NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.

Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 : kebohongan

Air di sekitar danau seketika meluap dan memercikkan cipratan ke segala arah. Suara gemuruh tawon yang ganas perlahan mulai mereda saat mereka kehilangan jejak target yang mereka serang.

"Tuan, sepertinya kita harus membantu dia! " seru Austin, melengok ke arah tempat Claudia terjun. "Dia bisa saja tenggelam! "

Kenantra menatapnya, lantas mengangguk. Lalu tanpa menunggu lebih lama lagi, Austin langsung berlari cepat lalu melompat ke dalam air. Mengikuti kata hatinya, meskipun Claudia bukan orang yang baik, dia tetaplah manusia apalagi dia seorang wanita.

Demi rasa kemanusiaan, Kenantra pun mengikuti, mengepakkan air di belakangnya dengan cepat. Mereka mendekati Claudia yang kini tengah berenang dengan panik ke tengah danau, berusaha menjauh dari tawon yang masih berkeliaran di tepi air. "Claudia! tenangkan dirimu! " teriak Austin berusaha mengalihkan perhatiannya.

Claudia yang panik dan terengah-engah berusaha melawan arus. Dia menengok ke arah suara yang memanggilnya. "Austin! kenantra! bantu aku, aku tidak bisa berenang! " teriaknya, suaranya tenggelam dalam suara air.

"Kau tenang saja kami akan membantu mu! " teriak Austin lagi.

"Pegang tangan ku! " Austin berusaha menjangkau Claudia, meraih lengan wanita itu. Kenantra yang berada di belakang perlahan mendekatkan diri, memberikan bantuan tambahan.

Begitu Austin berhasil mengenggam lengan Claudia, dia merasakan tubuh wanita itu bergetar ketakutan. "Satu, dua, tiga! " serunya mengambil ancang-ancang, di bantu kenantra dari atas tepi, mereka berhasil menarik Claudia hingga kembali ke darat.

Mereka semua menghela napas yang terdengar ngos-ngosan, Claudia sendiri langsung ambruk dengan seluruh wajah dan badannya yang membengkak karena sengatan tawon, kakinya juga mendapatkan luka goresan akibat tergores batu di dalam danau. Wanita itu langsung terisak kencang membuat Austin dan kenantra langsung menatap, bingung.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu? " tanya Austin tampak prihatin, kondisi wanita itu benar-benar mengenaskan.

"A- aku hiks, hiks. semua badan ku terasa sakit, " katanya dengan pengucapan tak jelas karena semua luka- luka di tubuh nya.

Kenantra menggelengkan kepala, lalu perlahan pria itu berdiri. "Apa yang terjadi hingga membuat mu jadi seperti ini?" tanya pria itu dengan tangan terlipat di dada.

Claudia mendongak dengan wajah yang memelas, air matanya kembali menderas. "Ini semua karena kinara, e- entah kenapa dia berubah jadi seganas ini. "

"Kinara?" kedua alis kenantra menukik tajam. Pantas saja gadis itu lama sekali ijin ke toilet nya, apa ini yang dia lakukan?

Claudia mengangguk lemah. "Padahal aku ingin meminta maaf padanya kenan, aku ingin berbaikan dengan nya. Tapi sepertinya dia tidak menyambut niat baik ku dan malah melakukan ini untuk membalas dendam padaku. " suaranya yang begitu lemah dan sarat luka ia beberkan agar kedua pria ini percaya dengan apa yang ia katakan dan memihak nya.

"Coba ceritakan dengan lebih rinci, " pinta kenantra, tak ingin mengambil kesimpulan begitu saja.

Claudia mengangguk, tak ada keraguan dalam raut wajahnya, seolah-olah dia memang sudah terbiasa mengumbar kebohongan. Wanita itu mulai menceritakan yang terjadi padanya, namun tentu saja dengan perubahan yang menyudutkan kinara, tak lupa wajahnya yang memelas ia berikan untuk menambah poin plus akting nya itu.

Tak lama kemudian kinara muncul. "Oh di sini kau akhirnya, " ucapnya pada Claudia, lalu ia kaget saat melihat semua tatapan yang tiba-tiba langsung menjurus padanya, tatapan yang entah, kinara merasa ada yang ganjal.

"Apa semua ini perbuatan mu? " tanya kenantra sinis, wajahnya menggelap.

"Hah kenapa tiba-tiba kau merasa marah? " kinara malah balik bertanya tak mengerti.

Dengan cepat kenantra menarik lengan gadis itu membuat mereka menjauhkan jarak sedikit dari orang-orang yang ada di sana. Claudia merasa sedikit kecewa saat kenantra malah mengenggam tangan gadis itu namun senyum culas nya terbit begitu melihat gurat amarah di wajah kenantra.

"Sudah ku bilang berapa kali jangan membuat kekacauan lagi, jangan bertindak gegabah! " sentak kenantra yang merasa lelah karena semua tindakan yang berakhir musibah yang selalu di lakukan gadis ini.

"Apa- apaan sih kenapa kau malah marah? kau tidak tahu cerita nya jangan menghakimi ku! " balas kinara tak kalah sewot, suaranya yang meninggi membuat garis wajah kenantra menegang, rahangnya mengeras, tatapannya tajam menusuk.

