NovelToon NovelToon
Nadif - Casanova Time Traveler

Nadif - Casanova Time Traveler

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fernicos

Nadif, seorang pria tampan berusia 30 tahun yang hidupnya miskin dan hancur akibat keputusan-keputusan buruk di masa lalu, tiba-tiba ia terbangun di Stasiun Tugu Yogyakarta pada tahun 2012- tahun di mana hidupnya seharusnya dimulai sebagai mahasiswa baru di universitas swasta ternama di kota Yogyakarta. Diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan masa lalunya, Nadif bertekad untuk membangun kembali hidupnya dari awal dan mengejar masa depan yang lebih baik.

Karya Asli. Hanya di Novel Toon, jika muncul di platform lain berarti plagiat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernicos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadif - Bab 21: Jakarta, I'm Coming Back!

Sore itu, Nadif duduk di teras rumah kontrakannya, menikmati angin sepoi-sepoi yang menyegarkan setelah hari yang panjang. Matahari mulai terbenam, menciptakan langit dengan gradasi warna oranye dan ungu yang indah. Dia memandangi pemandangan taman kecil di depan kontrakan, di mana beberapa bunga liar tumbuh di sekitar jalan setapak. Suara ponsel bergetar di saku celananya, dan ketika melihat nama "Bang Bona" tertera di layar, dia tahu ini adalah panggilan penting.

Nadif mengangkat telepon dengan sedikit rasa cemas campur excitement.

“Bang, ada apa nih?”

Di seberang, suara Bang Bona terdengar ceria dan penuh semangat.

“Dif, inget kan tentang event Festival Musik Tahunan di Jakarta yang waktu itu kita omongin? Gue udah atur semuanya. Lo bakal tampil di beberapa acara TV dan juga di panggung utama. Ini kesempatan bagus banget buat lo!”

Nadif merasakan semangatnya langsung membara.

“Serius, Bang? Dimana itu lokasinya?”

“Nanti lo bakal dapet jatah manggung di Gelora Bung Karno di acara itu. Dan satu hal lagi, gue juga udah atur tentang perkuliahan lo biar lo bisa ikut event ini. Gue tahu lo sibuk dengan kuliah, jadi gue udah atur supaya jadwal kuliah lo fleksibel selama lo di Jakarta. Lo tinggal fokus aja sama persiapan lo,” tambah Bang Bona dengan nada penuh perhatian.

Nadif merasa lega mendengar berita itu.

“Makasih banyak, Bang. Gue bakal pastikan semuanya siap.”

“Bagus. Gue kirim detail acara ke email lo. Pastikan lo siap secara fisik dan mental. Acara ini bakal lumayan melelahkan, tapi gue yakin lo bisa handle. Jangan lupa, jaga stamina.”

“Siap, Bang. Gue bakal siapin semuanya,” jawab Nadif dengan penuh keyakinan.

Setelah menutup panggilan, Nadif duduk termenung sejenak, memikirkan rencananya untuk ke Jakarta. Kota itu, dengan segala kemegahan dan kesibukannya, bukan hanya menyimpan peluang, tapi juga kenangan-kenangan dari masa lalunya yang tak bisa dihapus.

Jakarta, di tahun 2012, adalah tempat di mana hidup Nadif mengalami berbagai perubahan. Kenangan tentang kota itu begitu mendalam, membawanya kembali ke masa-masa sulit yang penuh perjuangan. Jakarta adalah kota yang menyaksikan segala kesedihan dan kegagalan—tempat di mana dia mengalami kegagalan besar dan kehilangan keluarga tercintanya.

Nadif mengingat rumah tangganya dengan Nia, mantan istrinya. Kenangan bersama Vino dan Veny, anak-anak mereka, penuh dengan kebahagiaan namun juga penuh dengan perjuangan. Kehidupan di Jakarta yang keras membuat segalanya menjadi sulit. Tanpa gelar sarjana karena di-DO dari kampusnya, dia terpaksa menghadapi kerasnya kota metropolitan itu dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.

Pekerjaan sulit didapat, lamaran yang tak pernah diterima, dan akhirnya hanya bisa mengandalkan pekerjaan serabutan untuk menyambung hidup. Ketidakstabilan ekonomi dan kesulitan membuat Nia dan anak-anaknya menjauh. Keputusan Nia untuk meninggalkannya adalah salah satu pukulan terbesar dalam hidupnya, menyisakan luka mendalam di hati Nadif.

