NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:812.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FASILITAS MEWAH

Alder mengulurkan tangannya pada Jasmine, mengajak gadis itu bersalaman setelah Jasmine menandatangani kontrak kerja.

Jasmine memutuskan untuk menerima posisi sekretaris demi sang Mama. Gaji yang menggiurkan, fasilitas lengkap dan mewah yang akan ia dapatkan, juga karier cemerlang yang selama ini menjadi impiannya kemudian mendorongnya untuk mengambil posisi tersebut.

Apalagi Alder tak mengenalnya, sepertinya tak akan sulit untuk Jasmine menjalani posisi itu. Meski ia harus berperang dengan hatinya, meski ia harus mati-matian menahan rasa, juga berusaha keras menekan degup jantung menggila saat dekat dengannya. Dan jangan lupakan, ia juga harus menahan bersin ketika berada di posisi sangat dekat dengan Alder.

Jasmine akan berusaha lebih keras lagi demi membahagiakan sang Mama. Sudah cukup perjuangan Dahlia menjadi orang tua tunggal. Banting tulang untuk kehidupan mereka, kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, Dahlia sudah harus pensiun.

Perempuan penyayang itu harus menjalani masa tuanya dengan tenang. Tanpa memikirkan apapun, juga tanpa kerja keras lagi.

Jasmin akan membayar setiap tetesan keringat yang Dahlia keluarkan demi menghidupinya.

"Kamu tidak berminat bersalaman dengan saya?" Kata Alder saat Jasmine hanya diam menatap tangannya.

Lagi-lagi Jasmine tersentak, kenapa ia jadi banyak melamun? Dengan ragu ia mengulurkan tangannya, membalas ucapan selamat bergabung dari Alder dengan ucapan terima kasih.

"Sekali lagi selamat bergabung di Luxury Group Nara, besok kamu sudah mulai bekerja. Hari ini beristirahat lah, pak Darto akan mengantar kamu ke apartemen."

"Apartemen?" Ulang Jasmine, apa ia bermimpi lagi? Seumur-umur ia tak pernah tinggal di apartemen. Masuk pun tak pernah. Mess perusahaan saja sudah Alhamdulillah, apalagi apartemen.

"Iya, kenapa? Itu fasilitas untuk kamu," jawab Alder. Pria itu kembali memakai kacamatanya, terlihat berwibawa dan berkharisma.

"Terima kasih, Pak. Kalau begitu saya permisi," Jasmine mengambil tasnya, ia sampirkan di bahu lalu pergi. Ia tak menoleh lagi, bahkan langkahnya lebar dan terburu-buru.

"Naraya?" Alder menyeringai, gadis cantik itu terlihat menarik di matanya.

***

Jasmine berdecak kagum, apartemen yang perusahaan berikan untuknya benar-benar mewah. Strategis karena terletak di pusat kota, kawasan elite yang dulu hanya bisa jadi hunian impian untuk Jasmine.

Tak hanya itu, di bawah apartemen terdapat pusat perbelanjaan yang fasilitasnya WAH bukan main. Apa ia bermimpi? Karena dulu, tempat itu hanya bisa Jasmine lihat saat kebetulan lewat. Tapi kini ia akan tinggal di sana.

Pandangannya mengedar, desain interior modern yang benar-benar memanjakan mata. Fasilitas di apartemen itu juga sangat komplit, bahkan di lengkapi dengan ruangan gym pribadi. Perabotan yang tak kalah mewah dan unik menjadi penyempurna keindahannya.

Menginjak lantai marmernya saja Jasmine tak tega, takut merusak kilat beningnya. Di tambah lagi perabotan yang aduhai mewahnya, harganya pasti sangat mahal.

Sofa yang tampak elegant, Jasmine tak tahan ingin mendudukinya. Ia pun berlari kecil, seperti bocah yang mendapat mainan baru, Jasmine kegirangan, "Waaw, empuknya. Harganya pasti mahal, satu tahun gaji kayanya gak cukup buat beli sofa ini," Jasmine meracau sendiri.

"Ekhemm, maaf Mbak, ini kopernya saya simpan di sini. Saya harus kembali ke kantor untuk menjemput Pak Al."

Jasmine mengerjap, karena terlalu mengagumi apartemennya, ia melupakan keberadaan Pak Darto. Pak Darto pasti menertawakannya, Jasmine terlihat ndeso.

"Ah, maaf Pak. Iya di sana saja, maaf sudah merepotkan dan terima kasih sudah mengantar saya," Gadis berparas cantik itu tersenyum kikuk, malu karena tanpa sadar bersikap kampungan di depan Pak Darto.

Mendapatkan fasilitas semewah itu membuat jiwa matrenya meronta-ronta, Jasmine semakin bertekad untuk meraih cita-citanya dan membuang jauh-jauh cinta dalam kamus hidupnya. Masa bodo dengan Alder, meski jantungnya sempat berdebar-debar, tapi ia yakin bisa membuang hal itu. Ia hanya perlu meyakinkan diri, bahwa Alder sudah membuatnya kecewa, jangan biarkan pesona pria itu meruntuhkan pertahanannya.

Pak Darto mengangguk, kemudian memberikan sebuah kartu yang menjadi akses untuk Jasmine keluar masuk apartemen nantinya.

