NovelToon NovelToon
Merebut Cinta Ibu Tiri

Merebut Cinta Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Aksara Abimanyu, merebut dan menggauli istri muda ayahnya secara diam diam hingga tumbuh benih cinta atau nafsu yang tak terkendali dari sepasang anak muda. Siapa kah wanita itu? Dan apa yang terjadi jika hubungan terlarang anak tiri dan ibu tiri itu berlanjut? Bagaimana ibu tiri mengatasi dilemanya menjadi istri dari ayah kekasihnya alias kakek dari calon bayinya? Ikuti cerita ini, pasti seru! Beri dukungan yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panasnya Gudang

Sesuai izinnya tadi pagi saat sarapan, Saras pulang kerja pukul 5 sore dan langsung pergi ke Bandung tanpa sang suami. Ia mengendarai mobil sendiri.

Diam diam, Aksa mengikuti mobil BMW milik Saras menuju Bandung.

"Ngapain dia ke Bandung? Sendirian lagi? Dimana pria tua itu?" lirih Aksa ketika masuk ke tol arah Bandung.

Didalam rasa penasarannya, ia tetap mengikuti Saras dari belakang.

Saras menyalakan musik keras di radio mobilnya untuk menyalurkan rasa kesal dan marahnya kepada Arman. Sepertinya dia sudah capek diperlakukan sebagai mesin anak. Ia tidak menyadari bahwa ada mobil sport yg mengikutinya.

Ketika keluar tol Bandung, Saras berhenti ke supermarket untuk membelikan bingkisan buat orang tuanya.

Aksa pun ikut parkir di supermarket dan tiba tiba terpikir untuk membuat drama pertemuan yang tidak disengaja disana.

"Bagus juga buat cerita pertemuan disini daripada menculiknya lagi" lirih Aksa sambil tersenyum licik dan penuh siasat. Ia pun turun dari mobilnya dan masuk ke supermarket. Pria ini juga mengambil keranjang untuk tempat ia menaruh barang2 belanjaannya biar aktingnya terlihat beneran.

Ketika sudah mengambil barang secara acak, Aksa mulai mencari keberadaan Saras dan akhirnya melihat wanita itu sedang memilih seafood mentah yg ia rencanakan untuk dibuat sarapan besok.

Aksa sengaja berdiri disamping Saras yg menunggu udang dan salmonnya dibungkus oleh karyawan supermarket.

"Aroma ini" batin Saras yang refleks menoleh ke samping dan melihat Aksa yang sudah berdiri disamping sambil menatapnya dengan senyuman.

"Hi" sapa Aksa.

Saras terkejut dan dia pun memundurkan langkah kakinya hingga tak tau jika ada anak kecil yang berlari kearahnya dan membuatnya hampir ditabrak anak kecil itu. Secepat kilat Aksa menarik tangan Saras kepelukannya.

"Hampir saja kamu ditabrak oleh anak kecil itu" lirih Aksa di telinga Saras, seperti berbisik manja.

Saras langsung mendorong tubuh Aksa dan membalikkan tubuhnya melihat anak kecil itu.

"Maaf maaf mbak, anak saya memang suka lari larian padahal sudah saya larang. Saya minta maaf" ucap ibu anak kecil itu yang merasa bersalah.

"Oh bukan masalah, bu. Namanya juga anak kecil, maklum kalau aktif. Istri saya juga tidak apa apa" sahut Aksa dengan ramah sambil meraih pinggang Saras.

"Kalian sepertinya pengantin baru, romantis banget. Semoga segera diberikan momongan ya mas dan mbak, pasti cantik dan ganteng" sahut ibu ibu tadi.

Aksa tersenyum puas dan begitu bahagia sedangkan Saras memilih memberikan senyuman tipis yang dipaksakan.

Ibu ibu tadi pun berjalan sambil mengandeng anaknya agar tidak lari larian. Saat ibu itu sudah menjauh, Saras melepaskan diri dari rengkuhan Aksa dan berkata "Apa apan kamu? Bisa bisanya kamu mengatakan hal yang menjijikan seperti itu? Aku ibu tirimu"

Aksa hanya tertawa kecil.

"Hahaha iya kamu ibu tiriku yang akan aku jadikan istriku" sahutnya enteng.

"Permisi, ibu. Ini seafoodnya" sela petugas supermarket memberikan pesanan Saras.

"Terima kasih" ucap Saras langsung mengambil bingkisan itu dan berjalan menjauh dari Aksa, namun pria ini begitu pantang menyerah.

Ia mengikuti dari belakang setiap langkah Saras hingga membuat wanita itu meledakan amarah.

"Stop! Bisa gak usah ikutin aku! Aku beneran gak suka diikuti sama kamu! Pergi nggak!" seru Saras di lorong supermarket. Untung lagi sepi didaerah itu.

"Hei, jangan pake nada tinggi begitu. Didengar orang , gak enak. Kayak suami istri yang bertengkar aja. Lagian aku gak sengaja ketemu kamu disini. Kalau aku mau nemuin kamu, ngapain nunggu 2 tahun baru ketemu" sahut Aksa santai.

Saras terdiam dan ia sudah lelah berdebat, lalu memilih untuk segera menyelesaikan belanjanya.

Ia berjalan ke kasir dan tetap diikuti oleh Aksa.

Mereka berada di kasir berbeda yang bersebelahan. Karena belanjaan Aksa lebih sedikit, ia pun duluan menyelesaikan pembayaran. Saras memberikan tatapan tajam saat Aksa melewatinya terlebih dahulu menuju parkiran.

"Hmmm, kenapa bisa bertemu dia disini ya" batin Saras tak percaya.

