NovelToon NovelToon
Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:59.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Zakiya el Fahira

VIOLETTA GRISSAM gadis 22 tahun yang terkenal akan sifatnya yang kasar dan sombong, sudah dua tahun melakukan pernikahan bisnis dengan MAXIME HARCOURT pira 27 tahun, di dalam rumah tangga mereka hanya Violet yang menganggap pernikahan itu, tapi tidak dengan Maxim, suaminya itu selalu acuh tak acuh dan bersikpa dingin dengannya, bahkan Maxim lebih memperdulikan dan selalu memberikan perhatiannya pada gadis yang bernama ELISA ROUGE, gadis yang Maxim anggap pernah menjadi penyelamatnya saat masih kecil.

Violet yang terkenal tak pernah mau menyerah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, akhirnya memilih menyerah untuk mengambil hati suaminya, dan tidak lagi merecoki hubungan suaminya dengan Elisa yang selalu membuatnya terbakar api cemburu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Di dalam kamarnya Violet mengumpat berkali kali, setelah mendapat telfon dari nomor yang tak di kenal, nomor tak di kenal itu bukan hanya sekali menghubunginya tapi berkali kali, meskipun dirinya sudah memblokirnya tapi akan ada nomor baru lagi yang menghubunginya.

'' Huh, siapa sih sebenarnya '' decak Violet melempar ponselnya ke atas kasur.

Violet juga kesal dengan Maxim yang sampai saat ini tidak bisa ia hubungi, tidak bohong jika dirinya hawatir takut terjadi sesuatu dengan Maxim.

Malam sudah semakin larut, Maxim masih berada di rumah sakit, menemani Elisa yang sudah di pindahkan ke kamar rawat VIP.

Pandangan Maxim terus mengarah pada Elisa yang masih belum sadarkan diri, namun tidak dengan fikirannya yang berkecamuk, karna masih tidak menyangka jika dalang di balik penculikan Elisa adalah Violet, ingin menolak untuk percaya tapi bukti sudah sangat jelas.

'' Violet, kenapa kamu melakukan ini '' gumam Maxim meremas pinggiran brangkar Elisa dengan kuat.

Felix yang sejak tadi menemani Tuannya, merasa heran dengan aura dingin Tuannya yang menguar setelah menghubungi dalang di balik penculikan Elisa, melalui ponsel milik si penculik tadi, apakah Tuannya tahu siapa dalangnya pikir Felix.

Pagi sudah tiba Violet yang baru membuka kedua matanya menghela nafasnya, saat melihat ranjang di sampingnya kosong melompong, yang berarti Maxim tidak pulang semalaman.

Violet lalu meraih ponselnya yang berada di atas nakas, dan melihat ada pesan masuk dari Maxim satu jam yang lalu, dan Violet buru buru membacanya, dan ternyata Maxim memberitahu jika Elisa masuk rumah sakit, karna tusukan yang di lakukan oleh si penculik. Violet langsung menghubungi Maxim untuk menanyakan kabar Elisa, namun sudah beberapa kali panggilan Maxim sama sekali tidak mengangkatnya, yang mana membuat Violet merasa ada yang mengganjal di hatinya.

'' Sebaiknya aku ke rumah sakit sekarang '' gumam Violet lalu bergegas turun dari ranjang, dan melangkah ke kamar mandi.

Setengah jam kemudian Violet sudah tiba di rumah sakit dengan mengemudikan mobilnya sendiri, Violet segera masuk ke lobi rumah sakit, dan menghampiri meja resepsionis untuk menanyakan kamar dimana Elisa di rawat, setelah mengetahui kamarnya Violet segera pergi ke lantai tiga.

Saat sudah sampai di depan kamar rawat Elisa, tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, Violet langsung masuk begitu saja.

