Lalisa manoban adalah seorang dokter hewan terkenal di negaranya. Lalisa yang prustasi karena perjodohan yang di paksakan oleh daddy lalisa membuatnya selalu ingin kabur dari rumahnya. Namun setiap kali lalisa kabur sebelum 24 jam berlalu dia sudah dapat di temukan oleh para pengawal utusan orang tua lalisa Namun ke beruntungan lisa bermula saat ia tidak sengaja menemukan kelinci ajaib di kebun milik keluarga lisa Bagaimana kisah selanjutnya Apakah lisa bisa menghindar dari perjodohan orang tuanya ? Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni sri wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. terpisah
Lisa mengemasi barang pada ransel yang biasa dia gunakan untuk acara camping, lisa memasukan beberapa celana dalam, celana jeans jaket kaos kaki dan kebutuhan lainnya pada ransel tersebut, tak lupa juga dia membawa alat keperluan medis
Ketika jisoo memperhatikan bahwa lisa membawa alat bedah komplit pada ranselnya dengan heran jisoo bertanya
" Mengapa kau membawa pisau pisau kecil itu? " Tanya jisoo yang tidak tahu jika pisau tersebut adalah pisau bedah
" Oh ini untuk berjaga jaga siapa tahu di butuhkan dalam keadaan darurat " Jawab lisa
" Ya sudah ayo cepatlah "
" Ok " Setelah selesai lisa kemudian menggendong tas ransel pada pundaknya
" Sudah selesai? " Tanya jisoo
" Sudah " Jawab lisa mantap " Ah tunggu " Cegah lisa ketika jisoo akan beranjak dari tempat tidur lisa menuju balkon
" Apa lagi " Jisoo menghentikan gerakannya
" Sebentar aku melupakan sesuatu " Lisa kemudian menghampiri lemari pakaiannya untuk mengambil benda yang tertinggal kemudian memasukan kembali pada ranselnya " Baiklah sudah beres mari kita berangkat "
Ketika lisa dan jisoo telah sampai di balkon kamar lisa tiba-tiba saja mereka di kagetkan dengan ketukan pintu kamar yang cukup keras
' tok tok tok ' " Lisa apa kau sudah siap nak? " Tanya suara perempuan di luar kamar lisa
" Ah sebentar lagi mimin " Sahut lisa
" Cepatlah karena hari baik mu akan segera tiba " Ujar ibu lisa dari luar kamar
" Ya " Jawab lisa singkat " Maaf moms aku harus pergi meninggalkan mu, maafkan anak mu yang tidak berbakti ini " Ujar lisa dalam hati
Kemudian lisa menatap jisoo yang sedang membacakan mantra terlihat dari mulut mungilnya yang sedang komat kamit
' pok ' jisoo mengadukan kedua tangan kecilnya seketika terjadi sesuatu di luar nalar lisa
" Mwo kenapa aku jadi bisa tidak terlihat " Seru lisa saat menatap pada kaca jendela kamar
" Aku telah
Membuat kita tidak terlihat agar tidak ada orang yang mengetahui kita kemana kita akan pergi
" Jelas jisoo " Ayo " Jisoo kemudian melompat dari balkon kamar dan di ikuti oleh lisa
Lisa berjalan mengikuti jisoo menuju pintu belakang rumah orang tua lisa
Lisa dan jisoo telah berhasil keluar dari rumah orang tua lisa tanpa di ketahui oleh siapa pun. Lisa mengikuti jisoo yang mulai berlari dengan kaki panjangnya
Dua jam berlalu akhirnya mereka telah sampai di kebun anggur milik keluarga lisa
" Hah... Hah... Hah " Lisa terengah entah karena telah berlari cukup jauh tanpa henti " Apakah kita bisa berhenti sebentar, aku sangat lelah " Keluh lisa ' bruk ' kemudian lisa mendudukkan dirinya di dekat sumur yang ada di kebun anggur
" Ya aku setuju " Jawab jisoo yang juga terlihat sangat kelelahan " Apakah kau membawa air minum? " Tanya jisoo yang mulai merasakan kering pada tenggorokannya
Tanpa menjawab pertanyaan jisoo lisa kemudian membuka ransel dan mengeluarkan dia kotak susu coklat yang dibawanya, lisa kemudian membuka plastik yang melindungi sedotan kemudian lisa menancapkan sedotan pada lubang yang tersedia pada kotak susu, lisa memberikan susu kotak pada jisoo yang telah di beri sedotan plastik
" Minumlah " Lisa mempersilahkan
" Tanpa kau menyuruh ku, aku pasti dengan senang hati akan meminumnya
" Ish dasar menyebalkan " Gerutu lisa yang heran dengan tingkah jisoo " Bagaimana keadaan rose dan seulgi apa mereka baik baik saja? " Tanya lisa kemudian yang menanyakan kabar ke dua sahabatnya
" Tenang saja mereka aman di tempat yang telah aku sediakan " Jawab jisoo
" Hmm bagus lah " Dehem lisa
" Baiklah ayo kita segera masuk " Jisoo melompat ke arah bibir sumur
Lisa beranjak dari duduknya kemudian melihat kedalam sumur yang tidak terlihat berapa kedalamannya
" Kau yakin kita akan masuk kedalam sini? Tanya lisa ragu
