Dan tiba tiba begitu banyak Orang orang asing yang mendatangi rumah Babeh Zein,Lela sangat merasa gugup dan ketakutan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan Dari Margareth
Pagi itu Lela sudah bersiap berangkat kuliah seperti biasa dia menumpang angkot bareng Bang Omat.
Diperjalanan Lela terlihat banyak melamun dan terlihat sedih.Bang Omat jadi bingung melihat Lela yang terus seperti itu.
Bang Omat berkata "Lel emank kalo nyusul si Kompeni mahal apa kaga sih bayarnya"
Lela membalas "ya mahal bang kan ke Belanda"
Bang Omat kembali bicara"Gua kangen Lel ama si Kompeni"
Lela membalas "Lela juga bang"
"Yaudah kita nyusul ke rumahnya si Kompeni yuu" sahut Bang Omat
"Ahhh gilaa tar diomelin babeh" Sahut Lela
Lela kaget karena sudah perempatan "ehh bang kiri kiriiiii gue turun disini"
Bang omat pun kaget "oiaaa udah perempatann kaga berasa"
Lela langsung berlari mengejar angkot lain kearah kampus dan Bang Omat pun langsung gas angkotnya.
Sesampainya di kampus Lela kembali berfikir apa iya dia harus menyusul ke Belanda,karena dia merasa Hatrick dalam masalah.
Masuk kelas seperti biasa hingga siang,Lela istirahat menunggu kelas berikutnya tiba tiba Benga datang dari kejauhan.
Benga berteriak "Lelaaaaaa"
Lela melambaikan tangannya seraya menyuruh Benga ketempatnya,Lela yang sedang bersama temannya tersenyum melihat Benga
Benga berbicara "La tadi Rojak nelpon gue katanya ada orang uang nemuin dia ngasih surat ke dia"
Lela merasa tidak paham kemudian bertanya "Maksudnya gimaanaa sih gue ga ngerti"
"Ada surat buatlu dari wanita dibelanda tapi suratnya ama Rojak" sahut Benga
Lela tertawa bareng temannya dan berkata "masih jaman apahhh pake surat suratan"
Benga membalas "kan kita gatau keadaan disana"
Lela terdiam dalam sekejap,,dan berkata "yaudah ayo pulang"
Benga menyahut "lah manklu dah gada kelas"
"Udah jangan banyak bacot ayoo pulang" tegas Lela
Mereka langsung meluncur pulang naik mobil Benga,,sesampainya dirumah mereka menelpon Bang Rojak.
"Halooo bang emank ada surat buat gue" Tegas Lela
"Iyaa tapi gue ga berani buka,,gimana nihh" sahut Bang Rojak di Telepon
"Yaudah baca bang syapatau itu petunjuk" sahut Lela
"Oke gw bacain denger yahh,,,"
Ternyata setelah dibaca isinya meminta Bang Rojak menemui seorang wanita yang tidak lain adalah Margareth,namun Margareth meminta jangan beri tahu siapapun kecuali Lela.
Margareth ingin berkenalan dengan Lela sekaligus mencari tau keberadaan ibu kandung Hatrick.
Namun ketika membacakan surat Bang Rojak tersontak kaget karena Margaret meminta pertemuan pada saat itu juga sesuai isi surat,Bang Rojak langsung mematikan hape dan langsung pergi menuju lokasi pertemuan.
Bang Rojak benar benar bingung ketika tiba dilokasi yang diminta karena begitu banyak orang dan Babg Rojak sendiri tidak mengenali wajah wanita yang meminta bertemu.
Tiba tiba seorang wanita menyapa Bang Rojak dalam bahasa Belanda "Rozak.."
Bang Rojak menjawab "iyaa sayaa Rojak"
"Ikut saya" balas Margareth, Banh Rojak Hanya menurut dan mereka tiba di sebuah kafe.
Wanita itu benar benar menyembunyikan wajahnya seakan takut dikenali orang,dia berkata "mengapa kau berteriak pada Hatrick ketika acara pers"
Bang Rojak merasa bingung antara mau bohong atau mau jujur,namun Rojak bertanya "darimana kau tahu namaku dan tempat tinggalku"
"Aku tahu semua tentangmu,,aku hanya memintamu memberitahuku siapa Lela" tegas Margareth
"Lela adalah adikku,Hatrick pernah tinggal dirumahku di jakarta" Sahut Rojak
"Baiklah sampaikan ke Lela aku ingin bertemu dengannya" balas Margareth
Tidak banyak kata kata wanita itu pun pergi dengan meninggalkan sejumlah uang di meja untuk membayar minuman.
Entah mengapa ada kekhawatiran yang dirasakan Bang Rojak kepada aduknya Lela.
Akankah Lela menyusul ke Belanda...
Bersambung...
