Merebut Cinta Ibu Tiri
Aksara Abimanyu (28) atau sering dipanggil Aksa, pengusaha muda kaya raya di Jakarta dan menjadi pewaris keluarga Abimanyu pemilik perusahaan kontraktor terbesar di kota ini. Namun saat ini, ia lebih memilih menjalankan usahanya sendiri yaitu perusahaan ekspedisi yg sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Sang ayah, Arman Abimanyu (55) masih menjabat menjadi direktur perusahaan Sejahtera Kontraktor dan mengelolanya bersama istri mudanya yaitu Saras Rianti (26) , putri dari driver setianya dan asisten dirumahnya sejak 20 tahun lalu.
Istri muda? Dimana istri tua Arman alias ibu dari Aksa?
Flashback On
Siska Yudono, wanita berkelas dan tumbuh dari keluarga pengusaha kaya namun memilih menjadi ibu rumah tangga menemani tumbuh kembang sang anak, meninggal ketika Aksa berumur 10 tahun. Saat itu, Siska mencoba menolong Aksa saat tiba tiba ada sebuah mobil yang sengaja berniat menabrak putranya ketika menyebrang zebracross.
Braak!!
Kecelakaan pun terjadi dan Siska mengalami pendarahan hebat di kepala serta patah tulang di area punggung. Aksa yang didorong oleh sang ibu pun tersungkur ke jalanan dan kepalanya membentur aspal. Ibu dan anak itu sama sama tidak sadarkan diri beserta darah yg membasahi kepala hingga tubuh mereka.
Arif selaku driver yang membawa mobil Siska sebagai majikannya, terkejut dan langsung menghubungi ambulance. Banyak orang yg mengerubungi jalanan untuk melihat korban kecelakaan tabrak lari karena mobil sedan hitam yg menabrak Siska dan Aksa itu melarikan diri.
Tak lama kemudian ambulance datang dan langsung dibawa ke rumah sakit Internasional Jakarta. Namun nyawa Siska tidak bisa tertolong ketika operasi pembedahan.
Arman yang sedang meeting menerima telepon dari Arif dan mendapatkan kabar bahwa istrinya tidak bisa terselamatkan langsung berlari dan mengendarai mobilnya sendiri menuju rumah sakit. Hidupnya serasa hancur lebur karena ditinggalkan oleh wanita yg sangat ia cintai.
Sejak kematian sang istri, Arman begitu kehilangan arah. Ia sangat marah mengetahui jika ada yg sengaja berniat menabrak istri dan anaknya. Ia mengerahkan koneksinya untuk mencari pembunuh sang istri.
Namun tersangka dan mobil sedan hitam itu seakan akan ditelan bumi. Polisi melihat cctv kejadian dan berusaha menemukan mobil tersebut, tidak berhasil.
Arman tetap mencari dan mencari dalang atas kematian Siska hingga 10 tahun kemudian, namun sekali lagi usahanya sia sia, seakan akan memang tersangka itu sudah menghilang. Dalam proses pencarian ini, Arman sebagai ayah Aksa kehilangan perannya. Terlalu fokus dengan kematian wanita yang ia cintai hingga kehilangan perhatian dan sayangnya untuk sang putra juga begitu terpukul karena kematian sang ibu, apalagi karena menolongnya.
Hingga Aksa memilih untuk mengambil kuliah di Amerika saat usianya 18 tahun hingga mendapatkan gelar magister untuk manajemen bisnis ketika usianya 24 tahun. Dia tumbuh menjadi pria dingin, kaku, pendiam diluar pekerjaannya, namun sangat pintar berbisnis dan bernegosiasi.
Ketika ia kembali ke Jakarta, Aksa langsung memilih untuk tinggal di apartemen yang memang diberikan untuknya sejak ia berkuliah. Jadi, meskipun Aksa pulang dari luar negeri, ia tidak pulang ke rumah utama Abimanyu namun apartemennya sendiri.
Ia lebih nyaman tidak menerima sikap dingin ayahnya dan memilih menjauh.
Dengan gelar masternya serta pengalaman kerja menjadi kurir ekspedisi selama kuliah di Amerika, Aksa mencoba membangun bisnis ekspedisi kurir belanja online atau paket antar kota hingga antar pulau. Aksa lebih memilih meminta modal kepada kakeknya dari keluarga Yudono yaitu Felix Yudono yg beruntung memiliki umur panjang dari pada putri pertamanya itu.
Felix tau hubungan Arman dan Aksa tidak baik baik saja sejak kematian Siska, namun ia juga memahami perasaan menantunya itu karena ia pun terpuruk ketika ditinggalkan oleh sang istri.
Sang kakek memberikan modal 1 Milyar untuk bisnis awal cucu laki - laki pertamanya. Aksa pun sangat berterima kasih dengan modal tersebut ia mencoba merealisasikan usahanya.
Dan benar saja baru 2 tahun berjalan, ekspedisi milik Aksa ya bernama MomPress Ekspedisi berkembang pesat dan menjadi ekspedisi favorit masyarakat serta toko online atau penjual online. Banyak promo dan kualitas pengiriman yg baik, menjadi daya tarik perusahaan ini.
Arman yang sudah lama tidak memberikan perhatian penuh kepada sang putra, kembali melirik kesuksesan Aksa dan mengundangnya untuk makan malam bersama di rumah utama, sekaligus ia gunakan untuk memberitaukan kabar penting.
Setelah bertahun - tahun tidak menginjakkan kaki dirumah orang tuanya, Aksa akhirnya datang kembali di rumah yang begitu penuh kenangan 10 tahun bersama sang ibu.
