NovelToon NovelToon
Sunday 22.22

Sunday 22.22

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: sun. flower. fav

Di tengah keindahan Jogja, proyek seni yang seharusnya menggembirakan berubah menjadi teka-teki penuh bahaya. Bersama teman-temanku, aku terjebak dalam misteri yang melibatkan Roats, sosok misterius, dan gadis bergaun indah yang tiba- tiba muncul meminta tolong.
Setiap sudut kota ini menyimpan rahasia, menguji keberanian dan persahabatan kami. Saat ketegangan memuncak dan pesan-pesan tak terjawab, kami harus menemukan jalan keluar dari labirin emosi dan ketegangan yang mengancam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sun. flower. fav, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2023

Aku akui, saat bersumpah beberapa tahun lalu akan membunuh Eja seandainya bertemu, sebenarnya aku tidak bersungguh-sungguh, tapi jika ditakdirkan mungkin akan kucoba. Anak menyebalkan itu kadang membuatku gila. Delapan tahun lamanya aku keluar rumah, menatap rumah depan yang pelan-pelan menjulang tinggi, dari sebuah bangunan rumah teduh sampai menjadi klinik kecil milik anak kepala desa. Bahkan bangunannya turut meninggi mengikuti pertumbuhanku. Aku yang tumbuh melewati masa putih abu-abu sampai tumbuh dengan kepala yang penuh memikirkan skripsi menuju lulusan S1 pendidikan seni.

“Eliza,” suara ibu terdengar serak di telingaku. Usianya menua bersama uban di kepalanya.

“Iya, Bu?”

“Ibu bikin salad, buruan ambil keburu dihabisin ayah.” Ibu mengelus kepalaku sebentar. Aku hanya tersipu. Tahu aja ibu aku suka berebut salad sama ayah.

Segera aku bergerak ke dapur. Benar kata ibu, ayah menatap lahap saladnya.

“Ih, Ayah bagi saladnya,” ujarku sambil memukul pelan pundak ayah.

“Habisin, Ayah sudah kenyang,” tukas ayah lembut kemudian menduduki sofa di ruang TV. Lekas kuambil salad lalu mengikuti ayah ke sofa. Kita duduk bersanding, memang sudah hobi sejak dulu. Duduk bersama, menonton siaran kesukaan.

“Malam-malam ku bagai malam seribu bintang,” ucap ayah dengan nada puisi. “Yang terbentang di angkasa bila kau di sini,” lanjutku meneruskan penggalan lirik lagu yang selalu ayah baca seolah itu adalah puisi.

“Oh, Ayah tahu nggak ada grup band cewek keren banget.” Aku berantusias sembari menyuapkan sesendok salad ke mulut ayah. Ayah tetap melahapnya walaupun dia bilang sudah kenyang.

“Apa namanya?” ayah bertanya sambil mengunyah.

“JKT48,” jawabku berseri.

Ayah terpaku sebentar. “Berarti ada 48 orangnya?”

Untuk beberapa menit aku terdiam sebentar menahan senyum. Tidak disangka saja, di usiaku yang sudah berkepala dua dan ayah yang bisa disebut hampir lansia, masih saja suka membicarakan musisi lokal terkini. Dari dulu sampai sekarang selera topik kita selalu sama.

“Nggak, kurang lebih 60-an.” Aku menjawab pertanyaan ayah selagi fokus menghabiskan salad. Ayah sontak mengurutkan alis terheran-heran pastinya.

“Katanya 48,” sewot ayah, antara mengkritik JKT48 yang tidak 48 membernya, dengan salad favoritnya yang habis di tanganku.

Sembari menatap ayah lekat bersiap menyangkal pertanyaannya, di sisi lain mataku menangkap ibu sedang berbincang serius dengan dua tetangga. Samar-samar telingaku mendengar suara mereka menyebut nama Pak Denal, ayah Eja.

“Memangnya Dewa 19 personilnya 19?” tanyaku menyangkal ayah. Ayah terbungkam, mengangguk dangkal seraya bilang, “Oh iya ya.”

Sedikit mengabaikan ayah, mata dan telingaku mempertajam keluar mencoba meretas perbincangan ibu dan para tetangga. Kurasa perbincangan mereka bertambah nampak jelas, pengulangan kata nama Eja dan Pak Denal semakin meyakinkanku, mereka pasti baru mendengar kabar, entah baik atau buruk.

Aku beranjak menyodorkan mangkuk bekas saladku begitu saja pada ayah. Cepat-cepat aku berjalan mendekati pintu, pura-pura membersihkan antena. Ah. Aku yakin sekali mereka membicarakan keluarga Eja. Sebenarnya dari otakku menolak keras kelakuanku yang seperti ini, buat apa juga aku menguntit mencari tahu kabar Eja, itu sudah lebih dari 8 tahun. Eja pun pasti lupa pernah memiliki desa dan kenangan sedemikian rupa di sini. Namun jauh dari lubuk hatiku, 8 tahun adalah waktu yang lama, tapi aku tetap berdiri di tempat memandangi semua jalan sekitar rumahku seolah Eja masih berlari-lari mengitariku.

“Eliza?” ibu menepuk pundakku, membuyarkan lamunan. Setelah aku sadar, ibu malah tertawa. Parahnya lagi tidak menginfokan pembicaraan tadi. Jelas saja aku kesal pastinya. Ibu juga pasti tahu alasan aku melamun berdiri di depan antena begini.

“Ibu!” teriakku berjalan membanting kaki membuntuti ibu ke dapur. Bibirku sudah tidak ternetralisir, mirip bebek, memanyun layaknya bocah.

“Kamu ingat nggak, waktu dulu kamu pernah ngomong apa ke ibu?” tanggap ibu seolah paham maksudku. Jangan bilang ucapanku waktu itu, pas Eja memutuskan pindah dulu.

“Ya, dulu waktu itu aku juga emosi Bu,” seruku.

“Awas aja, nggak bakal aku cariin tuh anak,” sela ibu menirukan gaya bicaraku waktu itu.

Mataku menatap pedas ibu, sudah seperti tatapan maut ingin mencekik. Bukannya takut, ibu malah tertawa kencang. “Minum dulu, biar kalau dengar beritanya nggak kaget.” Ibu menyodorkan segelas air putih dingin kemudian menempelkannya pula ke pipiku.

Dengan cepat airnya kuminum lalu memeluk tangan ibu manja, “Apa Bu, beritanya.” Ibu tersenyum puas. Lucu saja pasti, kelakuanku tiba-tiba sok peduli ke kabar Eja. Pasalnya waktu ditinggal Eja, aku bertingkah seolah anak paling tidak mau lagi bertemu dengannya.

“Beritanya bisa dicari di Google,” ujar ibu menahan tawa.

“Ish.” Aku langsung lari ke kamar membiarkan ibu tertawa sendiri di dapur.

***

1
pausberkuda
semangattt🫶👏👏
Azzah Nabilah: weeehhhhh🥲
total 1 replies
ׅ꯱ƙׁׅᨮׁׅ֮ᥣׁׅ֪ꪱׁׁׁׅׅׅꭈׁׅɑׁׅ ηα
kerja bagus ija
Azzah Nabilah
jangan lupa ikuti kisan Eliza dan eja ya
Ohara Shinosuke
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
boing fortificado
Yang bikin author sebisanya aja ya, pengen lanjutin ceritanya.
Min meow
Tidak ada yang kurang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!