NovelToon NovelToon
Astoria Adventure

Astoria Adventure

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: MRG pratama

seorang profesor Penelitian, diburu oleh sekelompok tentara bayaran dan ia tewas secara mengenaskan, akan tetapi dewa Yama memberikan nya kesempatan sekali lagi, dengan memindahkan jiwa nya ke tubuh tubuh seorang raja idiot ,yang hanya bisa bersenang senang yang tidak memikirkan rakyatnya,Pergilah! kami tidak akan mempercayai raja yang bodoh seperti dirimu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MRG pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alam dimensi

*𝘒𝘦𝘣𝘦𝘣𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘴𝘴𝘫𝘢𝘵𝘪 𝘪𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯* 𝙑𝙞𝙣𝙘𝙚𝙣𝙩.

Vincent mulai merasa kantuk memeluknya dengan lembut, membawa dirinya kembali ke alam dimensi di mana gurunya berada. "Vincent, ayo kemari," perintah Yama sambil melambaikan tangan untuk mengajaknya.

"Uhmm, Guru... mengapa dimensi ini terasa sedikit berbeda dari yang sebelumnya?" tanya Vincent sambil menoleh ke sana kemari, matanya penuh dengan keingintahuan.

"Ada sedikit renovasi, jadi bagaimana pengalaman pertamamu tidur dengan seorang wanita? Apakah itu membawa kegembiraan?" tanya Yama seraya memimpin langkah mereka menuju suatu tempat yang belum diketahui di dimensi itu.

"Ah, mengapa semua orang sepertinya ingin mengolok-olokku sebagai seorang raja tanpa ratu?" gerutu Vincent dengan sedikit kekesalan pada gurunya.

Selama hidupnya, mulai dari menjadi seorang raja sampai saat ini, Vincent belum pernah mempertimbangkan untuk menikah. Meskipun beberapa kali saudara atau pejabat istana lainnya mendorongnya untuk menikah, namun tawaran tersebut selalu ditolak dengan tegas. Pikiran apa yang sedang berkecamuk di dalam benak sang Vincent saat ini, tak seorang pun tahu.

Yama berhenti di suatu titik di dalam dimensi yang begitu indah, di mana miliaran bintang terbentang luas di langit. Seperti berada di luar angkasa yang begitu jauh, keindahan dimensi ini memukau hati Vincent. Yama melanjutkan langkahnya melewati jalan kecil yang berliku hingga berhenti di sebuah meja kecil. Dengan penuh ketenangan, ia menuangkan teh dari teko kecilnya ke dalam cangkir berlian yang begitu elegan.

Vincent tak dapat menahan rasa penasaran, "Guru, dari mana asal teh ini?". Ia melangkah mendekati Yama yang sedang menikmati secangkir kecil teh tersebut.

Teh tampak begitu istimewa, dengan ciri khas uniknya; cangkir berukuran kecil yang dihiasi lukisan naga yang mempesona. Vincent melihat kemiripan desain cangkir itu dengan budaya Tiongkok, membuatnya semakin terpesona. Dengan langkah ringan, Vincent duduk di samping gurunya yang penuh misteri, yang dengan penuh perhatian menuangkan teh ke dalam cangkir Vincent.

"Vincent, di dunia ini terdiri dari segala jenis partikel, dari yang besar hingga yang tak terlihat sekalipun. Banyak orang mengetahui keberadaan partikel-partikel itu, namun sedikit yang menyadari bahwa setiap partikel menyimpan kekuatan luar biasa. Sebagai seorang ilmuwan, kamu pasti familiar dengan konsep partikel atom," jelas Yama dengan suara tenang sambil menyeruput tehnya.

Vincent dengan hormat menerima cangkir teh yang dituangkan oleh Yama sebelumnya, dan sambil menikmati minumannya, ia masih merenungkan kata-kata yang diucapkan oleh gurunya di sampingnya. Di dalam benaknya, aliran pengetahuan mengalir deras, dan ia sadar betul bahwa atom memiliki energi yang luar biasa, walaupun hanya bisa ditemukan dalam benda mati dan bukan dalam makhluk hidup.

"Lalu, apa langkah selanjutnya, Guru?" tanya Vincent dengan penuh antusias, menantikan penjelasan lebih lanjut dari Yama.

