sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Satu Minggu berlalu, Ayumi sibuk pulang balik ke pengadilan agama untuk mengurus perceraian nya, dia terpaksa memakai taksi online karena sampai sekarang mobilnya belum selesai. Entah sampai kapan, Andre belum juga menghubungi nya sampai sekarang.
"istirahat lah sebentar nak, jangan terlalu menguras tenaga mu". Ujar Farah menatap kasihan pada anak nya.
"iya Bu, ibu tenang saja. Ayumi kuat kok". Jawab Ayumi dengan senyum lebar,.dia tidak ingin ibunya mengkhawatirkan dirinya.
"aku berangkat dulu yah pak, Bu. Doakan semoga hak asuh Dania jatuh ditangan ku".
hari ini adalah hari dimana penentuan sidang mengenai hal asuh Dania dan juga peresmian perceraian antar Dirga dan Ayumi, tentu wanita itu sangat semangat.
"kami selalu mendoakan mu nak, pergilah doa kami menyertai mu". Ujar Farah.
Ayumi segera menyalami kedua orang tua, mereka tidak ikut karena harus menjaga Dania. terpaksa Ayumi berangkat sendiri.
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya dia sampai di pengadilan agama, disana sudah ada Dirga tentu bersama Aruna yah senantiasa menemaninya kemana pun.
Tanpa banyak bicara Ayumi langsung melewati mereka begitu saja. Saat ini dia tidak ingin menganggu mood naik nya hanya untuk meladeni mereka, jika ingin berdebat nantilah dalam pengadilan, pikirnya.
belum sempat Ayumi duduk petugas sudah memanggil nama mereka, Ayumi, Dirga dan juga Aruna masuk kedalam.
Proses persidangan berlangsung dengan baik tanpa ada bantahan dari pihak penggugat maupun tergugat dan hak asuh jatuh pada Ayumi tentu banyak pertimbangan didalamnya.
Ayumi bahkan rela mengatakan pekerjaan nya dan juga memberikan bukti jika dia memang mempunyai butik sejak lama sebelum menikah dengan Dirga.
Sebab sebelumnya mantan suaminya menyanggah jika Ayumi tidak dapat membiayai Dania karena hanya pengangguran, tapi telah Ayumi membuktikan Dirga dan Aruna tentu kaget, ternyata butik Ayumi sangat terkenal dikalangan manapun.
"aku talak kamu Ayumi Humaira dengan talak satu". ucap Dirga dengan suara bergetar, entah kenapa rasanya tidak rela melepas mantan istri nya itu.
Rasa syukur Ayumi ucapkan berkali-kali, karena sekarang mereka sudah resmi bercerai baik agama maupun negara.
Ada sedikit rasa sedih dalam hatinya yang paling dalam, dia mengira jika pernikahan nya akan bertahan sampai maut memisahkan, ternyata semua hanya dalam impiannya saja. Wanita itu tersenyum miring jika mengingat semua yang terjadi pada pernikahan nya.
setelah persidangan selesai Ayumi memutuskan untuk pulang karena ingin memberikan kabar bahagia mengenai hal asuh pada Dania.
Hembusan nafas berkali-kali keluar dari mulutnya, rasanya udara hari ini begitu segar baginya, begitu sejuk ketika menerpa kerudungnya.
"selamat yah, mulai hari kamu resmi menyandang status janda. Kasihan sekali". sebua suara dari arah belakang membuat Ayumi langsung berbalik, keduanya langsung beradu tatap.
Ayumi tersenyum miring, Aruna selalu mencari gara-gara dengannya. "apa hidup mu tidak tenang jika sehari saja tidak mengusik saya ? sepertinya kamu salah satu penggemar saya".
"say senang menjadi janda, dengan begitu kamu sudah memungut bekas ku". Lanjutnya lagi dengan kekehan kecil, seraya mengejek kearah Aruna yang dengan wajah memerah.
wanita itu merangkul lengan suaminya dengan angkuh. "kenapa bisa ada wanita se bangga ini menjadi janda". Aruna tertawa dengan nda merendahkan dengan tangan menutup mulutnya.
"CK, saya lebih bangga menjadi seorang janda dari pada kamu harus jadi pelakor, merebut suami saya. Yah lebih terhormat saya dari pada kamu". Balas Ayumi dengan menatap sinis pada pasangan suami istri itu.
"hee.. Yang pelakor nya disini yaitu kamu, aku sama mas Dirga sudah lama menjadi sepasang kekasih, tapi kamu datang ditengah-tengah kami".
