Novel ini adalah kelanjutan dari cerita Takdir Cinta Hana season satu
Melahirkan buah hati siapa sih yang tidak bahagia? apalagi di karuniai sekaligus bayi kembar.
Hana Aziza yang awal mulanya bisa menerima keadaan,akhirnya lambat laun hana mulai merasakan ketidak nyamanan dengan keadaannya saat ini,apalagi semenjak samudera,yakni suami dari hana yang merupakan seorang presdir, selalu disibukan dengan urusan pekerjaannya,hana merasa samudera telah mengabaikan dirinya,hingga akhirnya hana terserang baby blues,keadaan rumah kini berubah menjadi tidak nyaman saat bunda mereka mengalami perubahan sikap,dan berdampak kepada Aldebaran putra pertama hana dan juga lily,putri pertama samudera,mereka berdua berusaha membantu serta menghibur hana,namun sayangnya itu semua tidak berhasil,hana malah mulai mencurigai samudera karena sikapnya yang seolah-olah tidak peduli padanya,akan ada konflik kembali dalam rumah tangga Hana dan samudera,akan kah hana dan samudera sanggup menghadapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak berani berkata jujur
Langit sudah mulai di selimuti oleh awan yang gelap, serta hembusan angin yang menari-nari kesana kemari kian menusuk ke dalam sukma, setelah hujan deras mengguyur kota jakarta dari pagi hari, kini suasana di malam hari terlihat cukup hening.
Samudera dan juga Frans saat ini sedang menanti orang yang akan membantu misinya kali ini.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki cukup nyaring menelusuri koridor lantai dua belas yakni ruang kerja Samudera, dimana seluruh penghuni kantor sudah berada di dunianya masing-masing, dan hanya menyisakan Pak jayadi selaku kepala keamanan di perusahaan tersebut beserta sepuluh anggota lainnya yang sesekali melakukan patroli di lingkungan kantor dan juga lantai gedung.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" jawab Samudera.
Ceklekkk! Pintu di buka.
Rupanya Arman telah kembali bersama sahabatnya yang memiliki profesi sebagai seorang gangster.
"Selamat malam tuan, perkenalkan ini adalah sahabat dekat saya." Ujar Arman mempersilahkan sahabatnya masuk ke dalam ruang kerja Samudera, kini keduanya saling bersitatap.
"Namaku Austin Alonzo, cukup tuan memanggilku Austin!" ucapnya sambil mengasongkan tangan kanannya.
Dengan senang hati Samudera langsung meraihnya.
Tidak lupa Frans juga ikut berjabat tangan, dan kini mereka berempat beremuk membicarakan rencana nanti di hari sabtu.
"Maaf tuan Austin, apakah tidak akan ada masalah anda membawa obat Amfetamin saat ini? Setahuku obat itu termasuk obat terlarang!" tegur Frans menatap tegas ke arah Austin.
"Ha..ha..ha..ha!! Tuan- tuan di sini tenang saja, saya jamin aman, kalian tidak usah hawatir, aku memiliki bekingan orang yang sangat berpengaruh, apapun yang aku lakukan tidak akan pernah menjadi perkara kriminal apalagi sampai masuk bui, percayakan semuanya padaku!" tuturnya sangat percaya diri.
Paras wajah tuan Austin sendiri tidak terlihat seperti seorang gangster, justru tepatnya hampir sama seperti tuan Samudera yakni seperti seorang presdir, mereka berdua sama-sama memiliki wajah menarik, setiap wanita tidak mungkin tidak akan jatuh hati.
Kemudian Samudera menunjukan foto Evelin kepada pria tersebut.
"Ini wanita yang akan menjadi target kita kali ini tuan Austin!" cetusnya sambil mengasongkan foto Evelin.
Lalu Austin meraih foto tersebut, ia terus memandanginya," Cantik, dan sangat menarik! Apa anda yakin akan memberikan gadis ini untukku tuan Samudera?" tukasnya sembari mengusap dagunya dan pandangannya tetap fokus kepada foto Evelin.
"Ya begitulah, dia itu wanita licik seperti ular, sama persis seperti papahnya!" sungutnya kesal.
