Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Keesokan harinya...
Saat ini Bella masih berada dikamarnya dia tengah bercermin untuk melihat penampilannya.
Sebenarnya hari ini dia sudah janjian dengan Andika, kalau hari ini dia akan tampil cantik dan feminim, Andika berencana ingin memperkenalkan dirinya pada para senior dikampus.
Andika sudah menceritakan kalau Bella adalah gadis yang manis dan juga anggun, dia sengaja memperkenalkan Bella agar dirinya mendapatkan popularitas dan lebih dikenal oleh para seniornya, sehingga dia pun bisa terkenal dikalangan para gadis dikampus baik Junior ataupun senior.
Licik sih memang Andika itu, tapi meski bagaimana pun juga dia tidak pernah berbuat macam macam pada Bella, dia juga selalu ada dimanapun dan kapanpun jika Bella memerlukannya.
Bella hanya berfikir tidak ada salahnya membantu dia agar lebih dikenal, anggap saja dia dijadikan batu loncatan buat sahabatnya tersebut, dan dia juga tidak keberatan asalkan masih dalam bentuk wajar.
Tapi sepertinya hari ini dia tidak bisa memenuhi janji nya pada Andika, karena dia juga sudah membuat janji pada ketua gangster itu, siapa lagi kalau bukan Max.
Dia berfikir kalau hari ini dia berpenampilan feminim takut nanti pada saat dia bertemu dengan Max, apa yang di impikan semalam menjadi kenyataan, tentu saja dia tidak mau.
Cukup sekali dia mengalami hal itu, dua tahun silam, sampai sekarang dia bisa mengingat dengan jelas peristiwa saat itu.
Sampai saat ini pun dia masih merasakan dendam pada pria yang sudah mengambil kehormatannya, ehh.. ralat bukan mengambil tapi membelinya.
Setelah dirasa rapih Bella turun dan menuju meja makan untuk sarapan.
Disana ada Mila dan Mira, sementara ibu tiri dan ayahnya tidak ada, entah kemana mereka pergi nya.
Begitu pula dengan Vegas dia belum melihatnya pagi ini, mungkin dia masih tertidur.
Saat dia duduk di meja makan dia tidak melihat ada makanan sehingga dia memanggil pelayan di rumah Tuan Adam.
" bi Tuti.. bi.. sarapan saya mana bi " ucap Bella saat bi tuti berada disamping nya.
" anu.. itu tadi saya cuma bikin sarapan untuk empat orang saja non, untuk ibu bapak dan juga non Mila dan non mira " ucap bi Tuti sedikit tidak enak.
" loh buat saya mana bi, saya juga lapar " bi Tuti merasa bersalah, tapi mau gimana lagi perintah itu turun langsung dari nyonya rumah, dan dia tidak berani untuk membantahnya.
Sementara Mila dan Mira mereka hanya diam saja pura pura tidak mendengarkan.
Setelah mendengar perkataan bi Tuti Bella menatap tajam pada kedua kakak beradik tersebut, namun mereka tidak memperdulikannya dan terus melanjutkan makannya.
" maaf Bella tadinya ibu fikir kamu akan sarapan diluar lagi sehingga ibu menyuruh bi Tuti hanya membuatkan sarapan untuk empat orang saja. " ucap Mila dengan tanpa rasa bersalah.
Bella mengeratkan tangannya, kemudian dia berdiri dan hendak beranjak pergi.
Namun beberapa saat sebelum pergi ada seseorang memanggilnya dari atas, dia adalah Vegas.
" Bella kamu mau kemana??" Sontak ketiga wanita yang berada di ruang makan menoleh kearah sumber suara.
" Sebelum pergi sarapan dulu, aku akan membuatkanmu makanan " ucap Vegas yang langsung menuju dapur dan mengeluarkan bahan bahan yang akan dipakai nya masak untuk hari ini.
Rupanya dari tadi Vegas sudah memperhatikan pembicaraan mereka dan juga gerak gerik dari saudara nya tersebut.
" Vegas kamu bisa masak " ucap Mila yang mulai berdiri dan mendekati Vegas yang sedang bersiap siap masak.
