"Vyora Valor De Alba!" Bentak seorang wanita dewasa dengan sorot mata yang datar, terlihat sangat jelas bahwa dia tidak menyukainya.
Sosok wanita yang baru saja di panggil itu langsung mendongak dengan ekspresi wajah datar, siluet penuh kebencian terlihat begitu menonjol dalam tatapan matanya yang tajam seperti silet.
"Apa kau tidak mendengarkan aku? harusnya kau tetap koma dan terbaring di rumah sakit! kemunculan mu tidak akan berpengaruh di sini!"
"Apa ibu sudah selesai bicara? aku ingin istirahat." Balas Vyora yang langsung pergi begitu saja.
"VYORA!!"
Vyora tidak menghiraukan panggilannya, dia tetap pergi kedalam kamarnya. Namun, siapa sangka setelah pintu kamarnya terbuka terlihat seorang wanita yang menatapnya dengan ekspresi wajah penuh kemenangan, dia bahkan sampai melambaikan tangannya pada Vyora.
"Hai Vior, lama tidak berjumpa." Sapa nya dengan santai, Tangan Vyora terkepal saat melihat interior kamarnya sudah berubah. Ini bukan lagi kamarnya, lalu dimana kamarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima orang
Terdengar suara kehebohan di ruang makan, Vyora yang baru selesai bersiap langsung keluar. Bertepatan dengan itu, Caelus juga sudah menunggunya di luar.
"Nampaknya Mecca sudah menunjukkan wajah bengap nya." Ucap Vyora yang langsung terkekeh.
Mereka berdua turun dengan langkah kaki yang santai, Vyora melihat Gloria yang nampak panik menyiapkan obat untuk Mecca.
"Bagaimana bisa kau ceroboh? kau makan makanan yang jelas-jelas kau memiliki alergi terhadap makanan itu!" Marah Gloria.
"Aku tidak sengaja Ibu." Bohong Mecca, dia menatap Vyora penuh kebencian bahkan dia juga menatap Caelus dengan tatapan yang rumit.
"Ayo." Ajak Caelus dan Vyora hanya mengangguk.
Mereka berdua pergi dengan santai, keduanya masuk kedalam mobil. Bahkan, para pelayan pun heran terhadap Vyora dengan bodyguard nya. Kenapa Vyora selalu duduk di depan? seharusnya dia duduk di belakang sebagai seorang nona, di tambah sikap Vyora terhadapnya juga begitu baik dan canggung.
"Kau akan bertemu Arthur di kantor, kali ini aku tidak bisa menemanimu. Aku ada sedikit urusan di luar, kau tenang saja karena ada Aireen yang akan menemani mu." Jelas Caelus.
"Ah ya, maaf karena telah merepotkan mu." Lirik Vyora.
"Tidak masalah."
Mobil yang mereka tumpangi mulai memasuki wilayah gedung besar, Vyora menatap Caelus yang mengangguk. Setelah itu, Vyora keluar dari dalam mobil dan melihat kepergian Caelus dari sana.
"Nampaknya aku harus terbiasa tanpa sosoknya." Gumam Vyora setelah melihat kepergian Caelus, ada rasa tak senang karena Caelus tak bersamanya.
Vyora melangkahkan kakinya untuk memasuki gedung tersebut, hal pertama kali yang dia lihat adalah sosok Arthur. Dia menatap Vyora dan langsung menghampirinya.
"Mr, sudah pergi?" Bisik nya.
"Ya, dia bilang ada urusan." Angguk Vyora.
"Baiklah, ayo. Aku akan kenalkan kau pada rekan-rekan mu." Senyum Arthur dan Vyora ikut tersenyum, keduanya berjalan memasuki lift. Hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat, Vyora menghela nafas panjang sebelum akhirnya tersenyum tipis untuk bertemu dengan rekan kerjanya.
Setelah pintu terbuka, ekspresi wajah Vyora langsung berubah. Kenapa hanya ada 5 orang di sana? 3 laki-laki dan 2 perempuan, mereka nampak menatapnya penasaran.
"Kenakalan, dia Vyora yang akan menjadi rekan kalian mulai sekarang." Tegas Arthur.
Vyora menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat, mereka segera bangkit dan ikut menundukkan kepalanya juga.
"Kalian bisa memanggilku, Vior." Senyum Vyora sedikit canggung, dia pikir rekannya berjumlah lebih dari 20 orang atau bahkan di atas sepuluh.
"Ah ya, panggil aku Darby."
"Minnie."
"Namaku Berliana, kau bisa memanggilku Baby."
"Aku David."
"Hai, panggil saja Nolan. Semoga kedepannya kita bisa bekerja sama...."
Mereka nampak menyambutnya dengan sedikit canggung, Vyora memaklumi hal tersebut. Karena dari informasi yang dia lihat, mereka sudah lama bersama.
"Mohon bantuannya." Tunduk Vyora.
"Ah hahaha, tidak usah canggung. Mari duduk...." Ajak mereka.
Vyora menurut, dia duduk di hadapan Nolan dan di samping Baby. Mereka terlihat tampan dan cantik dengan khas mereka sendiri, tapi tanpa Vyora sadari mereka semua sedang mengagumi wajahnya yang cantik dan sempurna.
"Baiklah, karena kalian sudah saling mengenal, maka saya akan menyampaikan hal ini secara terbuka. Jika kalian berhasil memajukan perusahaan ini kembali, maka saya akan membawa kalian pergi liburan selama satu pekan! dan memberikan bonus 10 kali lipat dari gaji kalian." Jelas Arthur.