"Bayangkanlah tubuhmu sebagai wadah bagi energi itu. Apa yang menurutmu bisa kamu lakukan?" ucap Yama dengan nada penuh misteri.

"Namun, apakah energi tersebut tidak bisa bertahan dalam tubuh makhluk hidup? Meskipun manusia juga terdiri dari partikel-partikel itu, namun sepertinya batasannya sangat jelas. Tubuh kita tidak akan mampu menahan energi tersebut, bukan? Jika tidak, tubuh pasti akan meledak," jawab Vincent sambil berusaha mengingat-ingat informasi yang ia ketahui.

"Benar, batas inilah yang akan aku angkat darimu. Seberapa besar energi yang dapat kamu tampung tergantung pada kemampuanmu sendiri. Di dunia para dewa yang abadi, kekuatan semacam ini memiliki banyak tingkatan," jawab Yama sambil memandang ke depan dengan tatapan tajam.

"Hmm... lalu, apa saja tingkatan tersebut, Guru?" tanya Vincent, penuh keingintahuan.

"Yaitu: mortal, roh, jiwa, kehadiran, keabadian, setengah dewa, immortal, dan manusia suci. Setiap tingkatan memiliki lima fase yang berbeda," jelas Yama menjawab pertanyaan Vincent dengan penuh kebijaksanaan.

"Hmm... sepertinya aku hanyalah seorang mortal biasa jika dibandingkan dengan Guru," kata Vincent sambil meletakkan jari di dagunya, menandakan bahwa ia sedang merenung.

"Tidak apa-apa, kamu telah mencapai tingkat keabadian karena aku telah mentransfer sebagian kekuatanku ke dalam tubuhmu, ingat?" lanjut Yama dengan lembut. "Namun, yang ingin aku sampaikan sekarang adalah bahwa kamu harus belajar menguasai hal itu sebelum menggunakannya," tambahnya dengan penuh perhatian saat menjelaskan kepada muridnya.

Mendengar perkataan itu, Vincent tercengang dan sorot matanya mencerminkan ketidakpercayaan. Yama meminta Vincent untuk kembali bermeditasi, guna merasakan keheningan yang mendalam.

Ingatan-Ingatan yang telah ditanamkan oleh Yama dalam pikiran Vincent mengalir dalam benaknya, dan ia merespon dengan konsentrasi penuh untuk mencapai hasil yang maksimal.

Saat pagi tiba, sinar matahari mulai menyeruak setelah kegelapan malam, dan udara yang dingin menyegarkan pagi itu. Yunia terbangun dari tidurnya sepanjang malam, menemukan dirinya memeluk tubuh Vincent yang masih tertidur.

Terkejut, Yunia langsung melompat dari tempat tidurnya ke lantai kamar. "Beruntung lantai tidak lagi dingin," pikirnya lega. Merasa malu, Yunia memutuskan untuk segera meninggalkan kamar sebelum Vincent terbangun.

Saat jam menunjukkan pukul 7:20, David dan Caspian keluar dari kamar mereka dan menyapa Yunia, yang terlihat menggigil kedinginan. "Nona Yunia, apakah suhu malam selalu sejauh ini dingin di desa ini setiap malam?" tanya Caspian sambil menggosok-gosokkan tangan mencari sedikit kehangatan.

"Jika kalian masih merasa kedinginan, tetaplah di kamar agar tetap hangat, aku akan memasak makanan untuk kalian," ucap Yunia dengan ramah kepada David dan Caspian.

"Di mana yang Mulia? Apakah dia juga merasakan kedinginan semalam?" tanya Caspian dengan rasa penasaran yang memuncak.

Mendengar pertanyaan itu, Yunia terkejut dan tersipu malu. "Uhmm... ehm... kalian bisa bertanya langsung pada Yang Mulia sendiri," ucap Yunia sambil segera menuju ke dapur.

"Hehehe, aku merasakan ada sesuatu yang menarik untuk diselidiki, David," senyum aneh tergambar di wajah Caspian, yang kemudian disambut dengan senyuman serupa dari David.