Membayangkan kehidupan masa lalunya di Jakarta, Nadif merasakan campur aduk antara rasa sakit dan harapan. Dia duduk di teras sambil menatap taman, merasa seolah dia kembali ke masa lalu. Kakinya terasa berat, seperti melangkah melalui kenangan yang penuh kesulitan.

Dia tersadar dari lamunan ketika ponselnya bergetar lagi. Kali ini, itu adalah panggilan dari Jessy. Dengan perasaan campur aduk, Nadif menjawabnya.

“Sayang, kamu ngapain?” tanya Jessy dengan nada manja yang selalu membuat Nadif tersenyum.

“Lagi santai di teras. Kamu gimana? Lagi sibuk kuliah, nggak?” Nadif bertanya sambil memikirkan cara terbaik untuk memberitahu Jessy.

“Baru aja kelar tugas kelompok. Ada apa, sayang?” Jessy penasaran.

Nadif menarik napas dalam-dalam.

“Aku mau kasih tahu kamu, minggu depan aku harus berangkat ke Jakarta. Ada beberapa event yang harus aku hadiri.”

Suara Jessy terdengar cemas. “Ke Jakarta? Lama nggak? Kamu balik kapan?”

“Mungkin sekitar dua minggu. Tapi aku bakal pulang secepatnya,” jawab Nadif, berusaha menenangkan Jessy.

“Kalau gitu, aku ikut kamu ke Jakarta,” Jessy menyatakan dengan tegas.

Nadif terkejut.

“Sayang, kamu nggak perlu ikut. Aku khawatir bakal ganggu kuliah kamu, dan aku bakal sibuk banget di sana.”

“Please. Aku nggak bisa kalau kamu pergi jauh selama itu. Aku bisa kuliah online, dan aku mau ada di sampingmu. Ini kesempatan besar kamu, dan aku mau jadi bagian dari perjalanan ini.”

Nadif merasa tersentuh.

“Kalau kamu mau ikut, aku nggak bisa nolak. Tapi kamu harus janji nggak akan ganggu kuliahmu, dan kalau aku sibuk, kamu nggak boleh ngambek.”

Jessy bersorak kecil di seberang.

“Makasih, sayang! Aku janji. Aku bakal urus semuanya agar bisa ikut sama kamu.”

###

Hari-hari menjelang keberangkatan Nadif ke Jakarta dipenuhi dengan persiapan dan kesibukan. Jessy, dengan semangat yang tak tergoyahkan, mulai mengatur segala sesuatunya agar bisa ikut bersama Nadif. Dia memastikan jadwal kuliahnya yang padat bisa diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu perjalanan mereka.

Pagi itu, Nadif dan Jessy berada di bandara Adi Sucipto Yogyakarta, mempersiapkan keberangkatan mereka. Jessy sibuk mengatur koper dan tas-tas kecil, sementara Nadif memperhatikan dengan senyum lembut. Terminal bandara yang sibuk itu penuh dengan penumpang dan pengunjung yang bergerak cepat, suasana yang selalu membuat Nadif merasa sedikit tegang, tapi kali ini dia merasa lebih tenang karena Jessy ada di sisinya.

“Jadi, udah siap semuanya?” tanya Nadif sambil membantunya mengangkat salah satu koper.

Jessy mengangguk sambil tersenyum.

“Siap, sayang. Aku udah pastiin semua barang yang perlu dibawa sudah ada. Oh, dan ini tiket pesawatnya. Jangan sampai hilang, ya!”

Nadif tertawa kecil, mengambil tiket dari tangan Jessy.

“Tenang aja, aku udah siap kok. Lagi pula, kita bakal sama-sama, jadi nggak ada yang perlu dikhawatirin.”

Ketika pengumuman keberangkatan mulai terdengar, mereka berdiri dan berjalan menuju gate. Nadif merasa sedikit gugup namun juga bersemangat. Di sisi lain, Jessy tampaknya sangat siap, terlihat dari ekspresinya yang ceria dan penuh harapan.

