Cerita ini series kedua dari Skandal Mr. Mafia.
jika ada kesamaan di awal bab 1-18 mohon di maklumi karena cerita yang membedakan dari series ini dan yang satunya di mulai dari bab 19.
Selamat membaca.
Nathania tercengang mendengar suara desahan dari dalam kamar Tunangannya. Niat hatinya untuk pulang secara mendadak, tanpa memberi kabar Saka memang sudah jauh-jauh hari ia rencanakan untuk memberi Kejutan ulang tahun kekasihnya.
Namun siapa sangka Malam itu menjadi malam kelam yang membuatnya begitu Trauma akan cinta.
Nia berjalan cepat menuju sebuah pintu kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan sengit antara dua insan yang tengah saling memberikan kepuasan satu sama lain. Nia menutup bibirnya rapat-rapat sembari menahan tangis saat melihat Saka begitu bersemangat menyetubuhi seorang wanita di bawah kungkungan nya.
Akankah Nathan ia Collins Haditama, menemukan cinta sejatinya setelah mendapatkan pengkhianatan dari Aldo Askha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawaran untuk menikah
...DiriΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"A-pa, Apaan ini? kenapa tiba-tiba ingin menikahi ku?" Tangan Nathania bergetar hebat saat sudah membuka Map yang ternyata berisi lembaran surat perjanjian yang perlu ia tandan tangani.
Nathania berubah geram, tidak suka dengan cara Valdo setelah membaca isi surat yang di buatnya.
Memang awalnya Nathania berharap Valdo berniat bertanggungjawab dengan benar. Namun sayangnya ia baru sadar, Memang sejak awal Valdo tak pernah tertarik padanya, maka dari itu pantas saja ia dengan berani mengajukan perjanjian seperti ini padanya. Isi surat perjanjian itu ialah.
Pertama, Mereka hanya menikah kontrak selama satu tahun.
Kedua, Jika setelah menikah Benar terjadi kehamilan di karenakan kejadian tempo hari, maka bayi yang akan lahir wajib ikut Ayahnya yang tidak lain adalah Revaldo Mahendra.
Ketiga, Selama pernikahan tidak boleh adanya kontak fisik antara pihak pertama dan pihak kedua. kecuali saat bermain peran di depan keluarga mereka saja.
Keempat, Tidak boleh ikut campur antara urusan masing-masing pihak setelah berumahtangga.
Kelima dan yang terakhir, Pihak ke pertama akan memberikan kompensasi yang sesuai dan layak pada pihak kedua setelah perceraian mereka.
"Itu surat perjanjian pranikah untuk kita!" Jawab Valdo dengan santainya.
BRAK
Nia menggebrak meja yang ada di hadapannya dengan sengit, lalu ia melempar map yang berisi surah perjanjian itu tepat mengenai wajah tampan Valdo, yang reflek memejamkan matanya saat itu juga.
Nia bangkit, lalu dengan berkacak pinggang ia mulai meluapkan uneg-uneg nya yang sejak tadi ia tahan.
"Surat perjanjian pranikah apa? Itu lebih tepat di sebut Nikah kontrak! kau pikir aku sudi menikah denganMu hah? percaya diri sekali kau, hanya dalam mimpimu."
Nathania bahkan tidak sadar jika Pria yang duduk di hadapannya adalah cinta pertamanya, Hatinya yang sudah di kuasai emosi kini semakin murka karena Valdo hanya bersikap biasa saja saat menanggapi kemarahannya.
Perlahan Valdo membenarkan jasnya, lalu ikut bangkit dari duduknya dan kini ia memposisikan diri agar sejajar dengan Nia. "Lalu katakan apa maumu? Kau mau uang, Mau hotel, Villa, bahkan pulau, atau apa? katakan padaku dengan jelas biar asisten pribadiku yang urus semaunya, kau tinggal diam dan tunggu kabar saja, bagaimana?
PLAK
Satu tamparan kuat mendarat pada pipi Valdo hingga wajah tampannya menoleh ke samping.
"Kau pikir kau siapa hah? Memangnya seberapa banyak hartamu itu? Aku, Aku Nathania Collins Haditama. Putri dari keluarga Collins haditama, tidak butuh hartamu karena sejak kecil aku sudah bergelimang harta. ingat itu baik-baik!"
Bahkan Nia sampai menunjuk tepat di depan wajah Valdo saat pria itu kembali menoleh padanya.
Dengan sabar Valdo berusaha untuk memahami sikap Nathania saat ini, mengingat sedikit banyak ia sudah tau karakter asli seorang Nathania Collins Haditama yang memang sangat Ceroboh dan keras kepala.
Valdo mengangkat kedua tangannya mengisyaratkan Damai. "Oke, aku minta maaf atas ketidaksopanan ku! jadi katakan kau mau apa?" meskipun sudah minta maaf, Valdo tetap mengulang pertanyaan yang sama hingga membuat Nathania semakin menyesal pernah jatuh cinta pada seorang pria seperti dirinya.
