Tanpa disadari Bella, anak kembar di dalam rahimnya ternyata punya ayah yang berbeda.
Satu bayinya berayahkan suaminya. Satu bayinya adalah orang tak dia sangka.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Apakah suami Bella mau menerima anak yang bukan darah dagingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hana_story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8 BA
Keesokkan harinya Bella datang ke kantor. Kantor tampak begitu ramai. Di depan kantor sudah banyak orang yang berkerumun.
Ada apa ya? Apa mereka sedang demo?
Tetapi Bella tidak melihat spanduk atau tulisan aneh-aneh.
Jerry membawa Bella ke sebuah ruangan. “Bell, buka pintunya.”
Bella membuka pintu dan terkejut.
Eh? EEEEEH? Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Mataku nggak salah lihat kan? Bella melihat makhluk Tuhan yang paling sempurna.
Bella melihat makhluk yang selama ini sering dia lihat di TV atau ponsel. Bella ingin menjerit seperti fans berat lainnya. Tetapi ia menahan dirinya. Dia adalah istri pemilik perusahaan. Reaksinya akan disaksikan karyawan yang sedang bekerja. Dia pun jaga image.
“Ini istri aku. Bella. Dia penggemar berat kamu.” Jerry memperkenalkan Bella.
Bella dan Jeffry bersalaman. Senyuman maut Jeffry membuat hati Bella terguncang-guncang.
Bagaimana bisa Jeffry berada di kantor Jerry? Jeffry ditunjuk sebagai BA (Brand Ambasador) untuk produk perawatan kulit produksi perusahaannya.
Walaupun biasanya artis wanita yang menjadi BA untuk produk kecantikan, Jerry lebih memilih Jeffry. Image Jeffry sesuai dengan konsep yang hendak ditawarkan produk “Glow” dan juga nilai komersial Jeffry Satria yang memiliki banyak fans..
Perusahaan Jeffry akan mengeluarkan beberapa paket produk kecantikan dengan kemasan box dan produk yang terpampang wajah Jeffry. Paket tersebut juga diberi photocard dan tanda tangan Jeffry. Produk yang akan jadi collectible item buat Ksatria.
“Bel, kamu nggak mau foto bareng Jeffry?” tanya Jerry.
Bella tentu saja mau. Kesempatan emas ini tidak akan ia sia-siakan.
“Apa nanti malam kamu ada acara?” Bella memberanikan diri bertanya ke Jeffry.
Jeffry bertanya ke manajernya apakah dia ada pekerjaan nanti malam.
“Tidak ada. Tapi besok ada. Jangan banyak minum alkohol.” Manajer tahu di rumah orang kaya seperti Jerry akan ada banyak botol alkohol dari luar negri.
“Aku mau mengajak kamu makan malam di rumah,” ucap Bella.
“Aku pasti datang.” Jeffry meminta Bella memberitahukan alamat rumahnya.
Malam harinya.
Bella sudah sibuk sejak kepulangannya dari kantor Jerry. Dia mempersiapkan menu dan beberapa hal lainnya. Seperti ada tamu penting yang akan datang ke rumah.
Jeffry benar-benar datang. Membuat pelayan di rumah berteriak histeris karena Bella tidak memberitahu siapa tamu yang akan datang.
Dari foto-foto keluarga yang terpajang Jeffry tahu jika Bella dan Jerry memilki dua orang anak.
“Mereka kembar. Yang pertama Timothee. Yang kedua Melody.” Bella menjelaskan.
Jeffry melihat Melody agak heran. Melody berbeda. Tetapi juga terasa tidak asing. Sepertinya ia pernah melihat Melody, tetapi ia lupa di mana.
“Nyonya, nona Melody tidak ketemu.” Pelayan yang memanggil Melody untuk makan bersama tidak menemukan Melody di rumah. Semua jadi kalang kabut mencari Melody di setiap sudut rumah.
Jeffry juga ikut mencari. Ia mulai mencari di luar rumah. Suasana malam agak begitu gelap di belakang rumah. Jeffry mendengar suara tangisan anak-anak.
Buku kudukku merinding. Apa ada hantu di sini?
Jeffry mendengar lagi dan mencari asal suara. Ada seperti sosok anak kecil di atas pohon.
Apa ada arwah anak kecil yang belum pergi ke alamnya? Tetapi kenapa seperti bukan setan. Wajahnya seperti wajah anak Bella.
“Melody?”
Anak di atas pohon itu melihat ke bawah. “Om siapa?” Melody seperti pernah melihatnya. Wajah pria di bawahnya itu tidak asing. Suara pria asing itu sepertinya dia sering mendengarnya.
“Melody kenapa menangis?” Jeffry bertanya.
“Nai Nai nggak sayang Meme.”
“Nai Nai itu temannya Meme?”
“Bukan. Nai Nai itu mamanya papa.”
“Melody turun dulu ya?”
Melody tiba-tida melompat begitu saja. Ia percaya jika pria di bawahnya itu akan menangkapnya.
“Om Jeffry?” Melody mengenali pria itu.
“Kok Meme tahu nama Om?”
“Mama sering nonton Om di Youtube.” Melody menjelaskan.
Jeffry menghapus air mata Melody dengan sapu tangan miliknya. Kenapa kok aku merasa aneh saat menggendong Meme? Kenapa aku merasa terikat dengan anak yang baru saja aku temui ini?
Mereka akhirnya bisa makan bersama.
Melody duduk di sebelah Jeffry. Jeffry nampak memberikan lauk ke piring Melody.
“Terima kasih, Om.”
“Sama-sama.” Jeffry merasa gemas dengan Melody. Pipi Melody tampak mengembang karena Melody memasukkan banyak makanan di mulutnya. Melody tersedak.
Jeffry segera mengambilkan air minum untuk Melody. “Meme makannya pelan-pelan.” Sekilas Jeffry seperti seorang ayah ke Melody.
Selesai makan dan berbincang sejenak juga foto-foto bersama pelayan Jeffry pamit pulang.