Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Seorang Rayanza Narendra menangis pilu di depan kakak kesayangannya yang tergolek tak sadarkan diri dengan berbagai alat melekat di tubuhnya.

Dave mencoba menenangkan Ray dengan menepuk kedua bahunya " Ray, sudahlah Rania tidak akan apa apa, kita doakan saja bersama sama semoga dia bisa melewati masa kritisnya"

Dengan menunduk dan terus mengusap wajahnya Ray yang tiba tiba lemah jika dihadapkan dengan kakaknya yang sangat menyayanginya " kak Dave , apa ada sesuatu yang membuat kak Rania seperti ini ?"

Dave menarik nafas dalam-dalam " Ray , maafkan aku , aku sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi yang aku dengar dari para asisten di rumah , Rania sempat menangis setelah bicara dengan Sasa , Sasa pun sempat mengusap airmatanya dan pergi dengan membawa koper besar ".

Deg

Ray pun lemas seketika dan tubuhnya jatuh bersandar di dinding yang dingin " apa mungkin Sasa benar benar serius dengan ancamannya, dia mengatakan semuanya pada kak Rania " batin Ray.

Dave mencoba menangkap tubuh Ray dengan memegangi lengannya" Ray, apa yang terjadi ? Apa kamu mengetahui sesuatu ?"

" kak , mungkinkah Sasa benar benar membuktikan ancamannya " ucap Dave .

Tentu saja Dave terkejut dan menatap tajam ke arah Ray " Ancaman, ancaman apa maksudmu Ray "

Dan Ray mulai menceritakan semuanya, mulai dari perselingkuhan Sasa dengan Reza , keretakan rumah tangganya hingga beberapa hari yang lalu Sasa sempat memberikan ancaman padanya untuk memberitahu kebenarannya kepada kak Rania kalau dirinya tidak mau memaafkannya.

Dave sangat terkejut dan tidak percaya dengan semua cerita Ray " gila kamu Ray , masalah sebesar ini tidak ada satu pun keluarga kita yang tahu , bahkan aku kakak iparmu sendiri tidak kau kasih tahu, dan itu sudah terjadi satu tahun yang lalu ".

" maafkan aku kak, aku tidak mau sampai berita ini tersebar di media , sungguh kak aku tidak mau terjadi apa apa dengan kak Rania, aku sangat menyayanginya " jawab Ray .

Dave mengangguk dan mencoba untuk mengambil jalan tengah " baiklah Ray, kondisi Rania memang tidak bisa mendengar berita berita yang mengejutkan dia harus beristirahat dengan tenang dan jauh dari berita berita yang tidak baik ".

Ray pun mengangguk dan pamit untuk pergi dari rumah sakit untuk menemui Sasa .

...☘️☘️☘️...

Syafa menarik nafas lega karena uang yang berada di rekeningnya cukup untuk membayar hutang ibunya " dan setelah ini hutang hutang ibu lunas Alhamdulillah aku bisa terbebas dari pak Ray dan melanjutkan hidupku dengan aman "

Namun tiba tiba Meira datang dengan sesenggukan bersama tiga orang preman yang menakutkan.

Syafa sangat terkejut dan berlari menemui ibunya " ibu , ada apa ini?"

Meira menangis menatap putrinya " Syafa , ma maafkan ibu nak , dua bulan lalu ibu pinjam uang sama rentenir dan hari ini jatuh tempo terakhir "

Syafa mengeryitkan keningnya" Bu, kenapa ibu tidak bilang sama Syafa , lagi pula berapa ibu meminjamnya ?"

Meira menunduk karena tidak berani menatap Syafa . Syafa menjadi geram dan emosi melihat ibunya yang hanya diam tak menjawabnya " ibu , katakan berapa ibu meminjamnya?".

" en enam pu puluh juta " jawab Meira gemetar .

Deg

Syafa melotot tajam" apa !"

" heh cantik , bukannya enam puluh juta tapi 100 juta sama bunganya" jawab salah satu preman tersebut.

Seketika tubuh Syafa lemas seperti tak bertulang, kakinya tiba tiba tidak bisa menopang tubuhnya, dia pun luruh jatuh ke lantai sambil menitikkan air mata" ibu, uang sebanyak itu untuk apa bu?" ucap Syafa lirih.

