Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanpa status
Keesokan harinya, Asya bangun sudah jam 10 pagi, handphone dipenuhi dengan notifikasi panggilan tak terjawab dari Willie.
Namun setelah bangun bukannya malah melihat Handphone nya asya malah turun kelantai satu dan memasak untuk dirinya sendiri.
Tringggggggg.......tringgggggggggg..........
Suara Handphone itu kembali lagi berbunyi, namun asya tak mendengar nya karena dia ada di dapur.
Willie yang dari tadi berusaha untuk menghubungi asya benar-benar bingung.
"Kenapa asya tidak mengangkat telepon sama sekali??" tanya nya bingung.
Tiba-tiba Dina si perawat yang sudah dekat dengan asya itu lewat dari ruangan Willie.
"Dinaaaaa....." Panggilnya
"Ouhhh iyaa dokter kenapa?" tanya Dina .
"Kamu bisa bantuin saya tidak?"
"Bantuin apa dok?"
"Tolong kamu hubungin asya, dari tadi saya telepon gak diangkat" Ucapnya dengan wajah khawatir
"Cieeeeee udah mulai khawatiran nihhh" goda Dina
"Sudah-sudah itu tidak penting sekarang yang penting adalah kabar asya" Katanya
"Oke dok, ini saya telponnya didepan dokter aja ya" Dina mengambil ponselnya lalu mencari nomor asya kemudian menelepon nya sesuai permintaan dokter bucin didepannya itu.
"Dokter dengar sendiri kan? Panggilan nya masuk kok nomornya aktif tapi gak ada jawaban"
"Coba sekali lagi" pintahnya lagi.
Dina mengikuti perintah dokter itu, dia menelpon nya sekali lagi namun hasilnya sama saja tak ada jawaban.
Hal itu tentunya membuat Willie sangat khawatir, apalagi mengingat semalam Willie dan asya sedang bertengkar soal kepastian hubungan.
"Dina seperti nya saya akan meninggalkan rumah sakit, tolong untuk seluruh pasien pastikan semuanya aman aman saja, jangan sampai ada yang mengalami hal yang tak diinginkan" Perintah Willie
"Baik dok, semuanya sudah aman, lagian kepala dokter juga ada disini, jika ada pasien baru pasti bisa ditangani, tenang saja"
"Ohhh satu lagi, jika ada yang menanyakan saya katakan saja saya sedang ada urusan mendadak dan darurat" perintahnya sekali lagi
"Wow darurat gak tuhhh, emang boleh sebucin itu kan siapa tau asya nya masih tidur hahhahah" ledek Dina
"Ssssssssttttttttttttt jangan bilang bilang!!!!" ucapnya dengan nada menekan
Spontan Dina menutup mulutnya dan memperagakan gerakan oke dengan mengacungkan jempol nya.
Dengan cepat Willie meluncurkan mobilnya ke rumah asya.
Tidak tahu kenapa perasaan Willie benar-benar khawatir dengan keadaan nya saat ini.
...----------------...
Sementara di rumah nya asya yang berhasil membuat Willie khawatir tampak sedang menikmati alunan musik sambil memasak di dapur itu.
"Wahhhhh harum sekaliiii" Katanya memuji masakannya sendiri.
Penampilan seksi asya yang hanya menggunakan tanktop dan celana pendek dengan rambut dicepol dam berantakan itu membuat nya terlihat cantik paripurna.
"Wahhh kayaknya kalau di campur ini enak dehhh"
"Senang banget gue bisa nikmatin hidup sendiri kekgini, coba aja papa dan mama ngasih gue mandiri, simbok dan mas Alvin di bawa aja kesana buat ngerawat dan bantuin papa dan mama, pasti gue lebih mandiri dan lebih jago masak sekarang." ucap nya mengoceh sendiri pada kenyataan hidupnya yang tak dibolehkan hidup dan tinggal sendiri.
Di tempat lain Willie masih fokus menyetir mobilnya.
Dan tak terasa waktu membawanya sampai didepan rumah asya.
Dengan cepat dia membuka gerbang, tanpa memasukkan mobilnya keparkiran, dia langsung berlari ke arah pintu depan.
Tinggggggg..........tingggggggggg........
Willie menekan bel rumah asya
"Hah?? siapa yang datang ya??" asya sedikit kaget
"Ouhhh kayaknya itu mas Alfin dehh soalnya semalam kan katanya mau ambil barang" Ucap nya lagi menjawab pertanyaan sendiri
Tanpa menyahutnya Asya berjalan ke arah pintu depan lalu membuka pintu tersebut.
Willie yang melihat sosok wanita cantik yang membuka pintu itu langsung merasa lega.
