NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:95.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. HANDSAPLAS CINTA

" Ngapain sih Lo ajak gue kesini," Tanya Luna

" Kan mau obatin luka Lo tadi, " sahut Bumi

" Sini duduk " ujar Bumi seraya menepuk kursi disampingnya.

Setelah kejadian dilapangan basket tadi Bumi mengajak Luna ke rooftop sekolah yang berada dilantai tiga.

Sebuah di rooftof yang sudah dimodifikasi menjadi basecamp khusus anak-anak Helios, dengan kursi yang berjejer rapih dan meja yang diambil dari gudang sekolah serta logo bola api emas milik geng Helios yang tertempel lebar ditembok menambah kesan menarik. Biasanya tempat ini selalu dijadikan lokasi untuk bolos Pelajaran.

" Gue baru tau ada tempat ini " ujar Luna seraya duduk disamping Bumi.

" Nih minum " Bumi menyerahkan minuman botol yang ia dapat dari kulkas kecil Portabel yang ada disana.

" ini apa " Tanya Luna menatap minuman yang belum Pernah ia lihat sebelumnya.

" Udah deh lo lebih baik minum aja gak gue kasih racun kok,"

" Awas aja nih kalau gue ada apa-apa "ujar Luna seraya membuka minuman dan meneguk beberapa kali.

Bumi membalasnya dengan senyuman tipis. Tangannya bergerak membuka laci yang berada dibawah meja, ia mengambil sebuah kotak P3k disana.

" Sini tanganya "

" Gak usah gue bisa sendiri "

" Kan gue bilang jangan bantah, biar gue yang obatin,"

" Lo cuma modus kan, " Terka Luna seraya menunjuk muka Bumi menggunakan telunjuknya.

" Batu banget sih lo jadi Cewek," ujar Bumi yang langsung menarik tangan Luna terdapat luka gores disikunya.

" Lep------ " Luna yang hendak mengatakan sesuatu terhenti saat Bumi menaruh telunjuknya tepat dibibir gadis itu membuat Luna langsung terdiam

" Sssstss diem, nurut sama gue " Dengan telaten Bumi membuka kotak P3k ditangannya. Mengambil sebotol alkohol dan selembar Handsaplas didalamnya.

" Terserah kalo Lo mau anggep gue modus tapi intinya gue sama sekali gak ada niat buat modus Bahkan gue gak Pernah tau caranya modus sama Perempuan. Gue bukan Leo yang suka sama banyak Perempuan, gue juga Paling gak suka liat Perempuan terluka karena gue, apalagi sampe nangis karena ulah gue, " ujar Bumi Panjang lebar.

Luna menatap Lamat wajah Bumi Mencari sebuah kebohongan dimatanya namun ia sama sekali tidak menemukannya Yang ia lihat seperti sebuah ketulusan dimata lelaki itu.

" Shhhss " Luna meringis saat Bumi meneteskan cairan alkohol ke lukanya.

" Sakit yah ? Boleh gue tiup," Luna mengangguk dengan ragu sebagai jawaban.

Luna mengangguk dengan ragu sebagai jawaban.

" Kasian tangannya sampe lecet gini gara-gara gue, " ujar Bumi seraya meniup dengan telaten tangan gadis itu.

Luna terpaku saat melihat Perilaku Bumi terhadapnya. Entahlah Padahal itu hanya luka kecil namun Bumi seolah menganggapnya serius Apa ini sosok Bumi yang Mika katakan.

" Lo sama sekali gak Pernah Pacaran," Tanya dengan Luna tiba-tiba

Bumi mendongakkan kepalanya setelah mendengar Pertanyaan yang keluar dari mulut gadi itu Seuntas senyum tipis terlintas dibibir tebal nya.

" Gue terlalu takut buat Pacaran "

" Takut dosa " Tanya Luna dengan Polosnya.

" Gue takut nanti bakal nyakitin dia. Gue bukan laki-laki yang baik Luna hidup gue Penuh dengan kejelekan. Berantem, balapan, nakal, " sahut Bumi seraya membuka kemasan Handsaplas.

Luna memperhatikan ketika Bumi memasangkan sebuah Handsaplas berwarna kuning motif love disiku tangannya sembari mendengarkan dengan seksama ucapan Bumi. Tentu saja Handsaplas love itu milik Jio.

" Nah udah " Ujar Bumi yang selesai mengobati tangan Luna

" Nih simpen "

" Apa ? Lo suruh gue nyimpen sampah bekas Handsaplasnya," Tanya Luna saat Bumi mengulurkan kertas kemasan Handsaplas tadi.

" Hm. Simpen ini sebagai Pengingat kalo Lo Pernah gue obatin dan sebagai kenangan bahwa Lo Pernah kenal sama gue, " sahut Bumi

" Gak gue mau Masa orang ngasih kenang-kenangan bungkus handsaplas gini," ujar Luna menatap tidak minat kearah bungkus Handsaplas tersebut.

" Ada gue buktinya "

" Terserah deh Gue simpen bukan karena kenangan yang Lo bilang, tapi karena kasian liat muka Lo sok tulus itu," Ujar Luna memasukan bungkus Handsaplas tersebut kedalam saku seragamnya.