Meira pun merasa bersalah dan mendekati Syafa

" ma maafkan ibu Syafa , uang itu ibu belikan skincare, tas dan sepatu" jawab Meira seperti tanpa dosa.

Syafa menarik nafasnya dalam dalam " baiklah beri kami waktu tuan tuan, kami pasti akan membayarnya " ucap Syafa .

" baiklah kami beri kalian waktu 3 hari kalau 3 hari kalian tidak bisa melunasinya kalian berdua siap siap ikut kami dan bekerja sebagai psk di luar negri " ucap salah satu dari mereka.

Syafa semakin terkejut dengan ucapan mereka " ta tapi bu bukan seperti itu, awal perjanjiannya seperti apa kenapa aku merasa kalian sengaja mau menjebak kami dan menjual kami "

" diam dan ikuti semua perintahku , dalam 3 hari kalau kalian belum melunasinya siap siap ikut kami " gertak salah satu dari para preman itu.

Syafa semakin syok dan tak tahu lagi harus bagaimana, tubuhnya lemas seketika.

Meira mencoba memegangi tubuh Syafa setelah para penjahat itu pergi , namun Syafa meminta Meira untuk tidak menolongnya " bu, pergilah aku butuh waktu sendiri "

Meira pun pergi meninggalkan Syafa yang terduduk di lantai rumahnya sambil menangis sesenggukan.

...💫💫💫...

Tok tok tok

Terdengar suara pintu diketuk dari luar , seorang wanita segera beranjak untuk membuka pintunya.

Matanya terbelalak tajam " Ray, ada apa kamu ke sini ?"

Ray menerobos masuk begitu saja di apartemen Sasa .

" apa yang sudah kau katakan pada kak Rania ?" ucap Ray.

Sasa mengangkat kedua bahunya" apa Ray, aku tidak mengerti ?"

" jangan bohong kamu, aku tahu kamu datang ke rumah dan bicara sesuatu kepada kak Rania hingga saat ini kondisinya kritis , dan kau yang bertanggung jawab atas semuanya" gertak Ray yang frustasi sambil menunjuk ke arah Sasa.

Sasa mulai berkaca-kaca " Ray, aku tahu kamu sudah berubah , tidak mencintaiku lagi tapi apa kamu juga percaya aku bisa melukai kak Rania, aku pun sangat menyayanginya Ray, sumpah demi apapun aku tidak mengatakan apapun padanya "

Ray menarik nafas panjang" lalu kenapa kamu keluar dari rumah dengan menangis sesenggukan apa yang membuatmu terluka waktu itu?"

" kak Rania memintaku untuk tinggal lebih lama lagi agar bisa cepat punya anak, dan apa yang aku jawab Ray, aku mengatakan banyak pekerjaan di Paris dan kau tahu Ray harapan terbesar kakakmu adalah melihat rumah tangga adiknya baik baik saja , tapi nyatanya " Sasa mengatakan sambil menunduk dan mengusap matanya.

" kenyataannya kamu yang sudah merusak rumah tangga kita dengan perselingkuhan, tanpa aku bayangkan sebelumnya istriku yang sangat aku cintai sedang bercinta dengan sahabatku sendiri di ranjang yang biasa kita pakai berdua , sakit Sasa rasanya sangat sakit dan asal kau tahu bayangan itu masih ada membekas selamanya di sini " ucap Ray sambil mengepalkan tangannya dan menyandarkan kepalanya di dinding .

Sasa menunduk dengan deraian air mata yang tidak bisa untuk dihentikan " maafkan aku Ray , aku melakukannya bukan ke"

"Cukup ! Cukup Sasa aku tidak mau mendengar drama yang kamu buat , sekarang permisi dan satu lagi jangan pernah usik keluargaku , kamu tunggu dalam waktu dekat kamu akan menerima surat cerai dari pengadilan agama .

Deg

seketika jantung Sasa seperti mau lepas dari dadanya .

Dan Ray pun melangkah meninggalkan apartemen Sasa .

Dan bayangan masa lalu kembali berputar di dalem ingatannya.

Flashback on 🌺 🌺 🌺