Saat ini Aksa berusia 26 tahun. Pria dewasa lajang yang sudah sukses berbisnis sendiri.
"Ibu, aku merindukanmu" batin Aksa ketika memasuki rumah.
"Selamat datang kembali, tuan muda" sapa seorang pelayan wanita yang begitu ramah dan terlihat berusia hampir 50an. Pelayan tersebut adalah kepala asisten rumah utama Abimanyu yang bernama Wanda, istri dari Arif, driver kepercayaan Arman, sekaligus orang tua dari seorang wanita cantik yg saat ini sudah duduk di meja makan menemani Arman.
"Terima kasih, bi. Anda tetap terlihat cantik setelah kita tidak bertemu bertahun tahun secara langsung" sahut Arman ramah.
"Ah, tuan bisa saja. Mari silahkan ke ruang makan karena Tuan besar sudah menunggu anda" ucap Wanda.
Aksa pun menuruti apa kata kepala pelayan dan langsung berjalan menuju ruang makan. Di ruangan itu Arman terlihat berbincang bahagia bersama seorang wanita yang familiar tapi ia merasa tidak pernah berinteraksi dengannya.
"Siap wanita itu? Bisa bisanya membuat ayah tertawa bahagia sama seperti saat bersama ibu?" batin Aksa lalu untuk menarik perhatian kedua orang di ruang meja itu, ia pun berdehem.
"Eeheeeeeeem hmmmmmmm"
Tatapan mata wanita cantik yg tadi fokus menatap Arman kini berganti menatap pria muda yg baru datang.
"Kamu sudah kembali" batin wanita cantik itu yang bernama Saras, putri dari Arif dan Wanda.
"Ah kamu sudah datang. Kemarilah, sudah lama kita tidak makan bersama seperti ini kan, Aksara" sapa Arman yang sudau tidao sedingin dan sekaku terakhir kali berhadapan dengan putranya.
"Iya, Yah. Aku sedang mengembangkan bisnis hingga tidak sempat menemui ayah, maafkan aku" sahut Aksa.
"Its okay. Duduklah, mari kita nikmati masakan Saras dan ibunya, Bibi Wanda untuk makan malam ini" ujar Arman membuat Aksa menatap tajam kearah Saras.
"Ternyata wanita ini adalah anak kecil yang berlari menabrakku hingga aku jatuh ke kolam renang" batin Aksa sambil tersenyum smirk.
Tatapan mereka pun beralih ke Arman ketika pria separuh baya itu berkata "Ayo makan dulu karena aku akan mengatakan hal penting dan bahagia kepadamu, Ka" ucap Arman.
Lalu mereka pun menikmati makan malam bersama bertiga. Wanda dan Arif beserta pelayan lainnya memilih untuk makan malam di pendopo taman untuk tidak menganggu makan malam majikannya. Meskipun Saras adalah putri mereka, namun orang tua itu sudah tau kabar yg akan disampaikan oleh Arman kepada putranya.
Mereka hanya pasrah dan selama putrinya bersedia, maka Wanda beserta Arif mengikuti keputusan Saras.
Makan malam selesai, Arman mulai membuka kabar bahagia menurutnya kepada sang putra.
"Aksa, ayah ingin memberitau mu bahwa ayah akan menikahi Saras karena dia berhasil membuat ayah merasa hidup lagi sejak kehilangan ibumu. Dia juga menyadarkan ayah bahwa selama ini ayah sudah lalai dalam membesarkanmu sebagai anak, maafkan ayah. Kini, ayah akan berjanji menjadi ayah yang baik untukmu dan suami yg baik untuk Saras" ucap Arman membuat Aksa diam tak berkata apa apa.
"Kenapa kamu diam saja? Apakah Saras tidak cocok menjadi istri ayah karena dia terlalu muda untuk ayah?" tanya Arman karena melihat putranya itu hanya diam saja menatapnya.
"Saras lebih baik menjadi istriku daripada istri ayah" jawab Aksa lalu langsung berdiri dan menatap tajam Arman lalu calon ibu tirinya secara bergantian.
Arman pun marah dan mengebrak meja.
Brak!!
"Kurang ajar kamu, Aksa!" teriak Arman.
Aksa pun tak peduli dengan amarah ayahnya dan berkata "Jika ayah menikahi wanita muda ini, aku pastikan tidak akan menginjakkan kaki dirumah ini sampai hubungan kalian berakhir!" ancamnya dan langsung berjalan keluar rumah.
"Pergilah! Aku tidak peduli denganmu lagi anak brengsek! Pembunuh istriku!" teriak Arman yg masih bisa didengar Aksa.
Saras pun menenangkan hati calon suaminya.
"Mas, jangan marah marah. Ingat darah tinggi bisa kumat. Biarkan dia pergi" ucap Saras menenangkan dan menyuruh Arman duduk kembali.
Pria separuh baya itu pun mengatur nafas dan mengendalikan amarahnya.
"Mulai sekarang dia bukan anakku" lirih Arman dan membuat Saras diam.
Aksa yang saat ini sudah masuk mobil, memukul mukul setirnya.
"Pria tua! Berani beraninya dia menikahi wanita muda yang usianya dibawah anaknya! Ibu pasti tidak setuju dengan pilihanmu ayah! Aku berjanji akan merebut wanita itu untukku sendiri! Lihat saja! Biarkan kamu membenciku lebih dalam lagi!" ucap Arman serius lalu menjalankan mobilnya keluar rumah utama Abimanyu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments