NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:865.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ponsel Jadul

"Lalu apa yang kau lakukan selama 20 tahun terakhir ini?" tanya Elvan

"Aku selalu menjaga diriku dari pandangan semua orang. Menjaga diriku dari dunia luar. Dan menunggu kedatangan calon imamku. Agar saat dia datang aku akan dengan bangga mengatakan kepadanya, kalau aku sudah menjaga diriku dengan baik sesuai keinginan kakek Erhan. Yang menginginkan aku menjadi berlian yang tak tersentuh."

Deg.

Ucapan Aida tadi sangat menyentuh hati Elvan. Ternyata di bumi bagian lain ada seorang wanita yang sedang menantinya dan menjaga dirinya untuk diberikan kepadanya nanti. Sungguh sulit dipercaya.

"Aku penasaran, apa kau tahu kalau sudah dijodohkan denganku? " tanya Elvan dengan wajah yang sangat penasaran.

Aida mengangguk. "Sejak kecil Abi selalu mengatakan kepadaku kalau aku harus pandai menjaga diri, menjaga kehormatanku dan aku harus menjadi wanita yang pintar dan juga cerdas. Aku harus menjauh dari pria, karena aku sudah menjadi milik seseorang. " Kata Aida sambil tertuduk dan tersenyum di balik cadarnya.

"Selama ini Umi dan Abi mengajarkanku berbagai hal, untuk mempersiapkan diriku saat bertemu denganmu nanti, tuan. "

Elvan mendongakkan kepalanya dan memandang Aida penuh arti. Seolah dia tidak menyukai sesuatu dengan apa yang baru saja dikatakan Aida.

"Aida."

"Ya."

"Jangan panggil aku tuan. Karena kau bukan pembantuku yang memanggilku tuan. Aku kemari kan ingin mencari istri. Jadi panggil aku seperti yang kau katakan tadi. Apa itu namanya. Aaa.. "

"Aa'."

"Iya itu. "

Lagi-lagi Aida tersenyum mendengar ucapan Elvan. Ternyata pria ini sangat lucu. Tidak seperti saat dia bertatapan pertama kali tadi. Tatapan nya tajam dan sangat menakutkan.

"Aida, boleh aku meminta nomor ponselmu? " tanya Elvan sedikit ragu.

Aida mengangguk lalu memberikan ponselnya kepada Elvan. Elvan sangat terkejut melihat ponsel yang diberikan kepada Aida. Bukan sebuah ponsel pintar apalagi ponsel apel digigit. Tapi sebuah ponsel jadul tulilut.

Hello, apa maksud semua ini. Ini tahun berapa kenapa Aida masih menggunakan ponsel seperti ini.

"Aida, maaf. Bukan aku menyinggungmu. Tapi, ini... " kata Elvan sambil menunjukkan ponselnya.

Aida tersenyum, dia tidak merasa tersinggung sama sekali. Karena bagaimanapun ponselnya hanyalah itu dan hanya seharga dua lembar uang merah. Aida tahu itu, tapi apa boleh buat karena selama ini memang hanya itulah yang dia miliki.

"Tidak apa-apa A'. Aku tidak tersinggung. " ujar Aida lembut.

"Tapi ponsel ini... "

"Abi tidak memperbolehkan aku menggunakan ponsel pintar atau sejenisnya, agar aku tidak tehubung dengan dunia luar, dan bisa menggoyahkan keyakinanku nanti. "

Lagi-lagi Elvan tercengang mendengarkan ucapan Aida, calon istrinya ternyata benar-benar terisolasi dari dunia luar. Apa ini tidak apa-apa? Bagaimana kalau ini akan menjadi masalah di masa depan.

Namun pikiran buruk itu langsung di tepis nya. Bagaimanapun wanita dihadapannya ini adalah seorang yang sudah dipilihkan sang kakek untuknya. Jadi mau tidak mau Elvan harus menerimanya. Lagipula semua ini terjadi karena ayahnya menjaga Aida dengan sangat ketat. Sehingga membuat Aida harus mengorbankan masa anak-anak hingga masa remaja hilang untuk menunggunya.

Elvan belum tahu saja seberapa cerdas dan pintarnya Aida. Bahkan dia bisa menguasai bahasa Inggris dan Arab yang dipelajari dipesantran dan dia juga mempelajari bahasa Turki secara diam-diam.

"Aku kembalikan ponselmu, Aida. Besok saja aku akan kemari lagi. Dan meminta nomor ponselmu." kata Elvan sambil mengembalikan ponselnya kepada Aida.

Aida menerima ponselnya dengan wajah kecewa. Mungkin Elvan sudah tidak berminat lagi kepadanya.

Elvan yang melihat wajah kecewa Aida merasa bersalah. Tidak seharusnya dia mengembalikan ponsel Aida tanpa menyimpan nomor ponselnya.

"Maaf Aida, bukan maksudku... "

"Tidak apa-apa, A'. Aida sadar diri kalau mungkin Aida nggak cocok untuk Aa'. "

"Jangan bicara seperti itu Aida, Kau adalah wanita yang dipilihkan kakek untukku... "

"Karena itu kau tidak bisa menolakku. " jawab Aida dingin.

"Bukan, Aida. Aku bukannya tidak mau menyimpan nomor ponselmu, Aku akan memintanya nanti saat aku kembali. Karena aku masih disini, kalau aku ingin bertemu denganmu aku bisa langsung kemari. Okey! Jangan salah paham. Hmmm. " Elvan mencoba memberi pengertian kepada Aida agar tidak salah paham.

"Benarkah? " tanya Aida meyakinkan.

Elvan mengangguk dan tersenyum. "Percayalah, aku tidak memiliki niat buruk sedikit pun kepadamu Aida. "

Raut kecewa itu akhirnya berubah menjadi senyuman.

Saat mereka tengah terdiam, Kyai Amir dan semua orang yang berada diluar masuk kedalam rumah, dan melihat mereka berdua saling terdiam.

"Apakah kalian sudah saling mengobrol? " tanya Kyai Amir.

Elvan dan Aida mengangguk bersamaan.

"Kalau begitu, Elvan ayo kita pulang. Ini sudah hampir sore. Kalau kau ingin bertemu dengan Aida lagi, boleh. Kyai Amir mengijinkan nya, sampai kau pulang ke Turki. " ujar Alan

"Baiklah, paman. Ayo kita pulang. "

Mereka kemudian berpamitan kepada Kyai Amir dan keluarganya. Elvan menatap Aida sangat dalam dan lama.

"Aku pulang dulu Aida. Besok aku kemari lagi. " pamitnya kepada si calon istri.

Aida hanya mengangguk sebagai jawaban

Dan akhirnya, Elvan dan keluarganya kembali ke rumah kakek mereka. Ada sedikit rasa kehilangan yang dirasakan Aida dan Elvan saat mereka berpisah hari ini. Namun ada secercah harapan saat Elvan mengatakan kalau dia akan kemari lagi besok.

Selama di perjalanan Elvan hanya terdiam . Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Rafa, Alan dan Ali merasa heran dengan sikap Elvan yang tidak berbicara sama sekali.

"Apa yang kau pikirkan, kak. " tanya Rafa.

Elvan terkejut mendengar pertanyaam dari saudaranya itu.

"Tidak apa-apa, Raf. Hanya memikirkan sesuatu. Paman, kalau ada toko ponsel tolong berhenti aku ingin membeli sebuah ponsel. " kata Elvan.

Mendengar itu, tentu saja mereka terkejut, karena ponsel Elvan adalah ponsel keluaran terbaru. Lalu untuk apa Elvan membeli ponsel baru lagi?

"Baiklah, El. " Ali yang menjawab karena dia tidak ingin berdebat.

Elvan segera membeli ponsel baru dan segera kembali ke rumah kakek nya.

"Untuk siapa kak. " tanya Rafa ingin tahu.

"Untukku, untuk siapa lagi. " jawab Elvan acuh.

"Cih."

Sesampainya di rumah kakek Arkan, Elvan segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat. Mungkin nanti malam dia akan menghubungi mommy dan daddynya dan menceritakan apa yang terjadi hari ini.

Hari ini banyak kejutan dan kebenaran yang dia dapatkan. Sungguh, Elvan benar-benar mendapatakan kejutan besar dalam hidupnya. Dia tidak menyangka kalau dia sudah memiliki calon istri , yang dipilihkan oleh kakek dan neneknya. Ingin sekali Elvan mencurahkan isi hatinya kepada seseorang yang sangat dekat dengannya. Siapa lagi kalau bukan sang mommy Faza yang sangat menyayangi anak-anaknya dan bisa menjadi sahabat dan pendengar yang baik setiap kali anaknya mencurahkan isi hatinya.

"Mom, aku merindukanmu. "

1
hersita maharani
Luar biasa
Nur Wahidah
Buruk
Nur Wahidah
Kecewa
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
Sandisalbiah
LUAR BIASA KEREN
Sandisalbiah
apa dia calon jodoh buat Zia..?
Sandisalbiah
wow.. Madagaskar.. bakal ketemu Simba and the gank itu si Anita...
Sandisalbiah
hah.. belum jerah dgn nasibnya si Anita... dasar siluman rubah
Sandisalbiah
dasar pasangan binatang.. lagian kok aneh si kantor polisi kok masih bisa berbuat zina.. emang gak ada polisi yg ngawasi mereka
Sandisalbiah
wah.. selamat juga deh buat Najwa..
Sandisalbiah
si gunung es nyamperin ke RS..
Sandisalbiah
haish.. si Elvan 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
jam.. belum kapok juga itu duo siluman rubah licik
Sandisalbiah
wow.. baby twins...
Sandisalbiah
calon nenek dan kakek jd sedikit syock dgn kabar gembira ini
Sandisalbiah
curi kesempatan ya Ry... jd rasa penasaran nya udah ilang..
Sandisalbiah
OTW Elvan junior...
Sandisalbiah
skak mat... Elvan keren... kali ini mulut savage nya di gunakan pd waktu dan org yg tepat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!