Srek! Kenantra menarik kasar pergelangan tangan kinara hingga membuat gadis itu tersentak. "Lepaskan, sakit! " pekiknya parau. Namun tampaknya kenantra tidak peduli dengan kesakitan nya, pria itu malah semakin erat mencengkram tangannya.

"Sejak kapan kau jadi seliar ini hah? dimana Kinara yang lugu dan selalu bersikap lembut itu, katakan pada ku?! " nada suara kenantra yang meninggi membuat Kinara tertegun. Selama ini tak pernah ia lihat sebelum nya sisi sang pria yang seperti ini sebelumnya.

"Sakit, lepaskan! " Kinara memberontak sekuat tenaga hingga akhirnya cengkraman laki- laki itu terlepas.

"Kau bertanya di mana Kinara yang lugu dan lembut itu kan? sudah ku bilang dia sudah tak ada lagi, Kinara Wijaya yang lemah sudah mati! sudah ku katakan berapa kali padamu? dia sudah tidak ada! " akhirnya karena tersulut emosi, Kinara melepas semua uneg- unegnya, berteriak kepada pria itu.

Kenantra terdiam, menatap seolah tak percaya. "Lalu apakah menurut mu dengan balas menyakiti orang yang telah menyakiti mu itu keren hah? anggap saja kau sama seperti mereka! "

Kinara tergelak, ia tertawa sinis. "Kenapa kau malah jadi naif begini kenantra?" tiba-tiba kenantra merasa suara gadis itu terdengar berbeda seperti bukan kinara wijaya yang dia kenal. "Apa kau pikir kejahatan di balas kebaikan itu setimpal? tidak sama sekali! "

Kenantra menarik napas panjang, memijit pangka hidungnya, tanpa bicara sepatah kata lagi ia kembali ke tempat posisi mereka semula.

Di sana selain ada Austin dan Claudia juga sudah ada teman- teman wanita itu yang sudah kinara selamat kan sebelumnya.

"Siapa mereka? " tanya kenantra, yang memang belum tahu asal- usul dua wanita itu.

"Mereka teman- temanku kenan, " jawab Claudia.

"Kebetulan ada mereka di sini. Tanya saja pada mereka apa yang terjadi sebenarnya, mereka ada di sana juga waktu itu, " sahut kinara seraya menatap dua teman Claudia yang ia selamat kan. Ia percaya bahwa dua wanita itu akan mengatakan yang sejujurnya dan membongkar kebusukan Claudia.

"Baiklah, kalian berdua jadilah saksi mata. Katakan padaku, apa yang terjadi sebenarnya? " tanya kenantra menatap dua wanita itu.

Claudia melirik tajam ke arah teman- temannya seolah memberi kode. Tika dan Fara, nama dua wanita itu seketika menegang saat melihat ekspresi Claudia.

Mereka tampak gugup, namun berusaha tetap tenang. "Kejadian yang sebenarnya sama persis dengan apa yang di ceritakan Claudia, tuan Kenan, " jawab Tika, Fara juga ikut mengangguk membenarkan.

"Apa?! " kinara melotot tak percaya, mereka baru saja berbohong?

"Kinara, dia yang telah mencari masalah lebih dulu pada Claudia, padahal Claudia ingin meminta maaf padanya, " papar Fara yang sebenarnya sangat jauh berbeda dengan kejadian sebenarnya.

Tika mengangguk. "Kami ingin membantu Claudia tapi kinara ikut mencelakai kami, dengan mengikat kami. Dia juga yang telah membuat tawon- tawon itu menyerang Claudia. "

*

*

*

Bersambung

1
🍏A↪(Jabar)📍
next
Hikam Sairi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣👋👋👋
Hikam Sairi
😅😅😅😅😅
CaH KangKung,
bar bar...like..
CaH KangKung,
👣👣
Dede Mila
🤣🤣🤣🤣🤣ciumdah tuh lantai
Dede Mila
🫣🫣🫣🫣
🍏A↪(Jabar)📍
Yang ada kamu ketahuan kalo kartu itu di gunakan 😌😂😂
Sulati Cus
hilang deh mimpimu kinara😂😂😂
Sulati Cus
bisa ketauan km klu kartu sakti mu😂ke lacak sm si ken2
Sulati Cus
knp hrs blk lg mending buka usaha sendiri biar kaya jd g diremehin orang bungkam mulut mertua kesel jd nya klu ak yg jd kinara persetan dgn perasaan mending pk logika 😂
Rohimah
cwoknya kurang tegas,, jdi gmn gtu
Rizky Sandy
kuat doang g cerdik juga percuma msh saja kalah SM yg jahat,,,,
Miza Dija Miza
bagus
Sulati Cus
gmn klu du uleg ae Thor, lumayan cabe kan lg mehong 80rb/kg😂
Sulati Cus
cb flashback ke si dimas sm Yuni setelah kematian kinara.. jd penasaran
Tami Tami
kamu cari sampai mumetpun kalau nenekmu tidak membebaskan kinara kamu tidak akan bertemu dengannya selamat bermumet2 ria kenan😂😂😂
Uthie
terus lah mencari Kenantra 😜😏😏
Uthie
Good Oma 👍😆
Tami Tami
double up donk kakak author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!