NovelToon NovelToon
Love Me, Please

Love Me, Please

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aluna sweet

Hana seorang kariawan biasa yang harus menerima perjodohan dengan anak atasannya yang bernama Rico. Hana pun menyanggupi meski tak ada cinta antara mereka berdua. Ia rela berkorban asalkan atasannya bisa sembuh dan mau di operasi.

Namun, harapan tak selalu sesuai kenyataan. Sang atasan meninggal dunia di saat pernikahannya yang belum genap 24 jam.


Karena merasa tak ada lagi alasan untuk bertahan, akhirnya Rico memutuskan secara sepihak untuk bercerai.

Hana merasa terluka dan di campakkan. Namun, ia juga tak bisa memaksa untuk mencoba menjalani pernikahan mereka. Putusan perceraian keluar. Hana harus menjadi janda perawan.


Tiga bulan setelah perceraian, nasib buruk menimpa Hana hingga membuatnya hamil dan pergi sejauh mungkin.


Mampukah Rico menemukan Hana dan bertanggung jawab. Atau hanya penyesalan yang menghantuinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aluna sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Delapan

Kepulangan Rico dari panti membuatnya terus berpikir kemana ia akan mencari Hana lagi. Kedatangannya ke panti tidak membuahkan hasil Bahkan ibu Lastri tidak tau keberadaan Hana. Mengingat kejadian malam itu membuat seorang Rico benar-benar merasa bersalah meski sebenarnya ia tidak sengaja karena dalam pengaruh obat.

Rico mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Seharian di luar melakukan perjalanan jauh membuatnya kelelahan dan benar saja tidak sampai sepuluh menit Rico tiduran dia sudah tertidur.

Rico tertidur masih dengan pakaian lengkap serta sepatunya masih terpakai. Ia terkejut bangun saat ponsel dalam kantong celananya bergetar. Ada panggilan masuk dari Anton. Rico segera menggeser icon tombol berwarna hijau menerima panggilan Anton.

"Ya!"

"Tuan, anda di perintah nyonya besar pulang ke rumah utama!"

"Kenapa?"

"Saya kurang tau tuan."

"Baiklah."

Telpon di matikan, Rico bergegas menuju kamar mandi. Ia merasa badannya sudah terlalu lengket dengan keringat. Rico berendam sebentar untuk merilekskan tubuhnya.

*

Rico masuk kedalam rumah setelah memarkirkan mobilnya kedalam garasi. Terlihat ruang tamu ada beberapa orang yang sedang mengobrol. Ibu Rico melihat kearah kedatang Rico.

"Kamu sudah datang, sayang!" ucap ibunya yang langsung memeluk Rico serta membawanya duduk di sofa.

Rico duduk disebelah ibunya. “Sayang, kenalin ini teman ibu dari Singapura!” mengenalkan dua orang perempuan yang duduk di sofa depan Rico.

“Ini tante Tika dan yang sebelahnya putrinya Melani!” mereka berjabat tangan meperkenalkan diri.

“Rico!” menjabat tangan satu persatu pada kedua perempuan didepannya.

“Anak kamu ganteng ya, jeng.” Puji Tika

“Ah, jeng, bisa saja.”

Sebenarnya Rico kurang suka dengan hal seperti ini, karena ujung-ujungnya pasti akan berakhir dengan kalimat perjodohan. Saat ini yang menjadi prioritas Rico adalah menemukan Hana. Hana bagaikan hilang ditelan bumi. Tak ada sedikit pun jejak yang di tinggalkan gadis itu.

“Buk, aku kekamar dulu. Permisi tante!” tanpa menunggu jawaban dari ibunya, Rico berlalu dari ruang tengah menuju kamarnya di lantai dua. Rico menghempaskan tubuh lelahnya, ia kira ada hal penting sampai ibunya menyuruhnya pulang.

“Huh, anak itu!” gerutu ibunya yang selalu melihat sikap dingin dan acuh dari Rico.

“Maaf ya, jeng. Rico memang seperti itu anaknya.” Menyentuh tangan Tina kalau ibu Rico merasa tidak enak dengan kelakuan anaknya.

“Nggak papa, jeng Winda.”

“Ayo di minum lagi, makan juga kuenya!” ucap ibu Rico.

Obrolan mereka berlanjut, banyak hal yang mereka bahas. Namun yang lebih dominan masalah perjodohan anak-anak mereka.

*

Sementara di tempat nun jauh di sana nampak seorang perempuan dengan penuh peluh di seluruh tubuhnya setelah bekerja seharian. Lelah itu pasti. Namun ia terus bekerja meski lelah sering melandanya, apalagi dengan kondisinya sekarang.

Ya, orang itu Hana, lima bulan setelah kepergiannya pada pagi itu Hana baru menyadari tiga minggu setelah kepergiannya kalau dia sedang mengandung anak Rico. Namun Hana tidak menyesali apa yang terjadi padanya. Ia sudah bisa berdamai dengan dirinya.

Kini Hana sedang duduk di teras kontrakannya. Sesekali ia mengeleus perutnya yang sedikit membuncit. Kini sudah menjadi kebiasaan Hana selalu berbagi cerita dengan anak yang ada dalam kandungannya.

Hana terpaksa bekerja serabutan demi menghidupi dirnya dan juga calon anaknya. Pagi ia bekerja sebagai buruh cuci, siang ia bekerja di sebuah rumah makan yang memang siang hari baru buka. Sebelum Hana berangkat bekerja lagi, ia sempatkan beristirahat sebentar.

