NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 6

Eve menatap makanan sejenak dihadapan nya meneguk Saliva nya ia baru sadar hidangan yang dibuat Tante Emma. 

" Eve, ada apa? kamu gak suka masakan tante? " tanya Emma yang sadar dengan Eve belum menyentuh makanannya sedikit pun. 

Semua pasang mata menatap kearah Emma kecuali Eden yang hanya menatap singkat. 

" Hah? enggak kok Tan ini mau makan. " jawab Eve cepat menyendok kan sesuap nasi dengan sayu santan kuah kuning di hiasi sayuran hijau dan ayam serundeng. 

Jujur, ini adalah makanan kesukaan Eve setiap kali ia berkunjung kerumah Sonia. Tante Emma akan memasakan nya makanan khas ini. tapi kali ini rasanya agak berbeda saat Eve mengunyah pelan.

Ada rasa tidak nyaman naik ke tenggorokan nya dan perutnya mulai terasa seperti di aduk-aduk. semuanya kembali makan dengan khidmat hanya satu pasang mata yang menatap aneh. 

Eve mulai memaksa memasukan makanan nya sampai hitungan sendok ketiga sepertinya perutnya memang tidak bisa menerima makanan seenak ini. 

Detik berikutnya, Eve menutup mulutnya ia tidak bisa menyembunyikan rasa mualnya. 

" Huek-mmphh. " Eve menutup mulutnya yang sangat ingin memuntahkan makanan nya. 

" Ada apa Eve? " tanya Tante Emma cemas. 

" Ah, kayaknya perut ku agak gak nyaman tante. " ucap Eve meringis pelan. 

" Mungkin efek magh mu yang belum sembuh ya. " tanya Sonia menimpali. 

" Iya, kayaknya deh maaf tante dan Om pasti kalian merasa gak nyaman aku pamit ke kamar. " ucap Eve merasa tidak enak. 

" Tapi biasanya sakit lo gak pernah sampai bikin mual gitu kok. " sahut Sonia. 

" Diamlah Sonia, anjing! " batin Eve berteriak kesal.

" Magh ku tadi agak parah kata dokter. " ucap Eve beralasan.

" Gak apa-apa sayang, Tante paham kok. nanti tante buatkan bubur nasi buat kamu ya agar perutnya enakan. " ucap Tante Emma menawarkan diri. 

" Ah gak usah tante, aku bisa sendiri kok. " ucap Eve menolak halus. 

" Gak masalah kok, tante kan sering buatkan kamu waktu kamu sakit dulu kamu sudah tante anggap anak sendiri kok. " ucap Tante Emma. 

" Maaf tante jadi ngerepotin. " ucap Eve. 

" Gak kok, istirahat dulu sana nanti tante panggil. " ucap Tante Emma. 

Eve beranjak dari duduknya melenggang menuju kamarnya Eden yang memperhatikan sejak tadi memandang kearah Eve tanpa bisa diartikan lagi. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Sesampainya dikamar Eve memuntahkan semua isi perutnya dengan berpegangan pada pinggiran wastafel menompang tubuhnya yang mulai gemetar hebat. 

Eve membasuh wajahnya berjalan menuju kasur merebahkan tubuhnya. 

" Huh, kayaknya gue harus pergi dari sini deh. " gumam Eve sesaat. 

Tidak mungkin kan, dia meminta pertanggung jawaban pada Eden, Eve juga masih punya akal untuk tidak terlibat di dalam rumah tangga orang lain. 

KLEK...

Pintu kamarnya terbuka, Eve melirik sekilas pada Sonia yang menghampiri nya masuk. 

" Nih makan, tadi nyokap gue masakin buat lo. " ucap Sonia menyodorkan semangkuk bubur dan kuah Sop. 

" Makasih. " ucap Eve menerimanya. 

" Gue mau ambil earphone sekalian dimana lo simpan? " tanya Sonia celingak-celinguk. 

" Oh kalau gak salah di dalam laci meja kerja gue deh. " ucap Eve yang menyuapkan sesendok bubur yang membuat perutnya sedikit lebih nyaman. 

Sonia mengobrak-abrik isi laci meja kerja Eve tanpa sengaja Sonia menyenggol buku diatas meja itu dan menjatuhkan nya. 

" Ya, jatuh semua deh. " gumam Sonia merapikan nya kembali. 

Mata nya tidak sengaja melihat secarik kertas print hitam putih. 

" Lo ngapain lama banget bengong disitu, kerasukan lo. " tegur Eve yang melupakan sesuatu yang ia simpan di meja kerja nya. 

Sonia menatap Eve seperti meminta penjelasan, Eve menaikan alisnya bingung melihat Sonia menjatuhkan bokongnya dihadapan Eve. 

" Lo kenapa? biasa aja dong natapnya. " ucap Eve. 

" Ini punya lo kan. " ucap Sonia memperlihatkan apa yang ia pegang. 

DEG... 

" SHIT! bodohnya gue. " umpat Eve dalam hati melupakan benda rahasianya. 

