NovelToon NovelToon
Sistem KU

Sistem KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem
Popularitas:91.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rohid Firmansyah

Ada seorang petarung dari pulau yang jauh pernah berkata dalam jurnalnya . "jika kau hidup memikirkan masa depan kau akan Takut, jika kau masih memikirkan hidupmu di masa lalu kau akan depresi , namun jika kau hidup hari ini tanpa memikirkan besok atau kemarin kau bahagia". begitulah katanya .

dan semua itu ada benarnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohid Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Belum Cukup?

'Aku sudah di perpus sekarang, bagaimana cara menyerap semua pengetahuan dalam perpus yang besar ini, kawan,' Alex berpura-pura membaca di dalam perpustakaan, setelah mendapatkan izin dari Bu Pertiwi dengan gombalannya yang jitu.

Kemudian sistem menunjukkan tanda panah yang harus diikuti oleh Alex, panah berwarna biru seperti dalam quest game. 'Oooo ini sangat keren, aku lelaki 30 tahun dan akan berjalan 40, tapi ini memang keren,' Alex begitu senang dengan apa yang dilakukan oleh sistem yang masih belum ia mengerti sebelumnya, bahkan sekarang pun begitu, karena tidak ada satupun manusia yang tiba-tiba menerima sesuatu yang aneh dan langsung melakukan quest dan sebagainya, itu tidak masuk akal dan terlalu mengada-ngada.

Panah mengarahkannya tepat di tengah perpustakaan.

'Sekarang apa?'

{Analisis otomatis terkunci####......... akan membutuhkan 1 menit untuk menyerap semua informasi di gedung 18 meter kali 12 meter ini. Dimohon pemain tetap tersadar dalam 1 menit tersebut, ini mungkin akan sedikit sakit.}

'Ooh sedikit... lakukanlah-'

DOOOM

Seperti ditembak oleh peluru ke depan kepalanya, Alex hampir terjatuh karena kejutan itu. 'Sat bilang dong arghhhh sial, gua harus bertahan 1 menit lagi arghhhhh rasanya semua otakku terurai sialan.'

{Memproses.....}

{10%....

{200 buku telah selesai dari 5000 buku}

..........

'Arghhhhh sial,' Alex berpegangan pada rak agar tidak jatuh dan tak sadarkan diri.

Plak!

Ia bahkan menampar wajahnya sendiri hingga membuat hidungnya berdarah, agar tetap terjaga.

Rasa sakit itu seperti datang terus menerus seperti peluru yang menghujani kepalanya. Seharusnya ia mengetahui rasa sakit ini, karena dia sudah pernah mengalaminya sebelumnya, bahkan beberapa kali merasakan tertembak peluru. 'Aku tahu rasa tertembak di bagian lain tubuhku, namun di kepala, aku hanya sekali, dan itupun aku langsung mati arghhhhhh ini seperti mesin gun.'

Namun yang tidak ia ketahui bahwa, rasa sakit itu tidak akan seberapa dengan apa yang akan ia dapat kedepannya, karena 5000 buku tersebut akan membuatnya benar-benar mengubah nasibnya dan orangtuanya dalam beberapa bulan tidak hari saja.

Karena

sistem ini tak ada batasnya.

{Selamat karena telah bertahan, sekarang secara otomatis kapasitas otak Anda sudah meluas dengan begitu Anda menaikkan level sistem menjadi lvl 1, semoga bermanfaat, karena sistem akan off dalam 2 minggu kedepan.}

Alex tidak bereaksi, tubuhnya penuh akan keringat, lebih dari biasanya, matanya seperti akan mati, untuk kemudian.

'Bagus.'

Brukkk.

Dia terjatuh, tanpa disadari oleh penjaga perpustakaan yang memang tengah tidur di mejanya.

Alex tertidur di lantai dengan keringat, dibarengi dengan angin dari AC yang membuat keringatnya perlahan menghilang, situasi yang benar-benar menguntungkan bagi Alex. Takdirnya akan dimulai dari sekarang, apa yang akan dilakukannya setelah ini. Semua itu tidak dapat dianalisis sistem karena ruang alam bawah sadar manusia adalah server terunik dan mustahil bagi kecerdasan seperti sistem tidak dapat menembusnya.

'Hmm aku sadar juga, tapi mengapa aku merasa tidak ada yang berbeda... setahuku kebanyakan setelah merasakan seperti itu di otaknya akan mempengaruhi emosi, namun aku tidak merasa aku tidak memiliki emosi sih.'

.......

Tidak ada jawaban.

