DENDAM CEO CANTIK

Setelah pemilik rumah keluar, Irene menghubungi asisten Selena

Tut Tut Tut

"Halo nona" ucap asisten El

"Urus semuanya, jika ada berkas yang perlu di tandatangani nanti kirim lewat email saja, dan tolong Carikan asisten rumah tangga 10 orang seperti biasa" ucap Irene

"Baik Miss ada lagi?" Tanya asisten El

"Tidak, hari ini saya mau memulai rencana, jika bertemu saya di kantor anggap saja tidak kenal" jelas Irene

Tanpa memberi tahu asisten El sudah tau apa yang akan di lakukan oleh Irene

"Baik Miss" ucap asisten El

Klik sambungan terputus,lalu irene berganti baju, baju yang dipakai Irene adalah barang yang ia pesan dari Steve, bukan malas untuk membeli di mall, tapi baju yang dipakai Irene adalah baju murah yang di jual di toko kecil, pesan saja pada Steve yang suka belanja di toko kecil, sekalian bertemu sahabat lama pikirnya

Setelah berganti pakaian Irene ber-make up seperti orang biasa, tak berapa lama semuanya sudah selesai Irene langsung memesan taksi menuju perusahaan nya

Sampai di depan pintu Irene masuk dan bertanya pada resepsionis

"Permisi mbak, mau tanya ruang interview dimana ya" tanya irene pada seorang bername tag Dewi dengan Ramah

Orang yang ber name tag Dewi memperhatikan Irene dari atas kebawah

(Kampungan) batin Dewi

"Naik saja ke lantai 15 tanya orang di sana" sinis Dewi

(Dapat lagi) batin Irene menyeringai

Tiba tiba datang seorang perempuan ber name tag Sasa petugas resepsionis

" Kamu kok gitu sih wi sama tamu" ucap Sasa

"Diem kamu" sarkas Dewi

Sasa langsung diam tak berani dengan Dewi jika membantah aka berakibat fatal karena Dewi mengancam akan suruh pihak HRD memecat orang yang membantah nya "aku ini pacarnya kalau kamu enggak nurutin permintaan aku, aku suruh dia pecat kamu" begitulah jika ada orang yang membantahnya atau keinginannya tidak di turuti orang yang bekerja di HRD masih muda jadi wajar masih pacarnya

Lalu Sasa memandang Irene kemudian dia tersenyum dan berkata

" Ada yang bisa saya bantu mbak" tawar Sasa tersenyum

"Oh iya mbak ruang interview dimana ya mbak?" kata irene ramah

"Mari mbak saya antar" ucap Sasa

"Ngapain sih kamu ladenin dia" ucap Dewi tak suka

"Mari mbak" kata Sasa menghiraukan ucapan Dewi

"Terimakasih mbak" ucap Irene mengikuti Sasa

" Mbak mau interview ya" tanya Sasa saat berada dalam lift

"Eh iya mbak, hari ini interview enggak tau lolos atau enggak" ucap Irene pura pura sedih

" Jangan sedih mbak, mbak pasti keterima kok" ucap Sasa

" Terimakasih" ucap Irene tersenyum

"Sama-sama,nanti kalau pulang lewat lift ini ya jangan lift sebelah" kata Sasa

"Kenapa mbak" tanya irene polos

" Itu lift khusus CEO disini, orang lain tidak boleh lewat sana, eh nama kamu siapa ya kita belum kenalan lho" ucap Sasa

" Hehe nama aku Chika, nama kamu siapa" bohong irene

"Aku Sasa, senang bertemu denganmu, dan kamu tolong jangan masukan kehati ya kata Dewi tadi, dan jangan membantah kalau dia minta sesuatu sebisa mungkin kamu turuti" bisik Sasa Taku ada yang dengar

"Jadi yang tadi namanya Dewi, terus kenapa lalu aku enggak mau turutin dia" tanya irene polos

"Nanti juga kamu tau, kita sudah sampai kamu masuk saja" ucap Sasa saat sudah sampai di depan pintu

" Ya terimakasih kasih ya" ucap Irene tersenyum

"Oke, semangat" ucap Sasa sambil mengepalkan tangan ke atas

Irene mengangguk tersenyum, lalu Sasa pergi kembali kerja

(Akan ku balas kebaikan mu) batin Irene memandangi sebentar punggung Sasa lalu masuk ke dalam untuk interview.

Tak lama kemudian Irene selesai interview, Irene lalu berjalan keluar saat melewati meja resepsionis Irene hanya mendapati Dewi yang sedang memandang sinis padanya Irene hanya cuek saja tanpa menghiraukan Dewi terus melangkah keluar perusahaan

halo reader, mohon bantuan dukungan nya dengan like kalo suka komen kalau kurang sesuai, bagi yang mau aja author enggak maksa hehehe

maklum baru belajar jadi masih butuh banyak saran nya

terimakasih 🙏