"Pasti tuan Marco, iya kan tuan Samudera?"Cetus Austin
Dheggg
Samudera cukup kaget saat Austin mengetahui tentang Marco.
"Anda tahu siapa itu tuan Marco?" tanyanya fokus menatap wajah Austin.
"Tentu saja aku sangat mengenalnya, apalagi David adalah orang kepercayaannya!"
dhuarrr!!
Samudera, frans dan juga Arman langsung menganga saat Austin mengatakan hal itu.
"Anda tahu tuan, dulu sebelum ia merekrut David, ia pernah menawariku untuk menjadi kaki tangannya, namun aku langsung menolaknya mentah-mentah, ia pun kesal dan juga sangat geram atas penolakanku itu, dan sedikit demi sedikit, ia mulai merampas beberapa wilayah kekuasaanku, anda tahu jika tuan Marco juga memiliki bisnis obat terlarang, dia itu manusia yang sangat kejam, banyak pengusaha yang terkena tipu daya dirinya, dan kebanyakan pengusaha yang berurusan dengan dirinya akan hancur lebur seperti debu tak akan tersisa!"
"Termasuk aku salah satu pengusaha bodoh yang terjerat di dalamnya, dan tuan Marco memang sangatlah licik!" tukas Samudera
"Tapi setidaknya tuan Samudera dan aku bisa membalaskan dendam kepada putrinya, dia harus membayar mahal atas semua perbuatannya itu tuan, terima kasih sebelumnya tuan Samudera, karena sekarang saya mendapatkan rekan untuk sama-sama membalaskan dendam kepada tuan Marco, entah ini kebetulan atau apa, tapi sepertinya semesta telah merestuinya, Arman juga sedari awal tidak begitu banyak bicara mengenai rencana ini, katanya biar aku saja yang menanyakan langsung kepada tuan Samudera, karena Arman tidak punya wewenang penuh untuk menjelaskan semua rencana tuan, dan yang membuat aku terkejut adalah saat tuan Samudera memberikan foto putri dari tuan Marco, aku sudah lama mengetahui hal ini dan menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya, dan semoga saja rencana ini berhasil!" Sungutnya menjelaskan kebenaran kepada Samudera.
"Sulit di percaya bisa kebetulan seperti ini tuan Austin, ini semua adalah ide dari Arman, aku pun tidak menyangkanya,Arman dan Frans adalah orang kepercayaan saya tuan!" imbuhnya sambil bersidekap
Sedangkan Arman dan Frans, mereka berdua hanya menyimak percakapan serius antara tuan Samudera dan juga Austin.
Keesokan Harinya
Sabtu siang ini rencananya Hana akan pergi untuk menemui umi khadijah, sebelum Samudera berangkat ke kantor, ia sempat meminta ijin terlebih dahulu.
Hana menghampiri suaminya yang sedang mengancingkan kemejanya, lalu Hana membawakan dasi dan memakaikannya tepat di kerah kemeja suaminya.
"Tumben wajah mas dera pagi ini sangat berseri-seri!"
"Ha..ha..ha! Harus dong sayang, apalagi setiap malam kau selalu melayaniku, jadi paginya wajahku menjadi cerah seperti sinar mentari di pagi hari, apalagi melihat ada bidadari cantik di hadapanku, aku tidak pernah bosan untuk terus memandanginya!"Samudera sengaja menggoda istrinya.
Hana malah mengulum senyum, wajahnya serasa terbakar.
"Bha..ha..ha!! Kamu kenapa sayang, Kok wajahmu merah seperti itu?" ejeknya sembari mengangkat dagu Hana.
Cup
Satu kecupan mendarat di bibir ranum istrinya." tetaplah selalu berada disisiku apapun yang terjadi!" Cetusnya seraya memandangi Hana.
"Tenang saja mas dera, aku akan selalu bersamamu sampai maut memisahkan kita!"jawabnya serius.
Saking gemasnya, Samudera malah menarik hidung Hana sampai merah.
"Sakit mas dera!" pekik Hana.
"Ha..ha..ha!! Aku itu paling suka lihat kamu ngambek, apalagi sampai bibirmu berbentuk kerucut, ingin rasanya aku melahapnya!"
Hana langsung mendelik." Dasar otak mesum!" Cibirnya.