Ceklek

Violet langsung di buat tertegun dengan pemandangan di depannya, dimana Maxim yang tengah menyuapi Elisa dengan penuh perhatian, yang semakin membuat Violet merasa sedikit sakit di hatinya, adalah reaksi Maxim saat melihat kedatangannya, yang hanya menatapnya sekilas lalu kembali menghadap ke arah Elisa.

'' Vio '' panggil Elisa dengan suara yang terdengar lemah.

Violet perlahan melangkahkan kakinya mendekat ke arah brangkar, lalu berdiri tepat di samping Maxim.

'' Bagaimana kabar kamu?, kata Kak Max kamu di tusuk oleh penculik itu '' tanya Violet.

'' Benar, tapi aku sudah tidak apa apa '' sahut Elisa tersenyum lalu kembali melahap suapan bubur dari Maxim.

Violet menganggukkan kepalanya, lalu dia melirik ke arah Maxim yang sama sekali tidak menyapanya, ada apa dengan Kak Maxim pikir Violet, yang tiba tiba merasakan perasaan tidak nyaman di hatinya, apa lagi melihat wajah Maxim yang sangat datar.

'' Vio Maaf ya, gara gara aku, Kak Max harus menemaniku di sini semalaman '' ujar Elisa dengan wajah merasa bersalah.

'' Ti,,, ''

'' Jangan merasa bersalah, memang sudah seharusnya aku menemanimu di sini '' sela Maxim cepat, membuat Violet langsung mengatupkan bibirnya rapat rapat.

Maxim meletakkan mangkuk kotor bekas bubur yang di makan oleh Elisa ke atas nakas, lalu dia memberikan segelas air putih untuk Elisa, dan lagi lagi Violet merasa cemburu melihat betapa perhatiannya Maxim pada Elisa.

Setelah meletakkan kembali gelas keatas nakas, Maxim mencekal pergelangan Violet. '' Ikut aku keluar '' ujar Maxim menarik Violet dan membawanya keluar dari ruangan Elisa.

Violet sedikit terkejut karna Maxim menariknya sedikit kasar, bahkan Maxim juga mencekal pergelangan tangannya sangat erat, yang mana membuat pergelangan tangannya merasa sakit.

'' Kak Max, pelan pelan, sakit '' seru Violet menghempaskan cekalan Maxim di pergelangan tangannya dengan kasar, dan Maxim langsung melepaskannya, dan benar saja pergelangan tangan Violet terlihat sangat merah.

Violet duduk di kursi panjang yang berada di depan kamar Elisa dengan kesal. '' Kenapa Kak Max membawaku keluar ?'' tanya Violet ketus tanpa menatap Maxim.

Maxim menatap pergelangan tangan Violet yang sudah di buatnya memerah, ada rasa bersalah di hatinya karna sudah membuat Violet terluka.

'' Aku sudah menangkap orang yang menculik Elisa '' ujar Maxim dengan raut muka datarnya.

'' Lantas, apa hubungannya denganku '' sahut Violet acuh, dirinya masih kesal dengan Maxim yang sudah kasar padanya.

'' Tidak, aku hanya mau memberitahu kamu, jika penculik itu di bayar oleh seseorang, dan aku sudah tahu siapa orang itu '' tukas Maxim lagi memperhatikan Violet untuk melihat reaksinya.

Violet mendongakkan kepalanya. '' Aku tidak perduli '' sahut Violet ketus.

Maxim lalu mengeluarkan ponsel milik si penculik, dan menunjukkannya pada Violet. '' Ini ponsel milik si penculik itu, dan di sini ada beberapa panggilan dari orang yang membayarnya untuk menculik Elisa, aku akan menghubungi orang itu lagi '' tukas Maxim lalu menghubungi nomor yang ada di ponsel milik si penculik itu. Dan tak butuh waktu lama, ponsel milik Violet berbunyi, dan Violet langsung mengambil ponselnya yang berada di dalam tasnya.

