Salahkan jika seorang kakak tiba - tiba menyatakan cinta kepada adiknya didepan orang tua mereka? Tentu saja ini salah, walaupun mereka hanyalah saudara sedarah. Cinta mereka tetap saja terlarang, tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Namun itulah yang Arya lakukan malam itu, menyatakan cinta untuk Aryani adiknya.
Pram ayah mereka murka dan memilih menjodohkan Aryani dengan Firdaus, sedangkan Claudia ibu Aryani malah menjadikan ini sebuah kesempatan untuk dapat menyingkirkan anak tirinya tersebut. Claudia tidak ingin kehilangan semua yang telah dia perjuangkan.
Apakah benar Aryani adik dari Arya? jika benar mengapa Arya begitu berani menyatakan cintanya kepada Aryani? Mengapa Claudia begitu gigih ingin menyingkirkan Arya? Apakah Arya selama ini mengetahui rahasia yang disimpan olehnya? Lantas siapakah Firdaus? Benarkah keputusan yang Pram ambil dengan menjodohkan Aryani dengan Firdaus dapat memutus kisah cinta sedarah ini, atau kisah ini baru saja dimulai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gadis semeru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KABUR
Arya telah tiba di salah satu bandara internasional tersibuk di negeri ini dengan selamat, namun hatinya masih cukup tegang. Diambilnya ponsel dari saku celananya, dia mencoba menghubungi seseorang namun suara di ujung telepon bukanlah orang yang diharapkan. Suara diujung telepon memberitahu bahwa pemiliknya sedang tidak aktif dan diluar jangkauan.
Arya kembali memasukkan ponselnya, kemudian memakai kacamata hitamnya. Kupluk dari hoodienya dia pakaikan dikepalanya meskipun dia sudah mengenakan topi. Arya sengaja melakukannya supaya tak ada yang mengenali dirinya.
Dia tolehkan kepalanya kekanan dan kekiri memperhatikan sekitar. Orang - orang berlalu lalang datang dan pergi, dengan berbagai tujuan keberangkatan. Diantara berbagai macam orang - orang yang berlalu lalang Arya tak juga menemukan orang yang dia cari.
Dilangkahkan kakinya menuju counter cek in. Setelah menerima dan meneliti boarding pass yang dia dapatkan. Arya menuju keruang tunggu premium dibandara tersebut. Arya memilih salah satu kursi yang memojok agak jauh dari keramaian.
Jantungnya masih saja berdetak tidak menentu. Pikirannya kacau, akankan rencananya untuk kabur bersama Aryani akan berjalan dengan lancar. Kali ini mereka memilih untuk pergi sendiri - sendiri. Sebab beberapa hari lalu mereka pernah merencanakan untuk kabur bersama namun belum sampai bandara mereka sudah tertangkap oleh Toni.
Bukankah seharusnya Arya sudah sampai terlebih dahulu sebab tadi pagi dia melihat Aryani pergi dengan Maya. Bukankah itu salah satu rencana mereka. Aryani akan pergi dengan Maya supaya orang - orang dirumah tidak curiga. Kemudian Arya akan pelan - pelan menyelinap pergi. Ini saja Arya tak membawa pakaian sama sekali. Dirangselnya hanya dia isi barang - barang yang sangat penting baginya.
Sudah hampir satu jam Arya berada diruang tunggu namun Aryani tak kunjung datang. Sedangkan dia sudah berkali - kali mencoba menghubungi Aryani ataupun Maya namun tetap saja tak bisa. Didalam pikirannya yang masih tegang menunggu Arya teringat saat dia bersama Aryani merencanakan kabur dari negara ini.
"Dek kamu maukan kita kabur lagi?" tanyak Arya mencoba menyakinkan Aryani saat dia diam - diam berhasil menyelinap masuk kedalam kamar Aryani dimalam itu.
" Entahlah bang, aku binggung. Bukankah kita pernah mencoba dan gagal. Toni berhasil menanggap dan menyeret kita kembali pulang" jawab Aryani.
"Kita susun rencana yang lebih matang lagi dek. Mungkin kemarin kita kurang beruntung" ucap Arya terus menyakinkan Aryani.
"Kalau boleh aku jujur aku mulai ragu dengan hubungan ini" ucap Aryani berjalan kearah jendela kamarnya.
"Dek apa kamu tidak benar - benar mencintai abang ?" tanya Arya berjalan mendekati Aryani.
"Entahlah aku sendiri binggung dengan apa yang aku rasakan" jawab Aryani sambil membuang pandangannya kearah jendela.
Dipegangnya kedua tangan Aryani , ditatapnya kedua matanya.
" Ayolah dek kita kabur lagi, kali ini abang yakin akan berhasil. Kita pergi ke eropa, kita mulai kehidupan kita dari nol disana. Abang janji akan membuatmu bahagia" ucap Arya berusaha menyakinkan Aryani.
Aryani menggangguk tanda setuju walaupun hatinya ragu. Ucapan nenek dan ayahnya beberapa hari silam menari di pikirannya.
Apakah Aryani membatalkan rencana mereka. Jika benar bukankah seharusnya dia memberi kabar pada nya. Bukan hanya diam dan pergi tanpa kabar. Membuatnya menunggu dalam ketidak pastian. Disela penantiannya Arya menatap Layar sebuah televisi yang menempel didinding, beberapa orang juga melakukan hal yang sama. Mereka melakukanya untuk membuang rasa bosan mereka.
Sebuah acara berita gosip. Sang host tampak sedang meyampaikan berita. Salah satu anak crazy rich mengumumkan pertunangan mereka dan akan segera melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. slide selanjutnya nampak seorang gadis dan seorang pria sama sama saling bertukar cincin. Arya melihat dan terpaku. Arya sangat mengenali sang gadis. Itu adalah gadis yang dia nanti namun tak kunjung datang. Arya juga mengenali wajah sang pria, bukankah itu teman lamanya Fauzan mahendra. Arya mengenal Fauzan saat mereka sama - sama masuk didalam club pencinta alam. Fauzan merupakan juniornya dulu.
Arya sadar rencananya yang telah tersusun dengan rapi tetap saja gagal. Mungkinkah memang takdir tak menginginkan mereka bersatu sebagai sepasang kekasih. Apakah benar takdir Arya hanyalah kakak daru Aryani. Arya mulai meragu, mengapa dia sejauh ini memperjuangkan hatinya. Jika saja dia tau Aryani sama sekali tak menginginkan ini mungkin dia tak akan sejauh ini.
Rasa cinta yang benar - benar besar dihatinya perlahan tumbuh benih kecewa disana.
