Bertransmigrasi kedalam tubuh Tuan Muda di dalam novel.
Sebuah Novel Fantasy terbaik yang pernah ada di dalam sejarah.
Namun kasus terbaik disini hanyalah jika menjadi pembaca, akan menjadi sebaliknya jika harus terjebak di dalam novel tersebut.
Ini adalah kisah tentang seseorang yang terjebak di dalam novel terbaik, tetapi terburuk bagi dirinya karena harus terjebak di dalam novel tersebut.
Yang mau liat ilustrasi bisa ke IG : n1.merena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Transmigrasi Ronan.
Ronan Darius Nightshade.
Saat ini, aku adalah Ronan, terjebak dalam tubuh ini. Ronan Darius Nightshade, seorang karakter penjahat dalam novel Symphony of Shadows—tokoh yang hanya bertahan selama kurang dari sepuluh bab sebelum kematiannya yang mengenaskan. Karakternya tidak lebih dari seorang sampah, bodoh tanpa strategi, sebuah nasib tragis yang sepertinya dipaksakan kepadaku. Sungguh ironis.
Namun, sekarang aku adalah dia. Semua kebodohannya telah menjadi bebanku.
"Sialan, kenapa aku harus menjadi penjahat bodoh seperti ini?" keluhku keras. "Seharusnya aku mendapatkan peran yang lebih baik, setidaknya jadi karakter sampingan yang membantu sang pahlawan. Mereka punya kekuatan aneh yang selalu menyelamatkan keadaan tanpa alasan yang jelas!"
Aku berjalan ke depan cermin besar di kamarku, yang memantulkan diriku dari kepala hingga kaki. Rambut hitam pendek dan rapi, mataku merah menyala yang mencolok—seperti darah yang baru saja tertumpah. Kulitku pucat tapi sempurna, menunjukkan asal-usul bangsawan yang kaya dan berkuasa. Penampilan fisik Ronan memang sempurna, mencerminkan status seorang tuan muda yang terhormat. Namun, meskipun tubuh ini tampak sempurna, itu tidak mengubah kenyataan betapa tidak berdayanya aku dalam narasi ini.
Tubuh ini berusia 17 tahun, artinya aku masih punya waktu tiga tahun sebelum alur cerita utama novel dimulai. Namun, bukan berarti aku punya banyak waktu untuk bersantai. Dalam tiga tahun itu, dunia ini akan tenggelam dalam kekacauan besar. Bayangan gelap yang menghancurkan segalanya akan datang, dan tidak ada yang tahu dari mana asalnya. Ketakutan akan hal itu akan membuat semua orang panik. Dunia akan retak di bawah tekanan ketidakpastian.
Namun, seperti dalam kebanyakan novel, selalu ada secercah harapan. Di sinilah karakter utama muncul dengan para rekannya—orang-orang yang anehnya memiliki kekuatan yang tidak dapat dijelaskan. Mereka adalah cahaya kecil di antara kegelapan, pahlawan tanpa cela yang menyelamatkan dunia dari kehancuran.
"Sungguh alur yang klise," gumamku. "Pahlawan datang, membawa harapan di tengah malapetaka, mengalahkan musuh, lalu semua orang bahagia. Aku suka cerita seperti itu ketika masih muda. Tapi seiring bertambahnya usia, aku menyadari bahwa dunia tidak bekerja sesederhana itu."
Aku tersenyum sinis di hadapan bayanganku sendiri. "Tiga tahun... Aku hanya punya tiga tahun untuk memikirkan cara bertahan hidup. Setelah itu, kekacauan dimulai. Jadi, apa yang harus kulakukan?" pikiranku sibuk mencari solusi. Aku tidak bisa hanya berdiam diri menunggu takdir Ronan berakhir begitu saja.
Keuntungan terbesar saat ini adalah aku berada dalam tubuh seorang tuan muda dari keluarga Nightshade, salah satu keluarga bangsawan paling berpengaruh di seluruh benua. Dengan nama keluarga Nightshade, tidak ada yang mustahil untuk dicapai. Harta, kekuasaan, dan pengaruh—semuanya ada dalam genggaman.
Namun, semua itu tidak berarti jika aku tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktuku. Walaupun aku memiliki pengetahuan tentang masa depan, menggunakannya dengan efektif adalah hal yang berbeda. Informasi yang aku miliki sekarang hanyalah potongan-potongan kecil dari sebuah teka-teki besar.
"Ada seseorang yang mungkin bisa memberikan jawaban," pikirku. "Tapi dia sangat sulit dijangkau, dan mendekatinya bisa lebih berbahaya daripada yang kubayangkan. Orang itu adalah opsi terakhir. Jika aku tidak benar-benar terdesak, aku tidak akan melibatkan diriku dengannya."
Aku menatap ke luar jendela, melihat langit senja yang perlahan berubah gelap. Cahaya terakhir dari matahari tenggelam di balik pegunungan, menyisakan bayangan panjang yang menyelimuti seluruh wilayah Nightshade.
Tiba-tiba, ketukan di pintu kamarku memecah keheningan. Suara seorang pelayan wanita terdengar dari luar, suaranya halus tapi penuh dengan kepatuhan. "Tuan muda, Tuan Besar memanggil Anda untuk menghadapinya sekarang."
Aku mendesah pelan, membiarkan seluruh pemikiran liar di kepalaku untuk sementara mereda. "Baiklah," jawabku, menjaga suaraku tetap tenang dan tegas.
Aku membuka pintu dan melangkah keluar dari kamarku, melewati pintu besar berukir yang menjulang tinggi. Pelayan wanita itu menundukkan kepalanya sedikit, lalu memimpin jalan di depanku. Aku berjalan mengikutinya dengan tenang di sepanjang koridor luas, yang dindingnya dihiasi lukisan-lukisan leluhur Nightshade yang memandang kami dengan mata tajam dari masa lalu. Langit-langitnya tinggi, dihiasi ukiran-ukiran rumit dan lampu-lampu gantung kristal yang berkilauan, memberikan suasana megah tapi sedikit menekan.
Langkah-langkahku mantap, tapi pikiranku kembali bergelut dengan kemungkinan yang bisa kulakukan. Pertemuan dengan ayahku—Tuan Besar Nightshade—mungkin akan menentukan langkah awal di dunia ini. Aku tidak bisa menghadapinya sebagai Ronan yang lama—aku harus mulai bermain cerdas. Aku punya waktu, tapi setiap detiknya berarti.
the darkest mana
shadow mana
masih ada lagi tapi 2 itu aja cukup