" Sangat yakin " Jawab jisoo kemudian mulutnya kembali komat kamit merapat mantra " Ayo masuk lah " Perintah jisoo
Walau pun di dalam hati lisa merasakan ketakutan namun dia mempercayai jisoo yang tidak akan mencelakai nya
Jisoo memperhatikan lisa yang telah masuk ke dalam sumur dengan berteriak kencang kemudian dia menyusul lisa yang telah terlebih dahulu masuk
Namun jisoo merasakan firasat aneh saat di tengah perjalanan mereka untuk menembus ruang waktu menuju negara jisoo berasal
Jisoo tidak dapat melihat lisa yang tadi berada di depannya " Lisa " Teriak jisoo "
" Jisoo " Lisa merentangkan tangannya hendak menggapai kaki wujud kelinci jisoo
Namun lisa tidak dapat meraih kaki kecil jisoo dan akhirnya mereka pun terpisah
' bruk!!! ' tubuh lisa terjatuh mengenai sesuatu sehingga tubuhnya hanya merasakan sedikit sakit
' uh ' erang lisa mengusap ngusap bokongnya
Ketika lisa masih anteng mengusap bokongnya ada sepasang mata yang tengah memperhatikan seraya mengerjap-ngerjapkan matanya menatap lisa dengan intens berbagai macam pertanyaan mengisi benaknya
" Siapa kau? " Tanya seseorang dengan nada tinggi yang tidak terlihat wujudnya oleh lisa saat ini
Lisa mengedarkan pandangan kesegala arah namun yang ia temukan hanyalah sesosok perempuan yang mengenakan pakaian tradisional layaknya orang jaman dahulu
Dengan wajah bingung nya lisa memberanikan diri untuk bertanya
" Apakah kamu yang berbicara pada ku!? " Tanya lisa memandang perempuan di hadapannya
" Huuff " Perempuan itu menghela nafas " Bukan aku yang berbicara tapi tiga prajurit kerajaan yang mengejar ku " Jawab sang perempuan
" Lantas dimana mereka sekarang? " Tanya lisa bingung seraya memperhatikan sekitar untuk mencari tiga prajurit yang di sebut oleh perempuan tadi
" Dibawah tubuh mu " Jawab perempuan tadi datar " Kau telah menimpa tubuh mereka
" Yaish " Pekik lisa kaget mengarahkan pandangan ke bawah dimana ada tiga prajurit bertumpuk di bawah terlentang yang didudukinya
Bukannya lisa segera berdiri dan menghindar dari badan tiga prajurit ia masih terperangah menatap mereka bertiga
" Tidak bisakah kau menyingkir dari badan kami? " Bentak salah satu prajurit menatap lisa yang kebetulan wajahnya saling bertatapan dengan lisa " Tubuh mu sangat berat tahu! "
" Aaahh... Sorry " Lisa segera beranjak dari tubuh prajurit itu kemudian memungut topi hitam yang tadi di pakainya terjatuh tidak jauh dari kaki perempuan yang memperhatikan mereka berempat
" Sorry? " Tanya tiga prajurit serempak mengernyitkan alisnya
" Apakah kalian tidak mengerti arti kata sorry? " Lisa bertanya dengan wajah polos
" Aaahhh... Itu tidak penting bagi kami karena kami akan membunuh kalian berdua sekarang " " Setelah ketiga prajurit itu bangun mereka mengarahkan pedangnya pada lisa dan perempuan yang berdiri di samping lisa saat ini
Lisa menaikan kedua tangannya tanda menyerah dengan hati hati dia mundur selangkah demi selangkah menuju belakang tubuh perempuan itu yang sedang menatap tajam pada mereka bertiga
" Heee tenang bro i.. Itu pedang sepertinya sangat tajam, kalian jangan sembarangan memainkannya " Setelah berasa di belakang perempuan itu lisa membisikan agar mereka segera lari
Namun perempuan itu tidak mengindahkan perkataan lisa dan mengabaikannya
" Dasar para pengkhianat " Geram perempuan di depan lisa " Jangan salahkan aku jika aku berbuat kejam pada kalian "
" Apa yang kamu lakukan " Bisik lisa pada perempuan di depannya " Kau hanya akan membuat mereka semakin marah "
' juga ' perempuan di depan lisa menendang perut salah satu prajurit yang berdiri di hadapannya secara tiba tiba
' waaaaa!!! ' jerit lisa ketika melihat perempuan di depannya bertarung melawan prajurit
" Apa yang harus ku lakukan " Panik lisa
Lisa segera melepaskan ransel yang berada dalam gendongannya kemudian mencari cari benda yang dapat di gunakan untuk membantu perempuan yang sedang bertarung dengan prajurit TNI menggunakan tangan kosong ' HP ' lisa hendak melemparkan HP yang berada di genggaman namun seketika terhenti lisa melirikan matanya pada genggaman tangannya " Aaahhh... Tidak ini terlalu berharga " Oceh lisa
Sementara ditempat lain yang tidak jauh dari lisa perempuan yang sedang bertarung terdesak dan salah satu lengannya telah terluka karena sabetan pedang dari salah satu prajurit
caranya follow akun saya maka saya akan undang kalian ke BCM
mksh