Bumi membalasnya dengan senyuman. Matanya tidak bisa berbohong bahwa ia sangat bahagia bisa bersama dan mengobati luka gadis itu. Bahkan detak jantung lelaki itu kini tidak beraturan, bersamaan dengan Perutnya terasa seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan. Keheningan menyelimuti keduanya

selama beberapa menit Luna yang menunduk sembari memperhatikan Handsaplas di sikunya dan Bumi yang terus memperhatikan wajahnya.

" Gak usah natap gue gitu," Ujar Luna menampol Pipi Bumi cukup keras.

" Shhhsss " Bumi meringis saat Luna menyentuh sudut bibirnya yang terluka karna keributan semalam dengan Agro

" Eh. Lo kenapa ? Bibir Lo memar gitu Sok-sokan sih mau obatin gue, obatin diri sendiri aja belum bisa, " cerocos Luna

" Ck ini Cuma Luka kecil doang Biasa anak jantan," sahut Bumi diiringi kekehan dari mulutnya

Bumi menatap ke arah Luna yang fokus mengobati sudut bibirnya. Hingga tatapan keduanya bertemu dalam satu waktu.

" Peduli " Tanya Bumi menaikan salah satu alisnya.

" Aw " Ringis Bumi saat Luna sengaja menekan lukanya.

" Gak ! Gue gak Peduli Gue cuma gak mau hutang budi karena Lo udah ngobatin gue Ga usah geer yah, "

" Iya iya gue gak geer kok. Sakit tau "

" Biarin ! Gue gak Peduli By gue mau ke kelas," Final Luna berjalan meninggalkan Bumi

Luna yang hendak menuruni anak tangga berhenti tiba-tiba dan menatap Bumi yang tersenyum lebar kearahnya.

" INGET ! GUE GAK PEDULI SAMA LO ! Ujar Luna dengan lantang sebelum akhirnya menuruni tangga dengan kesal.

Bumi hanya terkekeh geli melihat tingkah gadis itu. Entahlah gadis itu mampu memberikan sebuah kebahagiaan Padanya hari ini. Dengan kaki diatas meja Bumi memandang kapas bekas gadis itu mengobati sudut bibirnya.

" BUMI "

Suara cempreng seorang wanita yang memanggil namanya mengalihkan Perhatian Bumi. Ia menatap bingung ke arah Alya yang berjalan menghampirinya dengan wajah kesal.

" Lo kenapa "

" Gue cariin Lo ke kelas ke lapangan basket juga Lo gak ada. Tau taunya ada di sini," ujar Alya yang duduk disamping Bumi

" Ya maaf kan tadi gue kira Lo gak nyamperin gue ke lapangan Jangan ngambek yah, itu Lo bawa apa Buat gue kan," Tanya Bumi saat melihat sebuah kotak makan ditangan gadis itu.

" Iya Tadi gue buatin Lo nasi goreng. Nih, "

Bumi menerima kotak makanan dari tangan Alya matanya berbinar saat mencium aroma nasi goreng yang begitu nikmat.

" Wah enak nih. Gue makan yah " ujar Bumi sembari memasukan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.

" Enak gak "

" Tukang Palak makan Kedongdong, enak dong, " sahut Bumi yang lahap memakan nasi goreng itu.

" Tadi siapa " Tanya Alya, kini raut wajahnya berubah serius.

" Apanya "

" Cewek yang tadi Gue ketemu dia di tangga, kayanya habis dari sini Lo kenal,"

" Owh " Bumi menelan sisa makanan yang ada di mulut nya dengan Paksa lalu meminum air Putih yang dibawa Alya.

" Yang Lo maksud Pasti Luna, "

" Luna ? Gue gak Pernah liat dia sebelumnya, " ujar Alya mengerutkan keningnya heran.

" Dia murid Pindahan beberapa Minggu lalu Menurut Lo dia cantik gak,"

" Cantik sih emang kenapa ? Dia cewek barunya leo yah, "

" Salah Lo tau dia siapa, "

" Siapa,"

" Cewek yang gue suka, " sahut Bumi diiringi senyum lebar dari mulutnya

" H-hah " Alya membulatkan matanya saat mendengar ucapan Bumi

" D-dia cewek yang Lo suka itu,"

" Hm. Kenapa sih Lo kaya gak seneng gitu, "

" G-gak kok Gue seneng banget karena Lo udah suka sama cewek, "

" Gue lagi usaha buat dapetin dia Al, " ujar Bumi duduk lebih dekat dengan Alya.

" Gue ke kelas dulu yah, Lo semangat b-buat dapetin dia, " ujar Alya yang hendak Pergi namun dicegah oleh Bumi yang mencekal tanganya.

" Kenapa buru-buru sih ? Biasanya Lo Paling suka kalo di sini," tanya Bumi yang heran dengan Perilaku gadis itu.

" Kayaknya G-gue ada rapat OSIS dadakan nih Gue duluan yah ," ujar Alya sebelum akhirnya meninggalkan Bumi sendirian.

" Aneh " gumam Bumi

......................

1
Anonymous
aku Tunggu cerita nya
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
hmmm 😍😍😍😍
Anonymous
next Thor
Anonymous
cieeee akhirnya jadian😍😍😍
Anonymous
akhirnya jadian 😍😍😍😍
Anonymous
cieee akhirnya jadian juga
Anonymous
semangat Thor
Anonymous
cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor aku tunggu
Tiara
next Thor
Tiara
jangan lama-lama Thor
Tiara
cieee akhirnya jadian juga 😀😀😀
Tiara
next Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
Cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
semangat ya👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!