NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Raisya melepas pelukannya dari Alvian dan ia mengecup bibir sang kekasih sambil mengucapkan kata I LOVE YOU setelah itu ia berlalu keluar meninggalkan ruangan Alvian.

Al merasa aneh dengan sikap kekasihnya, namun ia tidak berpikir yang lain-lain. Ia hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala, tak menyangka, sang kekasih telah mencuri ciuman darinya.

Ia pun duduk kembali di kursinya dan fokus melanjutkan pekerjaan walaupun sedikit sulit menggerakan jari jemari kirinya.

...****************...

Ivan mencoba membaur dengan para karyawan disana, termasuk Raisya, karena mereka satu divisi.

Sebagai orang baru Ivan masih harus banyak belajar dari seniornya, sebelum ia ditetapkan sebagai pengganti Laura.

Namun selain Ivan, juga ada dua orang lainnya yang menggantikan posisi Juwita dan Febiola, bernama Bernard dan Tyo.

Entah dapat dari mana pak Gunawan mendapat orang-orang ini, namun skil mereka tidak kaleng-kaleng.

Dengan tampang ya tak jauh rupawan, mereka bertiga mampu menjadi pusat perhatian seluruh karyawan, terutama karyawati.

Raisya yang bertugas untuk membimbing mereka, mengharuskannya banyak berinteraksi dengan mereka.

Salah satunya, bekerja sama dalam mengerjakan proyek yang ditunjuk langsung oleh pak Gunawan.

Mereka sibuk wara wiri mengurusi projekan itu. Namun terlihat keanehan dari Ivan yang terus memandangi Raisya.

Sepertinya ia begitu terpesona dengan kecantikan dan kecerdasan wanita itu. Namun Raisya yang cuek terhadap pria kecuali Vian kekasihnya, tidak mau ambil pusing memperhatikan Ivan, yang terus memandanginya tanpa berkedip.

Waktu pulang kerja pun tiba, Raisya kembali ke meja nya untuk beres-beres dan bersiap untuk pulang.

...****************...

Alvian keluar rungan dikawal oleh kedua sahabatnya, berpamitan kepada sang kekasih yang sedang bersiap sambil ditunggui oleh Kanaya dan Areta.

Sebelum pergi Alvian mencium kening Raisya dan Reza juga Anton ikut berpamitan kepada Areta dan Kanaya.

Setelah Al dan kedua sahabatnya pergi, Raisya, Kanaya dan Areta memutuskan untuk nongkrong di cafe sebelah.

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang terus memantau, dan mengikuti mereka yang sedang berjalan ke arah cafe.

Ketika mereka hendak memesan mereka bertemu dengan Ivan yang juga sedang berada disana sedang memesan juga.

Sore itu cafe sedang ramai dan hampir semua meja disana penuh. Ivan lalu menawarkan diri kepada mereka untuk bergabung dengannya. Dan mereka tidak keberatan, karena kebetulan meja Ivan berada diluar jadi mereka bisa leluasa untuk merokok.

Kanaya dan Areta menitipkan pesanannya kepada Raisya, sementara mereka berdua ke toilet. Dan meja Ivan sudah ditempati oleh Tyo dan Betrand.

Raisya dan Ivan mengantri untuk memesan, mereka sempat berbincang-bincang ringan sambil menunggu giliran mereka pesan.

...****************...

Sementara Alvian yang sedang diperjalanan menuju rumah papi, kepikiran soal kedatangan Ivan, sepertinya ia tidak asing dengan sosok itu.

Sosok Ivan seperti seseorang dari masa lalunya. Anton yang menyadari perubahan sikap Al, lalu bertanya.

"Lu kenapa Al, dari semenjak kita pergi, lu lebih pendiem, ada yang sedang lu pikirkan?"

"Entah mengapa, gw merasa ada sesuatu yang kurang mengenakan!" ucap Al, sambil menatap keluar jendela mobil.

"Tentang apa?" tanya Anton lagi sambil fokus menyetir.

"Entahlah, sulit untuk gw deskripsikan!"

"Lu lagi kangen kali sama Raisya, makanya lu merasa gak enak sudah meninggalkan dia, apalagi kalian kan baru resmi pacaran!" tambah Reza.

Alvian hanya terdiam, tak menjawab ucapan Reza, dalam hatinya ia bergumam, apa iya yang Reza ucapakan itu benar? Namun sepertinya bukan karena hal itu.