"hanya kekasih kan ? Belum jadi istri. Lihat dong saya, walaupun dulu belum mengenalnya tapi langsung dilamar. Dari pada kamu pacaran kok sampai bertahun-tahun, emang situ cicilan hahaha". Tawa Ayumi pecah begitu saja, dia hanya merasa lucu pada Aruna dan Dirga.
"kurang ajar!!!. Apa maksud mu haaa. Kamu itu hanya istri yang tidak dianggap jadi jangan sombong". Aruna menggoyangkan tangan suaminya agar pria itu membelanya.
Dirga hanya bisa menghela nafasnya berat, setiap istri dan juga mantan istri nya bertemu selalu saja ada perdebatan diantara mereka.
"ayo kita pulang". Ajak Dirga menarik tangan istrinya.
"loh kok gitu mas, tadi kamu bilang ingin membahas mengenai nafkah Dania". Aruna mengingat kan sang suami.
"apa lagi yang ingin kamu bahas, bukannya suda jelas jika Dani juga dapat nafkah dari mu yah walaupun sedikit tapi tidak apa-apa yang penting kamu bisa bertanggung jawab sebagai ayah".
"tidak begitu dong, aku tidak mau gaji mas Dirga dibagi lagi. Aku saja tidak cukup sama gaji kamu mas masa harus dibagi lagi sih". Rasa kesal menjalar pada dirinya, jika mengingat keputusan hakim tadi.
Gaji Dirga hanya sebesar lima juta diluar lembur dan gaji itu harus di berikan pada Dania setiap dua juta perbulannya.
"ya sudah protes saja sama hakim sana, jangan protes sama saya". Jawab Ayumi melihat tingkah Aruna yang seperti cacing kepanasan.
"jangan macam-macam kamu yah, pokoknya mas Dirga tidak akan memberikan uang sepeser pun pada anak mu itu karena aku tidak ikhlas dunia akhirat". Ayumi menggeleng kan kepalanya, padahal memang Dirga harus memberi nafkah pada anak nya.
"terserahlah, memang kamu tidak akan mengerti karena otak kecil mu tidak akan sampai. Dan untuk kamu Dirga jangan pernah lari darinya tanggung jawab". Ayumi langsung meninggalkan mereka berdua. Dia ingin memesan taksi online.
Tapi tiba-tiba ponselnya berdering, nomor asing yang tertera disana. Wanita itu ragu menjawabnya tapi dia takut jika itu hal penting.
"halo assalamualaikum". ucapnya ketika ponsel menempel di telinganya.
"mobil mu sudah selesai, kamu dimana ?". Tanya pria itu adalah Andre.
"ah baiklah, nanti aku akan mengambilnya disana". Jawab Ayumi melirik kesana kemari.
"tidak perlu, sekarang kamu dimana biar saya jemput kamu".
"aku ? Aku pengadilan agama".
Beberapa menit Andre terdiam mencerna ucapan Ayumi, hatinya bertanya mengenai kenapa wanita itu berada di pengadilan agama.
"halo..halo.. Pak Andre". panggil nya karena dari tadi tidak mendengar Andre.
"oke, saya akan segera kesana. Kebetulan saya didekat situ. Sekitar lima menit saya sampai".
Belum juga Ayumi menjawab, sambungan telepon tersebut sudah diakhiri, wanita itu hanya bisa menghela nafas. sejauh dia mengenal pria itu memang selalu seenak nya seperti halnya yang pernah terjadi di butiknya.
"dasar.. mengucapkan salam dia tidak lakukan". Gumam Ayumi menatap ponsel nya kesal.
Dari kejauhan, gerak gerik Ayumi terpantau oleh Dirga begitu pun Aruna. Dia masih kesal pada mantan istri suaminya itu.
Tak membutuhkan waktu lama mobil mewah berhenti tepat dihadapan Ayumi, hal itu membuat Aruna semakin kepanasan.
'astaga pelet apa yang digunakan wanita murahan itu, kenapa dia selalu di kelilingi pria tampan dan juga kaya raya'. baginya dengan mulut terbuka lebar.
'siapa sebenarnya pria itu, kenapa dia selalu bersama Ayumi'. Batin Dirga yang juga nampak geram.
Ayumi langsung masuk kedalam mobil itu, dan tidak lama mobil itu melaju meninggalkan kantor pengadilan agama dengan diikuti tatapan kesal pada sepasang suami istri yang selalu merasa iri itu.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/