" ya .. aku belajar masak saat aku belajar diluar negri " ucap nya sambil memotong motong bahan yang akan dia pakai.
Pagi ini dia ingin membuatkan masakan sederhana yaitu mie goreng dengan bahan pelengkap seperti baso, sawi, telur dan juga sedikit cabai.
" Bella apa kamu suka pedas " Bella menoleh ke arah Vegas yang ada dibelakangnya tapi masih dengan posisi duduk.
" ya aku suka rasa pedas, tolong bikin kan yang enak dan sedikit cepat ya, aku sudah lapar banget " ucapnya dengan sedikit manja, Bella bisa melihat raut wajah Mila yang kesal dan ada kecemburuan yang sangat besar disana, tapi Bella seolah tidak peduli bahkan dia seperti sengaja.
Mendengar hal itu Vegas tersenyum lembut, kemudian dia langsung mengeksekusi bahan untuk dimasak.
" jangan khawatir aku sangat pandai memasak, dan aku akan membuat yang spesial buatmu " Bella tersenyum ke arah Vegas saat dia mengatakan hal itu.
Sementara Mila yang berdiri dekat dengan posisi Vegas menatap sinis kearah Bella.
Bella tidak memperdulikannya dia malah terus melihat kearah Vegas, tanpa beranjak dari tempat duduknya
Beberpa saat kemudian masakan pun telah jadi, Vegas menyajikannya dalam piring dan menaruhnya diatas meja tepat didepan Arabella.
" silahkan tuan putri, selamat menikmati " Bella tersenyum saat ada makanan didepannya, dia langsung mengambil garpu dan menyedok mie goreng dalam piring ke dalam mulutnya.
Bella langsung membola matanya, dia merasakan masakan Vegas sangat enak dan juga lezat, walaupun itu hanya mie goreng saja, tapi dikarenakan perutnya sedang lapar maka makanan apapun terasa nikmat bagi nya.
" bagaimana tuan putri rasanya " tanya Vegas tanpa mengalihkan pandangannya.
" enak sekali terima kasih ya Vegas kamu memang jago masak " ucap Bella sambil mengacungkan kedua jempolnya dan tersenyum.
" Bella kamu itu kalau panggil bang Vegas tuh yang sopan, walau bagaimana pun juga usianya jauh diatas kita, panggil dia abang " ucap Mira yang tidak suka akan sikap yang ditujukan bella pada Vegas, seolah dia tahu kalau Bella melakukan semua itu secara sengaja, untuk memanasi kakak nya Mila.
Vegas membuatkan segelas susu untuk Bella dan menaruhnya didekat Bella sambil berkata.
" tak masalah Bella boleh memanggil ku apa saja asalkan dia nyaman "
" terima kasih " ucap Bella saat Vegas meletakkan susu tersebut.
" sama sama Bella makan yang banyak, biar kamu sehat " ucapnya sambil mengacak rambut Bella pelan agar tidak kusut.
Lagi lagi perlakuan Vegas membuat Bella terharu dan teringat akan seseorang, walaupun dia baru mengenal Vegas tapi dia merasa kalau Vegas adalah seorang pria penyayang, tulus dan juga lembut.
Berbeda dengan Mila raut wajahnya sudah terlihat sangat mengerikan, dia merasakan cemburu pada Bella, jika tidak ada Vegas ingin rasanya dia mencekik Bella sampai mati.
Lima belas menit kemudian Bella selesai sarapan dan dia pamit untuk pergi kuliah, tadinya Vegas ingin mengantar dia, tapi Bella menolak karena dia ada motor, dan dia sudah terbiasa pergi dengan motornya.
Satu jam kemudian dia sampai diparkiran kampus, Andika yang sudah menunggu dia dari tadi langsung mendekati Bella.
Dia menatap penampilan Bella dari atas hingga bawah
Bella yang diperhatikan seperti itu merasa risih.
