Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
Brakk
Kenzo menendang pintu kamar yang terkunci itu dengan kakinya sekuat tenaga yang ia punya. Mata kenzo memanas tangannya terkepal kuat saat melihat nara di ikat di kursi, mulutnya di kasih solatip besar dengan tubuh yang hanya menggunakan pakaian dalam saja.
“Oh wow, selalin juan pahlawan lo juga kenzo ya?”ucap arthur terkekeh.
“Lepasin dia bangsat!”marah kenzo.
Nara memberontak, ia berteriak sekuat tenaganya, ia menatap kenzo dengan tatapan memohon.
Plak!
“Diam lo bangsat!”geram arthur menampar pipi nara, entah sudah berapa kali arthur menampar nara, kini wajahnya sudah biru keungu-unguan bahkan darah masih mengalir di keningnya. Tubuh mulus nara penuh luka memar.
“Bangsat!”emosi kenzo,
Bugh!
Kenzo berhasil menendang perut arthur yang membuat lelaki itu jatuh ke lantai, arthur bukannya kesakitan malah tertawa, ia kemudian bangun dan membalas pukulan kenzo dengan penuh emosi.
Kenzo sangat pandai menepis pukulan arthur, ia sudah sangat hafal gerakan arthur karena mereka sering berkelahi.
Bugh
Bugh
Bugh
Dengan penuh emosi kenzo memukul arthur tanpa ampun, walaupun sekarang keningnya mengeluarkan darah ia tidak peduli, ia terus menghajar arthur habis-habisan kenzo tidak bisa mengendalikan dirinya yang sudah sangat emosi, ia menyerang arthur hingga tergeletak lemah di lantai.
Kenzo mendekati nara yang sudah sangat lemah, ia membuka lakban yang ada di mulut nara kemudian melepaskan ikatan tali itu.
“Nara, sadarlah”ucap kenzo menggoyang-goyangkan bahu nara.
Nara membuka matanya lemah, ia menatap kenzo ia tidak mampu lagi untuk berbicara. Tanpa berpikir panjang kenzo mengambil selimut untuk menutupi tubuh nara, ia mengendong nara ala bridal style.
Baru keluar dari pintu kamar ia melihat araz datang menghampirinya dengan wajah panik.
“Juan gimana?”tanya kenzo khawatir.
“Juan udah di larikan ke rumah sakit”ucap araz lirih.
“Ayo!”ucap kenzo, ia semakin panik saat nara menutup matanya.
Mereka bertiga pergi keluar rumah, sebelumnya araz sudah memesan dua gocar, yang satu sudah pergi membawa juan kerumah sakit.
“Lo bawa nara ke rumah sakit, gua bakal urus disini, kalau disini udah selesai gua ke sana sama leo”ucap araz sambil menutup pintu mobil.
“Thanks raz, kalau ada apa-apa kabari”ucap kenzo. araz mengangguk kemudian mobil itupun pergi membawa kenzo dan nara.
Araz masuk ke dalam rumah, ia pergi ke dapur bersama leo untuk menemui pak bambang dan mbok srik yang barusan tiba.
“Gimana ini den?”tanya mbok srik ketakutan.
“Kalian tutup mulut tentang kejadian ini, dan lo pak, urus si satpam agar tidak bocor!. Sekarang panggil si satpam bantu urus mereka!”ucap araz dingin.
“Kumpulkan mereka di ruang tamu!, buat rumah seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dan untuk arthur baringkan dia di kamarnya.”jelas araz mereka berdua mengerti. Lalu pak bambang dengan segera mencari satpam itu untuk meminta bantuan, sementara mbok srik merapikan kamar nara yang berantakan. Dan araz pergi ke kamar arthur. Sementara leo ke depan pintu utama.
...----------------...
Kenzo dan naren duduk di kursi tunggu menunggu dokter keluar dari ruangan deoan mereka, di dalam sana ada juan dan juga nara yang sedang di periksa oleh dokter.
Mereka berdua sama-sama frustasi, tidak ada yang berbicara, mereka berdua mencoba menenangkan hati mereka.
“Araz gimana?”tanya naren menatap kenzo yang sangat kacau.
“Dia urus disana dulu setelah itu baru kesini”ucap kenzo dengan mata tertutup.
Naren menghela nafasnya, ia kemudian menatap ruangan di depannya, ia sangat berharap kedua orang yang sedang di tangani dokter itu baik-baik saja.
