Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 bertemu kembali
* * Di Istana sedang di adakan acara penyambutan untuk para jendral, karna telah berhasil.
''Salam Nyonya Wang.''
''Salam, kau Putri Jendral Tang bukan?''
''Ia Nyonya''
''Kau terlihat semakin cantik saja, mana Ibumu?''
''Ibu sedang mengobrol dengan teman lamanya, Saya permisi Nyonya, mau mencari Ibu, sebentar lagi acara di mulai.''
''Ya silahkan.'''
''Nyonya Wang kau terlihat lebih muda.''
''Ah nyonya Yun bisa saja, nyonya Yun terlihat cocok memakai pakaian ini sangat cantik.''
''Nyonya bicara apa?'' Ucap Nyonya Yun dengan tersenyum.
Nyonya Wang pun tersenyum, ''Mari kedalam sepertinya sebentar lagi acara di mulai.''
''Ia silahkan, aku masih menunggu Ying'er, entah kemana anak itu, Ia bersama teman teman nya berkeliling Istana.''
''Ayo Hai'er, Yie'er kita masuk kedalam, ucap Nyonya Wang dengan lembut.
Feng Yie mengangkat alis nya sebelah. Akting menjadi Ibu tiri yang baik di mulai.
Bisik bisik terdengar, ''lihat lah pakaian mereka selalu di bedakan sungguh malang memiliki Ibu tiri yang jahat.''
''Ya Putrinya, berpakaian sangat mewah dan perhiasan yang banyak.''
''Sedangkan Anak tiri hanya memakai baju sederhana, anting cincin dan tusuk rambut yang indah.''
''Tapi lihat lah semakin cantik saja walau penampilannya sederhana, di mirip Ibunya sangat cantik dan anggun.''
Nyonya Wang mengepalkan tangannya, Ia lupa soal ini ia pikir akan mempermalukan Feng Yie, ternyata ia sendiri yang malu seakan ingin menghilang dari sini.
Feng Hai menggaruk tubuhnya.
''*hehe racunnya sudah mulai, kita lihat wanita yang jahat ini, apakah bisa bergaya elegan dengan tubuh yang sedikit gata*l.''
''Ibu bisakah kita masuk?''
''Ayo.''
Di belakang mereka Feng Yie berjalan dengan elegan dan tersenyum manis.
Mereka semua pun masuk kedalam Istana duduk di tempat yang sudah di sediakan, para Pejabat di Istana yang menghadiri acara penyambutan Jendral istri para Jendral dan anak anak nya saja.
Feng Hai terus menggaruk tubuhnya, tapi tidak di perhatikan oleh Nyonya Wang karna matanya terus melihat ke ke sekeliling .
Feng Yie tertawa jahat di hatinya.
Mereka memuji Feng Yie yang duduk elegan dengan cantiknya, padahal ia berpenampilan sederhana, tapi malah dia yang lebih menonjol.
''Yang Mulia Kaisar memasuki aula,'' teriak kasim
Dan semua orang berdiri dan membungkuk sampai kaisar duduk di tempat yang lebih tinggi, ''Salam yang Mulia Kaisar.''
''Salam, Duduk lah acaranya akan kita mulai silahkan para jendral masuk dan duduk di tempat keluarganya duduk.
Para Jendral pun datang dan mencari keluarganya dan ikut duduk.
Jendral Feng melihat ke arah sang istri yang tersenyum manis padanya, ''apa kabar istriku? Dan kau apa kabar putri Ayah yang cantik?''
''Kabar kami baik .''
Lalu sang Jendral melirik ke arah Feng Yie.Tapi Anak yang dia tahu nakal itu tak melihat dan menyapanya.
Jendral Feng merasa di abaikan, biasnya Putri yang membuatnya selalu marah itu selalu menatapnya dengan kagum dan selalu menyapanya walau sang Jendral menjawab semaunya.
Sang Jendral terus menatap Putri yang selalu dia abaikan, tapi Feng Yie malah mengabaikan Ayahnya, membuat hati sang Syah sedikit sakit , ''kenapa aku merasa sakit melihat putriku mengabaikan ku?''
yang di tatap malah sibuk menatap sang Kaisar.
''Bukankah, ia orang yang sama? Tapi tidak mungkin. Tapi kenapa mirip? Yang ini terlihat lebih tampan dan gagah menggunakan baju kebesaran dan juga Mahkota, Aish mereka sangat mirip.''
Feng Yie berperang di dalam hatinya, tapi matanya menatap kagum pada sang Kaisar .
Kaisar merasakan tatapan seseorang lalu ia mencari siapa yang berani menatapnya, tatapan mata mereka bertemu keduanya tertegun sebentar lalu sedikit tersenyum.
''Ah ya benar itu laki laki tampan yang memberiku harta Karun,'' Feng Yie menundukkan kepalanya melihat dan mengusap cincin pemberian Xiao Zhang dengan senyum manis.