NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di tangkap

"Apa itu?!"

Luna seketika tersentak kaget saat mendengar suara berisik dari arah semak-semak yang berada tak jauh darinya.

Bukannya takut Luna justru merasa penasaran. Dengan langkah perlahan, gadis itu mendekat ke arah semak-semak itu untuk melihat dari mana suara tersebut berasal.

Deg ....

Jantung Luna seakan hampir copot dari tempatnya ketika melihat apa di balik semak-semak itu.

"Pe--pembu***nuh!"

Tubuh langsung Luna bergetar dengan sangat hebat karena ketakutan. Bagaimana tidak? Ia melihat beberapa pria sedang membuat mayat-mayat manusia ke dalam lubang yang sudah digali.

Perlahan-lahan Luna mundur dari tempatnya seraya menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Sebisa mungkin ia menahan suaranya untuk tidak berteriak.

Namun ... takdir berkata lain. Gadis itu justru tak sengaja menginjak potongan ranting sehingga menciptakan suara yang cukup nyaring.

Para pengawal yang sedang sibuk membuang mayat-mayat tersebut langsung tersadar akan kehadiran Luna di sana.

Luna yang tahu bahwa dirinya sudah ketahuan segera berlari dari sana dengan sangat kencang.

"Ada yang melihat kita! Cepat, kalian kejar gadis itu! Jangan sampai dia berhasil kabur dan melaporkan tentang kejadian ini pada kepolisian!" titah ketua pengawal yang bernama Victor.

"Baik, Tuan!" Beberapa pengawal segera mengejar Luna yang sudah kabur entah ke mana.

Luna yang bertubuh mungil itu tak mungkin bisa berlari menghindari para pengawal itu.

Dan benar saja. Luna berhasil tertangkap tak lama setelah itu. "Lepaskan aku! Lepaskan!" teriaknya memberontak saat para pengawal itu menariknya dan menyeretnya kembali ke gedung tua itu.

"Kalian pembu***nuh! Apa kalian tidak tahu kalau negara ini adalah negara hukum! Jika polisi mengetahuinya kalian akan mendapatkan hukuman yang sangat berat!"

"Kami tahu itu. Itulah mengapa kami menangkapmu agar kau tidak bisa melaporkan kejadian ini pada kepolisian!" ujar Victor seraya tersenyum menyeramkan.

"Tolong! Tolong! Tolong ada pembu***nuhan di sini! Tolong!" Luna berusaha berteriak sekuat tenaganya.

"Tidak ada gunanya kau berteriak di sini! Ini tempat yang sangat sunyi dan sepi! Tidak akan ada orang yang dapat menolongmu!" sungut Victor.

Victor pun segera mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya ke arah Luna. Luna yang melihat itu lantas semakin ketakutan. Sekuat mungkin ia berusaha untuk memberontak, namun tenaganya itu jauh lebih kecil dibandingkan para pengawal tersebut.

"Semua saksi mata yang dapat merugikan kami harus dile***nyapkan. Maka bersiaplah untuk mati!"

Victor mengarahkan pistol miliknya itu ke arah Luna. Luna pun hanya bisa menangis seraya memejamkan matanya dengan kuat karena takut.

Di saat Victor hendak menarik pelatuknya, tiba-tiba aksinya itu terhenti ketika mendengar suara bariton milik seseorang.

"Apa yang kalian lakukan?!" Keenan berjalan mendekat bersama asistennya yaitu Elang.

"Gadis ini tidak sengaja melihat kami yang hendak menguburkan mayat-mayat itu, Tuan. Karena takut dia akan melaporkannya ke polisi maka saya memutuskan untuk mele***nyapkannya saja," jelas Victor.

Keenan yang mendengar itu lantas menatap Luna yang masih memejamkan matanya karena ketakutan.

Keenan menatap Luna dari atas sampai bawah. "Seorang gadis yang tidak bersalah tidak sepantasnya mendapat hukuman seperti itu!" tegasnya.

Victor yang mendengar itu pun langsung terkejut sekaligus kebingungan. "Tapi dia sudah melihat kami membuang mayat-mayat itu, Tuan! Apa tidak sebaiknya kita hilangkan saja nyawanya?"

"Tidak perlu hilangkan nyawanya! Bawa dia pulang ke mansionku, akan kujadikan dia sebagai pelayan se***x ku!"

Deg ....

____________________

Di sebuah mansion mewah, yang didirikan di pedalaman hutan yang sangat dalam dan jauh dari perkotaan.

"LEPASKAN AKU! KALIAN MEMBAWAKU KE MANA! AKU BILANG LEPASKAN!" Luna berteriak histeris sembari memberontak ketika dua pengawal menyeret dan menariknya turun dari mobil.

"Menurut lah, Nona! Atau kami akan berbuat kasar padamu!" ancam salah satu pengawal membuat Luna mulai menangis dengan deras.

"Sebenarya apa mau kalian! Kenapa kalian membawaku ke mari!" sungut Luna seraya terseduh-seduh.

"Ini perintah dari tuan kami. Anda akan dijadikan sebagai alat pemu***as olehnya! Jadi bersiaplah melayaninya mulai sekarang!"

Deg ...

"Tidak! Aku tidak mau! Lepaskan aku! TOLONG! TOLONG!" Sekeras apapun Luna berteriak, ia tak akan bisa mendapatkan pertolongan, karena lokasi mansion itu sangat jauh dari permukiman manusia.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!