Sudah 30 menit kereka duduk disana tanpa kepastoan dari dokter, berkali-kali naren dan kenzo menghela nafasnya panjang.
Tak lama, seorang dokter wanita keluar dari ruagan tersebut, dengan cepat mereka berdiri menghampiri dokter.
“ keluarga pasien perempuan?”tanya dokter itu menatap mereka berdua secara bergantian.
“Kita temannya dok”ucap kenzo.
“Keluarga pasien tidak ada?”tanya dokter itu lagi.
“Kami perwakilan dok”ucap naren.
“Baiklah, pasien atas nama Nara hanya mengalami luka lebam, namun kuka lebam ini hampir ada di setiap inci tubuhnya. Mungkin jika ia sadar nanti ia akan merasakan sakit yang luar biasa jika mengerakkan tubuhnya.”jelas dokter.
“Apakah kami boleh melihatnya dok?”tanya naren.
“Tentu, tapi setelah pasien di pindahkan ke ruang rawat inap”ucap dokter.
“Baiklah dok”lirih naren.
Kemudian sang dokter kembali ke dalam ruangan itu, mereka akan memindahkan nara ke ruang rawat inap. Mereka berdua sedikit lega karena nara tidak mengalami luka serius, sekarang mereka berdoa agar juan baik-baik saja.
...----------------...
Nara sudah di pindahkan ke ruang rawat inap, disana ada nara yang masih bekum sadarkan diri dan ada kenzo serta naren.
“Di nggak sempat di perkos* kan sama arthur?”pinta naren kepada kenzo.
“Gua nggak tau, gua datang dia hanya pakai pakaian dalam aja”jelas kenzo yang terus menatap nara iba.
“Gua harap arthur enggak melakukannya, bagaiman pun mereka masih ada hubungan darah”ucap naren.
Ceklek.
Mereka berdua menoleh ke arah pintu yang terbuka, dan menampilkan sosok araz dan leo yang masuk ke dalam.
“Gimana disana raz?”tanya kenzo.
“Udah aman, satpam juga udah menghapus cctv. Tapi tenang aja ada duplikat nya di gua”ucap araz mereka berdua hanya menganggukan kepalanya saja.
“Juan gimana?”tanya araz menatap Nara.
“Belum ada kabar dari dokter”jawab naren.
“Kejadian ini nggak mau bawa ke hukum?”tanya leo.
“Kalau kita bawa mereka ke kantor polisi, kita juga kena. Kita saling berkelahi disana”ucap kenzo.
Tak lama seorang suster datang menghampiri mereka.
“Ada apa sus?”tanya araz.
“Dokter menunggu keluarga pasien atas nama juan di ruangan dokter”ucap suster itu.
“Araz, naren kalian jumpai dokter biar gua sama leo disini”ucap kenzo.
“Baiklah”ucap mereka berdua lalu pergi mengikuti sang suster.
Di sana hanya tinggal kenzo dan Nara, kenzo duduk di kursi samping nara, ia mengelus pucuk kepala nara dengan lembut hal itu tak luput dari pandangan leo.
“Sejak kapan dia peduli dengan cewek?”
Nara juga sudah memakai pakaian pasien rumah sakit, kenzo menatap wajah nara dalam, ia menghela nafasnya panjang. Kenzo yakin pasti nara trauma akan kejadian ini.
*****
Nara membuka matanya, ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, ternyata ia berada di rumah sakit.
“Aduh”lirih nara.
“Lo nggak usah banyak ngerak dulu”ucap kenzo yang baru keluar dari kamar mandi.
“Kak ken?”lirih nara menatap kenzo. Kenzo menghampiri nara.
“Dimana juan?”tanya nara melihat sekeliling berharap ada juan disana.
“Juan masih di tanggani sama dokter”jawab kenzo jujur membuat nara panik.
“Juan kenapa?”tanya nara panik.
“Juan ketusuk pisau saat mau nolong lo, sekarang dia sedang di tanggani sama dokter”jelas leo membuat nara merasa bersalah.
“Hiks”nara menanggis.
“Nggak usah nangis, juan pasti baik-baik aja. Dia paling benci kalau lo nangis! Setidaknya saat di sadar orang yang pertama dia lihat itu lo jadi lo harus kuat nggak boleh nangis”ucap kenzo menenangkan nara.
ga sabar liat reaksi nara
jangan lupa mampir juga ya😁
jangan lupa mampir juga ya😉