"Aku tidak butuh uangmu dan Lebih baik kalian segera keluar dari sini sekarang juga!"
Nathania menunjuk ke arah Pintu keluar dengan Tegas tanpa melihat ke arah Valdo kembali. hatinya teriris, Valdo yang ia kagumi malah memperlakukannya seperti seorang wanita jalang dengan memberikannya uang untuk membeli harga dirinya.
Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia bersikap kasar dan tidak sopan pada seorang pria. dan Mirisnya pria itu adalah pria yang sangat di cintainya.
"Hei jangan marah dulu, Aku menawarkan ini karena rasa tanggung jawab ku sebagai seorang pria! bagaimana jika setelah ini kau hamil, Hm?"
"Aku akan menggugurkannya!"
Deg
Jawaban Nathania membuat Valdo langsung terbelalak lebar. Pria tampan itu kini mengepakkan kedua tangannya dengan Kuat, sembari berusaha mengontrol emosinya agar tidak meledak.
Sementara Nicholas kini akhirnya mulai ikut campur, " Nona maaf sebelumnya, Tapi apa anda tidak berminat untuk memikirkan terlebih dahulu tawaran kami? Apakah anda tidak takut jika keluarga anda tau soal ini dan..."
Nicholas terdiam Saat melihat Nathania mengangkat satu tangannya tinggi-tinggi. "Tidak perlu! Aku tidak butuh tanggung jawab seorang pria seperti dirinya, aku juga tidak sudi menikah dengan seorang pria pengecut seperti nya. meskipun itu hanya sebuah nikah kontrak." Jawab Nia dengan tegas tanpa memikirkan bagaimana terhinanya hati Valdo saat ini.
Meskipun ia tidak terlalu mengenal Nathania, Bahkan tidak mencintai wanita itu. namun dirinya adalah seorang pria yang bertanggung jawab, dan bersedia menikahi Nia karena takut Nia mengandung anaknya.
Valdo juga berfikir mungkin saja setelah menikahi Nia ia bisa melupakan wanita yang sangat di cintainya, Yang kebetulan menikah dengan Samudra kembar Nia, yang juga sahabatnya dulu.
Seakan tak putus asa, Nicholas kembali ingin melakukan negosiasi. Namun kali ini negosiasi itu ingin ia lakukan pada Tuannya sendiri, karena sejak tadi ia lihat Revaldo nampak mulai terpancing emosi.
"Tuan, bagaimana jika kita beri Nona Nathania kesempatan untuk memikirkan persoalan ini lebih dulu?"
"Tidak perlu, Lebih baik kalian pergi saja dari sini!" Nia kembali menunjuk ke arah Pintu Keluar Dan kali ini Valdo pun ikut menatap ke arah tangan Nathania.
Tanpa Banyak bicara Lagi, Revaldo akhirnya mengikuti apa mau Nia dengan pergi keluar dari Apartemennya tanpa banyak bicara. Sedangkan Nicholas, Pria itu bingung antara harus mengikuti Tuannya atau tetap tinggal untuk membujuk Nathania.
Setelah memastikan ReValdo keluar dari Apartemennya, Kini Nathania menoleh ke arah Nicholas yang masih berdiam diri di tempatnya semula. "Kenapa kau masih berada di sini?" Tanyanya dengan Nada tidak suka.
"Maaf Nona, tapi alangkah baiknya anda pikirkan lagi keputusan anda! Ini demi masa depan anda dan anak kalian nantinya." Ucap Nicholas bermaksud menasehati.
"Anak-anak, gundul mu. Aku bahkan tidak hamil Kau lihat ini!" Nathania meremas perutnya sendri cukup kasar. Lalu setelahnya ia mengusir dengan mendorong Nicholas agar keluar dari tempatnya.
BRAK
Nathania menutup pintunya cukup kasar tepat setelah Nicholas terdorong keluar pintu.
"Astaga wanita ini benar-benar tidak sopan, Bagaimana bisa seorang Tuan Aiden Collins dan Nyonya Naira Haditama memiliki keturunan seperti dia? Ku harap anda tidak akan menyesal karena sudah menolak tawaran Tuan saya!"
Meskipun tidak cukup gamblang saat mengatakannya tadi, Sebenernya Nathania memahami jika Nicholas pasti tengah mengumpatnya saat ini, mengingat dirinya masih berada tepat dan belakang pintu dengan Melihat Nicolas dari kamera CCTV.
Kini Nia berbalik dan menyandarkan tubuhnya ke arah pintu. Hanya saja hatinya terlalu sakit jika harus mengingat perkataan Valdo, yang terkesan merendahkan harga dirinya sebagai seorang perempuan.
Kini tubuhnya melorot jatuh dengan wajah yang tertunduk, serta air mata yang tumpah.