Hanya tulisan yang diangkat dari cerita sekitar saya, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan waktu.
"Rumah tangga adalah Ibadah terpanjang," mungkin kalimat baik itu sering kita dengar.
Cobaan dan ujian rumah tangga setiap keluarga pastilah berbeda, dan yakinlah kita mampu melewatinya tapi ada saat manusia itu menyerah, diam lalu akhirnya mundur untuk menjaga kewarasannya sendiri.
Hal ini yang terjadi pada Pasangan Dea dan Andi, Di usia perkawinan yang sudah berjalan 17 tahun, sudah di lengkapi dan di Anugerahkan 3 anak yang luar biasa, Ujian rumah tangga nya terasa lebih berat.
Apa yang menjadi keputusan Dea selanjutnya?
Silahkan dibaca di bab-bab selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setia Anak mihaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Curhat 1 pada Lili
Setelah merapihkan barang belanjaan, Dea langsung memasak untuk makan siang.
"Na, beres masak, Mama pergi ke rumah Tante Lili dulu yah, Bisa kan jagain adik-adik?" ucap Dea pada Nana yang sedang membantu Dea di dapur.
"Bisa, Ma. Mama lama gak?" tanya Nana dan Dea tertawa lalu menyimpan masakan yang sudah matang di meja makan.
"Enggak lah, paling lama 2 jam, Na. Ngeri Papa pulang juga kalo Mama lama-lama ke rumah Tante Lili," jawab Dea dan Nana mengganggukan kepalanya.
"Nina boleh ikut, Ma?" si anak kecil ternyata mendengarkan pembicaraan Dea dengan Nana.
"Gak usah ikut yah, Na. Mama pake motor, ini siang hari banget, nanti kepalanya pusing," jawab Dea dan Nina menanggukkan kepalanya walaupun sedikit terlihat wajahnya kecewa.
"Nanti kita menggambar, Gak usah ikut Mama, De. Mama perlu Me Time juga," canda Nana dan terkekeh, yah....hanya dengan bertemu dengan Lili sudah menjadi hal luar biasa untuk Dea.
Menggunakan Motor matik berwarna hitam, Dea langsung melaju menuju rumah Lili, hanya perlu 15 menit atau 20 menit saja untuk Dea menuju rumah Lili tapi hal ini tidak bisa di lakukan Dea setiap Minggu, paling cepat 1 bulan Dea atau Lili saling berkunjung.
Motor masuk ke garasi rumah Lili, Lili yang sedang duduk di teras rumah tertutupnya itu tertawa melihat kedatangan Dea.
"Ada angin apaan nih? Tumben banget kaum rebahan jalan keluar, mana lagi panas-panas begini lagi," ucap Lili sambil memeluk Dea.
"Pada kemana anak-anak? Tumben sepi?" tanya Dea, Pelukan mereka terurai, Dea ikut duduk di teras rumah bersama Lili.
"Di jemput bapaknya tadi malem, gue sendirian dari semalem tau, De."
"Trus lu gak ada ngapelin?" canda Dea pada Lili, Lili terkekeh sambil memukul lengan Dea.
"Itu juga yang gue harapin, De. Ada cowok ngapelin gue tapi sampe pagi datang gak ada yang ngapelin gue, jadi gue sendirian deh," jawab Lili dan Dea tersenyum lalu mengusap punggung Lili dengan lembut memberikan kekuatan agar tetap kuat dan tegar di masa menjandanya ini.
"Gue baik-baik aja, lu jangan khawatir," ucap Lili pada Dea, Dea tersenyum lalu mengeluarkan rokok dari tas selempangnya.
"BTW Andi gak ikut? Anak-anak sama siapa, De?" kini Lili yang bertanya pada Dea, Dea mulai mengeluarkan asap rokok dari mulut dan hidung nya.
"Anak-anak di rumah, Andi gawe, Li."
"Tanggal merah, Njirrr," Lili langsung protes dan Dea mengkerucutkan bibirnya.
"Itu juga yang bikin gue BT, Li. Andi tuh sibuk mlulu setiap hari dan bisa-bisanya dia ke kantor cuma karna ada anak baru doang,"
"kalo alasannya tepat dan masuk akal...yah udah sih De, lu doain aja," pesan bijak Lili dan Dea diam.
"Lu kenapa?" Lili bertanya lagi, Sebagai seorang sahabat yang sudah mengenal Dea belasan tahun lalu, Lili merasa ada sesuatu pada Dea.
"Gak kenapa-kenapa, Li...ini mungkin perasaan gue doang tapi gue ngerasa Andi berubah, Li"
"Yang jelas kalo ngomong," pinta Lili, Lili mulai membakar rokoknya, Siap untuk mendengarkan cerita Dea.
"Mungkin cuma perasaan gue doang, Li." ulang Dea, Dea masih tidak yakin dengan perasaannya sendiri tapi Dea ingin sekali mengeluarkan parasit yang menganggu pikirannya ini.
aku selalu suka sama tokoh karakter utama nya bunda..disemua cerita bunda tokoh utamanya selalu kuat ..tangguh ..gak menye2...kayak si dea ini keren banget tenang..semangat dea ..
temeku pernah ngalamin..semua no kontak di teror..temenku cuma bayar uang yg di pinjam doang..bunganya ga dibayar..jadilah semua orang di teror..
birthday.
semangat .