Kedua teman itu bergerak perlahan menuju kamar di mana Vincent masih tertidur. Dengan hati-hati, mereka mendekati Vincent tanpa membuat suara. Mereka mencoba membangunkan Vincent dengan lembut, dan saat Vincent membuka matanya perlahan, ia melihat dua sosok yang menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu dari dekat.

"Yu.. Yunia?" desis Vincent sambil mencoba menebak identitas orang yang ada di kamarnya.

"Hihihi, bagaimana kabar, Yang Mulia? Apakah tidur dengan seorang gadis menyenangkan?" Senyuman aneh melintas di wajahnya.

Vincent terkejut dan dengan cepat bangkit dari tempat tidurnya, lalu menampar wajah Caspian dengan bantal. "Sial... berhenti menggoda saya," desis Vincent dengan kesal.

"Hehe, ayo David, kita kembali ke kamar. Mungkin Yang Mulia masih ingin menikmatinya," ujar Caspian sambil segera meninggalkan kamar Yunia dan Vincent.

"Hei! Kembali ke sini, aku punya pukulan untuk kalian berdua!" teriak Vincent.

Suara itu sampai ke dapur, mengganggu Yunia yang sedang sibuk memotong-motong sayuran untuk dimasak. Wajahnya memerah saat ia teringat apa yang terjadi semalam. Pikirannya melayang ke saat ia bangun dalam pelukan Vincent. "Yang Mulia pasti akan marah jika mengetahui bahwa aku memeluk tubuhnya," desisnya dalam hati, sementara ia melanjutkan kegiatannya.

Vincent yang masih terbaring di kamar Yunia,mencoba melihat memori nya yang di suntikkan ingatan untuk berlatih dari guru nya.Ia memejamkan mata sejenak dan gambaran itu pun mulai terlihat,ratusan bahkan ribuan gerakan terbayang di pikiran Vincent.

"𝙑𝙞𝙣𝙘𝙚𝙣𝙩,𝙜𝙪𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙠𝙪𝙖𝙩𝙖𝙣𝙢𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣,𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩"

1
Caca Caa
sensei ku paling sangat hebat😎
Caca Caa
udah sensei😎
Xiao Elhalim
specles sih aku,ada pengetahuan kayak gtu,pantes menyandang gelar profesor penelitian /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
ǫᴇɪᴛʜ ᴇʟ ᴠᴏɪᴢ
Vincent amimir
Cassius Felix
/NosePick/
Adi Saputra
cpettt woyy sensei cpettt
Queen Naya
lanjut min
Queen Naya
buset penjelasan kimia/Facepalm/
Sabrina Aya
bau-bau adegan... nih/Chuckle/
Sabrina Aya
gimana kalau bab kedepan nya nanti kasih sedikit narasi pengetahuan kyak sains dan teknologi 😁
Sabrina Aya
keren sih klo diskriminasi di jatuhin kek gtu/Proud/
Gehrman
Saran dariku di chapter ini, perbaiki terlebih dahulu struktur alur ceritanya.

Untuk tulisan sudah rapih cuman hapus kutip dua yg ada di narasi.

Fokus ke membangun atmosfer atw feelnya terlebih dahulu jangan buru dan cepet bnget gtu.
Xiang Yuan: ya aku juga setuju pendapat mu.
total 1 replies
Gehrman
Kembali, jangan langsung mendeskripsikan keadaan negerinya.

Fokus dlu terhadap kondisi MC mnurutku
Gehrman
Lebih baik jangan dijelaskan langsung seperti ini menurutku.

Misal jelasin dlu kesan Maidnya melihat si MC ini terlihat kebingungan atau kok tiba-tiba nanyain pertanyaan aneh.

Ini Pendapatku aja sih
Gehrman
Sama kaya bayangan tadi, menurutku sebaiknya di deskripsikan terlebih dahulu siapa wanita dan bayangan tadi sebelum pakai dialog tag seperti ini.

Misal.

"Tuan, apakah kamu ingin makan sesuatu pagi ini?" tanya seorang perempuan berpakaian maid.
Gehrman
kutip duanya hilangkan
Gehrman
Ini bayangan mana tiba2 muncul dan berbicara 🤔
Gehrman
Kutip duanya ilangin thor
Aththar
hrus harus di bnuh smua yang keparat itu hahaha/Proud/
Aththar
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!