"oh iya, nanti siang aku akan menemui umi khadijah mas, kira-kira boleh tidak aku menemuinya?"
Samudera langsung melingkarkan tangannya di pinggang hana yang ramping.
"emmhhhh...boleh sih, cuma tidak boleh ada laki-laki di sana, aku tidak suka! Apalagi kalau si laki-laki itu memandangmu lebih dari lima menit!" Cetusnya seolah memberikan peringatan keras terhadap istrinya.
Hana langsung menelan salivanya.
'Kalau aku bilang ada kak Rendy, pasti mas dera tidak akan memberikanku ijin, lantas aku harus bagimana? Apa sebaiknya aku bungkam saja!' Batinnya tidak tenang
"Kalau boleh aku tahu, siapa umi khadijah itu sayang?" tanyanya menatap serius Hana.
"Dia pemilik asrama waktu aku kuliah dulu mas, aku sudah lama mengenalnya, karena umi khadijah adalah kerabat dekatnya almarhumah ibu Rosidah, mas Dera kenal kan ibu Rosidah?" tanyanya
"Ya kenal dong sayang, aku kan dulu pernah tinggal di panti, hanya saja cuma beberapa bulan, setelah itu aku di adopsi oleh kakek Arga, kau masih ingat kan sayang? dimana ada gadis kecil di panti yang memiliki nama Lala, selalu ingin dekat denganku, tidak ku sangka jika kamu adalah jodohku, dan aku sangat tergila-gila padamu!"
"itu lah yang dinamakan takdir mas, oh iya masalah Lily sedikit demi sedikit sudah mulai melunak mas, aku perlahan memberikannya pengertian, cuma kamunya harus bersabar jika sampai saat ini Lily belum mau berbicara padamu!"
"Terima kasih sayang, kau memang istri terbaikku, tapi biarkan saja dulu, setelah masalah ini selesai, biarkan aku yang menjelaskannya kepada Lily, oh iya kau belum melanjutkan tentang siapa sosok umi khadijah, aku ingin kamu menceritakannya lagi!" imbuhnya serius memandangi hana.
"Umi khadijah itu sudah ku anggap sebagai ibuku sendiri mas, beliau itu orangnya sangat baik dan penyayang, aku banyak belajar dan mendapatkan ilmu dari beliau, terutama ilmu tentang agama! Jadi boleh tidak aku menemui umi khadijah mas?" tanyanya seraya mengatupkan tangannya, Hana pun menunjukan wajah memelasnya.
"Iya boleh kok sayang, tapi kalau bisa jangan lama-lama, kasian baby Azzam dan Azzura!" cetusnya.
"Siap pak bos, titahmu akan hamba laksanakan!" jawabnya sembari meletakan tangan kanannya tepat di ujung alis, seperti memberi hormat.
"Bha..ha..ha!! Kau ini apa-apaan sih sayang? Yasudah kalau begitu mas berangkat ke kantor dulu ya, dan sepertinya hari ini mas akan pulang malam, kalau kamu ngantuk tidur saja duluan, tidak usah menungguku pulang!" imbuhnya kembali mengecup kening Hana.
"Tumben sih mas dera di hari sabtu kerjanya lembur, atau mas dera janjian ya mau ngedate sama si perawan tua itu?" sungutnya merasa curiga.
Kini giliran Samudera menelan salivanya.
"Ha..ha..ha!! Kok kamu tahu sih sayang?"
Hana langsung memicingkan matanya." Awas jangan macam-macam kamu mas, aku terpaksa memberimu ijin karena demi kelangsungan perusahaan dan juga anak-anak, awas saja kalau sampai kamu salah gunakan kepercayaanku ini, aku tidak akan pernah memaafkanmu lagi! " ancamnya tidak main-main
"Tenang saja sayang, lagian sebentar lagi juga sandiwara ini akan segera berakhir, aku sudah sangat lelah dengan semua kegilaan ini!"ucapnya meyakinkan Hana.
'Sebaiknya aku tidak mengatakan rencanaku malam ini kepada Hana, yang ada nanti ia hawatir', Batinnya dan lebih memilih bungkam.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
bukannya mawar sdh meninggal
buat dia yg kalung kabut...😄😄🤭🤭