'Dia off ya... baiklah, sepertinya sesuai dengan aku tertidur perkiraanku sudah 10 menit, itu artinya kelas akan selesai 5 menit dan 20 detik.'

Alex tanpa sadar sudah memperkirakan waktunya pingsan dan waktu selesai pelajarannya sebelum makan siang, namun ia sadar akan hal itu, tapi entah mengapa dia tidak terkejut sama sekali.

'Ah pastinya akan begini, ah aku ke kantin saja, kurasa membutuhkan 350 langkah dari panjang kakiku untuk sampai kesana dalam 1 menit 2 detik dan 50 mili detik.' Ia memikirkan hal tersebut hanya dengan melihat panjang kakinya saja, yang menandakan dia sudah mendapatkan keinginan terliarnya, yakni menjadi pintar. Sepertinya ia menyadari akan hal itu, namun sepertinya ia terlalu pintar.

Alex mulai berjalan seperti biasa, namun dapat dilihat jika kini setiap langkah dari kakinya memiliki lebar yang sama dan presisi yang benar-benar stabil. Dia bahkan tahu kapan si penjaga perpustakaan akan terbangun dan berapa jumlah napasnya dalam beberapa detik. Alex tahu ini adalah sebuah anugerah, namun ini terlalu banyak.

Berjalan.

Ia terus berjalan, sesekali ia menyapa teman-temannya seperti biasa, kurasa sikapnya tetap sama namun pikirannya berbeda hanya dalam 15 menit saja. Meski begitu ia tak peduli akan tidak tepat sampai di kantin, karena itu terlalu membosankan.

---

Ia sampai di kantin, ia selalu menyapa penjual di kantin, yang mana Alex memang selalu begitu. Hanya beberapa orang saja di kantin karena bukan saatnya makan siang, namun beberapa murid sepertinya bolos pelajaran maupun guru yang tidak mengajar di kelas mereka.

Dia membuka ponsel retaknya. Pesan terlihat di layar, di mana Natalia memberikan gambarnya pada Alex dengan pesan di bawahnya, "Alex, pakai di profilmu, aku juga fotomu dong," dengan stiker cinta.

'Astaga, baiklah, mengapa dia masih bilang nama sih,' Alex kesal sembari meminum jus di salah satu meja kantin. Natalia yang tengah membuka ponsel sembari mendengarkan cerita Bu Pertiwi yang sudah selesai mengajar, dan tengah menunggu bel.

Melihat pesan terbaru dari Alex dengan memberikan fotonya. Di atas foto tersebut ada pesan, "Alex? Panggil aku sayang atau beb atau apapun yang membuat kita seperti pasangan calon istriku."

'Ihhh Alex romantis banget sih,' senyum-senyum sendiri sembari melihat ponselnya. Teman sebangkunya adalah ratu kepo di kelas, diam-diam melihat apa yang dilihat Natalia. 'Apa sih yang membuat dia mera—astaga itu Alex, ya ampun ganteng sekali, astaga.'

Kedua wanita itu bersamaan melihat gambar yang diberikan Alex. Wanita itu langsung duduk rapi berusaha melupakan apa yang ia lihat, melihat ke arah Bu Pertiwi yang tengah bercanda.

'Astaga, Alex... sepertinya aku akan mimisan seperti karakter anime, aku tak menyangka kau akan seganteng ini, astaga, ihhhh aku ingin mencium foto ini, namun aku malu jika di sini.' Dengan begitulah mereka memulai hubungan mereka. Alex hanya tersenyum melihat reaksi pasangannya tersebut, karena gambarnya benar-benar sempurna. Bahkan cahayanya sangat pas di kamera serta angle kameranya juga.

'Sudah kuduga, matematika dan timing yang sesuai akan mendapatkan foto yang bagus.'

Alex kemudian menutup ponselnya setelah mendengar bel makan siang, di mana sesuai apa yang ia perkirakan, wanita bernama Diana itu tepat dengan bel makan siang.

"Emm, Alex, boleh aku duduk bersama?"

"Silahkan, toh kamu yang membayar makan siang."

"Jadi kamu makan apa?"

"Serah aku mah," ucap Alex pada wanita itu yang salting duduk berhadapan dengan Alex. Namun sepertinya Diana tahu tentang Alex yang telah berpacaran dengan seorang wanita. Namun karena ia memiliki janji akan membayarkannya makan siang jadi ia harus menepati janjinya.

"Emm, kudengar kau menembak wanita, Alex, di sini," basa-basi Diana.