Mereka yang mendengar itu langsung bersorak heboh, hanya Vyora yang diam dan tersenyum sebagai balasan. Baginya, hal itu bukanlah apa-apa untuk nya.
"Kalau begitu, kalian berbincang lah." Ucap Arthur yang pergi setelah mengatakan hal tadi.
Kini, di dalam ruangan hanya mereka yang tersisa.
"Aku lihat, kau bukan dari keluarga biasa. Apa marga mu?" Tanya Minnie penasaran.
"Ah, nama lengkap ku Vyora Valor De Alba." Jelas Vyora tanpa berbohong sedikit pun.
"De Alba? itu perusahaan terbesar yang masuk kedalam 10 daftar perusahaan di negara kita." Kaget mereka.
"Ya, itu memang benar."
"Nampaknya kau memang anak bangsawan, kenapa kau tertarik menjadi aktris padahal uang mu sudah banyak?" Heran mereka.
"Aku sebatang kara, kedua orang kandung ku sudah tiada. Sekarang, aku tinggal dengan ibu dan saudara tiri ku. Kalian pasti tahu bagaimana sikap ibu tiri, beberapa hari yang lalu aku baru saja siuman dari koma ku yang hampir terjadi selama 1 tahun. Dan itu semua karena ulah mereka...." Jelas Vyora, dia menundukkan kepalanya dengan memainkan jari-jari tangannya.
Mereka semua diam, tiba-tiba saja Baby dan Minnie menghampiri nya dan merangkul nya dari kedua sisi.
"Disini kau yang paling muda di antara kami, anggaplah kami seperti kakak mu sendiri. Kita disini keluarga, kau boleh mengeluh atau menceritakan apapun yang membuat mu sakit." Ucap Baby dengan suaranya yang bergetar, dia nampak sangat lemah dengan hal-hal yang berbau menyedihkan.
"Ya, apa yang Baby katakan itu benar. Kita disini adalah keluarga, jangan canggung untuk meminta tolong." Lanjut David dengan memegang tangan Vyora, namun hal itu langsung di singkirkan oleh Minnie dan Baby, mereka berdua menatapnya tajam.
"Jangan mencoba-coba mengambil kesempatan dalam kesempitan, David!" Sinis mereka dan David langsung cemberut.
"Aku hanya membantu menenangkan nya saja." Cemberut nya.
Mereka tidak percaya, kini Vyora jadi tahu bagaimana mereka. Nampaknya mereka memang bisa dia andalkan, yahh nampaknya seperti itu.
"Ah ya, kau akan datang ke acara green opening nanti kan?" Tanya Nolan.
"Ya, itu sebagai langkah awal untuk ku debut." Angguk Vyora.
"Aku bertaruh, banyak perusahaan asing yang penasaran dengan mu. Kau akan mendapatkan banyak tawaran film maupun produk dari brand ternama." Ucap Nolan.
"Kau terlalu berlebihan kak." Malu Vyora.
"Aku tidak berlebihan, benarkan teman-teman?" Tanya Nolan dan mereka mengangguk semua, mereka terlihat sangat antusias.
"Karena kau yang akan datang, aku akan memberitahu beberapa hal yang harus kau hindari. Kemari lah...." Ajak Baby.
Vyora mengikutinya dan duduk di sofa bersama Baby dan Minnie, ketiga laki-laki itu pun ikut menyusul sehingga mereka duduk berjejer di sofa meskipun sambil berdesakan tapi tak membuat mereka terusik.
"Lihat, dia adalah orang yang harus kau hindari Vior. Dia sangat licik! citranya memang baik di luar, bahkan fansnya selalu menganggap nya sebagai seorang dewi. Kau tahu bukan dalam dunia hiburan itu semuanya palsu? yah, seperti itulah dia." Jelas Baby.
"Kau jangan sampai berurusan dengannya, Baby juga pernah dipermalukan karena dia. Aku harap kau bisa menjaga dirimu di sana, kami tidak bisa pergi karena hanya satu yang di undang." Jelas Minnie.
"Tidak apa-apa, aku mengerti. Terimakasih karena sudah mengkhawatirkan aku." Senyum Vyora, dia menatap foto di laptopnya. Senyumnya berubah menjadi dingin dan datar, dia sangat tahu betul siapa wanita itu.
Mereka melihat Vyora sebagai wanita yang lemah, hal itu membuat mereka ingin sekali melindunginya karena bagi mereka, Vyora adalah barang yang sangat rapuh yang bisa hancur kapanpun itu.
•••
"Mereka benar-benar memperlakukan nona Vior seperti orang yang lemah, tapi mereka nampak tulis padanya."
"Lemah? dari mana nya seekor harimau di bilang lemah?" Ucap Caelus dengan terkekeh, dia menyandarkan tubuhnya di sofa. Dihadapannya ada Arthur yang baru saja menjelaskan tentang Vyora di kantor.
Semangat upx thorr 💪💪
Aq sampai hampir lupa ceritax 😊❤️😘
sehat terus biar lancar up-nya tiap hari🤲🙏
ayolah up yang banyak hari ini 🤲🥹
semoga kisah Vyora,bisa panjang Bab-nya kayak kisah Chareen Lee(Chef tampan) sampai 100 bab lebih.🤲🙏🙏
lama" rontok iman Bang Elus,Vyo..🫣☺️