Semenjak melihat Raisya dan Ivan siang itu, membuat perasaan Al tak menentu. Ini seperti dèja vu, kemudian ia mengingat kembali kejadian beberapa tahun kebelakang saat ia masih berada disekolah menengah atas.

Flash back on

Kala itu ia baru masuk ke sebuah sekolah menengah kelas dua, karena ia baru pindah dari luar kota. Ia sebagai murid baru langsung mendapat perhatian satu sekolah.

Dengan postur tubuh yang tinggi, wajah tampan dan rupawan, juga mempunyai nilai akademis yang bagus, membuat seorang Alvian menjadi idola disekolah barunya.

Tergabung dalam tim basket inti, menambah nilai plus untuknya, selain menjadi terkenal dikalangan murid-murid, sikapnya yang ramah pun mampu membuatnya bersosialisasi dengan baik.

Kala itu ada seorang anak cheerleader bernama Yoana yang merupakan ketua tim cheer disekolahnya, datang memberikan sebotol air mineral dingin kepada Alvian yang tengah istirahat disela-selanya latihan basket.

Yoana yang memiliki tubuh ramping dan tinggi juga paras yang cantik menjadi idola dikalangan siswa disana.

Bahkan Al dan Yoan disebut-sebut sebagai couple goals, namun mereka melupan sesuatu, yaitu Vandi yang merupakan senior basket sebelum kedatangan Al ke sekolah itu.

Vandi dan Yoan sebelumnya disebut sebagai couple goals, namun karena ia mengalami cidera akibat kecelakaan dikaki yang menyebabkannya harus vacum dari dunia basket.

Posisinya digantikan oleh Al yang terlihat jauh lebih atletis, dan itu membuat para fans nya berpaling ke Al.

Hubungannya dengan Yoana pun menjadi renggang, karena semenjak ia vacum dari basket, tingkahnya menjadi lebih posesif dan emosional.

Tempramennya yang tinggi membuat Yoana muak dan memutuskan hubungannya dengan Vandi. Lalu Yoana mendekati Al, bukan karena ia menyukainya, namun karena kepribadian Al yang menyenangkan membuat siapapun senang berada didekatnya.

Hingga suatu hari kesalah pahaman itu terjadi membuat Al dan Vandi harus menyelesaikan secara gentle satu lawan satu.

Al sudah menjelaskan kepada Vandi bahwa ia dan Yoana hanya sebatas teman, namun Vandi yang sudah tersulut emosi cemburu, tidak memperdulikan alasan Al.

Mereka bertarung satu lawan satu dan sudah jelas siapa pemenangnya, jelas Alvian. Al merasa bersalah, ia membantu Vandi untuk bangkit namun Vandi justru berniat memukulnya dengan balok.

Yoana yang melihat itu langsung menghalangi Al sehingga balok kayu yang Vandi pukulkan, tepat mengenai pundak Yoana.

Pihak sekolah yang mengetahui hal itu langsung mengamankan mereka. Yoana langsung dibawa kerumah sakit, ia mendapatkan luka robek yang cukup panjang di pundaknya, Al dan Vandi juga mendapatkan perawatan untuk luka-luka mereka.

Para saksi yang melihat kejadian itu, jelas membela Al dan mengatakan jika pemicunya adalah Vandi yang terbakar emosi melihat kedekatan Yoana dengan Al.

Bahkan mereka juga yang mengatakan jika Al dan Yoana memang hanya berteman, tittle couple goals yang diberikan kepada mereka murni pemberian dari para fans disekolah karena melihat mereka serasi.

Bukan karena keduanya menjalin cinta. Hubungan Yoana dan Al hanya sebatas teman dekat, bahkan Yoana sering curhat kepada Al mengenai Vandi, pria yang masih ia cintai dan apa alasannya Yoana memutuskan kekasihnya itu.

Sebagai teman yang baik, Al hanya memberikan support kepada Yoana, dan berusaha menghiburnya, tidak lebih.

Karena kejadian itu Yoana harus bedrest untuk waktu yang lama sehingga pihak keluarga membawanya untuk pindah sekolah, sedangkan Vandi dikeluarkan secara tidak terhormat karena kelakuannya dianggap berbahaya dan mencoreng nama sekolah.

Flash back Off

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!