NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Venus

Perjalanan Hidup Venus

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Perjalanan Hidup Venus Di Beberapa Demensi Kehidupan.

Takdir Seakan Mempermainkan Venus.

Akankah Venus Mendapat Akhir Bahagia ?

Balas Dendam, Persahabatan, Romansa, Balas Budi, Kebohongan, Drama Dan Teka-Teki.

Jangan Tertipu Awal Cerita, Ok

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam

Tunggu dulu...

Kenapa Sarah berada di kelas nya ?

Venus dan Sarah itu beda jurusan dan semua jadwal mata kuliah mereka tidak sama.

Lain hal kalau itu Hana, Ryan, dan Kevin mereka memang satu jurusan dengan Venus tapi ada beberapa mata kuliah mereka yang berbeda.

Sarah menatap Venus dengan senyuman manis, mengajak gadis itu untuk berkenalan.

"Kenapa kau ada di sini?" Venus ingin tahu tujuan Sarah ikut kelas ini.

"Menunggu Kevin," jawab Sarah sambil menidurkan kepala nya di atas meja.

Venus hampir lupa kalau Sarah dan Kevin memang sangat dekat di masa lalu.

Tapi, Venus tak tahu hubungan di antara kedua nya. Toh, bukan urusan nya juga.

Karena Kevin dan Sarah tak pernah menganggu nya di masa lalu.

"Ini pesanan mu." Kevin yang baru datang langsung duduk di depan Sarah.

Venus berpura-pura membaca buku karena penasaran ajah dengan mereka berdua.

Sarah lalu menengakkan tubuh nya untuk meminum minuman perada nyeri yang di minta nya tadi. "Kau memang selalu bisa ku andal kan, Kevin", ucap nya penuh senyum.

Venus kayak pernah tahu deh, adegan ini. Oh, ya kayak Sinetron yang sering di tonton oleh pembantu nya di layar kaca IKAN TERBANG.

"Sudah hilang kan rasa nyeri perut mu. Kembali kelas mu." Kevin mengusir Sarah secara halus dari sini.

"Baiklah, aku akan pergi dari sini." Sarah lalu berdiri dari kursi nya, sebelum pergi gadis itu mencium pipi Kevin sekilas.

Ini gak ada iklan gitu, Venus merasa merinding melihat adegan barusan.

Sarah telah pergi dari kelas mereka. Jadi Venus gak usah pura-pura baca buku lagi.

"Kau sejak tadi menatap kami, kan?" Kevin menatap Venus dengan pandangan dingin.

Venus berpura-pura melihat jendela. "Wah, bunga-bunga di taman sedang bermekaran," mencoba mengabaikan Kevin.

Kevin kesal dong di abaikan seperti ini, ingin mendekat ke arah Venus.

Dosen telah datang ke kelas mereka membuat Kevin mengurungkan niat nya tersebut.

Kelas telah usai, Venus memasukan buku-buku kuliah nya ke dalam tas. Lalu secepatnya pergi dari sana, soalnya gak mau berurusan dengan Kevin.

Saat Venus sudah berada di luar kelas dirinya di hadang oleh Ryan dan Hana.

"Venus, ku harap kau minta maaf dengan Hana sekarang."

Sudah Venus duga kedua nya akan bermain drama lagi.

"Ryan, Venus tidak salah apa-apa kepada ku jadi dia tidak perlu minta maaf," ucap Hana sambil menudukan wajah nya.

Ryan lalu memengang wajah Hana menyuruh gadis itu untuk berani menatap muka semua orang.

"Memang? Salah ku apa kepada mu? Hana?" Venus juga ingin ikut bermain drama dengan kedua orang ini.

"Aku masih tidak tau salah mu apa? Venus. Padahal kemarin kau membuat Hana menangis seharian." Seperti kemarin, Ryan langsung membentak Venus dengan nada keras di hadapan semua orang.

"Aku menangis kemarin bukan gara-gara Venus." Hana mengatakan hal tersebut dengan nada polos.

Venus memijat pelipis dahi nya karena pusing mendengar perkataan Ryan dan Hana. "Bila bukan karena ku kau menangis. Kenapa Ryan menyalahkan ku kemarin? Dan sekarang dia menyuruh ku minta maaf kepada mu. Tolong jelaskan kepada ku Hana. Maksud mu melakukan hal ini?"

Hana binggung harus berkata apa, dirinya di sudutkan di depan semua orang.

"Sudah, Hana kalau memang Venus tak mau meminta maaf kepada mu dan tak mau menggakui kesalahan nya kepada mu. Lebih baik kita tak usah menganggapnya teman lagi." Ryan membawa Hana pergi dari sana.

Venus malah senang kalau Ryan dan Hana tak menganggapnya teman lagi.

Venus tak membutuhkan teman seperti mereka berdua.

"Venus bukan penampilan nya ajah yang berubah tapi gaya bicara dan perilaku nya juga ikut berubah."

