NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Radit dan Karina

Gadis itu kembali duduk di bagian pojok. Dia tadi pengen minum teh dingin tapi dia mengurungkan niatnya. Semua perlengkapan ini cukup berat kalau ditenteng besok dari rumah.

Sementara dilihatnya bapak dan ibunya masih ada di deretan kursi penonton. Karina sudah bersiap-siap melepaskan mahkota di atas rambutnya dan anting-anting yang lumayan merepotkan. Dia pikir tadi sudah cukup berfoto-foto sekian kalinya.

"Hai.. "seorang bersuara berat menyapanya dari arah belakang.

"Siapa? Ehm mau bertemu dengan siapa?"tanya Karina sambil memamerkan senyum manisnya.

Dada Radit semakin bergemuruh.. Bus*set! Manis bener ni cewek.. ujar Radit dalam hati. Otaknya seketika konslet.

"A.. a.. aku.. " Radit menjadi gugup. Dia berusaha meredam degup jantungnya yang seperti semakin kencang.

"Iya? Mau cari siapa Mas? Disini banyak orang" tanggap Karina. Karina masih berusaha melepas anting besarnya. Radit memperhatikan sekitarnya. Iya sih, banyak orang.. Duh.. Kok keringet jadi gede-gede.

"Aku Radit. Mau kenalan sama... ehm.. (seketika mulutnya kering).. "

"Sama..? "

"Sama kamu."ujarnya mengulurkan tangannya ke Karina.

"Oh, namaku Karina."

"Aku.. aku.. ehm.. uhuk.. aku temannya Vano."

Karina memperhatikannya dengan tatapan menyelidik.

"Ya Tuhan.. mata itu. bibir itu.. ah.. kenapa aku pengen.."ujar Radit dalam pikirannya.

"Oh, yang kemaren naik motor di jalan itu?"

"Iya.. itu aku. Yang aku bonceng bukan apa-apaku. Kami cuma berteman. Percayalah.. "ujar Radit menjelaskan ke Karina seperti orang yang ketauan selingkuh sama pacarnya.

"Terus?"

"Aku harap kamu percaya.. "

"Lah, ngapain mengharuskan aku percaya? Pacar kamu atau bukan, bukan urusanku."ujar Karina tersenyum merendahkan.

"Mm sukurlah..Rin, boleh kapan-kapan kita jalan?"

Karina menatapnya dengan muka yang aneh.

"Jalan? Kamu ngga sekolah?"

"Aku sekolah juga. Sama dengan kamu, kelas 2 SMA."

"Ini sudah mau ujian kenaikan kelas dan kamu masih mau ngajak aku jalan?"

"Kan naik ke kelas 3 itu gampang. Pasti naik juga!"ucapnya enteng.

"Kamu rangking berapa memangnya?"

"Ehm.. bukannya tidak masalah aku rangking berapa. Yang penting kan naik!"

"Hhhh...kamu ini cuma mengandalkan kekayaan orang tua. Aku bertaruh kamu naik kelas aja soalnya nama orang tuamu kan? Paling ranking terakhir. Maaf, aku tidak menyukai orang yang otaknya kaya otak udang!"

"Tapi kita kan bisa berteman?"

"Aku tidak suka berteman sama orang yang seperti kamu. Rambut ngga terurus, buku cuma di selimpetin di saku celana!"

Sungguh di luar dugaan seorang Radit. Di saat orang lain memujanya, sekarang gadis itu benar-benar menggores hatinya.

"Ehm.. aku cuma mau ngasih ini.. "ujarnya pelan.

"Selamat atas kemenanganmu!"kata Radit sakit hati. Diletakkan buket bunga yang dipersiapkan dari kemaren ke meja depan gadis itu.

"Makasih!"ujar Karina yang tidak peduli. Apa pedulinya? Karina cuma menyukai belajar dan prestasi. Tidak ada di kamusnya soal cowok.

Radit pulang dengan gontai. dia merasa sakit hati. Dia mengendarai GL Pro ke tempat kongkownya.

"Sayaaang.." tiba-tiba ada yang nemplok di lengannya dan menggosokkan asetnya. "Kenapa ni cewek ada disini?"tanya teman-teman ganknya.

"Ngga tau tuh. Tiba-tiba ada disitu."

"Kenapa kemarin kamu ninggalin aku? tanyanya cemberut.

"Ngga minat. Pergi sana!"usir Radit.

"Tadi aku sudah catetin pelajarannya lengkap loh.. "

"Liat dong."

"Cium duluu"

"Jijik! Pulang sono! Jadi cewek murahan!" Radit murka.

Miranti beringsut menjauhi Radit.

"Kenapa muka lu kaya gitu Dit?" tanya Naldi menepuk pundak Radit.

"Bete gue. Pengennya marah tapi entah kenapa gue ngga bisa marah.. "

Teman-teman, mohon like dan vote juga komennya ya. Ini karya ke dua author. Mohon dukungannya. Maacih..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!