Tok tok tok

Baru saja Hana akan memejamkan matanya terpaksa ia membuka lagi mata yang sudah terpejam sebentar. Hana berjalan ke luar rumah melihat siapa orang yang bertamu kerumahnya.

Ceklek

Pintu terbuka, ternyata ibu RT yang sedang ingin bertamu.

“Assalamualaikum neng Hana!” sapa bu RT ramah dan tak lupa menampilkan senyum manisnya.

“Wa’alaikum salam, buk, mari masuk!” Hana membawa bu RT masuk dan mempersilahkan duduk.

“Begini, Hana. Posyandu mau mengadakan imunisasi untuk ibu hamil dan juga anak-anak. Kebetulan ibu ingat kamu, makanya ibu kesini mengabari kamu untuk ikut daftar. Kamu belum pernah periksa kan?" tanya bu RT pada Hana. Meski Hana hamil di luar nikah, ia sangat bersyukur di terima dengan baik di lingkungan ini. Meski ada juga masyarakat yang mencibir dirinya.

"Baiklah, buk. Jam berapa besok kumpulnya buk?"

"Jam 8 pagi. Jangan sampe nggak datang ya!" wanti-wanti bu RT.

"Iya, buk!"

"Ya sudah, ibu pulang dulu ya. Jangan terlalu capek kerjanya. Ingat dia yang dalam perut kamu!" Bu RT mengelus perut Hana lembut. Hana merasa terharu mendapatkan perhatian kecil dari bu RT. Tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipinya. Cepat-cepat Hana menghapus air matanya. Semangat Han, jangan cengeng, ucapnya dalam hati.

Bu RT menyadari kalau Hana menangis, "Kamu nggak boleh sedih, nanti dia ikut sedih juga." bu RT menghapus air mata Hana yang masih mengalir. "Ibu pulang dulu ya. Kalau kamu butuh sesuatu datang saja ke tempat ibu. Jangan sungkan!" pesan Bu RT sebelum ia meninggalkan kediaman Hana.

Setelah kepergian bu RT, Hana membersihkan diri bersiap untuk pergi bekerja di warung makan. Di sana dia bekerja sebagai tukang cuci dan juga membersihkan meja-meja bekas pelanggan.

Hari-hari berat Hana ia lalui dengan tegar. Hana sengaja tidak menghubungi Rico masalah kondisinya. Ia takut, Rico akan menolak dirinya dan juga calon anaknya.

"Kenapa melamun!" Teman Hana, Ika membuyarkan lamunannya. Di jam istirahat begini biasanya Hana lebih suka duduk di teras belakang warung makan. Ika salah satu temannya di pencucian piring.

"Nggak papa ko. Udah makan, Ka?"

"Udah, kamu sendiri?"

"Sudah juga.."

"Gimana babynya. Apa sudah kerasa gerakannya?" Ika membelai pelan perut Hana yang sudah membesar.

"Ada, tapi masih jarang sih."

"Hana! Kamu nggak ke rumah sakit buat periksa?"

"Nggak, Ka. Nanti aja tunggu bulan ke tujuh baru aku ke rumah sakit buat USG."

"Kamu yang sehat ya sayang." Ika mengelus lagi perut Hana. "Aku masuk dulu ya. Jangan terlalu banyak melamun." Setelah berbincang dengan Hana, Ika masuk untuk mengambil piring kotor.

Hana yang di tinggal Ika juga masuk, ia ingin istirahat sebentar. Hari ini punggungnya terasa sakit. Mungkin perutnya yang sudah makin besar membuatnya cepat lelah dan mengantuk.

Hana masuk ke dalam kamar khusus kariawan. Tidak lama, Hana sudah terbang ke alam mimpi. Mimpi yang indah. Andai mimpi ini menjadi nyata pasti Hana akan merasa sangat bahagia.

Akan tetapi sejatinya hidup layak sebuah roda yang berputar. Kadang kita di bawah, kadang di atas. Kadang kita tersenyum bahagia namun tak lama kita juga bisa menangis. That's life.

Bersambung

Jangan lupa dukungannya ya guys.

1
Ema bjm
nangis lgi Thor,,,mewek trus nih/Sob/
Ema bjm
sedih sekali thor/Sob//Sob/
niarotun angzumi
biasanya nanti klok hana jodohnya rico,.pasti da mantan ryan yg dateng ngaku hamil anknya si rian🤔
niarotun angzumi
kurasa ryan mungkin sodaranya kandung si hana?🤔🤔
vina maria
duh sedihnya .kasihan Aska dan ibel yah .lebih sakit lagi kenapa Rian harus prg
vina maria
gak rela Rian pergi....kenapa gak bahagia slamanya aja dgn Rian..biarkan Riko mndapatkan pasangan hidup lainnya lagi
vina maria
sedih sekali
vina maria
kasihan riannya
vina maria
ceritanya terlalu bertele tele
Afrina Wati
Luar biasa
Sutan Dillak
Trimksh enak crt nya dan happy ending 😊suka kecewa kl endingnya jelek 🙄 puas bacanya
Sri Isdiyati
kenapa nggak jujur aja pelan pelan
Sutan Dillak
tmksh crt nya enak dan happy ending. suka kecewa kl endingnya jelek😊puas bacanya
Sri Isdiyati
iya ini cerita nya kok udah di surabaya
Sri Isdiyati
Luar biasa
Sri Isdiyati
kok nggak ketemu Rico sih
Susilawati Almira
cape2 baca endingnya engga banget,,
Wy Ky
keren
Aghnia Raina
Luar biasa
Etti Endang
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!