik dan ibunya dalam keadaan baik baik saja.

***

Malam makin larut, Anggita pergi ke kamarnya dan bersiap untuk beristirahat. Tapi dia menyempatkan sedikit waktu luangnya untuk mengintip keadaan Nania di dalam kamarnya. Ternyata di sana ada Angkasa, dia sedang menatap Nania yang sedang tidur pulas diatas singgasananya.

"Pak, saya mau bicara. Tapi sebelumnya saya minta maaf, aku bicara seperti ini nggak ada maksud untuk lancang," Anggita mengeluarkan isi pikirannya dengan hati-hati.

"Mau bicara soal apa?"

"Soal Nania Pak. Bisa tidak Bapak lebih banyak meluangkan waktu untuk Nania terutama saat libur kerja? Dia kesepian Pak, dia butuh perhatian dan kasih sayang Bapak," Anggita menatap dua manik mata angkasa lekat-lekat.

Angkasa menarik nafas panjang, dia memijit ujung kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing. Biasanya Angkasa tidak suka diceramahi, tapi kali ini dia mau menerima siraman rohani dari Anggita.

"Sebenarnya aku juga ingin betah di rumah, menemani Nania dan mengajaknya bermain. Tapi, aku merasa hampa dan sepi. Aku perlu menghibur diri diluar sana, kamu tau kan aku nggak punya alat penghibur di rumah?" Angkasa mengeluarkan kata ambigu yang sedikit sulit dicerna oleh otak polos Anggita. Setelah berpikir dengan keras, akhirnya Anggita tau apa yang Bosnya maksud.

"Bapak suka jajan di luar ya? Memang sih para pria punya kesulitan sendiri untuk mengendalikan nafsunya tapi hubungan gaya bebas seperti itu kan kurang sehat. Bapak harus hati-hati!" ucap Anggita asal.

"Astaga, Anggita. Bukan itu yang aku maksud. Ini aku yang salah bicara atau pikiranmu saja yang terlalu ngeres?" Angkasa tak kuasa menahan rasa ingin tertawanya.

"Pikiran saya ngeres? Berarti tebakan saya tadi salah Pak?" Anggita menaikan kedua alisnya ke atas.

"Nggak sepenuhnya salah sih. Aku memang sudah lama nggak melakukan hal seperti itu, dan sepertinya aku mulai merasa rindu pada sentuhan wanita," ceplos Angkasa.

Glek ...!

Anggita menelan ludahnya. Dia mundur perlahan menuju ambang pintu dan memasang kuda-kuda untuk kabur.

"Sudah malam Pak, saya mau tidur dulu. Sampai bertemu besok pagi." Anggita lari terbirit-birit menuju kamar tidurnya. Melihat hal itu Angkasa hanya tersenyum, ternyata menyenangkan sekali bisa menggoda seorang gadis lugu seperti Anggita.

"Dasar duda mesum nggak tahu malu! Bisa-bisanya dia berkata seperti itu kepadaku. Apa dia menganggap ku sebagai spesies tumbuh-tumbuhan bukan sebagai wanita?" gerutu Anggita kesal.

Bersambung ....

1
🌹Fina Soe🌹
mampir kak..ceritanya bagus..baru mulai baca aja sdh seru...seru dengan tingkahnya nania...hehehe..
hansen
andai Zoya pelakunya Tere sama edo aja/Chuckle/
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Sarita
janda janda gatel beraksi
hansen
kenapa nga Tere aja SMA edo
Sunaryati
Benarkah Zoya, kamu akan celaka sendiri jika ingin mencelakai Anggita, banyak orang yang menjaganya
ummilia1180
bagus
Sunaryati
Zoya-zoya kamu nggak terasa kalau orang suruhanmu malah melindungi Anggita, jika kau akan membalasnya kau rugi sendiri, bisa dibongkar rencanamu akan membunuh Anggita. Jangan lama upnya Thoor sampai lupa alurnya
hansen
padahal ingin keke sama edo/Scowl/
Sarita
udah lama ga di sodok itu si Zoya makanya mainnya brutal 🤣🤣🤣🤣
Gembolo Gembili
tolong up terus ya thor
Gembolo Gembili
novel seenak ini sepi pembaca.. rekomendasi banget ini.. basanya okee
Gembolo Gembili
ngakak angkasa
Sunaryati
Bagus Angkasa kau tegas pada adikmu yang bodoh, itu. Jou juga bagus, minta izin sama Angkasa jika Rose tak mau meninggalkan selingkuhannya, nyesek ya, Angkasa diselingkuhi sedangkan adiknya selingkuh. Thoor jangan sampai usaha Zoya, berhasil. Jika boleh malah Zoya ketipu.
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
Hallo, terimakasih atas saran dan dukungannya. Terimakasih sudah berkenan mampir, semoga para pembaca semua sehat selalu dan lancar rezekinya amin.
dwi fenny
ok ditunggu kelanjutannya..
Atik Rahma
perasaan lgi baca,kok udahan,dikit amat🤫
dwi fenny
Bucin
dwi fenny
lucu..suka ma ceritanya
Sarita
kalau suami bisa aja poligami ,tapi seorang wanita masa mau poliandri ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!