Maxim langsung memberikan ponsel milik penculik itu pada Violet, yang mana membuat Violet terkejut, karna nomor tak di kenal yang selalu menghubunginya beberapa hari ini, adalah nomor milik orang yang menculik Elisa.

'' Vio, katakan yang jujur, apa kamu ada hubungannya dengan penculikan Elisa ?'' tanya Maxim.

Violet langsung berdiri dari duduknya, dan memberikan kembali ponsel milik si penculik itu pada Maxim dengan kasar.

'' Kak Max menuduhku sebagai dalangnya '' ujar Violet dengan suara yang sangat dingin.

'' Aku tidak ingin menuduhmu, tapi mau bagaimana lagi, buktinya sangat jelas '' sahut Maxim.

'' Dan Kak Max langsung percaya '' ujar Violet.

'' Mau bagaimana lagi, buktinya sudah ada '' timpal Maxim.

'' Sepertinya memang tidak seharusnya aku mempercayai ucapan Kak Max, yang ingin memulai semuanya dari awal '' tukas Violet dingin.

'' Bukan seperti itu Vio, aku hanya ingin tahu kebenarannya '' ujar Maxim.

Violet menatap Maxim dengan tajam. '' Kalau aku bilang, aku di fitnah, apa Kak Max akan percaya?'' tanya Violet.

'' Maaf Vio '' jawab Maxim menggelengkan kepalanya, membuat Violet menertawakan dirinya, karna sudah percaya dengan perkataan Maxim yang ingin memulai semuanya dari awal, tapi kenyataannya Maxim sama sekali tidak berubah.

'' Aku memang tidak menyukai Elisa, tapi bukan berarti aku akan melakukan hal kriminal untuk melukai Elisa '' tukas Violet dengan tegas lalu melangkah pergi tanpa perduli dengan Maxim yang memanggilnya.

Maxim terus menatap punggung Violet yang perlahan menghilang di balik pintu lift.

'' Maafkan aku Vio, jika aku membuatmu kecewa '' gumam Maxim lalu kembali masuk ke dalam kamar rawat Elisa.

'' Kak Max, dimana Vio?'' tanya Elisa melihat Maxim yang kembali masuk ke dalam seorang diri tanpa Violet.

'' Violet sudah pulang '' jawab Maxim lalu duduk di samping brangkar Elisa.

'' Istirahatlah, agar kamu cepat pulih '' ujar Maxim yang di angguki oleh Elisa.

1
Ana N
sungguh tega....seorang suami ngatain istri sah nya sendiri jalang. hebaattt !!!. sungguh suami lucknut.
Saudur Samosir
kapan sih rilis lanjutannya.. lama lama bosan juga nunggunya.. akhirnya jadi terlupakan
👑Queen L👑
thor up yang banyak...
Taurus85
kapan upnya thor ? udah gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya
이삭 프라이데이
aku paling malessss baca cerita kek gini.. kenapa ga di habisin dulu baru di buat novel lain.. ini sama aja bacanya ga jelas...
Alis Yudha
Luar biasa
Rahmadhani Hasir
kapan up lg Thor seru nih
Sulati Cus
lanjut thor
Nur Jamila
nungguin lanjutannya nii
Said Syarifah
lama bgt lanjutannya
Alfatih Cell
lanjut thor....
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻.
Ditunggu kelanjutannya Author
Wiwin Winarti
GK ada lanjutannya kah?
nacho
hlo penulisnya bilakh sambungnya novel INI😁😁😁
Taurus85
jangan kelamaan upnya thor🤭
Padriyah Balqis
lebih baik cari suami yang tidak plin-plan...
dan ada tokoh utama cowok tambahan yg lebih keren ...
maaf Thor...
ceritanya bagus klo bisa jangan berhenti di tengah jalan...
semangat....
bukan kaleng²
ka kapan update lagi
Ana Ajertoinn
punya Thor....lama nunggunya....
nacho
bila sambungnya
Risna
lanjutkan Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!