Alex yang tengah memakan makan siang yang dibelikan, mengangguk. Dia dapat melihat orang-orang melihat mereka berdua, namun ia tidak peduli, yang penting makan siang gratis, uang jajan tidak menipis.

Mengobrol dengan Diana yang ternyata juga wanita yang enak diajak ngobrol, sama seperti Natalia, bahkan dapat mengerti lelucon lelaki yang kebanyakan sulit dimengerti wanita. Namun kemudian ia melihat di depannya Natalia melihat mereka dengan wajah marah. Sepertinya akan terjadi kesalahpahaman di sana.

"Oh yank, sini duduk di sampingku, apa pelajaran Bu Pertiwi sudah selesai?" tanya lelaki itu dengan suara yang membuat Natalia bahkan tidak dapat marah, namun matanya melihat tajam setiap langkah pada Diana yang merasakan hal tersebut.

Glup.

Dia menelan ludahnya.

Natalia duduk di samping Alex, "Diana, ini Natalia. Natalia, ini Diana. Jadi, Diana ini orang yang membayarku makan siang karena membantunya, bener kan, Diana?" ucapnya santai sembari menahan kepalanya dengan tangannya yang berada di meja.

'Lihat itu, apa dia tengah mendekati sayangku, aku melihat mereka tertawa bersama,' matanya terlihat sinis ke Diana, begitu juga Diana. Mereka berdua saling menganalisis satu sama lain.

"Hey, kalian berkenalan yang benar," Alex dengan nada yang berbeda dan aura yang benar-benar kuat sebagai lelaki sejati.

"Baik, maaf yank. Perkenalkan, aku Natalia, kelas 9A," Natalia yang menurut dengan Alex yang sudah seperti suaminya saja.

"Iya, salam kenal juga. Kalau aku Diana, dari kelas 9F."

Mereka berdua kemudian mengobrol dengan Alex yang melihat

kedua wanita itu memang memiliki sikap dan kesukaan yang sama satu sama lain. 'Sudah kuduga, mereka berdua sama,' Alex yang bersantai melihat mereka mengobrol.

'Aku merasa ilmu ku masih belum cukup, entah mengapa aku masih kekurangan ilmu, aku masih ingin lebih banyak ilmu lagi,' Alex melihat jusnya dengan wajah lemas dan tidak bersemangat.

Melihat itu Natalia mendekati badannya untuk menyandar pada Alex dan membuat lelaki itu merasakan gunung yang masih lembut dan masih disegel. "Ada apa, sayang? Apa kau memikirkan sesuatu?" suaranya lembut membuat beberapa lelaki di kantin yang baru datang iri pada Alex.

"Hah, ya. Oh, kalian mengobrol saja dulu, aku akan ke ruang guru, sepertinya Pak Tejo memiliki masalah denganku. Oh Diana, jaga calon istriku, jangan biarkan lelaki lain mendekatinya," ucapnya berdiri dengan gagah dan berkarisma sekali.

Diana tidak dapat menolaknya, "Iya, baik," ujarnya. 'Ahhh, aku benar-benar ingin memilikinya, mungkin suatu hari,' pikirnya dan tubuhnya yang merasa panas melihatnya.

1
Fatkhur Kevin
percuma klo akhirnya dengan Nikita... gk seru
Ali Wafa
pusing ulun
Ali Wafa
gas kan embat semua Alex
Boygank Gank
Biasa
Boygank Gank
Kecewa
Dean Adam
Kapan Lanjutkan
Didi Wahyudi
Luar biasa
Dean Adam
Mudah Mudahan Kelar Pekerjaan nya Thor, biar Bisa Dilanjutkan Lagi Novelnya
Dean Adam
Akhirnya Update Juga Thor
Andalas 476
Lah...tiba ada & nongol aja ni SISTIM ,gmna Prosedurnya tah..!?? 😵
RidhoNaruto RidhoNaruto
up
RidhoNaruto RidhoNaruto
siap yang penting jangan berhenti
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
RidhoNaruto RidhoNaruto
/Good/
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
RidhoNaruto RidhoNaruto
mantap
Dean Adam
Benerkan Pasti Hiatus
Izhar Dewantoro
cerita yg membingungkan,,ahhhhh,,skip dlu thoorrr,,,!!!!!
Izhar Dewantoro
thoor kalimatnya jangan di ambiguin kek gini donk,,,"natalia ngajak gituan" kalimatnya bikin kita jdi treveling ni pikiran,,hhhhhh
Dean Adam
Kapan Update Thor
Smeliy: sorry cuy ane banyak gawean wkwk, tapi tunggu ae lah ya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!