Ketika dirinya sudah selesai membayar, Saras pun keluar supermarket dan berjalan menuju mobilnya. Namun saat ia sudah sampai, eh Aksa sudah bersandar di pintu mobil miliknya.

"Ngapain kamu ganggu aku terus?" tanya Saras yg lebih memilih memakai nada datar daripada tinggi karena menguras tenaganya yg sudah lelah.

"Aku merindukanmu" jawab santai Aksa.

"Aku tidak peduli denganmu, minggir" sahut Saras.

"Aku hanya ingin menatapmu saja, Saras. Aku benar benar merindukanmu" ucap Aksa dengan raut wajah lebih terlihat serius.

"Tapi aku tidak merindukan, ayahmu yg mungkin merindukanmu" sahut Saras.

"Hahaha, ayah yang menyalahkanku atas kematian ibu. Tidak mungkin. Dia lebih memilihmu daripada aku" ujar Aksa sambil tertawa yg menyakitkan.

"Minggir, Aksa. Aku mau pergi" ucap Saras lagi sambil mendorong tubuh pria itu untuk menyingkir dari pintu mobilnya.

Aksa pun bisa melihat wajah Saras yang memang terlihat sorot mata kelelahan dan akhirnya ia pun menyingkir.

Saras masukan dulu barang belanjaan ke dalam mobil dan berniat akan masuk juga namun tiba tiba Aksa beraksi. Tadi ia melihat ada gudang kecil di dekat posisi parkiran mobil Saras dan berfikir akan melampiaskan rindunya disana. Mungkin hanya berjarak 10 meter dari parkiran mobil Saras yg dipojokan tempat parkiran.

Tangan Saras ditarik oleh Aksa masuk ke gudang itu. Saat Saras ingin berteriak mulutnya dibekap oleh tangan kekar Aksa.

"Jangan berteriak, atau semua orang akan tau jika ibu tiri bersama anak tirinya berdua" ancam Aksa.

Lalu Saras pun diam tidak memberontak. Setelah dirasa tenang, Aksa pun melepaskan tangannya.

"Aksa, aku sungguh lelah saat ini. Please, lepasin aku" ucap Saras mode memelas dan ia benar benar tak memiliki tenaga untuk berdebat atau melawan.

Tangan Aksa pun memegang pipi Saras dan menyentuhnya lembut.

"Aku lepasin setelah, aku melampiaskan rinduku meskipun hanya sesaat" ucap Aksa lalu ia pun mencium bibir Saras.

Beberapa detik tidak ada respon, namun entah detik keberapa respon dari Saras mulai terasa di bibir Aksa. Ciuman pun terbalaskan.

Keahlian ciuman Saras meningkat sejak 2 tahun lalu saat Aksa menciumnya pertama kali hingga sekarang pun Aksa cukup kage karena ibu tirinya sudah upgrade skill.

"Wow, pria tua itu membuatnya begitu ganas" batin Aksa yg tetap berusaha memberikan ciuman terbaiknya.

Saras tanpa sadar pun mengalungkan tangannya di leher Aksa. Mereka berdua dibakar oleh sensasi ciuman yang membara. Ditambah lagi gudang itu terasa pengap dan panas, membuat tubuh keduanya serasa dibakar gairah. Hingga nafas keduanya habis, ciuman pun terlepas.

"Kamu memang wanita istimewa, Ras" puji Aksa dengan senyuman smirk lalu entah kenapa Saras kembali mencium pria itu.

Aksa pun merasa senang karena mendapatka balasan positif dari Saras. Tangannya refleks ia masukkan ke sela celana Saras dari bawah perut dan berhasil menerobos ke dalam celananya itu.

"Aaaakh!" suara sexy Saras terlepas dan membuatnya sadar jika Aksa sudah memegang bagian sensitifnya. Ia pun mendorong tubuh Aksa untuk menjauh darinya.

"Apaa? Apaa aku membuatmu tidak nyaman?" pertanyaan konyol Aksa kepada ibu tirinya.

"Ini tidak benar, Sa. Aku akan pergi. Jangan ikuti aku" ucap Saras sambil membenarkan bajunya dan mengusap keringat di wajahnya, lalu berniat keluar gudang namun terhenti ketika mendengar,

"Saras, aku mencintaimu" ucap Aksa.

Saras pun berbalik memandang Aksa dibelakangnya. Lalu melihat ketulusan Aksa membuatnya luluh ditambah lagi sentuhan Aksa memberikan gairah yang sudah 2 tahun tidak ia rasakan.

Lalu Saras pun gantian menarik Aksa keluar gudang dan menyuruhnya masuk ke mobil.

Aksa menurut dan tanpa bertanya mau dibawa kemana. Ia pasrah mau dibawa kemana oleh Saras.

1
Armyati
lannjjuuuttttt kak 🙏 semangat terus pokoknya ditunggu kelanjutannya 🥰
SariRani: Yaa pasti happy ending 💖💖💖
Armyati: siap kak pastinya setia nunggu sampai akhir bahagia😍🤗🙏
total 3 replies
Armyati
betul begitu semangat terus💪💪
Armyati
jgn gt Aksa jgn minder sama diri sendiri, kamu msh bs sembuh n berjalan diatas kaki kamu sendiri kq, ayo berjuang sama-sama dgn Saras🥰💪💪💪
Armyati
laannjuutttt kak 🙏🙏 please,, tinggal pemulihan Aksa n cari bukti membalikkan keadaan buat si pria tua busuk itu biar mendekam sekalian dipenjara😡😡
Armyati: siap 🙏 sama-sama kak🤗
SariRani: Siaaaap , ditungguuuu yaaaa 😘💖🥰 thanks udah support karya author
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!