"Lahhhh kok Lo disini??" asya bingung, justru yang datang adalah orang yang sudah membuat nya sakit hati.
Tanpa aba-aba Willie langsung memeluk erat tubuh asya. Sebenarnya asya ingin menolak pelukan itu, namun tubuhnya tak bisa berbohong dia menginginkan pelukan itu. Namun berusaha keras asya tidak membalasnya dia hanya berdiri tetap pada posisinya semula.
"Gue nelpon Lo dari tadi, kenapa Lo gak angkat sihh??" tanya Willie dengan nada khawatir
"Ouhhh maaf, gue gak ada pegang handphone dari tadi"
"Lo datang kesini karna gue gak angkat telepon Lo?" tanya asya memastikan
"Hemmmm" Willie mengangguk dan kembali memeluk tubuh asya.
"Gue takut Lo kenapa-kenapa, gue benar-benar gak bisa kalau gak ada kabar dari Lo"
Asya mendorong tubuh Willie dari pelukannya itu.
"Makasih Lo udah khawatir sama gue, tapi gue gak mau lagi dekat sama Lo" katanya dengan berat hati.
"Apa karena masalah semalam?"
"Iyaaa, mungkin buat Lo itu sepele tapi buat gue itu penting, gue gak mau jalanin hubungan yang gak baik apalagi gak ada status" ucapnya lagi
"Gue mohon, kasih gue sedikit waktu untuk mikirin hal itu lagi"
"Gue juga mau seriusin Lo sya, tapi kenyataannya gue gak bisa pacaran, gue gak suka pacaran, gue maunya lebih ke jenjang yang lebih serius" Katanya lagi
"Guee sayang sama Lo, dan menurut gue rasa sayang dan cinta itu gak harus direalisasikan dengan status pacaran"
"Plisss jangan menjauh dari gue" ucapnya dengan nada memohon
"Lo beneran punya keinginan buat punya hubungan serius sama gue?" tanya asya meyakinkan dirinya lagi
"Iyaaa gue pengen seriusin Lo, tapi menurut gue ini masih terlalu cepat, kita butuh waktu untuk lebih saling mengenal satu sama lainnya"
"Hemmmm, yaudah dehhh, gue Nerima tawaran Lo"
"Tapi dengan satu syarat Lo gak boleh dekat-dekat sama cewek lain, maksudnya punya hubungan spesial lagi sama cewek yang lain".
"Soalnya gue takut kalau semisal gue labrak tuh cewek kan kita gak punya status, jadi sama aja gue gak ber hak buat nge labrak dia. "
"Hahhaha Lo tenang aja kali gue gak bakal kekgitu, cuman Lo yang gue dekatin sekarang"
"Ehhh btw Lo emang gak kerja?" tanya asya yang teringat dengan kesibukan pria di depannya itu.
"Gue tinggalin sebentar, kebetulan kepala dokter ada disana" jawab nya
"Gue lapar, gue sebenernya baru aja mau makan karena habis masak, tapi Lo malah tiba-tiba datang"
"Mau makan bareng gak??" tanya asya menawarkan
"Hemmm boleh" Willie menerima tawaran itu.
Setelah masuk ke dalam rumah, asya membuka jaket yang dia pakai saat keluar tadi, dan tampak lah keseksisannya semakin jelas terlihat Willie
Pria itu meneguk ludahnya sendiri lantaran terpesona dengan penampilan indah asya di pagi hari.
Namun mengingat kenyataan karena mereka baru saja baikan, tidak mungkin Willie langsung menyerangnya lagi.
"Lo harus tahan willl"
"Tohh juga itu semua bakal jadi milik Lo" ucapnya meyakinkan dirinya
"Tapi gue takut makanan nya gak enak, gpp ya" katanya pada Willie
"Gue yakin itu enak kok" kata Willie
Dimeja makan itu tampak nya keduanya menikmati masakan asya yang ternyata enak.
"Lo pandai juga ya masak" puji Willie
"Iya dong apasih yang gak bisa di kerjain asya" katanya meninggi
"Btw Lo mulai masuk kerja dari Senin ya?" tanya Willie
"Iyaaaa mulai lusa gue udah kerja lagi" jawab nya
"Gue harap kita masih bisa jumpa, gue takut Lo kesibukab trus gak niat nemuin gue lagi" kata Willie berharap
"Tenang aja kali, paling-paling yang ngajak ketemu terus gue" ujarnya
Demikian lah mereka kembali berdamai, asya menerima tawaran dari Willie karna tak bisa dibohongi perasaan asya masih sangat menyukai dan mengagumi pria di dekatnya itu.
ada iklan untuk mu/Smile/
lah dalam hati berbunga pasti si asya/Chuckle/