Setelah beberapa jam penerbangan, mereka akhirnya tiba di Jakarta. Bandara Soekarno-Hatta yang sibuk dan penuh dengan aktivitas menyambut mereka. Jakarta di malam hari memiliki suasana yang sangat berbeda dibandingkan dengan siang hari—lampu-lampu kota berkilauan, lalu lintas yang padat, dan suara keramaian yang khas.

"Jakarta.. akhirnya gue balik lagi kesini." batin Nadif.

Saat mereka keluar dari area kedatangan di bandara, Jessy segera mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Nadif, yang masih sibuk memeriksa kopernya, melirik Jessy dengan penasaran.

“Siapa yang kamu telfon yang?”

Jessy menutupi teleponnya sebentar dan tersenyum pada Nadif. “Aku lagi konfirmasi ke supir pribadi, biar nggak perlu nunggu lama. Tenang aja, sebentar lagi kita dijemput.”

Nadif mengangguk, merasa lega. Tak lama kemudian, sebuah Rolls Royce Phantom hitam berkilau berhenti di depan mereka. Supirnya, seorang pria berpakaian rapi dengan senyum ramah, segera keluar dan membukakan pintu untuk mereka.

1
Azis
Ceritanya relate banget, si author jadi kaya cenayang yg bisa tau ini itu
Kita sebagai pembaca seolah dibawa oleh penulis buat ngerasain apa yg Nadif alamin. Keren bangettt 🌟🌟🌟🌟🌟
Fernicos: makasih mas aziz 🥰
total 1 replies
... Silent Readers
Luar biasa
Anna🌻
aku mampir thor, Ceritanya menarik
semangat berkarya ya thor🙏🏽
Fernicos: Hai kak Anna salam kenal, makasih dah mampir yaa
total 1 replies
Aurora79
"Dif....Nadif!" jiwa dari MASA DEPAN, tapi kenapa NAIF banget sich?! Katanya mau memperbaiki diri???? Koq malah mendekat ke.perempuan2 yang HAUS HARTA?!

#Gemes aku bacanya klw MC-nya Naif kaya gini.

Harusnya MC lebih Cool dan benar2 fokus memperbaiki diri, bahagiain keluarga, memantapkan karirnya. Jangan diajak2 RUSAK, malah mau...🙄
Aurora79: oke..👍
Fernicos: Hehe udah nikmatin aja ya alur ceritanya, bakal makin seru kok. Ini cerita udah sampe bab 80 loh, tapi sengaja aku update sehari satu aja /Smile/
total 4 replies
Fa🍁
gak tau ya kesini gak suka tuh sama Jessy. kalau ada aku empat mata nih maki maki ni orangnya biar mikir !! seru Cerita nya tapi lelah aku.
Fa🍁
ya jelas dong dia suka cinta ama Vonzy gimana sih pikiran lu, gak mungkin si Nadif mau mencuri? kalu gak mencuri perhatian nya neng
Fa🍁
jelas terganggu lah Nadif, helo gak mungkin gak akan terganggu tau tau dia hamil aja kan lucu
Fa🍁
bacot lu Jessy kalau gue jadi Nadif tinggalin dia salah sendiri, bjir bgt ada cewek kek gitu dasar
Fa🍁
hahaha kok gini sih? lu gak mesti ngerasa bersalah kalau si Jessy yg bilang dia menyesal, lu nyeselin apa Dif heran gue. tapi sekarang gue paham.
Fernicos: Nyeselin ilang perjaka wkwkw
total 1 replies
Fa🍁
cinta gak mikir 2 kali, sama kayak udah kerasukan setan mana sadar
Fa🍁
ciaaaa nyalahin diri sendiri, ngaku ya neng
Fa🍁
waw aku terkejut mamah
Fa🍁
hahaha
Fa🍁
tuh kan si Alex nih kayak gini, bikin minta dipukul tau gak sih Elx
Fa🍁
terus semangat Dif bukan km yg salah kok,
Fa🍁
aku baru tau kalau cowok bisa gini, sekarang paham kenapa banyak odgj cowok,
Fa🍁
namanya kek nama anabul aku Vino Vony
Fa🍁
punten, tolong doang pake otak neng mikir nya, udah di jelasin gak suka masih aja kek gitu heran cinta Lo mati ya neng!! kebawa emosi wkwk
Fa🍁
jadi ini toh, hmm
Fa🍁
Dasar lu cewek!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!