Venus tak peduli semua orang di sana mau mengatainya, mereka tak tahu apa yang dia alami di masa lalu.

.

.

.

.

.

Ryan dan Hana sekarang kedua nya sedang berbincang-bincang di sebuah cafe dekat dengan Universitas mereka.

"Ryan, kamu ngerasa gak sifat Venus berubah?"

Ryan yang sedang bermain game LEGENDA MOBIL di ponsel nya lalu menghentikan aktivitas nya. "Itu cuma sementara ajah, bentar lagi dia akan meminta maaf dengan mu. Dan meminta kita menjadi teman nya lagi," ucap nya dengan santai.

Hana meminum jus nya, mungkin yang di katakan oleh pemuda ini benar juga. "Salah sendiri dia menuliskan nama nya sendiri di kertas ujian milik nya. Membuat ku mendapat nilai B saja, kan membuat image ku jelek di mata Dosen."

Ryan mencium bibir Hana sekilas agar kemarahan gadis itu hilang. "Sudahlah, kita harus bersabar. Sebentar lagi, kita akan menjebak nya. Ingat uang tabungan gadis itu sangat banyak. Dan bisa kita gunakan untuk pergi dari Kota ini".

"Ya, juga sayang. Aku udah muak tinggal di Kota ini." Hana akan membalas semua perbuatan Venus.

Salah Venus sendiri membuat Ryan dan Hana kesal.

.

.

.

.

.

Venus sekarang sedang mengecek uang tabungan nya yang di simpan nya di Universitas ini.

Jumlah nya memang sangat banyak sampai bisa membuat orang menjalani hidup baru di kota lain.

Venus masih ingat dulu, saat mengetahui dirinya sedang hamil.

Venus lalu membuat surat kuasa untuk Ryan. Agar saat kedua nya mengalami kesusahan dalam hidup berumah tangga. Pemuda itu bisa mengambil uang tabungan nya sewaktu-waktu.

Dan dulu saat Venus ingin mengambil uang tabungan itu untuk mengurus pemakaman Ryan. Uang tabungan nya telah di ambil oleh pemuda tersebut, sebelum pemuda itu mengalami kecelakaan.

"Permisi, saya ingin menarik semua uang tabungan yang saya miliki di sini. Saya ingin memindahkan uang tersebut ke rekening pribadi." Inilah tujuan Venus datang ke Koperasi Universitas nya.

Pihak Koperasi lalu meminta Buku rekening pribadi Venus. "Tolong tunggu selama 30 menit. Kami akan segera memproses nya."

Venus lalu duduk di sebuah kursi kosong di sana.

30 menit berlalu, Pihak Koperasi telah selesai memindahkan semua uang tabungan nya ke rekening pribadi nya.

Venus merasa lega karena bisa menghindari satu hal buruk. Sekarang, dia bisa dengan tenang menjalani hidup nya kembali.

"Itu kan Revan sama Sarah mau kemana mereka berdua. Itu juga, Kevin kok mengikuti mereka secara diam-diam." Venus yang hendak ingin pulang tak sengaja melihat hal tersebut. Memutuskan untuk mengikuti mereka bertiga soal nya penasaran.

.

.

.

.

"Kenapa kau membawa ku secara paksa ke sini? Revan?" Sarah mencoba melepaskan tangan Revan yang sedang mencengkram pergelangan tangan nya.

Revan lalu menyudutkan Sarah di dinding, mencium gadis itu secara paksa. "Aku tak suka kau dekat-dekat dengan Kevin."

Venus yang melihat hal tersebut dari kejauhan merasa patah hati.

1
🅼🆁🅸🆈🅰🅳 🅿🅷🅾🅴🅽🅸🆇
Menarik/Ok/
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak ☺️
piyo lika pelicia
iw... jijik kali aku 😒
Bening Hijau
kalau gk kasih label gituch,,
di review lma sama editor
Lei.
pas awal baca sub bab uda kaget bentar nih/Shame/
piyo lika pelicia
1 bunga untuk mu
piyo lika pelicia
biarin venus sampah kek dia pantas di buat gitu
Bening Hijau
denger kata, piyo
piyo lika pelicia
dasar tolol Lo mau nilai ya usaha 😒
Bening Hijau
km juga,,
za
piyo lika pelicia
Kevin jika kau laki laki yang baik maka jagalah venus ☺️
piyo lika pelicia
his dasar duri dalam daging
piyo lika pelicia
1 bunga untuk kakak
piyo lika pelicia
balas mereka semua venus aku bersama mu 😈
piyo lika pelicia
teman yang kita sangka baik belum tentu seperti itu Venus
Tini Timmy
makin seru nih
semangat nulis nya kakak/Smile/
Ahmadferi hariyanto2
memang bg
Ahmadferi hariyanto2
bagus
Nico queen
Loh loh loh/Shame/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!