Menjunjung etika yang baik, Jasmine pun beranjak untuk mengantar Pak Darto hingga ke depan pintu, beberapa kali ia mengucapkan terima kasihnya pada pria paruh baya itu, yang di terima dengan tulus oleh Pak Darto.

"Ini mimpi kah? Dulu boro-boro bisa mimpi tinggal di apartemen kaya gini, tapi ini nyata. Mama, aku akan segera bawa Mama pindah, Mama pasti seneng lihat semua ini."

Jasmine berjingkrak girang, menyusuri setiap ruangan dalam apartemen itu dengan kebahagiaan yang membuncah. Sesekali gadis itu bersenandung, bahkan bersiul ketika melihat perabotan yang membuatnya terkagum-kagum.

"Astaga, dapurnya aja semewah ini. Gak tega bikin kotor, terus aku masaknya gimana?" Perabotan dapurnya saja sangat mengkilat, apa ia bisa menggunakannya?

Ngomong-ngomong soal masak, melihat lemari es ia pun segera membukanya. Ternyata isinya masih kosong melompong. Sepertinya Jasmine harus belanja terlebih dahulu untuk memasak makan siang nanti. Ia juga harus membeli beberapa kebutuhan lainnya.

"Masih kosong, mandi dulu deh baru abis itu belanja," gumamnya. Untung saja ia membawa peralatan mandi, ia tak perlu repot-repot membelinya dulu.

Tidak lupa juga ia menghubungi Dahlia, mengabarkan bahwa ia telah sampai Jakarta dengan selamat. Jasmine hanya mengirim pesan singkat, ia akan menghubungi lagi setelah mandi nanti.

"Ngomong-ngomong, kamarnya di mana?" Gumamnya lagi, ia kembali memasukan ponsel ke dalam tas, mengambil koper untuk mencari kamarnya.

Ada sebuah tangga tak terlalu tinggi di ujung ruangan, Jasmine pun mengayunkan langkanya kesana. Meski sedikit kerepotan karena ia membawa kopernya.

Menemukan dua buah pintu, Jasmine memilih membuka pintu yang paling dekat dengan tangga. Ia buka perlahan, gadis itu kembali di buat ternganga melihat isi ruangan itu.

"Ya Tuhan, ini kamar?" Ruangan itu sangat luas, mungkin seukuran kontrakannya di Surabaya. Di tengah ruangan terdapat ranjang berukuran King size, lengkap dengan nakas di sisi kanan dan kirinya.

Di sisi kanan ranjang, terdapat meja rias yang berdekatan dengan pintu kaca yang menghubungkan ruangan itu dengan balkon.

Lalu di sisi kiri ranjang, ada sebuah meja. Sepertinya itu meja kerja. Terdapat sofa di pojok kanan ruangan, berdekatan dengan sebuah pintu yang sepertinya pintu kamar mandi.

Lalu tak jauh dari meja kerja, terdapat sebuah pintu, Jasmine tak tahu itu pintu apa. Karena penasaran, ia pun membuka pintunya. Ternyata ruangan ganti atau walk in closet.

"Harus di isi apa ini? Ruangan ini Segede kamar aku di Surabaya, masa iya aku isi sama baju semua?"

Mendapatkan apartemen itu, sepertinya Jasmine mulai tak waras, ia terus berbicara sendiri. Niatnya untuk mandi justru ia lupakan.

1
RJ 💜🐑
kasihan banget Jasmine 😢
Nadira Alexa
Luar biasa
Feybe Sanger
thor apakah iyaaaa...
gak reamistis sih ni cerita 🤣🤣
apakah kurang ide amoe dilama2in
Feybe Sanger
lah kenapa juga ceritanya di panjang2in tapi gak masuk akal....
kita juga bacanya pake quota lohhh...
Violeta
🤣🤣🤣🤣
Violeta
😅🤣🤣🤣
Filza Fatim
dan aku juga pernah di bully di sekolah menengah waktu itu aku gak tahu kalau kakel aku naksir sama aku dia termasuk mostwanted sekolah. aku yang tidak tahu apa" di bully hampir satu sekolah. tp akhirnya semuanya minta maaf setelah kakaksepupu ku mendatangi sekolah dan mengadukanya pada pihak sekolah. itu pengalaman terburuk sepanjang sekolah
Anonymous
[
Talnis Marsy
lha Dion nya gak salah.jelaslah marah. di kasih duit mau..tapi cintanya gak mau.aneh.harusnya klo gak cinta jangan mau di kasih uang Jasmin...naraaaa...
RJ 💜🐑: iya betul banget aku jadi kasihan sama dion, Jasmine tu cape" cantik dan melupakan lukanya di masa lalu tapi pacaran dengan orang yang bikin luka
total 1 replies
Eka Yuni
Luar biasa
Henny Dai
Buruk
susy lawati
Luar biasa,bagus cerita nya
#ayu.kurniaa_
.
Sari Ramly
Plat
Motor Cross
Kecewa
Motor Cross
Buruk
Naturelight
dasar keras kpala kau😄
Naturelight
gk suka klo jasmine ma si padi huaaa....
Lala Al Fadholi
si oryza ma Jasmine PD konyol...harusnya dr awal jgn nikah udah tau kedepannya akan susah bahagia aplg perkosaan itu ga ada itu namanya masing2 PD nyakitin diri sendiri
Lala Al Fadholi
lah enak amat oryza udah belajar duren baru d lepas...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!