" I-iya, lo jangan bilang siapa-siapa ya. " ucap Eve pelan. 

" Lo hamil sama siapa Eve? siapa yang bikin lo tekdung begini. " pekik Sonia marah. 

" SYUTT! kecilin suara lo nanti kedengaran. " ucap Eve menutup mulut sahabatnya itu. 

" Gue tanya siapa yang hamilin lo? lo diperkosa sama stranger? atau lo punya pacar baru? " tanya Sonia. 

" Gu-gue gak sengaja diperkosa. " ucap Eve menundukan wajahnya. 

" Siapa orang nya? gue kenal orang  nya kah? " tanya Sonia. 

" Dia adek lo Nia! Eden yang perkosa gue. " batin Eve menjerit dalam hatinya.

" Sorry, gue gak bisa bilang siapa orang nya. " ucap Eve bohong.

" Eve, jujur sama gue. biar gue sidang ke hakim sekalian orang itu. " ucap Sonia. 

" Gue gak bisa Nia. " ucap Eve memelas. 

" Kenapa lo gak bisa? ada gue yang bantu lo. " ucap Sonia. 

" Dia punya keluarga Nia. " seru Eve akhirnya. 

" Shit! are you crazy! " umpat Sonia tidak habis pikir. 

" Itu emang kenyataan nya, gue gak bisa nuntut dia. dia masih punya anak kecil. gue gak mau dia jadi korban broken home. " ucap Eve. 

" Lalu sekarang apa bedanya? lo juga lagi hamil anaknya dan kemungkinan besar anak lo yang akan rasakan jadi broken home. " ucap Sonia. 

" Ya gak masalah, intinya anak gue tahu dia cuman punya satu ibu tidak punya bapak. " ucap Eve. 

" Lo gila Eve! tapi laki-laki itu tahu lo hamil? " tanya Sonia. 

Eve menggelengkan kepalanya pelan. 

" Untuk ke depan nya lo mau bagaiman sekarang? " tanya Sonia. 

" Gue rencana nya akan pindah ke kota S, gue akan berhenti dari kerjaan gue. " jelas Eve. 

" Dewa tahu keadaan lo sekarang? " tanya Sonia. 

" Gak, gue takut kasih tahu Dewa. dia bakal marah besar. " ucap Eve. 

" Bagus dong, gue lebih dukung Dewa dari pada lo. " gemas Sonia. 

" Gue gak mau masalah ini tambah rumit Nia. " ucap Eve. 

" Terus yang tahu keadaan lo siapa aja. " tanya Sonia. 

" Lo doang. " jawab Eve. 

" Jadi lo mau pindah sendirian merantau kesana dalam keadaan berbadan dua gitu? " tanya Sonia lagi. 

Eve menganggukkan kepalanya. 

" Gak! gue gak bolehin lo pergi keluar kota sendirian doang disana. lo akan tetap tinggal disini mau lo kerja atau gak biar gue yang tanggung kehidupan lo. " ucap Sonia tegas. 

" Gak bisa gitu dong Nia! gue juga mau hidup mandiri. " ucap Eve. 

" Itu bukan mandiri Eve! lo yang lebih menghindar dari masalah lo. " ucap Sonia. 

" Lebih baik seperti itu Nia! mendingan lo jangan terlalu ikut campur masalah ini. " ucap Eve. 

" Yang penting lo tetap tinggal disini, jangan pernah sekali-kali lo berniat kabur dari sini atau gue bakal kasih yang sebenarnya ke Dewa tentang kehamilan lo. " ancam Sonia. 

" Huh, iya gue akan tetap tinggal disini tapi jangan sampai Eden tahu tetang keadaan gue. " ucap Eve. 

" Lo tenang aja, adek gue akan pindah sebentar lagi katanya Bobby lagi butuh perawatan di rumah sakit. " jelas Sonia. 

" Bob? sakit apa ponakan lo? kayaknya sehat-sehat aja dia. " tanya Eve mengerutkan keningnya. 

" Gue belum kasih tahu lo sebelumnya, Bobby sebenarnya sakit komplikasi bisa dibilang mulai dari Asma, suka mimisan, sering pingsan, gak bisa kelelahan sering terserang demam, gampang alergi intinya semua nya deh. " ucap Sonia. 

" Anak sekecil itu? bagaimana bisa? " Eve cukup syok mendengarnya. 

" Faktor ibu nya yang hidupnya gak sehat sejak Bobby dalam kandungan makanya berefek samping ke sekarang. " ucap Sonia. 

" Kasihan banget anak sekecil itu harus menanggung penyakit sebanyak itu. " ungkap Eve merasa sedih dan bersalah tentu nya. 

" Udahlah, gue mau  ke kamar dulu. lo langsung istirahat aja jangan banyak begadang kalau masih mual atau pusing izin aja. " ucap Sonia bergegas pergi. 

BLAM...

1
Siti Yadi
wah..pdhl kesalahan eden yerlalu besar tapi semudah itu termaafkan/Smug/
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!