" apaan sih lu ngeliatin gue segitu nya "
" lu kenapa pake pakaian ini, gue kan udah bilang pake pakaian yang feminim dan lu dandan dikit kek, lu kan tahu gue mau kenalin lu sama para senior "
" iya gue tahu, tapi gue nggak mau menjadi orang lain, lagian walaupun kayak gini gue tetap cantik kok " ucap Bella sambil memainkan alisnya.
Andika mencebik..
" yakin amat sih lu. " akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas.
Saat mereka berjalan dibelakang mereka ada seseorang yang memanggil Andika.
Andika menoleh dan langsung tersenyum dia berhenti berjalan menyambut para seniornya.
Sementara Bella dia terus berjalan tanpa melihat kebelakang lagi, karena dia sudah terlambat dan harus segera masuk kelas.
" hei bro lu bilang katanya lu mau ngenalin gue sama cewek cantik dan seksi mana cewek nya?? " ucap salah satu senior yang bernama Adit.
" jangan bilang kalau cewek itu orangnya " tebak senior yang lainnya yang bernama Agung.
" bener bang memang dia orang nya yang mau saya kenalin sama abang, jangan khawatir bang dia itu cantik orang nya, abang nggak akan nyesel deh " ucap Dika mencoba untuk menyakinkan para seniornya.
" baiklah kapan lu mau ngenalin dia ama kita kita secara langsung " ucap Adit.
" bagaimana kalau setelah jam pelajaran pertama selesai " tawar Andika.
" ya udah nanti kita ketemu dikantin, lu tenang aja ntar kapan kapan kita ajak lu buat nongkrong ama geng kita kita para senior."
Ucap Agung sambil menepuk pundak Andika.
" oke bro kita cabut dulu, jangan lupa ntar ketemu dikantin " ucap Adit dan menepuk pundak Andika bergantian setelah Agung.
Sementara Andika dia tersenyum lebar sambil mengangguk ke arah dua seniornya tersebut
Tiga jam kemudian mata kuliah pertama selesai dan andika langsung menyeret Bella ke kantin dengan tergesa.
Saat tiba di kantin Andika mengedarkan pandangan nya mencari sosok para seniornya.
Saat dia melihat disebuah meja terdapat beberpa senior dan diantara nya ada Adit dan Agung.
Andika langsung mendekati para senior sementara Bella berjalan dibelakang Andika.
" hallo bang " sapa Andika
" eh Dik lu udah datang... kenalin nih senior yang lainnya " ucap Adit kemudian dia menyebutkan ke tiga senior yang lainnya.
Bella masih tidak memperdulikan mereka, dia masih melihat lihat keadaan kantin yang masih belum ramai karena belum memasuki jam makan siang.
Agung memberi isyarat pada Andika seolah ingin cepat dikenakan pada Bella.
" Bell kenali nih para senior kita " Bella menoleh dan langsung mengulurkan tangan nya pada para senior tersebut dan mengalami mereka satu persatu.
Para senior pun kagum saat melihat wajah Bella yang cantik.
Sementara Andika dia tersenyum senang saat melihat para seniornya terkesima melihat kecantikan Bella.
" duduk Bell kamu mau minum apa?? " tanya Adit.
" atau kamu mau makan, sukanya makan apa biar kita pesankan " ucap Agung
Dan para senior lainnya pun tak mau kalah menawarkan Bella, sementara Bella sendiri menjadi risih dengan sikap mereka yang berlebihan, apalagi dia juga melihat para gadis melihat kearah mereka dengan pandangan sinis dan merendahkan.
Namun bella berusaha untuk tidak mengidahkan mereka.
~~~☆☆☆~~~
Setengah jam kemudian mata kuliah ke dua dimulai, dan sekarang Bella pun sudah masuk dan mempersiapkan buku catatan nya.
Dia begitu serius memperhatikan ketika sang dosen sedang memberikan pelajaran hingga terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.
Pelajaran pun berhenti sejenak karena sang dosen harus melihat dan membuka pintu tersebut, dan ternyata yang datang adalah kepala pimpinan tertinggi kampus.
Dia nampak mengucapkan sesuatu pada sang dosen namun tidak bisa terdengar oleh Bella dan juga oleh anak anak yang lain.
" saudari Arabela Jelita dimohon maju kedepan. "
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....