NovelToon NovelToon
"Suami" Pilihan Orang Tuaku

"Suami" Pilihan Orang Tuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lidia Grace Giawa

bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Rini yang sudah hidup bersama dengan suami nya bernama Edi selama 20 tahun lamanya. Rini menikah dengan Edi bukan berdasarkan cinta. Rini menikah dengan Edi karena Edi adalah suami pilihan orang tua nya. kisah ini menceritakan konflik di masa lampau dan juga menceritakan Lika liku kehidupan rumah tangga nya yang sedang dijalani saat ini. dari cerita ini kita belajar bahwa pilihan orang tua pun belum tentu baik dan walaupun tidak begitu buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidia Grace Giawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. kabar perselingkuhan Edi

...Di kota yang besar dan ramai itu, Edi berpikir tak akan ada yang mengetahui perselingkuhannya. Ia merasa aman, jauh dari mata-mata tetangga dan gosip kampung. Ia bahkan berani berjalan bersama Siska di pusat kota tanpa khawatir....

...Namun, nasib berkata lain. Hari ini, saat Edi dan Siska sedang makan di sebuah restoran di pusat kota, seorang wanita berusia 40 tahun yang tak asing baginya melihat mereka. wanita itu adalah bu Lastri, tetangga sekampung Edi....

...Bu Lastri sedang berkunjung di rumah anaknya yang kebetulan tinggal di kota yang sama dengan Edi. Bu Lastri tak pernah menyangka akan melihat Edi bersama wanita lain, apalagi dalam suasana yang begitu mesra....

“Eh, itu kan Edi, suaminya Rini? Kok sama perempuan lain?” gumam Bu Lastri, yang langsung menghentikan aktivitasnya dan mengamati dengan seksama. Penasaran, ia pun mendekat ke arah Edi sambil tetap berusaha agar tidak ketahuan.

...Lastri segera mengenali Edi dan Siska. Ia tahu betul bahwa wanita di hadapan Edi bukan Rini, istri sahnya. Mereka terlihat terlalu dekat, saling berbagi tawa dan perhatian. Bu Lastri, yang merasa bingung dan tak enak hati, memutuskan untuk tidak langsung menyapa Edi. Ia duduk di sudut ruangan dan memperhatikan gerak-gerik Edi dari kejauhan....

beberapa hari kemudian...

...Kabar tentang perselingkuhan Edi sudah menjadi buah bibir di kampung. Para tetangga mulai memperbincangkan rumah tangga Rini dan Edi, terutama ketika mereka mendengar bahwa Edi jarang pulang dan terlihat mesra dengan wanita lain di kota....

"Kasihan ya si Rini, suaminya di kota sana asyik-asyik kan sama wanita lain, padahal dia mati-matian jualan kue buat keluarga," bisik seorang tetangga kepada yang lainnya.

“Benar, aku dengar dari Bu Lastri yang sedang berkunjung ke rumah anaknya yang tinggal di kota, katanya ia melihat Edi jalan sama wanita cantik bahkan Bu Lastri sempat mengambil foto Edi dengan wanita itu. Rini pasti nggak tahu,” sahut yang lain.

...Rini mulai merasakan tatapan aneh dari para tetangga nya, tapi rini berusaha tak peduli. Rini tetap fokus berjualan kue buatannya...

...Namun, hari demi hari, bisikan-bisikan itu semakin kencang dan akhirnya sampai ke telinganya. Ada yang berani berkata secara tersirat, ada pula yang terang-terangan menyindir tentang keadaan rumah tangganya....

...ketika Rini sedang berjalan pulang menuju rumah nya, salah satu tetangga yang baik hati, Ibu Ani, mendekatinya dan memberanikan diri untuk bicara....

“Rini, maafkan aku kalau aku lancang. Tapi, kau perlu tahu, ada banyak kabar buruk tentang suamimu di kota. Aku tahu ini tidak mudah, tapi aku tak ingin kau terus-menerus dibohongi,” kata Ibu Ani dengan suara lembut.

"Terimakasih atas perhatian ibu pada keluarga saya, terutama pada saya. Saya tau, beberapa hari belakangan ini memang banyak gosip tentang rumah tangga saya. Tapi saya Percaya pada suami saya bu, suami saya tidak mungkin berselingkuh. Saya permisi bu." ucap Rini yang kemudian langsung meninggalkan bu Ani.

