Deandra Cantika gadis belia terpaksa merelakan masa mudanya menikah dengan pria yang usianya terpaut jauh dengannya demi membayar hutang kedua orangtuanya.Namun sang pria telah memiliki calon sendiri untuk dijadikannya sebagai istri.
Bagaimanakah Deandra yang biasa dipanggil Dea itu menjalani pernikahannya?. Akankah mereka saling jatuh cinta atau malah berakhir perceraian.
Yuk simak ceritanya dinovel terbaruku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekecewaan Kalen
Kalen menatap nanar hasil medis milik Aluna,sakit dan perih menjadi satu disaat wanita yang begitu ia cintai mengkhianatinya sedemikian rupa.
Wanita yang dia anggap selama ini begitu baik dan polos ternyata menikamnya dari belakang.
Tak menyangka jika Aluna seberani ini melakukan hal yang menjijikan ini dibelakangnya.
Kalen menatap wanita yang kini terbaring tak berdaya dengan wajah begitu pucat.Rasa iba dan benci datang dengan bersamaan.
Aluna membuka matanya dan menatap sekeliling nya.Wanita itu terkejut melihat kondisinya yang terbaring diatas brangkar rumah sakit.Dan yang lebih membuat wanita itu begitu kaget adalah Kalen yang kini menatapnya datar seraya memegangi sebuah map rumah sakit.
"Sa-sayang...ka-kamu disini?",tanya Aluna menyembunyikan rasa gugupnya.
Kalen tak menjawab tapi menatap Aluna dengan tajam membuat wanita itu sedikit ketakutan.
"Sa-sayang...kamu kenapa?",tanya Aluna berusaha tenang.
Kalen berjalan menghampiri Aluna yang kini menatapnya seperti tak terjadi apa apa.Kalen mengehela nafas berat untuk tak terbawa emosi mengingat kondisi Aluna cukup lemah saat ini.
"Apa maksudnya ini",ujar Kalen memberikan map hasil medis milik Aluna.
Jantung wanita itu berdebar cukup keras takut jika Kalen telah mengetahui semuanya."A-apa ini sa-sayang?",tanya Aluna dengan wajah makin pucat pasi.
"Kamu baca sendiri",ujar Kalen.
Dengan tangan bergetar Aluna membuka map itu seketika dunianya runtuh.Apa yang ia sembunyikan selama ini dari sang kekasih terbongkar sudah dengan cara yang tak ia duga sama sekali.
"Aku selama ini menulikan telingaku saat ada kabar miring tentangmu Aluna karena aku begitu percaya padamu.Tapi ternyata berita itu buka sekedar berita burung.Sebegitu tipisnya keimanan kamu hingga kamu tak bisa menahan hawa nafsu kamu sendiri dan tak bisa menjaga marwah kamu sebagai seorang wanita",tutur Kalen dengan tatapan kecewa.
"Ka-kalen...maafkan aku",lirih Aluna yang sudah terisak.
"Jangan jangan kamu kehilangan keperawananmu bukan karena pelecehan tapi karena ulahmu sendiri", ucap Kalen yang begitu menusuk.
Aluna menggeleng pelan membela diri pun ia tak bisa aat ini karena semuanya telah benar adanya.
"Berapa banyak lelaki yang menyentuhmu sehingga kamu mendapat penyakit terkutuk ini?",tanya Kalen dengan tatapan penuh amarah dan kecewa.
"Kalen maafkan aku...aku melakukan semua ini karena sebuah alasan",isak Aluna.
"Apapun alasanmu tak akan ada pembenaran untuk semua yang kamu lakukan Luna",ujar Kalen.
"Kalen...ayahku terbaring dirumah sakit dan itu membutuhkan biaya cukup besar.Gaji ku sebagai dokter tak mencukupi semuanya bahkan kurang.Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membiayai rumah sakit ayahku.Aku cuma wanita yang tak sekaya kamu Kalen.Ayahku bangkrut Kalen",pekik Aluna.
Kalen mengehela nafas panjang dengan tatapan nanar."Sudah berapa lama kamu bermain dibelakangku Luna?",tanya Kalen berusaha tenang.
Aluna tak menjawab,wanita itu makin tergugu karena semuanya.Ia menyesal sekarang tapi tak ada gunanya lagi.Kalen pasti akan meninggalkannya karena tak ada pria yang akan mau menerima wanita dengan penyakit yang menjijikan ini ditambah ia juga mengandung saat ini.
"Jawab Aluna Prameswari...",pekik Kalen.
"Sebelum kita saling kenal", jawab Aluna lirih.
"Apa...?"
