Berkisah tentang seorang wanita bangsawan bernama Maybell Ainsley yang menikah dengan Raja Richard Gustarte dan menjadi ratu kerajaan Ironvale.
Semua orang berfikir bahwa Ratu Maybell, adalah wanita yang sempurna, akan tetapi, tidak ada yang tahu bahwa di balik semua kesempurnaan itu. Dirinya sangat menderita atas pernikahannya yang tidak bahagia. Ratu Maybell di benci tanpa alasan yang jelas oleh suaminya sendiri. Tak hanya itu, raja yang membenci ratu, selalu saja merendahkan semua kerja keras yang dia lakukan.
Suatu hari, Ratu Maybell yang berhenti mencintai Raja Richard kini menyaksikan sang Raja jatuh cinta pada seorang wanita biasa.
Ratu Maybell kehilangan segalanya, termasuk kedudukannya sebagai Ratu. Tak sampai disitu, Raja Richard yang memiliki dendam kesumat terhadapnya membuat Mantan Ratu berakhir di penjara bawah tanah.
Akan tetapi, ketika Maybell membuka matanya setelah tertidur sejenak, Maybell mendapati dirinya kembali ke masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NATALIA SITINJAK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12. Aku Bukan Penghianat.
***
4 tahun sudah setelah aku mengunakan gelar ratu yang sesungguhnya. Kini raja Richard yang takut akan pertumbuhan kekuatan ku, mulai mengunakan segala cara untuk menjatuhkan ku dari kursi Ratu.
Aku tidak tahu bagaimana dia bisa membuat para bangsawan berpihak kepadanya namun, tak butuh waktu lama bagi raja Richard untuk menjatuhkan ku dari kursi Ratu. Dan juga, segera setelah jabatan ratu di rebut dariku, Raja Richard langsung menjadikan Selir Peyton Cora sebagai Ratu ke 13 Ironvale yang baru.
Dalam suatu kesempatan, raja Richard bahkan memenjarakan ku di dalam penjara bawah tanah atas tuduhan penghianatan terhadap kerajaan Ironvale.
Suatu hari, dia berkunjung.
"Kamu lebih sayang keluarga dari yang aku kira Raja Richard," kataku dari balik jeruji besi yang remang.
"...."
Dihadapan ku, raja Richard yang mengendong putranya, sedang menatap ku dalam pandangan hinanya yang sering kali aku lihat.
Mengapa dia membawa putra kesayangannya kemari?, ini adalah tempat yang berbahaya untuk anak-anak.
"Apa ada maksud tertentu yang membuatmu membawa pangeran kemari, Raja Richard."
"Benar, aku hanya ingin menunjukan kepada putraku seperti apa penjara untuk kriminal penghianat Ironvale."
"Hemp ... Kamu masih dalam asumsi bahwa aku mengkhianati Kerajaan Ironvale Richard. Aku bukan penghianat Richard," tegas ku.
"Haaah, sampai sekarang kau masih angkuh, sudah jelas-jelas kau dan keluargamu melakukan kudeta untuk merebut tahta, karena itulah kau memberikan izin akses pelabuhan kan."
"...."
Tersenyum.
Di balik jeruji besi yang dingin, aku menunjukan senyuman segar, seolah beban yang memberatkan tubuhku hilang. "Hahahaha... Ya ampun... Ternyata Raja Richard gampang sekali melupakan sesuatu. Huhhh... Mengapa hidupku seperti ini."
Raja Richard yang bingung dengan perkataan itu, langsung menatap tajam kearah mantan ku.
"Oh ayolah, jangan seperti itu Richard, aku memang benar kalau ingatanmu sangat lemah."
Raja Richard terdiam sejenak, kemudian berbicara kepada putranya. "... Dante, lebih baik kita kembali saja, berada lama di tempat ini hanya akan membuatmu kotor."
"Oh ya ampun... Sudah mau pergi saja?, sudah lama aku tidak kedatangan pengunjung dari istana sejak dimasukan kemari."
Raja Richard yang mengendong putranya mengerutkan kening. "Jangan bertingkah-."
"Baiklah-baiklah kalian boleh pergi, tapi sebelum itu, izinkan aku mengucapkan sesuatu pada pangeran kita."
Banyak hal yang ingin aku katakan kepada anak ini mengenai orang tuanya. Tetapi, raja Richard langsung mengambil alih percakapan.
"Pangeran kita? Putraku bukan milik kita."
"Aku tahu," seringai di bibirku semakin terangkat, aku menatap anak laki-laki yang melihatku dengan tatapan penasaran lalu berkata. "Jangan jadi seperti Ayahmu, dia idiot karena buta akan balas dendamnya."
Untuk sekarang hanya itu yang bisa aku sampaikan pada anak ini.
"MAYBELL AINSLEY!."
"Baik Ibumu dan Ayahmu, tak lama lagi akan menghancurkan kerajaan Ironvale segera,"melirik. "Itu karena kedua pemimpinya bodoh."
DUBRAK.
Jeruji besi yang menghalangi kami berdua di pukul kuat oleh tangan Richard. Untunglah aku refleks mundur kebelakang sebelum pukulannya mengenai tubuhku.
"Tsk... Pangeran muda yang malang, sayang sekali kamu akan hidup dalam masa depan yang keras."
"AKU AKAN MEMBUNUHMU."
Aku tersenyum puas. "Kamu menunjukan sesuatu yang kotor di depan putramu raja Richard," mengejek. "Sebaiknya kalian pergi sebelum pangeran kita melihat lebih banyak hal kotor dari Ayahnya. Ah! Lagi pula, bukankah tidak bagus bagi seorang raja untuk meninggalkan tempatnya disaat-saat panas seperti ini."
"Ar-."
Bergetar. Bibir Richard bergetar, aku bisa melihat gemetar karena kemarahan di tubuhnya, saat mengendong Pangeran kecil di pelukannya itu. Sungguh pemandangan yang menyenangkan.
"Hahahaha."
Aku tertawa puas melihat wajahnya yang memerah karena amarah yang tak tersampaikan. Sangat menyenangkan melihat Richard yang seperti ini, melihat dia pergi dengan amarah menyala di wajahnya, sungguh sebuah kehormatan bagiku untuk melihatnya.
***
15 Tahun Kemudian.
Sejak aku di kurung di penjara bawah tanah ini. Situasi di luar terdengar sangat kacau. Itu terbukti dari cara Raja Richard yang semakin menyiksaku di dalam untuk melampiaskan amarahnya. Biasanya raja Richard akan bersikap sangat kasar untuk melampiaskan seluruh amarahnya padaku. Dari situ, aku menyadari bahwa situasi kerajaan saat ini benar-benar tidak baik-baik saja.
Di pertengahan tahun, Raja Richard mulai menyamakan status tahanan ku dengan tawanan lain.
Membuatku makan dari mangkuk kotor yang sama setiap hari, meminum air dari air genangan hujan setiap hari. Kemudian, dia sengaja menempatkan ku di sel paling dingin di ruang bawah tanah yang dekat dengan sel tahanan kriminal kelas A.