...Rini pulang dengan langkah gontai dan perasaan yang bercampur aduk. Di rumah, ia menangis dalam diam. Rini tak ingin anaknya dan ke tiga iparnya melihatnya lemah....

Lia yang melihat Rini duduk termenung di ruang tamu "Mbak Rini... kamu kenapa, kok keliatannya sedih banget? Dari tadi aku lihat mbak Rini diem aja. Ada masalah?"

Rini menghela napas panjang, suaranya lemah "Nggak apa-apa, Lia. Aku cuma lagi banyak pikiran aja."

Lia menghampiri dan duduk di samping Rini

"Nggak mungkin nggak apa-apa. Aku bisa lihat dari mata mbak, kaya habis nangis cerita aja sama aku, siapa tahu aku bisa bantu mbak."

"Aku bingung, Lia. Tadi sore, tiba-tiba Bu Ani datang menghampiri aku, katanya dia dengar omongan tetangga kalau Mas Edi selingkuh." Ucap Rini

"Astaga, serius, Mbak? Tapi Mbak, bisa jadi itu cuma gosip. Kita kan tahu, orang-orang suka aja membesar-besarkan cerita tanpa bukti." Jawab Lia yang berusaha menenangkan suasana.

"Iya, aku juga mikirnya begitu. Tapi tetap aja, dengar hal kayak gitu bikin hati ini tidak tenang, Lia. Aku percaya sama Mas Edi, tapi kalau denger omongan-omongan kayak gitu, gimana coba?" Rini menghela nafas

"Aku ngerti, Mbak. Aku juga pasti bakal kepikiran. Tapi mungkin lebih baik, Mbak Rini ngomong langsung ke Mas Edi. Tanyain aja baik-baik, daripada jadi prasangka yang gak ada ujungnya." saran Lia

"Iya, mungkin itu yang harus aku lakukan. Aku cuma gak mau kalau ini malah jadi masalah yang besar. Aku gak mau salah paham sama Mas Edi gara-gara omongan orang." Jawab Rini

Lia tersenyum sambil memegang tangan Rini "ya sudah sekarang kita istirahat ya mbak, besok aku akan bantu mbak untuk menghubungi mas Edi. Kita akan minta penjelasan dari mas Edi.

Lia dan Rini pun meninggalkan ruang tamu, mereka berjalan menuju kamar mereka masing-masing. Dikamar Lia tak bisa tidur, Lia terus berdialog dengan dirinya sendiri

"Apakah mas Edi kembali menjalin hubungan dengan wanita yang sama waktu itu? Apakah mas Edi Edi lupa dengan janjinya?"

Di kamar lain...

Rini berbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamar yang gelap.

Pikirannya melayang, memutar kembali percakapan dengan tetangganya sore tadi. Gosip yang beredar tentang perselingkuhan suaminya dengan seorang wanita di kota menghantui pikirannya. Setiap kali Rini mencoba memejamkan mata, bayangan omongan tetangga muncul lagi.

Rini menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan pikirannya.

Malam semakin larut. Rini berusaha mengalihkan pikirannya dengan mendengarkan suara detak jam dinding yang terdengar begitu jelas di keheningan malam. Namun, alih-alih menenangkan, suara itu malah terasa seperti detak kegelisahannya sendiri.

Dalam hati kecilnya, Rini tahu dia harus berbicara dengan suaminya. Ia harus mendengar kebenaran langsung dari mulut suaminya, bukan dari omongan tetangga. Namun, ketakutan akan jawaban yang mungkin keluar dari mulut suaminya membuatnya terdiam. Bagaimana jika apa yang di gosipkan itu benar?

Tak terasa, air mata mulai mengalir di pipinya. Rini menyeka air matanya dengan cepat. Ia tidak ingin menangis, tidak ingin terlihat lemah. Tapi perasaannya terlalu kuat untuk ditahan. Ia merasa seperti terjebak dalam badai yang mengguncang hatinya, sementara di luar sana orang-orang berbicara tentang hidupnya tanpa benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

1
Dinoqueen
cerita nya bagus.
Rimuru Tempest
Aku jatuh cinta dengan ceritamu, tolong update sekarang juga!
Dinoqueen: wah😍😍😍Terimakasih 🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!