"Selama itu aku jadi pria bodoh yang kamu perdaya dengan sikap lucu dan polosmu?.Tau taunya kamu seorang pemain",lirih Kalen menatap tak percaya Aluna.
"Kalen tapi aku sungguh mencintaimu...", jawab Aluna.
"Bulshit...Aluna.Kamu bilang mencintaiku tapi kamu tetap tidur dengan pria lain dibelakangku?.Kamu tau Luna seluruh keluargaku menentang hubungan kita dengan mengatakan semua hal buruk tentangmu,aku...aku tak pernah mendengarnya bahkan menulikan telingaku.Tapi feeling seorang ibu itu benar jika kamu bukan wanita baik baik.Atau barangkali Mamaku telah memergoki kamu",tidur Kalen.
"Kalen...
"Aku kecewa sama kamu Aluna.Mulai sekarang hubungan kita berakhir",ujar Kalen.
"Tidak...aku mohon jangan tinggalkan aku Kalen",mohon Aluna.
"Oh ya... carilah ayah kandung dari anak yang kami kandung",ujar Kalen meninggalkan Aluna yang tergugu.
Kalen berjalan melewati lorong rumah sakit.Kata kata kedua orangtuanya serta Kakeknya tentang Aluna terngiang-ngiang ditelinganya.Selama ini ia begitu marah setiap ada orang yang menjelekkan Aluna padanya.Tapi kini untuk menyebut nama wanita itu ia tak akan bisa lagi setelah ini.
Kalen memasuki mobilnya dan pulang menuju kediaman orangtuanya.Hatinya benar benar hancur saat ini.Dikhianati sedemikan rupa dan kini menghadapi kenyataan jika mantan kekasihnya itu mengidap penyakit yang begitu mematikan.
Setibanya di kediaman orangtuanya Kalen langsung menuju kamarnya.Marisa yang melihat kepulangan sang anak tanpa menantunya mengernyitkan heran.
"Kalen...Dea mana Nak?",tanya Marisa namun tak digubris oleh pria itu dan terus melangkah menuju kamarnya.
Setibanya dikamar Kalen meraih foto foto Aluna yang ia pajang di dinding kamar dan melemparkannya ke lantai hingga kaca figura itu pecah dan mengenai tangannya.
Kalen mengeluarkan semua barang barang pemberian Aluna lalu membuang ke tong sampah.
"Dasar wanita j****g", teriak Kalen membuat Marisa yang sedang menghubungi menantunya itu tersentak kaget karena suara bantingan dari kamar sang anak.
Marisa bergegas menaiki tangga menghampiri Kalen ke kamarnya."Kalen...kamu kenapa Nak?",teriak Marisa sembari menggedor pintu kamar sang anak.
"Ma...ada apa?",tanya Kaisan yang keluar dari kamarnya saat mendengar teriak sang Mama ketika ia keluar dari kamar mandi.
"Kakak kamu... sepertinya terjadi sesuatu",lirih Marisa.
"Biar sini aku dobrak pintunya Ma...",ujar Kaisan.
Marisa memberi ruang agar Kaisan bisa mendobrak pintu kamar Kalen.
Brak
Marisa segera memasuki kamar sang anak dan wanita paruh baya itu terkejut melihat isi kamar sang anak sudah tak berbentuk lagi dengan foto foto Aluna bertebaran dimana-mana dan juga terdapat belingan kaca dari figura yang pecah.
Marisa menatap iba sang anak yang duduk lemas dilantai dengan rambut acak acakan dan luka ditangan serta wajah akibat belingan kaca figura yang memantul karena ia banting.
"Kalen...apa yang terjadi Nak?", lirih Marisa menghampiri sang anak.
"Kai...minta tolong bibik untuk membersihkan semua ini dan tolong ambilkan kotak P3K ya",ujar Marisa pada putra bungsunya.
"Iya Ma...",jawab Kaisan.
"Kalen...ada apa sayang",tanya Marisa memeluk sang anak.
"Ma...maafkan Kalen selama ini tak mendengarkan perkataan Mama.Ternyata Mama benar dia...dia tak sebaik yang Kalen kira Ma",lirih Kalen.
"Jadi kamu sudah tau semuanya?",tanya Marisa diangguki oleh Kalen.
"Lalu apa yang terjadi?", tanya Marisa.
"Dia hamil dan terinfeksi penyakit HIV Ma", jawab Kalen.
"Astaghfirullah...dia ha-hamil",tanya Marisa.
"Iya Ma..."
"Kamu tau siapa ayah dari anak itu?",tanya Marisa.
"Gak Mah..."
Marisa bersyukur akhirnya mata sang putra terbuka juga oleh cinta butanya.
...****************...
